Kaskus

Story

juztbowenAvatar border
TS
juztbowen
You Are Scored On My Heart (18+)
Diubah oleh juztbowen 25-08-2020 11:42
nomoreliesAvatar border
blckmmb7Avatar border
fa.achryyAvatar border
fa.achryy dan 25 lainnya memberi reputasi
22
27.9K
358
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
juztbowenAvatar border
TS
juztbowen
#19
Part 7
KAMU TIDAK BENAR – BENAR KEHILANGAN AKU

BAG.1


Ini semua baru awal dari pelampiasan sakit hati gw semenjak putus dari Vania. Selanjutnya gw mulai mencoba kenakalan – kenakalan yang belum sempat gw lakukan sewaktu sekolah dulu. Mulai dari mabuk – mabukan bareng temen gua, balapan liar, dan masih banyak lagi yang ga bisa gw sebutkan satu persatu disini. Gua masih tetap memperhatikan pekerjaan gua, tapi gua ga segiat dulu, malah gw lebih banyak sekedar masuk pagi kemudian sorenya pulang. Gw juga jadi suka menunda – nunda pekerjaan di kantor karena pikiran gw emang udah ga fokus lagi.
Gw masih berteman dengan Vania, ga ada sama sekali di otak gw terpikir untuk membencinya, tapi gw ga sanggup untuk berkomunikasi lagi dengannya. Gw takut jadi makin ga bisa move on karena gw masih berhubungan dengannya, makanya gw memutuskan untuk gw sama sekali ga menghubungi Vania dulu. Ada beberapa kali Vania juga mengirimkan chat ke gw tapi sama sekali ga gw read dan langsung delete chat. Beberapa kali juga dia menelpon gw tapi gw ga angkat, semua media sosialnya pun gw block, gw benar benar menutup semua sarana komunikasi antara kita berdua.
Gw teringat, masih ada 1 orang lagi yang perlu gw intisipasi, Gina. Ya dia adalah sahabat Vania selama di Jakarta, bukan tidak mungkin Vania akan mencoba menghubungi gw lewat Gina. Maka gw juga melakukan hal yang sama ke Gina, gw block semua sarana komunikasi ke Gina. Gw ga mau membuka celah sedikitpun untuk yang ada hubungannya dengan nama Vania.
Gw tetap berpegang teguh dengan janji gw kalau gw ga akan pernah merokok. Bukan gw kampungan atau gimana, tapi gw takut aja karena keluarga gw banyak yang kena penyakit kritis gara – gara ada riwayat rokok. Kakek gw meninggal gara – gara kanker paru paru, dulunya perokok, bokap gw baru baru ini kena serangan jantung, dulunya perokok juga, bokapnya Jefry juga kena HyperTyroid gara gara riwayat perokok. Gw ga mau aja nanti harus merasakan seperti itu dan keluar duit banyak buat pengobatan.
Tapi disaat saat seperti ini, jujur keinginan gw untuk mencoba rokok jadi muncul. Apalagi banyak temen temen gw di kampus atau kantor yang merokok dan gw sering nongkrong bareng mereka. Lama – lama gw jadi penasaran aja gitu gimana sih rasanya ngerokok, kok banyak banget orang yang ngerokok gitu.
Pernah suatu kali gw iseng – iseng coba pergi ke warung buat beli rokok, karena gw sering lihat iklannya di TV makanya gw coba coba beli rokok Djarum. Gw sembunyiin dalam tas gw bungkusnya supaya ga ketauan sama bokap kalo gw beli rokok. Tapi baru setengah jalan mau balik ke rumah, entah kenapa gw seperti mendengar ada suara yang berbisik di telinga gw.

“Wen, aku ga mau kamu ngerusak diri kamu ya, ga begini caranya kamu melampiaskan sakit hati kamu. Masih banyak cara lain yang lebih positif untuk kamu mengalihkan perasaan sakit kamu, kalau kamu memang sayang aku, tolong sayangi juga diri kamu sendiri.”

Suara itu seperti nyata berada persis di samping telinga gw, otomatis gw langsung menoleh ke kanan, tidak ada siapa siapa disana. Gw berhenti dan berpikir sejenak, gw jadi teringat dengan Vania, gw udah berjanji sama dia kalau gw akan jadi lebih baik kedepannya. Dia juga setuju untuk kita tetap berteman, justru dengan gw melakukan ini gw mungkin malah akan membuat dia sedih dan kecewa terhadap gw. Gw melihat ada sebuah tempat sampah dekat tempat gw berdiri, gw kemudian mengambil rokok tadi didalam tas kemudian membuangnya disana. Biarlah itung itung rejeki buat siapapun yang mengambilnya.
Hanya dalam hal rokok saja gw masih bisa berpikir jernih, tapi soal kenakalan yang lain gw masih rutin melakukannya. Suatu hari gw memutuskan untuk mengunjungi tempat pijat kemarin lagi, gw merasa sejenak bisa melupakan masalah gw disana dan kembali merasakan perhatian dari wanita walaupun itu semuanya palsu. Ga cuman sekedar “mijit”, disana kebetulan juga menyediakan berbagai macam minuman alkohol di mini bar nya. Setelah sesi selesai gw juga mabuk mabukan terlebih dulu dengan therapist yang melayani gw selama sesi tadi. Sampai akhirnya gw menyudahi acara hari itu, membayar tagihan dan keluar menuju parkiran motor tiba tiba seseorang yang gw kenali memanggil gw dari seberang jalan.

Quote:


Gw setengah berteriak ke Gina, mungkin saat itu ada banyak mata yang memperhatikan saat gw bereaksi spontan seperti itu. Gw cuman bisa berjongkok di tanah sambil setengah menjambak rambut gw sendiri saat itu.

Quote:


Gina kemudian bergegas kembali ke kantornya untuk absen dan sekitar 20 menit kemudian dia sudah kembali ke hadapan gw.

Quote:


Gw pun masuk ke mobil Gina dan duduk di kursi depan. Gina kemudian mengemudikan mobil menuju ke kawasan Jakarta Barat. Semakin lama gw semakin punya firasat kemana Gina akan membawa gw, jalan ini seperti jalan menuju tempat dimana gw nembak Vania yang lokasinya dekat dengan rumah Tante Vania. Benar saja, Gina benar benar membawa gw ke tempat ini.

Quote:


“Aku janji akan berjuang sekuat tenaga disini untuk kamu, aku ga akan pernah ngecewain kamu”

Seketika gw kembali teringat ucapan gw ke Vania, harusnya gw tau, yang namanya gw janji ga akan pernah mengecewakan dia, itu tetap janji. Terlepas dari kita masih pacaran atau ngga, gw tetap berjanji tidak akan mengecewakan dia. Tapi kalau melihat diri gw yang sekarang, gw yakin Vania pasti bakalan sedih dan kecewa berat.

Quote:


Quote:


Quote:


Gw ga bisa ngomong apa apa lagi, ternyata Vania sampai seperti itu. Dia bahkan sampai rela terbang ke Jakarta demi bisa melihat gw doang. Yang mungkin gw ga akan pernah tau dia sampai berniat ke Jakarta, kalau aja gw ga ketemu sama Gina tadi. Selama ini gw tau ada orang yang rela berbuat seperti ini hanya di sinetron, tapi sekarang gw menghadapi situasi seperti ini secara langsung.

Quote:


Gw sudah tau kemana ini akan berlanjut, pasti Gina akan membawa gw ke airport untuk menjemput Vania disana. Benar saja, beberapa jam kemudian kami sudah sampai di depan terminal kedatangan bandara Soekarno Hatta. Paling tidak ada 1 hal yang bisa gw bantu disini, gw memang terlambat untuk mencegah agar Vania tidak perlu sampai repot repot terbang dari Sulawesi ke Jakarta. Harusnya gw ga perlu sampai block semua komunikasi dia.
Tapi sekarang gw bisa membantu agar Vania jangan sampai repot repot untuk nyari gw lagi di kantor tapi ga bisa bertemu dengan gw. Semoga dengan begini, sudah cukup menjawab keinginan Vania yang ingin memastikan kalau gw baik baik saja dengan gw langsung muncul didepannya.

Quote:


Gw bisa melihatnya, Vania.. Dia berdiri di terminal sambil menunggu kedatangan Gina yang akan menjemputnya. Gw kembali menitihkan airmata begitu melihatnya, selama ini gw juga merasakan rindu kepada seorang Vania. Bisa melihatnya lagi apalagi secara langsung seperti ini seperti sebuah hadiah terindah buat gw.
Gina keluar dari mobil, ia kemudian menghampiri Vania yang disambut dengan pelukan. Sebuah pelukan dari 2 sahabat yang sudah lama tidak bertemu dan saling merindukan. Setelah berbincang bincang singkat keduanya kemudian menuju ke mobil, gw spontan menundukkan badan gw supaya ngga kelihatan dari luar. Untunglah mobil Gina ini bertipe sedan jadi gw ga perlu kelihatan sewaktu membuka bagasi.
Kemudian Vania dan Gina sama sama masuk ke dalam mobil, Vania duduk di kursi penumpang depan sementara Gina yang mengemudikan mobilnya. Di kursi belakang gw masih menundukkan badan dan berusaha membuat suara sekecil mungkin. Tapi ada satu hal yang bikin gw khawatir ketahuan, wangi parfum gw, takutnya Vania masih kenal bau ini dan curiga kalau ada orang di kursi belakang.

Quote:


Gw sedih mendengar percakapan Vania dengan Gina, ternyata apa yang diucapkan Vania ke Gina lewat chat tadi bukan sekedar settingan. Dia benar benar serius nyari gw sampai ke Jakarta. Diam diam gw membuka HP gw, gw jadi penasaran Vania kirim pesan apa selama gw block kontak dia. Celakanya gw lupa untuk mensilent HP gw, setelah gw unblock kontaknya langsung puluhan pesan masuk beruntun ke hp gw yang akhirnya bunyi notifikasi pesan masuk terdengar berulang ulang.

Quote:


Vania kemudian membalikkan posisi badannya bermaksud untuk mengambil hp di belakang. Sudah tidak bisa dihindari lagi, gw pasti akan ketahuan. Gw masih menundukkan badan gw berharap Vania ga melihat ada orang dibelakang, pemikiran yang bodoh sebenarnya. Ga mungkin Vania ga melihat orang sebesar ini sedang menunduk di bangku belakang.

Quote:


Vania langsung membuka seatbeltnya, dia kemudian langsung berpindah ke tempat duduk belakang lewat bagian tengah mobil. Seketika ia langsung memeluk gw dan bahunya bergetar hebat, Gw yakin dia menangis saat itu.

Quote:
kkaze22
g.gowang
g.gowang dan kkaze22 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.