ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Saking Sulitnya Cari Tempat Anak Anak Ini Harus Belajar Diatas Kuburan


Masalah pendidikan di tengah wabah corona memang dirasa sulit bagi sebagian besar orang. Sistem belajar online dianggap tidak efektif dan sangat menguras kuota internet.

Itulah yang dialami oleh anak anak kampung Tumpang, kecamatan mamajang, makassar. Merasa bahwa belajar online terlalu menghabiskan kuota maka masyarakat kampung disana mengumpulkan anak anak di tempat yang mereka sebut balai pendidikan dan memberi mereka wifi gratis di tempat tersebut.

Penanggung jawab balai yang bernama Faisal Tachir mengatakan bahwa banyak orang tua dan murid yang mengeluh soal kuota internet sehingga dibuatlah balai pendidikan tempat mereka bisa mengikuti kelas online menggunakan wifi gratis yang disediakan anggota polsek Mamajang.

Pemerintah setempat juga mendukung ide balai pendidikan tersebut selama masih mengikuti protokol kesehatan dikarenakan makassar sampai sekarang masih menjadi zona merah covid-19. Murid murid harus menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan.

Namun disinilah letak masalahnya, karna sulitnya mencari tempat yang cukup luas untuk melakukan social distancing maka balai pendidikan tersebut pun harus dibuat di pemakaman umum setempat. Tepat berada di atas kuburan kuburan orang yang sudah mati.



Masyarakat memang tidak keberatan dengan pemilihan tempat tersebut karna area lain sesak dengan rumah penduduk. Hal ini juga dilakukan untuk memberitahu pemerintah bahwa masih ada tempat yang benar benar membutuhkan bantuan.

Tak kurang ada 80 anak yang setiap harinya belajar disana. Untuk anak kurang mampu yang tidak memiliki ponsel disediakan juga tenaga pengajar sukarela yang terdiri dari siswa berprestasi untuk mengajari mereka.

Kelihatannya anak anak disana juga tidak merasa risih belajar di kuburan karna setiap harinya mereka sudah biasa melewati tempat tersebut sehingga tak lagi percaya sama yang namanya arwah gentayangan.



Hmm... Kalau saya sih mikirnya kasihan orang orang yang dikuburkan disana. Sudah didoakan agar rest in peacenamun kuburannya dipake buat belajar anak anak. Saya harap sih mereka mau maklum karna keadaan sekarang memang sedang susah. Semoga saja wifinya benar benar dimanfaatkan untuk belajar dan bukan untuk bermain mobile legend emoticon-Big Grin

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
Diubah oleh ih.sul 07-07-2020 09:30
azwarhasan
Richy211
kekefadilah
kekefadilah dan 32 lainnya memberi reputasi
31
5.1K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
Tampilkan semua post
sugar.dessertAvatar border
sugar.dessert
#3
@wolfzmus Ya makanya kan ane bilang, dari pada kayak gini modelannya, mendingan belajar di sekolah sekalian, dikasih sekat tiap kursi, disemprot tiap hari. Itu lebih aman dari pada di udara terbuka.

Dan dari semua tempat kenapa yang disetujui kuburan? Kuburan kan rawan banget. Gimana kalo ada pasien positif yang dimakamin disitu? Iya kalo dimakamin sesuai prosedur, kalo ga ketauan trus dimakamin secara normal? Terus orang2 yang habis mandiin dan makamin jenazah duduk2 di tempat duduk anak2 itu? Bahaya banget kan?

Kalo susah untuk belajar online dirumah, emang pilihannya ya belajar di sekolah dengan tetap nerapin prosedur kesehatan pastinya.

Kalo bikin balai desa lagi nih ya... Pasti selain dipake belajar anak2 (yang endingnya sama aja kayak belajar di sekolah) pasti dipake buat anak2 muda buat nongkrong sambil nge-game, trus dipake buat bapak2 nongkrong juga. Endingnya malah bahaya juga.
Diubah oleh sugar.dessert 07-07-2020 11:44
sugardessert
sugardessert memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.