Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albetbengalAvatar border
TS
albetbengal
Bagaimana Ekonomi Timor Leste Setelah 18 Tahun Merdeka dari Indonesia?
Bagaimana Ekonomi Timor Leste Setelah 18 Tahun Merdeka dari Indonesia?

JAKARTA, KOMPAS.com - Timor Lester, dulunya bernama Timor Timur, pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Provinsi ke-27 ini resmi memisahkan diri dari Indonesia pada 20 Mei 2002 atau pasca-refrendum.

Artinya, negara berdaulat yang bertetangga dengan Provinsi NTT ini sudah berusia 18 tahun. Lalu, bagaimana kondisi perekonomian Timor Leste setelah merdeka dari Indonesia?

Dikutip dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, Minggu (5/7/2020), pertumbuhan ekonomi Timor Leste terbilang masih lambat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.

Negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini masih jadi salah satu negara paling miskin di dunia.

Baca juga: Mengenal Eigendom, Bukti Kepemikan Tanah Warisan Belanda

Dikutip dari laporan United Nations Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.

PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai 2.356 dollar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020. Masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta.

Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.

Pada tahun 2019, sebagaimana dilaporkan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1 persen di tahun 2020 dan meningkat menjadi 4,9 persen di tahun 2021.

Baca juga: 5 Orang Paling Tajir di Indonesia Berkat Sawit

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Leste itu masih saja melempem dari tahun ke tahun pasca-merdeka, ini terkait dengan stabilitas politik dan ekonomi di negara itu yang masih bergejolak. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan.

"Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB, tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejar potensi investasi dari sektor swasta sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen dan penciptaan setidaknya 600.000 lapangan kerja baru per tahun," jelas Pedro Martins, Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor LestE

Meski investasi sektor privat yang masuk masih rendah, negara ini masih menikmati stabilitas ekonomi makro dan inflasi yang masih terkendali.

Kredit ke sektor swasta juga masih bisa tumbuh 13 persen, terutam didorong permintaan dari sektor rumah tangga. Namun, neraca fiskal Timor Leste terbilang buruk, karena anggaran pengeluaran publik yang terus meningkat.

Baca juga: Membandingkan Tarif Listrik RI Vs Malaysia, Siapa Lebih Mahal?

Timor Leste sendiri masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak. Pada tahun 2019 lalu, produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.

Sementara itu, mengutip data Timor Leste Economic Report yang dirilis Bank Dunia pada April 2020, ekonomi Timor Leste bakal semakin terpuruk di 2020 karena pandemi virus corona (Covid-19) dan kondisi politik yang belum stabil.

Pemerintah Timor Leste sudah mencairkan dana sebesar 250 juta dari Petroleum Fund di mana 60 persennya digunakan untuk penanganan Covid-19.

Virus corona memperburuk ekonomi Timor Leste yang berkontribusi pada menurunnya kunjungan turis asing ke negara itu, melambatnya perdagangan ekspor-impor, dan besarnya pengeluaran pemerintah untuk menanggulangi pandemi.
https://money.kompas.com/read/2020/0...donesia?page=2

Tak kira dah kaya seperti singapuraemoticon-Mad
ambarawan
daimond25
rizaradri
rizaradri dan 11 lainnya memberi reputasi
6
3.7K
38
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
urban21Avatar border
urban21
#9

Emang ga enak kok kenyataan hidup di negara itu.

Jika anda merasa di Indonesia itu serba ga puas, gini gitu, saat anda berada di TimLes anda harus bersyukur

Di TimLes itu :
Bahasa resminya secara de jure negaranya Tetun & Portugis
Tp secara de facto bahasa resmi di sana itu 3 : Tetun, Portugis, dan Indonesia

Anda kalau berkunjung ke sana ga perlu susah2 belajar bahasa lokal, cukup pakai bahasa Indonesia aja sbagian besar penduduk paham kok.

Orang di TimLes itu yg dekat NTT mereka tiap hari kluyuran masuk NTT buat kulakan barang2 dari NTT. Yg kaya kulakan pakai truk & mobil, yg kere ya sekedar jalan kaki, kayak mau ke pasar NTT aja.

Stasiun TV di sana cuma 1 : RTTL
(stau saya dulu cuma 1, ga tau skarang udh ada lagi apa ga)
RTTL itu stasiun TV milik negara, bekas TVRI cabang TimorTimur.
Siarannya ga 24 jam. Satelitnya nebeng nyewa punya satelit Telkom Indonesia.

Tp penduduknya pada pakai parabola. Demen banget nonton sinetron Indonesia n TV Indonesia kayak SCTV, RCTI, Indosiar, bahkan dangdut MNC
emoticon-Big Grin


Soal ekonomi, hampir ga ada yg bisa diarepin jadi devisa utama Gan.
Hasil pertanian, untuk kebutuhan sendiri aja sangat2 kurang, pangan sbagian besar import. Boro2 bisa ekspor pertanian

Industri, ga ada yg maju juga di sana. Mobil import dari Indo, elekteonik kalo ga dari China ya dari Indo. Bahkan dari Indo udah import ke China, diimport lagi ke TimLes emoticon-Big Grin


Pariwisata, hadeh hampir ga ada tempat yg indah di sana. Kalau cuma mau wisata alam orang luar negeri jelas lebih kenal Komodo & Labuan Bajo di NTT Indonesia.

Wisata buatan, ya ga ada yg wah n wow. Jangan ngarep ada wisata sekelas Dufan, Taman Safari, Jatim Park, Sea World ada di sana. Yg ada cuma wisata kelas 3 or kelas ekonomi kalau di Indonesia emoticon-Big Grin

Oya,

Kabarnya ada konglomerat kaya raya dari sana yg berhasil menggaet artis Indonesia hingga si artis cerai sama suaminya.
Kirain setelah kimpoi sama si konglomerat itu hidupnya bakalan mewah bak putri sultan, sperti Nia Ramadani yg jd permaisuri Bakri atau Siti Nurhaliza yg jadi permaisuri pangeran kaya raya.

Eh, ternyata si artis itu tetap harus kerja keras banting tulang ngamen ke Indonesia, krn kabarnya kalau ngamen di negara suaminya bayarannya recehan, ga ada yg kuat bayar sesuai standar bayaran ngamen di Indonesia.

Belakangan krn ekonomi mepet, si artis memanfaatkan ketenarannya di Indonesia dengan jd caleg, n berhasil lolos ke senayan.

Jadilah dia pahlawan devisa bagi negara Timles
Nyari duit di sini, belanja di sana


Diubah oleh urban21 05-07-2020 17:34
gantarIDWS
faraddindaffa
rizaradri
rizaradri dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.