- Beranda
- Stories from the Heart
You Are Scored On My Heart (18+)
...
TS
juztbowen
You Are Scored On My Heart (18+)
YOU ARE SCORED ON MY HEART
Cerita ini adalah lanjutan dari cerita sebelumnya
Part 1 : Membuka Lembaran Baru
Part 2 : Masalah Pangkat Kuadrat
Part 3 : Pengacara, Pengangguran Banyak Acara
Part 4 : Ternyata Sahabat Gw Jual Barang Ini
Part 5 : Putus
Side Story : Sisi Pandang Vania
Part 6 : Selamat Tinggal Perjaka
Part 7 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.1)
Part 8 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.2)
Part 9 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.3)
Part 10 : Wisuda
Part 11 : Melisa Emilia
Part 12 : Ku Sadar, Beruntungnya Aku
Part 13 : Culik Anak Orang Lagi (Bag. 1)
Part 14 : Culik Anak Orang Lagi (Bag. 2)
Part 15 : Moment Indah Bersama
Part 16 : Take Me To The Sky
Part 17 : Hargailah Waktumu Bersamanya
Part 18 : Kamu Sudah Terukir di Hatiku
Part 19 : Selamat Tinggal Tanah Kelahiran
Part 20 : Halo Tanah Rantau
Part 21 : Ini Siapa Ya?
Part 22 : Lho??? Elu Kan...
Part 23 : Kita Memang Ditakdirkan Untuk Bertemu Lagi
Part 24 : Ga Nyangka Ya, Kita Ketemu Lagi Disini
Part 25 : Titip Dulu Ya
Part 26 : Tinggal Serumah?
Part 27 : I'm Your Guardian Devil
Part 28 : Darahku Dan Darahmu
Ending #1 : Terima Kasih Untuk Semuanya
Ending #2 : You Will Always Be My Endless Love UPDATE!!!
Bagian Terakhir : Kamu Adalah Cinta Abadiku UPDATE!!!
Polling
0 suara
Siapa yang cocok bersama Wendy?
Diubah oleh juztbowen 25-08-2020 04:42
fa.achryy dan 25 lainnya memberi reputasi
22
27.2K
358
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juztbowen
#87
Part 18
Kamu Sudah Terukir di Hatiku
Quote:
BUUAAGGHH!!! Spontan gw langsung menerjang dan melayangkan beberapa pukulan tepat ke wajah Ronny. Gw sudah sepenuhnya gelap mata dan badan gw bereaksi dengan sendirinya untuk melayangkan pukulan. Leny langsung berteriak panik dan seketika gw sudah di tahan oleh ko Fendy dan Henry. Gw berusaha meronta melepaskan diri, gw masih dikuasai emosi dan adrenalin yang tinggi.
Quote:
Mendengar nama Milla gw kembali teringat dengannya. Ia yang sekarang sedang terbaring lemah di kasur, pasti ia akan kecewa kalau mengetahui gw sampai melukai orang lain. Padahal Milla yang gw kenal adalah pribadi yang penyayang dan benci kekerasan.
Menurut penjelasan Ronny, saat itu ia sedang mengemudikan mobilnya di kawasan dekat dengan kost Milla. Lampu penerangan jalan belum dinyalakan membuat kondisi jalan menjadi gelap dan hanya mengandalkan lampu penerangan mobil. Karena jarak pandang yang terbatas ia tiba tiba melihat Milla sedang menyeberang didepannya sambil memegang HP. Karena tidak sempat mengerem tabrakan tidak bisa dihindari lagi. Ronny kemudian memberikan HP Milla ke gw yang kondisi layarnya sudah retak.
Quote:
Dokter kemudian keluar dari ruang IGD dan mempersilahkan kami untuk masuk, tapi hanya boleh 2 orang yang masuk bergiliran. Gw dan Leny dipersilahkan untuk masuk terlebih dahulu. Milla sekarang sudah sadar, tapi masih terlihat sangat lemah. Di tangannya terpasang selang infus transfusi darah yang menandakan bahwa kecelakaan tadi membuatnya kehilangan banyak darah. Untunglah paling tidak sekarang Milla sudah sadar.
Quote:
Quote:
Percakapan ini kembali teringat di otak gw, apakah ini adalah pertanda kalau Milla benar benar akan meninggalkan gw untuk selama lamanya? Ah ngga!!! Gw ga boleh berpikiran seperti itu, Milla akan baik baik saja. Gw segera menghampiri Milla di kasurnya
Quote:
Maafin aku ya Mil, aku harus bohong waktu itu sama kamu. Padahal aku rasa kamu udah tau yang sebenarnya bagaimana. Aku cuman berusaha untuk meyakinkan diri sendiri, sekaligus berharap kalau kamu memang baik baik saja.
Quote:
Ditengah perbincangan kami tiba tiba kedua orangtua Milla masuk dan segera menghampiri anaknya yang sedang terbaring. Mama Milla menangis melihat kondisi anaknya sedangkan Papa Milla hanya bisa membantu menenangkan istrinya, sambil mengucapkan terima kasih juga kepada gw yang sudah menemani Milla disini.
Quote:
Gw kemudian menghampiri Milla dan mengeluarkan kotak cincin dari saku celana gw. Sambil berlutut di samping ranjang Milla gw kemudian mulai berbicara sambil menitihkan air mata.
Quote:
Kemudian gw memasangkan cincin itu di jari manis Milla. Mama Milla menangis menyaksikan momen ini.
Quote:
Gw kemudian keluar dan menunggu di koridor, selang beberapa menit kemudian Papa Milla memanggil gw untuk masuk ke dalam. Sebelum menghampiri Milla, Papanya mengajak gw bicara terlebih dahulu.
Quote:
Beberapa menit yang lalu masih ada harapan untuk gw melihat Milla bisa kembali seperti sediakala. Tapi sekarang kondisi Milla semakin melemah, matanya sudah terlihat sangat berat untuk bisa terbuka. Suaranya juga sudah terdengar lemah sekali, disampingnya masih ada mamanya yang menggenggam erat tangan Milla. Sejenak gw melihat Milla, gw tidak bisa lagi menahan tangis dan gw merasa sangat bersalah.
Quote:
Gw kemudian duduk disebelah kasur Milla dan menggenggam tangannya yang terasa dingin dan lemah. Milla menolehkan kepalanya menghadap gw dan tersenyum.
Quote:
Milla memejamkan matanya sambil tersenyum. Alat pendeteksi detak jantungnya menunjukkan detak jantung Milla yang semakin melemah. Baik gw, Papa dan Mama Milla kami sama sama menemani Milla di saat saat terakhirnya. Sampai sudah tidak ada lagi detak jantung dan nafas dari seorang Milla.
Quote:
Paling tidak ada satu hal yang gw tau lewat kejadian ini. Gw ga terlambat dan melewatkan sebuah kesempatan yang hanya datang sekali, gw tidak melewatkan kesempatan untuk menyatakan perasaan gw yang sesungguhnya untuk Milla. Akhirnya baik gw maupun Milla kita sama sama mendapat jawaban dari pertanyaan dalam otak kami, kalau sesungguhnya memang kami berdua saling mencintai. Hanya saja Tuhan berkehendak lain, Tuhan punya sebuah rencana indah untuk gw dan Milla.
Milla akhirnya pergi dengan damai, dikelilingi oleh orang orang yang dicintai dan mencintai dirinya. Ia pergi dengan membawa semua kenangan indah kami, dan perjalanan kami berdua pun harus berakhir disini.
Gw percaya takdir mempertemukan kami berdua, sekarang kisah indah kami berdua saat bersama dan selalu tertawa sudah terbingkai indah. Milla sudah menyelesaikan pertandingannya di dunia dan berakhir dengan kemenangan gemilang, sekarang ia sudah mendapatkan hadiah utamanya bersama dengan Tuhan.
Gw kemudian keluar dari kamar dan semua teman teman sudah menunggu gw diluar.
Quote:
Gw spontan langsung menangis sejadi jadinya, dada gw sampai sesak rasanya sewaktu menangis. Kalau kalian pernah merasakan kesedihan yang sangat mendalam sampai dada terasa sakit, itu lah yang terjadi pada gw saat itu. Gw menangis sampai berlutut, begitu pula Leny yang ikut menangis setelah ia menyadari apa yang terjadi dengan sahabatnya.
Henry menghampiri dan memeluk gw sembari mengusap punggung gw sebagai tanda simpati.
Quote:
Kembali Ke Masa Sekarang
Gw menaburkan bunga dan menyiramkan air di makam nyokap. Setelah itu gw berjalan ke arah sekitar 10 makam dari makam nyokap. Disana dapat sebuah batu nisan bertuliskan “Melisa Emilia”. Ya, disinilah tempat peristirahatan terakhir dari seorang Milla setelah ia menyelesaikan pertandingannya di dunia ini. Menjelang saat terakhirnya Milla menitipkan pesan kepada orangtuanya untuk di makamkan disebelah nyokap gw. Mungkin karena slot di sebelah nyokap sudah terisi Milla jadinya mendapat tempat berjarak kurang lebih 10 makam dari nyokap. Tidak apalah yang penting ia masih bisa berdekatan dengan nyokap.
”Hai sayang, aku datang nih. Maaf ya baru sekarang bisa jengukin kamu, kamu kapan nih mampir ke mimpi aku? Aku kangen kamu. Kapan kapan mampir ya sayang. Makasih ya untuk semua kebersamaan kita, makasih juga untuk semua keisengan kamu ke aku. Aku bakalan kangen sama semua kejahilan dan kekonyolan kamu. Jangan lupain aku ya, seperti aku juga ga akan lupain kamu disana. I Love You Mil”
Terdengar suara mobil di belakang gw yang ternyata adalah rombongan Ko Fendy, Istrinya, berikut Leny dan Henry.
Quote:
Gw kemudian menaburkan bunga dan menyiramkan air ke makam Milla, diikuti oleh yang lainnya. Setelahnya kami semua berdiri beriringan dan bersama sama berdoa didepan makam Milla. Matahari terasa terik sekali siang itu, tapi gw cukup menikmati panas ini. Yang menandakan bahwa Milla sedang tersenyum cerah dari atas sana melihat sahabat sahabatnya berkumpul bersama dengannya, dan ia pastilah juga senang ketika mengetahui sahabat sahabatnya tidak terus dilanda kesedihan karena kehilangan dirinya.
Sebelum meninggalkan tempat itu, gw sekali lagi berlutut didepan makam Milla, memandangi batu nisan yang tertanam disana kemudian mengucapkan
Melisa Emilia, You Are Scored on My Heart
sempak07 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup