- Beranda
- The Lounge
Sifat PIin-plan, yang harus dihindari dan kurangi.
...
TS
dchantique
Sifat PIin-plan, yang harus dihindari dan kurangi.
Yuk, kurangi sifat plin-plan!
[Opini] Sifat Plin-Plan itu harus dihilangkan
Assalamu'alaiku Gansist, kumaha damang? Aih, ketemu lagi sama aku di trit baru. Mohon maaf baru nongol, karena ide melayang-layang dan susah menangkapnya.
Di trit ini, aku mau memberikan pendapatku soal sikap plin-plan. Gansist pastinya udah tahu, kan? Sifat ini enggak boleh sering dilakukan, kurang baik untuk kebaikan sesama. Tanpa menunggu lama, yuk intips tulisan ane di bawah ini!
Kalian pernah merasa bingung saat memutuskan sesuatu? Atau malah terkadang tak jelas saat menyetujui sesuatu? Itulah yang dinamakan plin-plan, dengan kata lain mudah terbawa arus tanpa ada pegangan yang kokoh.
Namun jangan kita menilai buruk dulu pada orang yang punya sifat ini, bisa saja ada sejarah atau asak muasal yang membuat dia begitu.
Plin-plan bisa diartikan saat seseorang bingung memilih mana yang harus dia putuskan, ikuti atau lakukan.
Sebentar dia memilih yang satu, kemudian saat ada yang lebih baik dari yang pertama, hati ikut berpindah pula pada pilihan kedua.
Sifat ini memang kurang baik sih, apalagi jika berhubungan sama tujuan hidup kita di dunia.
Contohnya, kamu disuruh memilih antara calon suami pilihanmu dengan pilihan orangtua.
Kamu berpikir pilihanmu yang lebih baik, dan yang orangtua mau sungguh tak menarik.
Tiba-tiba pilihanmu terbukti salah dan orangtuamu yang benar, mendadak kamu berpindah pada pilihan mereka. Nah, kalau kamu begitu, itulah namanya plin-plan.
Contoh lain, jika kamu suka menulis puis, cerpen dan lain-lain yang bertema romantis, tiba-tiba ada yang menyarankan kamu untuk menulis tema lain dan kamu iyakan.
Itulah plin-plan, lebih baik jika kamu selipkan saja tema yang lain, meski sedikit pada karyamu, jika takut orang menilaimu sok tahu atau sok menggurui.
Setiap penulis punya skill berbeda, baik penulis religi, romantis, fantasi dan dewasa, mereka punya kesamaan yaitu mampu menceritakan apa yang sudah terangkai dalam benaknya.
Plin-plan juga tak baik dimiliki seorang pemimpin, karena itu menandakan dia adalah sosok yang tak tegas dan dapat disetir orang lain.
Semestinya teguh pendirian, tegas dan penuh keyakinan, haruslah dimiliki para pemimpin yang tentunya akan dipanuti oleh para pengikutnya.
Semoga ya, para sobat maya enggak merasakan sikap plin-plan ini. Kalau pun ada, mungkin ada baiknya dipikir dahulu sebelum berganti keputusan. Merenung lebih dulu bisa jadi solusi terbaik, agar perjalanan hidup kalian nanti lancar tanpa halangan.
Mungkin sekian dariku, kalau enggak setuju, sila krisan di kolom komentar. Terima Kasih...
Ciamis, 22 Juni 2020
Salam Literasi
Dephie Suwarman
Sumber tulisan : Opini Pribadi
Sumber Gambar : Disini
[Opini] Sifat Plin-Plan itu harus dihilangkan
Assalamu'alaiku Gansist, kumaha damang? Aih, ketemu lagi sama aku di trit baru. Mohon maaf baru nongol, karena ide melayang-layang dan susah menangkapnya.
Di trit ini, aku mau memberikan pendapatku soal sikap plin-plan. Gansist pastinya udah tahu, kan? Sifat ini enggak boleh sering dilakukan, kurang baik untuk kebaikan sesama. Tanpa menunggu lama, yuk intips tulisan ane di bawah ini!
Kalian pernah merasa bingung saat memutuskan sesuatu? Atau malah terkadang tak jelas saat menyetujui sesuatu? Itulah yang dinamakan plin-plan, dengan kata lain mudah terbawa arus tanpa ada pegangan yang kokoh.
Namun jangan kita menilai buruk dulu pada orang yang punya sifat ini, bisa saja ada sejarah atau asak muasal yang membuat dia begitu.
Plin-plan bisa diartikan saat seseorang bingung memilih mana yang harus dia putuskan, ikuti atau lakukan.
Sebentar dia memilih yang satu, kemudian saat ada yang lebih baik dari yang pertama, hati ikut berpindah pula pada pilihan kedua.
Sifat ini memang kurang baik sih, apalagi jika berhubungan sama tujuan hidup kita di dunia.
Contohnya, kamu disuruh memilih antara calon suami pilihanmu dengan pilihan orangtua.
Kamu berpikir pilihanmu yang lebih baik, dan yang orangtua mau sungguh tak menarik.
Tiba-tiba pilihanmu terbukti salah dan orangtuamu yang benar, mendadak kamu berpindah pada pilihan mereka. Nah, kalau kamu begitu, itulah namanya plin-plan.
Contoh lain, jika kamu suka menulis puis, cerpen dan lain-lain yang bertema romantis, tiba-tiba ada yang menyarankan kamu untuk menulis tema lain dan kamu iyakan.
Itulah plin-plan, lebih baik jika kamu selipkan saja tema yang lain, meski sedikit pada karyamu, jika takut orang menilaimu sok tahu atau sok menggurui.
Setiap penulis punya skill berbeda, baik penulis religi, romantis, fantasi dan dewasa, mereka punya kesamaan yaitu mampu menceritakan apa yang sudah terangkai dalam benaknya.
Plin-plan juga tak baik dimiliki seorang pemimpin, karena itu menandakan dia adalah sosok yang tak tegas dan dapat disetir orang lain.
Semestinya teguh pendirian, tegas dan penuh keyakinan, haruslah dimiliki para pemimpin yang tentunya akan dipanuti oleh para pengikutnya.
Semoga ya, para sobat maya enggak merasakan sikap plin-plan ini. Kalau pun ada, mungkin ada baiknya dipikir dahulu sebelum berganti keputusan. Merenung lebih dulu bisa jadi solusi terbaik, agar perjalanan hidup kalian nanti lancar tanpa halangan.
Mungkin sekian dariku, kalau enggak setuju, sila krisan di kolom komentar. Terima Kasih...
Ciamis, 22 Juni 2020
Salam Literasi
Dephie Suwarman
Sumber tulisan : Opini Pribadi
Sumber Gambar : Disini
Diubah oleh dchantique 07-07-2020 12:16
erina79purba dan 27 lainnya memberi reputasi
28
1.7K
100
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
dchantique
#46
[Opini] Kenapa Perempuan suka Mengomel?
Mengomel Pertanda Peduli
Assalamu'alaikum, Warrohmatullohi Wabarokatuh. Apa kabar Agan dan Sista, yang saya hormati? Kembali lagi di trit aku, Dephie. Kali ini aku akan mengupas tentang kenapa perempuan suka sekali, yang namanya mengomel. Apakah Sista atau saudara Agan termasuk barisan suka mengomel? Semoga enggak, ya! Tanpa berlama-lama, mari kita cari tahu kenapa dan apa alasannya!
Sebagai perempuan, pasti deh para sobat maya yang perempuan ada yang suka dan pernah ngomel? Benar tidak? Sebenarnya kalau menurutku itu sah-sah saja, karena pada dasarnya wanita identik dengan cerewet. Apalagi bila si wanita ini, menjadi sosok ibu, istri, kakak perempuan, adik perempuan atau kekasih, sudah pasti ada saja bahan omelan yang keluar.
Namun kita harus positif juga, mungkin saja mengomel itu adalah bentuk ungkapan hati mereka yang terpendam. Daripada disimpan dalam hati jadi penyakit, mending dikeluarkan saja agar lega. Mengomel pun bisa diartikan bentuk perhatian, kekhawatiran, kecemasan atau rasa sayang dari seorang wanita pada sosok yang disayangi. Jadi jangan berpikir negatif, kalau mengomel itu perta da amarah atau kesal apalagi jengkel.
Terkadang sayapun sebagai wanita, tak paham mengapa melampiaskan rasa gregetan dan peduli itu harus mengomel. Menurut diri ini, mengomel itu pertanda kita atau kalian masih dianggap ada oleh orang tersebut. Masih dipantau, meski tak sepenuhnya fokus karena ada hal lain yang juga diprioritaskan. Mengomel pertanda adanya rasa sayang, takut terjadi seseuatu buruk pada orang yang dicintai.
Coba deh, sehari saja wanita tersayang kita tak mengomel. Diam terus dari pagi hingga malam, menoleh pada kitapun tidak bahkan mungkin menganggap seolah tak ada. Apa yang kalian rasakan? Senangkah atau malah merasakan kehilangan? Salut saya, jika diantara kita merasakan kebahagiaan, seolah burung yang terbang dari sangkar. Kalau itu terjadi pada diri ini, sakit rasanya diabaikan orang yang selalu memperhatikan kita. Ingin menangis, saat orang tersebut seakan tak sudi menyebut nama kita.
Kehilangan, sudah pasti dirasakan, pastinya kalian akan segera meminta maaf agar dia kembali seperti dulu. Oleh sebab itu, mulai sekarang marilah, kita tanggapi positif mengomelnya para perempuan yang teramat berharga di hidup kita. Anggaplah, omelan itu ada karena ada yang keliru dalam kehudupan sehari-hari kita. Kalaupun kita sudah melakukan yang terbaik, tak mungkin para wanita ini ada rasa ingin mengeluarkan unek-uneknya dalam bentuk omelan.
Jadikan omelan itu, pengingat dan pedoman kita, agar selalu berbuat yang baik dan menyenangkan. Bisa jadi dari mengomel yang tiada tara itu, ada penghantar kita menuju kesuksesan. Kebanyakan yang terjadi, sebuah omelan mampu membuat sesosok manusia jadi pribadi yang memberi manfaat pada sesama.
Jadi bila ada pertanyaan, kenapa para wanita suka mengomel? Jawabannya, karena mereka tahu, ingin dan menghendaki yang terbaik dalam hidup kita saat ini dan selamanya.
Sekian dan terima kasih. Bila ada sobat maya tak setuju, jangan lupa kritik dan saran di komentar.
Hatur Nuhun
Dephie
Ciamis, 21 Juli 2020
Sumber Isi : Opini Pribadi
Didieu
Sumber Gambar :
Didieu
Didieu
Didieu
Assalamu'alaikum, Warrohmatullohi Wabarokatuh. Apa kabar Agan dan Sista, yang saya hormati? Kembali lagi di trit aku, Dephie. Kali ini aku akan mengupas tentang kenapa perempuan suka sekali, yang namanya mengomel. Apakah Sista atau saudara Agan termasuk barisan suka mengomel? Semoga enggak, ya! Tanpa berlama-lama, mari kita cari tahu kenapa dan apa alasannya!
Sebagai perempuan, pasti deh para sobat maya yang perempuan ada yang suka dan pernah ngomel? Benar tidak? Sebenarnya kalau menurutku itu sah-sah saja, karena pada dasarnya wanita identik dengan cerewet. Apalagi bila si wanita ini, menjadi sosok ibu, istri, kakak perempuan, adik perempuan atau kekasih, sudah pasti ada saja bahan omelan yang keluar.
Namun kita harus positif juga, mungkin saja mengomel itu adalah bentuk ungkapan hati mereka yang terpendam. Daripada disimpan dalam hati jadi penyakit, mending dikeluarkan saja agar lega. Mengomel pun bisa diartikan bentuk perhatian, kekhawatiran, kecemasan atau rasa sayang dari seorang wanita pada sosok yang disayangi. Jadi jangan berpikir negatif, kalau mengomel itu perta da amarah atau kesal apalagi jengkel.
Terkadang sayapun sebagai wanita, tak paham mengapa melampiaskan rasa gregetan dan peduli itu harus mengomel. Menurut diri ini, mengomel itu pertanda kita atau kalian masih dianggap ada oleh orang tersebut. Masih dipantau, meski tak sepenuhnya fokus karena ada hal lain yang juga diprioritaskan. Mengomel pertanda adanya rasa sayang, takut terjadi seseuatu buruk pada orang yang dicintai.
Coba deh, sehari saja wanita tersayang kita tak mengomel. Diam terus dari pagi hingga malam, menoleh pada kitapun tidak bahkan mungkin menganggap seolah tak ada. Apa yang kalian rasakan? Senangkah atau malah merasakan kehilangan? Salut saya, jika diantara kita merasakan kebahagiaan, seolah burung yang terbang dari sangkar. Kalau itu terjadi pada diri ini, sakit rasanya diabaikan orang yang selalu memperhatikan kita. Ingin menangis, saat orang tersebut seakan tak sudi menyebut nama kita.
Kehilangan, sudah pasti dirasakan, pastinya kalian akan segera meminta maaf agar dia kembali seperti dulu. Oleh sebab itu, mulai sekarang marilah, kita tanggapi positif mengomelnya para perempuan yang teramat berharga di hidup kita. Anggaplah, omelan itu ada karena ada yang keliru dalam kehudupan sehari-hari kita. Kalaupun kita sudah melakukan yang terbaik, tak mungkin para wanita ini ada rasa ingin mengeluarkan unek-uneknya dalam bentuk omelan.
Jadikan omelan itu, pengingat dan pedoman kita, agar selalu berbuat yang baik dan menyenangkan. Bisa jadi dari mengomel yang tiada tara itu, ada penghantar kita menuju kesuksesan. Kebanyakan yang terjadi, sebuah omelan mampu membuat sesosok manusia jadi pribadi yang memberi manfaat pada sesama.
Jadi bila ada pertanyaan, kenapa para wanita suka mengomel? Jawabannya, karena mereka tahu, ingin dan menghendaki yang terbaik dalam hidup kita saat ini dan selamanya.
Sekian dan terima kasih. Bila ada sobat maya tak setuju, jangan lupa kritik dan saran di komentar.
Hatur Nuhun
Dephie
Ciamis, 21 Juli 2020
Sumber Isi : Opini Pribadi
Didieu
Sumber Gambar :
Didieu
Didieu
Didieu
Diubah oleh dchantique 09-10-2020 12:02
Indriaandrian dan 19 lainnya memberi reputasi
20
Tutup