Awal tahun adalah semangat baru bagi guru-guru, anak didik dan juga kebanyakan orangtua. Banyak persiapan yang dilakukan. Menyusun progam kegiatan bagi guru dan sekolah. Orangtua juga menyiapkan buku baru, baju baru bagi anak yang memang bajunya sudah sempit. Sepatu baru atau juga tas baru.

Intinya semuanya serba semangat baru. Meskipun semua peralatan sekolah nggak harus baru.

Asaalamu:alaikum gansist, ketemu lagi di threed ane,.😊


Hari pertama sekolah biasanya dijadikan moment romantis bagi orangtua untuk mengantar putera-puterinya ke sekolah. Terkadang sebagian orangtua ada yang rela mengambil cuti demi untuk bisa mengantar anaknya. Bahkan tahun sebelumnya sang gubernur menghimbau orangtua untuk menyempatkan waktunya mengantar putera-puterinya ke sekolah. Karena ini adalah salah satu bounding orantua kepada anaknya.



Namun kali in, di tahun pandemi, tahun ajaran baru tetap berjalan, meskipun sistem pembelajarannya daring dan harus dilakukan di rumah masing-masing. Sesuai " Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19."

" Surat Edaran Nomor 15 ini untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19. "

Yang biasanya orangtua mengantar ke sekolah. Tapi kali ini orangtua harus mendampingi anak belajar di rumah. Bagaimana dengan orangtua yang bekerja dong? Kalau sekolah kan masih merasa plong pergi kerja, tapi ini??

Mungkin banyak yang menyetujui sistem ini, demi mencegah penyebaran Covid 19. Namun banyak juga orangtua yang ingin melihat anaknya Kembali ke sekolah. Karena 4 bulan membersamai anak belajar di rumah pasti bukan hal yang mudah. Tapi semua kebijakan pasti ada plus minus dan pro kontra. Jadi ane tak mau membahas itu di sini ya.



Ane hanya mau membahas keseruan di hari pertama masuk sekolah. Kesibukan guru-guru yang mempersiapkan diri dengan sepenuh hati, untuk menyapa anak didik via zoom. Melepas rindu yang selama ini begitu menyesakan dada😍. Walaupun ada agenda mati lampu mendadak. Sehingga membuat wifi sekolah mati. 🤦

Tapi Alhamdulillah meski terjeda, agenda untuk menyapa anak-anak tetap bisa terlaksana.
Terlihat di layar zoom anak-anak yang sudah memakai pakaian seragam lengkap seperti sekolah normal. Meskipun sekolahnya harus dari rumah. Di wajahnya terlihat jelas garis kerinduan yang tak terungkap. Tapi ada juga yang terlihat kaku. Berbeda saat bertemu dengan sang guru secara langsung. Keakrabannya begitu cair dan hangat.


Terlebih lagi anak-anak kelas 1 yang masih MPLS. Terlihat masih canggung karena baru mengenal wajah gurunya dari layar hp atau laptop.

Di saat pandemi ini mungkin kita difasiltasi dengan teknologi yang mumpuni dan canggih. Berbagai macam aplikasi tersedia dan dapat diunduh secara mudah, asal memory dan kuotanya ada ya...🤭. Sehingga kita tetap bisa bertatap muka via online. Meskipun jarak memisahkan. Namun ternyata kecanggihan teknologi tak mampu mengalahkan dan mewakili nikmatnya rasa bertemu secara langsung di dunia nyata.

Semoga pendemi ini segera berlalu. Sehingga sekolah juga kembali normal. Seperti normalnya rumah ibadah, mall, pasar ataupun tempat wisata. Aamiin..🤲



Depok, 13 Juli 2020

Sumber : Opini Pribadi
Gambar: Whatsapp