![ismilaila](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/06/12/avatar10874420_4.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
ismilaila
Prosais-Kurungan Masa Lalu (Kumpulan Puisi)
Kumpulan Puisi Berbagai Genre
![Prosais-Kurungan Masa Lalu (Kumpulan Puisi)](https://s.kaskus.id/images/2020/07/01/10874420_202007010628530759.jpg)
Kurungan Masa Lalu
Aku meringkuk, di sudut ruang temaram tanpa pendar lentera. Meski sinar rembulan menelusup masuk lewat celah, tetap saja pekat yang kurasa.
Berteman gemericik rintik menghantam atap, diiringi jerit jangkrik yang berisik. Aku tenggelam, dalam bayang masa lalu kelam.
Tentang cinta, persahabatan, dan keluarga, yang bahkan belum pernah benar-benar kurasakan bahagia di dalamnya. Kembali bedenyut seonggok daging merah di dalam sini, tempat semua rasa bermuara yang dinamakan hati. Ia pernah tercabik oleh rentetan peristiwa. Belum sepenuhnya sembuh, karena ada saja sebilah belati tanpa wujud nyata yang kembali menyayat tanpa jeda. Saat kuingat kenangan kelam itu.
Pilu, kedua netra memanas. Hadirkan lelehan bening basahi wajah. Aku terisak, disertai jerit tangis di ruang yang semakin terasa pekat. Juga sesak, rongga dada terasa menyempit.
Hawa dingin memaksa masuk, hadirkan gigil pada raga lemah ini. Kubiarkan semakin ganas menyerbu tubuh penuh noda, hingga membeku aku masih membiarkannya.
Tak ada siapa pun mendengar keluhku, tak ada apa pun yang menjadi sandaran piluku. Tak ada peluk tuk redakan pelikku, atau ucapan penenang, tuk hilangkan kesedihan.
Jiwaku hancur lebur, selaksa tanaman tanpa siraman air penyejuk. Sayap semangatku patah, tak dapat lagi kupakai terbang tinggi ke angkasa.
Aku di sini, terkurung oleh luka di masa kelam. Sendirian, menanggung puluhan beban di pundak rapuhku. Aku di sini, menanti jawab dari ribuan tanya, tentang mengapa aku dibiarkan terluka. Dalam kesakitan yang cintaku lakukan.
Aku hanya mampu menunggu, membiarkan seseorang menyediakan tangannya tuk kugenggam. Membawaku keluar menghirup udara kebebasan, hingga tak ada lagi nelangsa di wajah muramku. Namun, itu hanya hayalan dalam angan.
Aku hanya bisa bersandar di gigir nestapa, mengharap pada Sang Kuasa. Meski kutahu diri tak pantas meminta pada-Nya. Sebab banyak dosa yang membuat diri amat hina.
Kulambungkan doa, juga setitik harap. Meski tak lagi bermakna, tapi kupercaya pada Sang Pencipta.
Bandar Masilam, 01 Juli 2020
Sumber Tulisan : @ismilaila
Sumber Pict : Pinterest
![Prosais-Kurungan Masa Lalu (Kumpulan Puisi)](https://s.kaskus.id/images/2020/07/01/10874420_202007010628530759.jpg)
Kurungan Masa Lalu
Aku meringkuk, di sudut ruang temaram tanpa pendar lentera. Meski sinar rembulan menelusup masuk lewat celah, tetap saja pekat yang kurasa.
Berteman gemericik rintik menghantam atap, diiringi jerit jangkrik yang berisik. Aku tenggelam, dalam bayang masa lalu kelam.
Tentang cinta, persahabatan, dan keluarga, yang bahkan belum pernah benar-benar kurasakan bahagia di dalamnya. Kembali bedenyut seonggok daging merah di dalam sini, tempat semua rasa bermuara yang dinamakan hati. Ia pernah tercabik oleh rentetan peristiwa. Belum sepenuhnya sembuh, karena ada saja sebilah belati tanpa wujud nyata yang kembali menyayat tanpa jeda. Saat kuingat kenangan kelam itu.
Pilu, kedua netra memanas. Hadirkan lelehan bening basahi wajah. Aku terisak, disertai jerit tangis di ruang yang semakin terasa pekat. Juga sesak, rongga dada terasa menyempit.
Hawa dingin memaksa masuk, hadirkan gigil pada raga lemah ini. Kubiarkan semakin ganas menyerbu tubuh penuh noda, hingga membeku aku masih membiarkannya.
Tak ada siapa pun mendengar keluhku, tak ada apa pun yang menjadi sandaran piluku. Tak ada peluk tuk redakan pelikku, atau ucapan penenang, tuk hilangkan kesedihan.
Jiwaku hancur lebur, selaksa tanaman tanpa siraman air penyejuk. Sayap semangatku patah, tak dapat lagi kupakai terbang tinggi ke angkasa.
Aku di sini, terkurung oleh luka di masa kelam. Sendirian, menanggung puluhan beban di pundak rapuhku. Aku di sini, menanti jawab dari ribuan tanya, tentang mengapa aku dibiarkan terluka. Dalam kesakitan yang cintaku lakukan.
Aku hanya mampu menunggu, membiarkan seseorang menyediakan tangannya tuk kugenggam. Membawaku keluar menghirup udara kebebasan, hingga tak ada lagi nelangsa di wajah muramku. Namun, itu hanya hayalan dalam angan.
Aku hanya bisa bersandar di gigir nestapa, mengharap pada Sang Kuasa. Meski kutahu diri tak pantas meminta pada-Nya. Sebab banyak dosa yang membuat diri amat hina.
Kulambungkan doa, juga setitik harap. Meski tak lagi bermakna, tapi kupercaya pada Sang Pencipta.
Bandar Masilam, 01 Juli 2020
Sumber Tulisan : @ismilaila
Sumber Pict : Pinterest
Belajar Bersama Bisa dan Terima Kasih
![Prosais-Kurungan Masa Lalu (Kumpulan Puisi)](https://s.kaskus.id/images/2020/07/10/10874420_202007101245150094.jpg)
![Prosais-Kurungan Masa Lalu (Kumpulan Puisi)](https://s.kaskus.id/images/2020/07/10/10874420_202007101245150094.jpg)
Diubah oleh ismilaila 10-07-2020 05:45
![liramarlinda](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/07/04/avatar10641435_1.gif)
![aisber](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/07/30/avatar10900625_3.gif)
![orangkreatif01](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/07/24/avatar10897711_1.gif)
orangkreatif01 dan 52 lainnya memberi reputasi
53
7K
158
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Poetry](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-50.png)
Poetry![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
6.1KThread•5.8KAnggota
Tampilkan semua post
![ismilaila](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/06/12/avatar10874420_4.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
ismilaila
#43
Puisi Bebas-Darah Perjuangan
![Prosais-Kurungan Masa Lalu (Kumpulan Puisi)](https://s.kaskus.id/images/2020/07/09/10874420_202007091101050213.jpg)
Darah Perjuangan
Tak pernah kupinta takdir merenggut asa
Ia datang tanpa ingin kuundang
Mengambil paksa mimpi-mimpi panjang
Yang terangkai indah dalam pekat malam
Tiada siapa pun inginkan kecewa
Sebab segala harap tentu inginkan nyata
Apabila jiwa masih sabar menunggu
Tuk menjemput masa indah di lain waktu
Andai jalanan tak berliku
Tanpa bebatuan runcing lukai langkahku
Rasanya pasti tak akan seperih ini
Hingga ragaku tertatih hanya untuk berdiri
Bukan kemauanku melewati pedih sendiri
Tetapi rencana-Nya membawaku kemari
Mengecap tetes darah perjuangan
Sebelum menikmati euforia masa depan
Bandar Masilam, 09 Juli 2020
![husnamutia](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/11/18/avatar10747946_15.gif)
![sriwijayapuisis](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/02/25/avatar10528792_8.gif)
![aisber](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/07/30/avatar10900625_3.gif)
aisber dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup