- Beranda
- Stories from the Heart
You Are Scored On My Heart (18+)
...
TS
juztbowen
You Are Scored On My Heart (18+)
YOU ARE SCORED ON MY HEART


Cerita ini adalah lanjutan dari cerita sebelumnya

Part 1 : Membuka Lembaran Baru
Part 2 : Masalah Pangkat Kuadrat
Part 3 : Pengacara, Pengangguran Banyak Acara
Part 4 : Ternyata Sahabat Gw Jual Barang Ini
Part 5 : Putus
Side Story : Sisi Pandang Vania
Part 6 : Selamat Tinggal Perjaka
Part 7 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.1)
Part 8 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.2)
Part 9 : Kamu Tidak Benar Benar Kehilangan Aku (Bag.3)
Part 10 : Wisuda
Part 11 : Melisa Emilia
Part 12 : Ku Sadar, Beruntungnya Aku
Part 13 : Culik Anak Orang Lagi (Bag. 1)
Part 14 : Culik Anak Orang Lagi (Bag. 2)
Part 15 : Moment Indah Bersama
Part 16 : Take Me To The Sky
Part 17 : Hargailah Waktumu Bersamanya
Part 18 : Kamu Sudah Terukir di Hatiku
Part 19 : Selamat Tinggal Tanah Kelahiran
Part 20 : Halo Tanah Rantau
Part 21 : Ini Siapa Ya?
Part 22 : Lho??? Elu Kan...
Part 23 : Kita Memang Ditakdirkan Untuk Bertemu Lagi
Part 24 : Ga Nyangka Ya, Kita Ketemu Lagi Disini
Part 25 : Titip Dulu Ya
Part 26 : Tinggal Serumah?
Part 27 : I'm Your Guardian Devil
Part 28 : Darahku Dan Darahmu
Ending #1 : Terima Kasih Untuk Semuanya
Ending #2 : You Will Always Be My Endless Love UPDATE!!!
Bagian Terakhir : Kamu Adalah Cinta Abadiku UPDATE!!!
Polling
0 suara
Siapa yang cocok bersama Wendy?
Diubah oleh juztbowen 25-08-2020 11:42
fa.achryy dan 25 lainnya memberi reputasi
22
27.9K
358
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
juztbowen
#80
Part 17
HARGAILAH WAKTUMU BERSAMANYA
Hari Minggu pagi, gw terbangun dari tempat tidur sekitar pukul 8 pagi kemudian langsung menuju ke kamar mandi untuk menuntaskan segala urusan gw, mandi dan sikat gigi. Gw mengingat lagi apa yang akan gw lakukan hari ini, ah iya gw hari ini bakal mengunjungi makam nyokap lagi di kawasan Cibubur. Dan sekaligus ada sesuatu hal yang harus gw laksanakan juga.
Setelah mandi dan sarapan, gw segera menuju ke lokasi yang gw tuju. Ga perlu waktu lama untuk gw sampai disana dikarenakan kondisi jalan yang cukup lenggang dan gw sama sekali ga berhenti untuk istirahat atau isi bensin. Seperti biasa sebelum masuk ke kawasan pemakaman gw membeli bunga tabur dan air dalam kemasan terlebih dahulu yang akan gw gunakan untuk menyiram dan menaburkan bunga di atas makam.
Gw menuju ke makam nyokap, kali ini sendirian, gw menatap batu nisan dimana tertulis semua informasi tentang nyokap disana. Gw masih ingat jelas semua kenangan tentang nyokap. Terakhir kali gw kesini waktu bersama dengan Vania, mendadak gw seperti merasa malu menghadap makam nyokap. Gw seperti kehilangan muka, Sekarang Vania sudah tidak bersama dengan gw lagi, ia sudah menjalani kehidupannya sendiri sekarang. Terakhir gw kesini gw seperti kelewat pede ibarat seorang anak yang mengenalkan calon menantu kepada ibunya.
“Ma, Wendy dateng lagi, tapi maaf kali ini Wendy sendirian. Mungkin Mama juga udah tau kalo sekarang Wendy udah ga sama Vania lagi, jalan hidup kita berbeda Ma, dan seperti yang selama ini sering Mama ajarkan kalau kita ga boleh egois jadi orang. Wendy berusaha melakukan itu Ma, semoga ini yang terbaik untuk kita.
Ma, sebenarnya ada 1 orang lagi yang mau Wendy kenalkan ke Mama. Sayangnya dia ga berada disini sama Wendy sekarang.”
Gw terdiam, mendadak seperti kehilangan kata kata. Gw bingung kalimat apa lagi yang berikutnya harus gw ucapkan. Mendadak pikiran gw seperti flashback ke beberapa bulan belakangan, kejadiannya sangat membekas dengan jelas di ingatan gw seolah semua itu baru terjadi kemarin.
3 Bulan yang lalu, Perayaan Ulang Tahun Milla
Quote:
Gw berjalan ke pintu kamar bermaksud untuk keluar, mendadak Milla menarik tangan gw dan langsung mendorong tubuh gw ke kasur dengan kasar. Tapi bukannya mendarat di kasur ternyata jidat gw malah terbentur tembok. Sakit banget!!! Kepala gw langsung sakit dan mata gw berkunang kunang. Fix kali ini candaan Milla ga lucu sama sekali, gw bisa saja mengalami gegar otak waktu itu.
Quote:
Gw duduk di ranjang dan berusaha menenangkan diri gw. Daripada gw terbawa emosi lebih baik gw berdiam diri dulu sampai emosi gw padam sendiri. Milla sekarang menangis di samping gw, lama lama ga tega juga gw melihatnya. Ya sudahlah kalau memang dia ga sengaja, tapi kali ini dia dapat pelajaran juga supaya lain kali hati hati kalau mau bercandain orang.
Quote:
Tatapan gw seperti seekor predator yang sedang berancang ancang menerkam mangsanya. Milla seperti bergidik ketakutan melihat gw, Selanjutnya kalian pasti sudah tau apa yang terjadi.
Quote:
Gw menyerang secara brutal, pakaian Milla malam itu yang hanya berupa dress memudahkan gw untuk melucutinya dalam waktu singkat. Gw memberikan serangan demi serangan ke area sensitifnya termasuk aset berharganya. Ia terlihat sangat tidak berdaya menerima semua serangan dari gw, gw pun juga sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Milla mengambil napas terlebih dahulu.
Setelah Milla mencapai puncaknya, gw tidak memberikan jeda dan langsung memulai serangan berikutnya. Kurang lebih sampai 3x Milla mencapai puncak barulah gw memulai sesi utama dari pertempuran kali ini. Setelah 15 menit barulah gw juga mencapai puncak dan benda pusaka gw kebablasan mengeluarkan lava panasnya didalam.
Quote:
Dan pertempuran pun berlanjut kembali malam itu, kami melakukannya sampai subuh dan baru bisa tertidur setelah itu.
Hubungan gw dan Milla berjalan kurang lebih selama 3 bulan kami TTMan. Tapi gw merasa waktu 3 bulan sudah cukup untuk gw mengenal dirinya dan dia mengenal gw. Gw ga mau berlama lama dan melewatkan kesempatan, akhirnya gw memutuskan untuk membawa hubungan ini ke tahap yang lebih serius. Ya, pilihan gw jatuh kepada seorang Milla. Dialah yang akan menjadi pendamping hidup gw sampai maut yang memisahkan kami. Pilihan gw sepertinya tidak salah, ditambah keyakinan kami yang sama juga mempermudah jalan kami.
Selama 3 bulan ini juga gw sudah mengenal keluarganya begitupun ia juga sudah mengenal keluarga gw. Dan dari keluarganya juga welcome terhadap gw, sedangkan untuk keluarga gw? Ah untung saja keluarga gw bukan tipe yang muluk muluk, apapun yang menurut keputusan gw sudah baik ya pasti didukung.
Berhari hari gw mempersiapkan segalanya sebaik mungkin. Gw sudah membeli sepasang cincin yang akan gw berikan saat gw melamarnya nanti. Gw juga sudah mencari cari info lokasi yang pas untuk gw menyatakan perasaan gw yang sesungguhnya sekaligus gw melakukan sebuah proposal untuknya.
Gw membooking tempat di sebuah restoran di kawasan Jakarta Selatan. Hari yang di nanti sudah tiba, awalnya gw bermaksud untuk menjemput Milla di kostnya dan mengajak dinner seperti biasa. Tapi gw ingin membuat ini semua seperti surprise jadi gw sengaja meminta kita untuk datang sendiri sendiri ke restorannya. Hanya gw berpesan untuk dia mengenakan pakaian yg bagus karena restoran ini cukup elite.
Gw sudah sampai duluan ke lokasi dan segera mengatur rencana bagaimana gw akan melakukan eksekusi lamaran ini. Tiba tiba ada sebuah pesan masuk di hp gw, dari Milla yang mengatakan kalau ia sudah dalam perjalanan. Gw menunggu sampai orang nyebelin namun spesial ini sampai di lokasi, lama sekali gw menunggu sampai 1 jam ia belum juga tiba. Gw berinisiatif menelpon Milla, telponnya di angkat tapi yang terdengar bukan suara Milla, melainkan suara seorang pria.
Quote:
Gw shock!!! Apa? Milla kecelakaan? Tadi dia bilang mau jalan menuju kesini kok..
Quote:
Telepon gw matikan dan gw langsung menuju ke parkiran, gw segera mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah sakit yang disebutkan oleh orang tadi di telepon. Gw juga mengabarkan ke grup kantor gw kalau Milla mengalami kecelakaan dan akan ditangani di rumah sakit mana. Baik ko Fendy dan Leny semua berkata kalau sebentar lagi mereka akan segera menuju ke rumah sakit. Gw juga mengabarkan ke keluarga Milla, mereka cukup shock dengan kabar dari gw, Papa Mama Milla juga segera menuju ke Jakarta dan meminta gw untuk mengurus semua terlebih dahulu selagi mereka dalam perjalanan.
Gw tiba di rumah sakit dan segera menuju ke ruang IGD. Gw tidak diperbolehkan masuk oleh perawat disana dikarenakan Milla masih dalam penanganan dan katanya pendarahan yang dialaminya cukup parah. Sekilas gw masih bisa melihat wajah Milla yang terbaring berlumuran darah di kasur. Gw kemudian keluar dan menunggu sendirian di koridor IGD sambil berdoa, tidak berapa lama kemudian Leny bersama Henry tiba dirumah sakit.
Quote:
Di tengah percakapan kami akhirnya Ko Fendy datang ditemani istrinya. Ia berjalan dengan cepat menuju kearah kami.
Quote:
Ada seseorang yang keluar dari ruang IGD tapi bukan dokter atau perawat. Kaos yang dikenakannya berlumuran darah, ia seperti celingak celinguk mencari seseorang dan wajahnya juga terlihat panik. Ia melihat kearah kami dan segera berjalan menuju ke arah kami.
Quote:
g.gowang dan bloodyorchid92 memberi reputasi
2