Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

therminustAvatar border
TS
therminust
Profesor Oxford: Covid-19 kemungkinan bukan berasal dari China
Profesor Oxford: Covid-19 kemungkinan bukan berasal dari China
The coronavirus may not have originated in China, says Oxford professor

Dr Tom Jefferson called for investigation into the presence of SARS-CoV-2 in sewage, as traces have been found that pre-date China's first COVID-19 case.

By PA Science
06th July, 2020 at 13:49


The coronavirus may have been lying dormant across the world until emerging under favourable environmental conditions, rather than originating in China, an expert has claimed.


Dr Tom Jefferson, from the Centre for Evidence-Based Medicine (CEBM) at Oxford University, has pointed to a string of recent discoveries of the virus’s presence around the world before it emerged in Asia as growing evidence of its true origin as a global organism that was waiting for favourable conditions to finally emerge.


Traces of COVID-19 have been found in sewage samples from Spain, Italy and Brazil which pre-date its discovery in China. A preprint study, which has not been peer reviewed, claims to have found the presence of SARS-CoV-2 genomes in a Barcelona sewage sample from 12 March 2019.

In an interview with The Daily Telegraph, Dr Jefferson has called for an investigation into how and why the virus seems to thrive in environments such as food factories and meatpacking plants.



Along with CEBM director Professor Carl Heneghan, Dr Jefferson believes this could potentially uncover new transmission routes, such as through the sewerage system or shared lavatory facilities.

He told the paper: “Strange things like this happened with Spanish Flu. In 1918, around 30 per cent of the population of Western Samoa died of Spanish Flu and they hadn’t had any communication with the outside world.” [It is however believed that the Spanish Flu arrived at the island nation in the cargo ship Talune in 1918]

“The explanation could only be that these agents don’t come or go anywhere. They are always here and something ignites them, maybe human density or environmental conditions, and this is what we should look for,” said Jefferson.



“There is quite a lot of evidence of huge amounts of the virus in sewage all over the place, and an increasing amount of evidence there is faecal transmission.

“There is a high concentration where sewage is 4°C, which is the ideal temperature for it to be stabled and presumably activated. And meatpacking plants are often at 4°C.


“These outbreaks need to be investigated properly.”


https://www.sciencefocus.com/news/th...rd-professor/




Berkat China lah virus ini berhasil terdeteksi padahal sudah menyebar di Eropa jauh2 hari sebelum Wuhan Outbreak

Tinggal Amerika mau transparansi seperti Eropa ga? Soalnya awal 2019 kejadian pneumonia mematikan juga yg merenggut puluhan ribu jiwa & disangka dari Vape & Seasonal Flu
drunkard88.cn
ATR42
soljin7
soljin7 dan 6 lainnya memberi reputasi
1
930
40
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Tampilkan semua post
dabbrainsAvatar border
dabbrains
#3
Virus corona made in wuhan cina mainland, disebar ke eropa & amerika sama turis-turis dan imigran gelap asal mainalnd yang suka berak sembarangan

Temuan Baru, Ilmuwan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Tinja!

Profesor Oxford: Covid-19 kemungkinan bukan berasal dari China


Virus Corona baru dari Wuhan, China, atau disebut juga Novel Coronavirus hingga kini masih menyimpan banyak misteri. Ilmuwan di seluruh dunia berusaha menemukan penyebab, cara penyebaran, dan yang terpending adalah pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini.

Yang terbaru, sekelompok ilmuwan dari China menemukan bahwa virus Corona Wuhan bisa menyebar melalui kotoran alias tinja. Temuan ini memperkuat fakta bahwa virus Corona baru ini merupakan mutasi yang benar-benar mudah menyebar.
Dilansir DW Indonesia, kantor berita China Xinhua melaporkan bahwa virus bisa menginfeksi tubuh manusia melalui feses-oral, yaitu patogen keluar bersama kotoran dan masuk ke mulut orang lain. Hal ini mungkin terjadi karena buruknya kebersihan, kurangnya fasilitas sanitasi, tercemarnya tanah dan air dengan materi tinja atau melalui kontaminasi makanan.
Para ahli dari Rumah Sakit Renmin di Universitas Wuhan dan Institut Virologi Wuhan pada Akademi Ilmu Pengetahuan China memperhatikan bahwa gejala awal beberapa pasien yang terinfeksi virus corona adalah diare, bukan demam seperti yang umumnya terjadi.
Tim peneliti menemukan adanya asam nukleat virus corona di dalam tinja dan rektum pasien. Mereka percaya bahwa virus corona jenis baru ini memiliki kemungkinan cara penularan melalui feses-oral selain juga lewat cairan dan kontak tubuh.
Di sisi lain, China memang sering menjadi ground zero alias tempat pertama penyakit baru muncul. Dilansir BBC,Profesor Mark Woolhouse, pakar epidemiologi penyakit menular dari University of Edinburgh, hampir seluruh masyarakat China, terutama yang tinggal di daerah perkotaan padat penduduk, belum mengaplikasikan standar higienitas yang baik.

Profesor Oxford: Covid-19 kemungkinan bukan berasal dari ChinaVirus corona baru dari China (2019-nCoV) berpotensi mengancam kesehatan global. (Shutterstock)
Tingginya kontak dengan hewan, tanpa pengamanan yang cukup, membuat risiko penularan infeksi penyakit dari hewan ke manusia meningkat.
"Tidak mengherankan wabah berikutnya terjadi di China, atau dari bagian bumi sebelah sana," tutur Woolhouse.
Hingga hari Minggu (2/2/2020), sejumlah negara di Asia yang telah terkonfimasi adanya kasus virus corona antara lain yaitu Jepang (20 kasus), Thailand (19 kasus), Singapura (18), Korea Selatan (15), Malaysia (8) dan Vietnam (7). Di Australia terdapat 12 kasus dan Amerika Serikat 8 kasus. Sedangkan di Eropa, sedikitnya 8 kasus virus corona ditemukan di Jerman dan 6 di Prancis.
Data WHO menyebutkan bahwa sebagian besar dari mereka yang terinfeksi berasal dari Wuhan atau pernah bepergian ke Wuhan.
Pada wabah yang juga disebabkan oleh virus corona jenis lain, seperti wabah sindrom pernapasan akut timur tengah atau MERS dan SARS, penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui cairan tubuh dan kontak. WHO pun memperkirakan cara penularan virus corona 2019-nCoV tidak jauh berbeda.
Selain rutin mencuci tangan, WHO juga menyarankan publik untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut serta menghindari kontak langsung dengan hewan ternak dan satwa liar.

Profesor Oxford: Covid-19 kemungkinan bukan berasal dari China

https://www.suara.com/health/2020/02...melalui-tinja

tapi virus Ahyan lebih berbahaya dari virus corona

emoticon-Najis
BPLN.god
chinese.idi0t
soljin7
soljin7 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.