Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

cattleyaonlyAvatar border
TS
cattleyaonly
Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh
Sineas-Sineas muda dari 16 Daerah

Para pelajar Indonesia membuat film-film pendek yang mengangkat budaya daerah mereka masing-masing. Tahu sendiri kan Gansis bahwa di Indonesia ini banyak budaya daerahnya. Bahkan kita terkadang tidak mengetahui budaya-budaya yang berada di luar daerah kita. Melalui film ini, akan dikenalkan budaya-budaya daerah untuk pengetahuan generasi-generasi bangsa. Ternyata budaya-budaya yang ada di Indonesia ini sangat keren.

Program pembuatan film pendek ini berkolaborasi dengan komunitas lokal. Gagasannya dari Viu Short, dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional. Event ini bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan digelar di 16 kota Indonesia sejak Agustus 2019 hingga Maret 2020.
Pada Hari Anak Nasional, Kamis, 23 Juli, Viu memperkenalkan 16 film pendek ini. Penasaran seperti apa kisahnya?

Keenam belas film pendek ini kini dapat disaksikan lewat platform Viu. Judulnya adalah 


1. Memargi Antar (Klungkung)


Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Film Memragi Antar disutradarai oleh Ni Putu Mulyani yang menceritakan Putu, seorang anak perempuan Bali yang tidak dipedulikan oleh ayahnya. Sang ayah sibuk dengan pacar barunya. Hal tersebut membuat Putu ingin bertemu ibunya yang sudah lama meninggal. Agar bisa bertemu dan tinggal selamanya dengan ibunya, Putu terpikir untuk melanggar salah satu pantangan ritual Hindu Bali yakni Mepandes.

2. Kalang Obong (Kendal)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Film yang mereka angkat yakni tradisi Kalang Obong dari suku Kalang yang menetap di kabupaten Kendal

Tradisi Kalangan obong sendiri merupakan tradisi upacara kematian keturunan suku Kalang yang dilakukan pada satu tahun kematian keturunan Kalang.
Tradisi upacara itu dilakukan dengan cara membakar boneka pengganten atau tiruan jenazah dan beberapa benda lainnya. 

3. Penari Larangan (Majalengka)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Penari Larangan berkisah tentang sepasang suami istri yang hubungannya memburuk. Sang istri adalah seorang sinden dengan jadwal pentas sangat padat, membuatnya begitu sibuk sehingga kehidupan rumah tangganya agak terbengkalai. Larangan sang suami juga tidak digubrisnya. Ia pun mengutuk sang istri hingga istri mendapatkan malapetaka. Di Desa Sukaraja, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, kutukan tersebut masih dipercaya hingga saat ini.

4. Kakaluk Fulan Fehan (Atambua)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Pada zaman dahulu, ada seorang raja, Mau Si,at yang memiliki seorang puteri yang cantik jelita. Melihat kecantikan sang puteri, bulan pun jatuh hati dan menjelma menjadi manusia yang bernama Fula Mauk. Suatu ketika sang puteri pun hamil dan diasingkan di sebuah daratan bersama seorang dayang. Saat purnama sang puteri dan Fula Muk bertemu di daratan yang bernama Fulan Fehan.

5. Dawuk (Cilacap)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Film itu menceritakan seorang ayah dengan gangguan psikologis karena anaknya meninggal. Sosok ayah itu dalam kesehariannya menghabiskan waktu hanya untuk menggendong boneka kayu, mengajaknya bermain, dan menari bersama. Ia menganggap anaknya masih hidup.
Film  menampilkan sebuah kesenian tradisi Buncis Gendong atau kadang ada pula yang menyebutnya Lengger Dempet. Kesenian tersebut pernah jaya di Cilacap. Hanya, saat ini pelaku kesenian tersebut sudah sangat langka 


6. Danau Pengantin (Tangerang)

Danau Pengantin di Tangerang dulu ada kisah sepasang pengantin tewas di sana. Jasad mereka ditemukan di dasar danau dalam keadaan berpelukan. Sejak saat itu danau tersebut menjadi angker dan selalu memakan korban jiwa. Menurut warga setempat, di danau tersebut sering terlihat sosok wanita berpakaian pengantin sampai saat ini.

7. Bulu Mata (Jakarta Selatan)

Mitos bulu mata yang jatuh, dijadikan inspirasi untuk membuat film ini. 
Jika tepukan bulu mata menempel ditelapak kita pada huruf alphabet tertentu, kemungkinan huruf itu adalah inisial dari pasangan kita. Bagimana kira-kira keseruan filmnya?


8. Melaiq (Mataram)

Melaiq merupakan tradisi, di mana pengantin laki-laki akan menculik calon istrinya pada malam hari, ini cara menguji keseriusan dan keberanian laki-laki dalam membangun rumah tangga. Namun, adegan ini biasanya direncanakan ya, Gansis. Karena beberapa waktu yang lalu ada oknum yang menyalahgunakan tradisi ini untuk menculik wanita. 

9. Ikan Merah (Magelang)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh
Di sebuah pesantren di Kabupaten Magelang ada mitos tentang ikan merah. Ikan tersebut akan menampakkan diri jika sang santri telah mendapatkan restu dari Abah yang merupakan pendiri pesantren. 

10. Kelar Kelor (Kulon Progo)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Tahu pohon kelor kan? Jika berbuah biasanya buahnya dinamakan klenthang. Di Jawa Timur biasa ddipakai untuk sayur asem. Ternyata pohon kelor merupakan salah satu tanaman berkhasiat dan banyak manfaat. Dalam kepercayaan masyarakat jawa, daun kelor dipercaya dapat menangkal roh jahat, menyembuhkan kesurupan dan melunturkan susuk atau guna-guna.

11. Limo Wasto (Surakarta)

Dalam kepercayaan orang jawa, seorang pria dewasa tidak akan dianggap sebagai lelaki dewasa jika tidak memiliki burung perkutut sebagai hewan peliharaannya. Ternyata ini berhubungan dengan pakem orang jawa yang menganut prinsip “Lima Wasto” yaitu lima hal yg membuat hidup seorang pria sempurna. Kelima hal tersebut adalah “Wisma” (rumah), “Curigo” (keris/senjata andalan), “Kukila” (burung), “Turangga” (kuda/kendaraan), dan “Garwa” (istri/pendamping hidup).

12. Pohon Pengantin (Salatiga)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Di Salatiga ada pohon unik yang berbentuk seperti bonsai rasaksa. Pohon itu dikenal dengan sebutan Pohon Pengantin. Dipercaya bahwa pohon itu merupakan jelmaan dari sepasang pengantin karena cinta abadi mereka. Mitos yang dipercaya adalah pasangan yang datang ke pohon tersebut akan memiliki hubungan yang langgeng. Wow. Benarkah?

13. G-Rain (Batu)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh


Masyarakat punya acara dan ritual untuk mendatangkan hingga memindahkan hujan. Hujan di Kota Batu tidak bisa di prediksi akibat kepentingan dua kelompok masyarakat. Kelompok pertama membutuhkan hujan untuk bercocok tanam berbagai sayuran. Sedangkan kelompok kedua yaitu para pemilik usaha wisata yang menginginkan cuaca panas agar mendapat banyak pengunjung.

14. Lae Pandaroh (Dairi)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh


Nama Lae Pandaroh diambil dari dua kata. Yakni Lae yang berarti air dan Daroh yang berarti darah. Konon air terjun ini sering berwarna merah. Orang-orang tua, mengatakan pamalih untuk bermain-main di Kawasan Lae Pandaroh.

Jika berada di kawasan tersebut kita harus sopan, baik sikap, perkataan maupun pakaian agar tidak mendapat celaka.
Kain ulos yang ditenun secara tradisional dipercaya dapat menghindari si pemakai dari bahaya atau bencana.

15. Kanak Kembar (Sangatta)

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Kanak Kembar dari Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan timur. Film ini mengangkat kepercayaan suku Dayak Kenyah, bahwa setiap anak yang lahir memiliki kembaran seekor buaya

16. La Love (Palu) 

Prestasi Anak Bangsa, Di Antaranya 16 Film Karya Para Pelajar, Diputar di Viu Loh

Lalove adalah alat musik tiup tradisonal berbahan bambu yang dimiliki suku Kaili di Sulawesi Tengah. Pada mulanya lalove ini tidak sembarang ditiup, alat musik ini digunakan sebagai alat pengiring di kegiatanbesar dan ritual yang biasanya disebut Ritual Balia. Seiring beriringnya waktu lalove, kini banyak dimainkan di beberapa acara besar.

Nah, bagaimana Agan Sista. Cukup keren kan prestasi anak-anak Indonesia ini? Untuk film-film pendek bisa langsung dikepoin di VIU. Seru loh mengenal kebudayaan kita sendiri.

Referensi
Opini pribadi
Sumber
Sumber
Sumber
Sumber
Diubah oleh cattleyaonly 13-08-2020 14:06
betiatina
uni214
Richy211
Richy211 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.8K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.7KAnggota
Tampilkan semua post
wolfzmusAvatar border
wolfzmus
#14
VIU ahh elah di kira masuk oscar emoticon-Cape d...
cattleyaonly
cattleyaonly memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.