Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amel.duasiaAvatar border
TS
amel.duasia
Titik Terbawah ku.
Adakah obat dimana kita yang sudah sampai di titik terendah galau yang kita miliki??
Dimana hanya ingin benar benar sendiri meratapi yang terjadi.
Aku kira.. galau yang ku punya hanya sebatas sampai disitu dan membentuk suatau lingkaran yang hanya berputar diporos nya saja, jauh dari luar nalar ku ternyata lebih dari atas keterpurukkan.
Bagaimana aku terlihat baik baik saja walau hanya diam?
Karena diam lah yang menurutku obat dari yang ku rasakan sekarang. Tapi sebetulnya tidak, karena aku pura pura tau saja. Semakin aku diam, hati merasa sesak didada.
Dan "Waktu" aku harap aku bisa akur dengan ini, agar terbiasa dengan apa yang terjadi.
Bagaimana tidak mungkin, kenapa aku merasa Perih tapi tak terluka?
Bagaimana tidak mungkin juga, kecemburuan menjadi berubah Iri?
Dan Bagaimana tidak mungkin juga, kasih yang kau punya itu akan terkikis sedikit demi sedikit?
Yang mengubah aku tak mungkin, menjadi Ragu.
Hingga pada akhirnya juga semua akan sirna tapi kenapa hanya aku yang merasakan seperti ini.
Tak mengutamakan gengsi yang ku punya, malah untuk melihatmu saja batin ku tidak siap.
Bagaimana bisa untuk memulai pembicaraan.
Dan..
Hati dan pikiranku pun kembali tak akur..
Hati ingin "jalani saja, akur lah..tak baik diam, semua sudah ada waktunya"
Tapi pikiran " sudah waktunya untuk merelakan demi ingin nya, jauhi karena tak diinginkan karena sudah ada pantas dan layak nya".

Mencoba mengutarakan kata demi kata, berharap isi hati tertuang karena bercerita kepada orang saja (curhat) membuat aku tak nyaman, banyak orang tampak peduli tapi hanya sekedar kepo dan pergi, banyak memberi saran tapi yang sudah aku ketahui, manusia sama saja..
Tak ada yang bisa mengobati hati ini.
Iyap... Aku ambil jalan, hanya berdoa yang ku lakukan. Karena apa yang tersirat dihati bakal itu yang terjadi.
Berharap hati dan pikiran akur dan tak merasa sakit yang tak berujung.

Maaf, aku lebih memilih diam yang tak tau sampai kapan.. takut menyakiti dengan perlakuan ucapan, demi pelampiasan perihku.


Sampai akhirnya aku pakai pribahasa
" Ai aha na lang nini kuhur-kuhur, kalapa do na bois".



Terimakasih sudah menghantarkan hati ini ke titik terendah galau dan keterpurukan yang ku punya.

Bukan menyalahkan mu, hanya saja aku yang terlalu jauh Berharap.

Aku tanpamu.
🥀
K.T.
bukhorigan
husnamutia
husnamutia dan bukhorigan memberi reputasi
2
621
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
bukhoriganAvatar border
bukhorigan
#1
good, i feel you sis.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.