JAKARTA, HALUAN.CO –Pemerintah Norwegia bakal melakukan pembayaran ke Indonesia berbasis hasil atas penurunan emisi yang telah dicapai Indonesia sebesar 530 juta Krona Norwegia (NOK) atau senilai sekitar USD 56 juta atau setara Rp811,8 miliar pada 2020.

Apa yang penting:

• Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Norwegia Sveinung Rotevatn terus berkomitmen untuk melakukan pembayaran berbasis hasil atas penurunan emisi yang telah dicapai Indonesia pada tahun-tahun selanjutnya, sesuai komitmen yang disampaikan pada 2010, yakni sebesar 6 miliar NOK atau setara Rp9,2 triliun.

• Jumlah pembayaran berbasis hasil yang dilakukan oleh Norwegia merupakan pembayaran atas hasil penurunan emisi yang telah diraih Indonesia pada 2016-2017.

Konteks: Pemberitaan di laman resmi pemerintah Norwegia, Regjeringen.no, pada 3 Juli 2020, negara Skandinavia tersebut akan melakukan pembayaran berbasis hasil sebagai hasil kerja sama Reduction of Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) atau karbon dioksida.

Apa katanya: “Kami menyambut baik pengumuman pembayaran berbasis hasil yang telah disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Norwegia Sveinung Rotevatn,” ungkap Dubes RI untuk Norwegia Todung Mulya Lubis, dikutip dari Kompas, Senin (6/7/2020).

Indonesia di mata Norwegia:

• Rotevatn menyampaikan Indonesia merupakan mitra penting melawan perubahan iklim dan penurunan gas rumah kaca.

• Norwegia memandang Indonesia contoh sukses kerangka kerja sama dalam penurunan karbon dioksida.

Perhitungan: Angka penurunan emisi yang telah diverifikasi untuk tahun tersebut mencapai 11,2 juta ton CO2eq. Dengan harga pasar karbon dunia sebesar USD 5 (Rp72.500) per ton, maka total pembayaran untuk penurunan emisi tersebut mencapai USD 56 juta setara Rp811,8 miliar.



Kalau tertarik, baca juga yuk berita politik dan hukum lainnya:

1. Mengulik Fungsi Masker Rp22 Juta yang Digunakan Istri KSAD Andika
2. Kekayaan dan Rekam Jejak Menteri Edhy Prabowo
3. Gondol hingga Triliunan Rupiah, Enam Buronan Indonesia Ini Masih Misterius