Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

121131Avatar border
TS
121131
Politikus PDIP Ini Sebut Seluruh Komisaris dan Direksi BUMN Diisi Orang Titipan


KONFRONTASI--Politikus PDIP Adian Napitupulu menuding pengisian jabatan direksi dan komisaris di seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditunjuk melalui jalur titipan. Dia menduga jumlah orang yang dititipkan itu mencapai 7.200.

"Semuanya titipan. Dari 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan," kata Adian saat ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (23/7).


Adian sendiri enggan menjelaskan titipan dari pihak mana orang-orang yang kini duduk di posisi strategis perusahaan pelat merah tersebut.

Dia hanya menjelaskan selama ini perusahaan BUMN tak pernah membuka lowongan atau lelang jabatan untuk posisi direksi dan komisaris. Ia memastikan bahwa orang yang bisa duduk di jabatan tersebut pasti melalui jalur titipan dan dibawa oleh orang tertentu.

"Kalau tidak dititip, bagaimana orang bisa duduk di situ? kalau tidak dibawa, gimana bisa duduk di situ?" kata Adian.

Di sisi lain, Adian mengatakan saat ini asal-usul yang jelas dari orang yang menduduki kursi komisaris dan direksi perusahaan BUMN hanya sekitar 1.000 orang saja.

Menurutnya, mereka memiliki latar belakang dari partai politik, kementerian/lembaga negara, relawan pendukung Jokowi hingga TNI/Polri.

"Kalau itu jelas, rahimnya jelas. Nah, itu sisanya yang enggak jelas titipan siapa itu, lho? Yang jumlahnya bisa 5.000-6.200 orang, enggak tahu kita titipan siapa, tapi dia ada di situ," kata Adian.

Adian lantas menduga sekitar 5.000 orang direksi dan komisaris BUMN yang latar belakangnya tak jelas itu kemungkinan titipan dari para mafia yang bergerak di berbagai sektor. Sebab, tak ada satupun orang yang mengetahui latar belakang mereka dengan pasti sehingga bisa duduk di jabatan tersebut.

"Mungkin enggak di mana 5.000 itu titipan mafia migas, mafia infrastruktur, mafia proyek, mafia impor, mafia alkes dan sebagainya. Mungkin, tidak? Mungkin. Karena kita enggak tahu asal usulnya dari mana," kata Adian.


Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menanggapi pernyataan Adian. Dia menduga Adian tak paham pola perusahaan dalam mencari komisaris maupun direksi. Menurutnya, pemilihan petinggi di perusahaan BUMN telah sesuai dengan kebutuhan.

"Mungkin karena Adian itu enggak paham sistem di corporate. Kalau dia paham corporate pasti dia paham itu," kata Arya.

Arya membantah BUMN menerima orang-orang titipan untuk menduduki jabatan komisaris maupun direksi. Menurutnya, BUMN telah memperhatikan rekam jejak dan mereka yang terpilih telah melalui proses seleksi.

"Adian enggak pernah di perusahaan, kalau dia di corporate, enggak pernah namamya mencari pejabat seperti itu terbuka. Ada yang namanya pakai head hunter," kata Arya.(mr/cnn)


https://www.konfrontasi.com/content/...-orang-titipan

Bibir politikus ya kek gini, Drama... Drama.... Drama Everywhere

Agar temen temen temenya bisa masuk jadi komisaris dibuatlah isu selain yang 1.000 yang dia kenal adalah titipan mafia dll

Padahal intinya cuman... TOLONG MASUKIN ORANGKU... geetu aja kok pake Big Drama

Trus sebagai anggota DPR apa yang sudah dikasih buat rakyat??


Diubah oleh 121131 24-07-2020 00:32
0
1K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
widya poetraAvatar border
widya poetra
#4
emoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Hi

Nah lho
gontok2an
emoticon-Ngakak


Erick Thohir nuduh Adian minta jabatan
sekarang Adian menuding balik

dan ternyata malah bawa2 Jokowi emoticon-Ngakak (S)


katanya Jokowi yang minta nama
dikasihlah nama
dia gak terima disebut ngemis2 minta jabatan karena katanya presiden yang minta



emoticon-Ngakak
Aparatkaskus
Aparatkaskus memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.