- Beranda
- Travellers
Sumatra Barat Pesisir Selatan, Indah Tapi Jarang Turis! Kenapa?
...
TS
c4punk1950...
Sumatra Barat Pesisir Selatan, Indah Tapi Jarang Turis! Kenapa?
Hi kaskuser penggemar traveller udah pernah nyoba ke Sumatra Barat belum? Apalagi kamu yang ada disana, asli dari Sumatra Barat "Ba'a kaba dunsanak ko sadonyo, lai sehat?" Zaman corona kaya sekarang ini perhatikan kesehatan, jangan sampai kita lengah.
Tak elok rasa-rasanya membahas Sumatera Barat tanpa memberikan sebuah lagu daerah dari tanah minang tersebut. Apalagi dunsanak yang kini lah lamo di rantau, ondeh, taragak jo kampuang ya uda and uni.
Sambil menikmati lagu minang, sambil membaca trit ini semoga tambah rindu dengan alam yang ada di nusantara. Semoga pandemi segera berakhir dan agan bisa melihat setitik surga yang jatuh di Indonesia.
Sumatera Barat memang bisa dibilang surga yang hilang di tanah Indonesia, land mark tempat wisata seperti Lembah Harau dan Lembah Anai, kemudian ada Pantai Air Manis tempat batu malin kundang berada, kemudian ada Jam Gadang Bukit Tinggi, belum lagi Istana Pagaruyung yang sangat khas kedaerahan minang, dan sejumlah Danau baik itu Singkarak, Danau Maninjau, dan juga diapit dua gunung Singgalang dan Merapi. Semuanya sungguh indah tapi promosinya tidak segencar daerah lain.
Destinasi indah ini, mungkin kalau kita singgah tak akan cukup dalam waktu seminggu, semua tempatnya punya karakteristik sendiri.
Disini ane tak akan membahas tentang traveller, tapi membahas apa saja yang tersaji di pesisir selatan Sumatera Barat. Laut yang mengarah ke arah samudra hindia memang sungguh menggoda untuk dipandang mata, laut biru, tenang dan bersih.
Pulau-pulau besar dan kecil membuat pesisir selatan Sumatera Barat terlihat indah, hingga kita berdecak kagum dengan pesona yang digoreskan Tuhan disana. Bukit-bukit tertata rapih, serta air terjun yang menghujam bumi membuat semua yang melihat terpana. Apakah ini surga?
Pantai carocok di Painan bisa kamu nikmati, sebuah destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal. Namun ketika kita berjalan di pesisir selatan banyak spot menarik yang seharusnya dijadikan tempat wisata, tapi seakan dibiarkan saja tanpa adanya penanganan yang serius hingga bisa dibilang sangat jarang turis asing singgah disana.
Maaf tuan dan puan, Sumatera Barat menjunjung tinggi petuah dari ninik mamak, datuk-datuk dan tetua adat setempat hingga melahirkan sebuah keputusan yang sangat utama ketika perang padri "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah" dimana adat bersendikan syariat, dimana syariat bersendikan Kitab Allah yaitu Al Qur'an.
Hal itu yang menjadikan spot-spot wisata untuk turis asing terbatas, pantai-pantai indah banyak yang tak terjamah oleh wisatawan. Dibiarkan sepi dan tetap natural apa adanya, sawah-sawah yang luas hanya bisa dinikmati warga lokal.
Bila spot indah yang dihadirkan alam dijadikan objek wisata, maka kemungkinan besar akan banyak yang melanggar adat daerah setempat. Terutama pantai yang identik dengan bikini, minuman keras, dan juga night club.
Ada beberapa spot yang dibuka untuk wisatawan asing, yaitu pulau Mentawai, dan juga pulau cubadak mereka memberikan porsi lebih untuk wisatawan asing. Sistem zonasi diberlakukan, karena sangat sulit menggaet wisatawan asing dengan budayanya yang sangat berbeda dengan masyarakat setempat.
Investor di bidang Pariwisata juga nampak enggan mengembangkan Sumatera Barat, Pemda pun tak bisa berbuat apa-apa. Ini yang menjadikan turis asing jarang terlihat di Sumatera Barat. Walau mempunyai spot indah, tapi tak bisa dinikmati oleh masyarakat dunia. Sepertinya pantai di pesisir selatan Sumatera Barat enggan dijamah atau takut rusak dengan banyaknya turis asing yang datang.
Bahkan spot-spot air terjun yang tersembunyi masih banyak yang belum terjamah di wilayah ini. Apakah Sumatera Barat bisa belajar dari Bali?
Nampaknya sangat berat, selama tetua adat masih tidak menerima budaya asing yang bisa merusak tatanan di wilayah tersebut. Otomatis pesisir selatan hanya dapat dinikmati warga lokal, entah bagaimana kedepannya apakah adat itu akan runtuh. Saya c4punk, see u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik
Pic : google
GIF
Kunjungi blog grup kompak di kaskus, klik banner dibawah ini.
rotten7070 dan 17 lainnya memberi reputasi
14
2.9K
85
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
23.6KThread•15.3KAnggota
Tampilkan semua post
babysitter89
#5
Kampung halaman ane ini gan.
Gimana mau rame kalo tukang palak dimana2? Jangankan turis, warga sendiri dipalak kok. Udah gitu kalo mau bikin ijin usaha resort atau pariwisata gitu banyak keluar duit buat pelicin sana sini. Belum lagi didemo org2 yg takut perubahan dgn alasan berbagai mcm. Apalagi kalo yg bikin usaha wisata orang cina. Gampang banget digoyang pake isu rasisme.
Gimana mau rame kalo tukang palak dimana2? Jangankan turis, warga sendiri dipalak kok. Udah gitu kalo mau bikin ijin usaha resort atau pariwisata gitu banyak keluar duit buat pelicin sana sini. Belum lagi didemo org2 yg takut perubahan dgn alasan berbagai mcm. Apalagi kalo yg bikin usaha wisata orang cina. Gampang banget digoyang pake isu rasisme.
yosegratian dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup