- Beranda
- Berita dan Politik
Napas Habis Juni & Ramalan IMF, Pengusaha Deg-degan Bangkrut!
...
TS
sudarmadji-oye
Napas Habis Juni & Ramalan IMF, Pengusaha Deg-degan Bangkrut!
Spoiler for bla...bla...bla:
udah juli ni

nasbung babi gak ada komeng?
PneumonoCyclone dan 37sanchi memberi reputasi
2
2.5K
41
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.4KThread•56.8KAnggota
Tampilkan semua post
bingsunyata
#12
Restrukturisasi kredit ataupun peminjaman modal kerja ...
Patut diperhatikan bidang/produk-nya apa ...
Karena kalaupun bisa produksi, tapi kemudian produknya itu tak terserap di pasar, percuma aja nantinya ...
Pada kasus-kasus seperti itu, istilah yang lebih tepat adalah bantuan bersyarat lunak untuk makan sehari-hari. "Bantuan" ini mungkin bisa diberikan dengan bunga yang sangat kecil, atau bahkan mendekati nol, namun tentunya dengan kesepakatan-kesepakatan tertentu. Katakanlah bank memberi bantuan ke pengusaha hotel tertentu, kesepakatannya bahwa karyawan yang bekerja di bank itu nanti bisa
mendapat kemudahan pembayaran ataupun fasilitas lain di hotel bersangkutan. Atau bisa juga berupa penerbitan voucher makan, menginap dan semacamnya yang diberikan kepada pihak pemberi bantuan.
Satu lagi .. pemikiran saya ...
Kalau bisa pengusaha hotel/penginapan itu gandenglah seniman/pengrajin, dengan cara memajang hasil karya mereka untuk dijual di hotel bersangkutan. Jangan yang terlampau mahal, untuk yang kelas itu biar peminatnya datang ke galeri seni. Mungkin cari yang dibawah US$10. Tapi jangan pula yang murahan, cari yang berkelas juga. Sehingga itu juga bisa memancing keinginan para seniman/pengrajin untuk meningkatkan kualitas hasil karyanya.
Karena memang sekarang sudah jamannya jualan online, yah. Tapi untuk beberapa jenis barang, itu kayaknya masih lebih enak/leluasa/sreg kalau berhadapan dengan barangnya langsung. Entah itu berupa perhiasan, lukisan, ukiran. Dengan begitu, pengusaha hotelnya sendiri bisa mendapat keuntungan, begitu pula dengan seniman/pengrajinnya.
Patut diperhatikan bidang/produk-nya apa ...
Karena kalaupun bisa produksi, tapi kemudian produknya itu tak terserap di pasar, percuma aja nantinya ...
Pada kasus-kasus seperti itu, istilah yang lebih tepat adalah bantuan bersyarat lunak untuk makan sehari-hari. "Bantuan" ini mungkin bisa diberikan dengan bunga yang sangat kecil, atau bahkan mendekati nol, namun tentunya dengan kesepakatan-kesepakatan tertentu. Katakanlah bank memberi bantuan ke pengusaha hotel tertentu, kesepakatannya bahwa karyawan yang bekerja di bank itu nanti bisa
mendapat kemudahan pembayaran ataupun fasilitas lain di hotel bersangkutan. Atau bisa juga berupa penerbitan voucher makan, menginap dan semacamnya yang diberikan kepada pihak pemberi bantuan.
Satu lagi .. pemikiran saya ...
Kalau bisa pengusaha hotel/penginapan itu gandenglah seniman/pengrajin, dengan cara memajang hasil karya mereka untuk dijual di hotel bersangkutan. Jangan yang terlampau mahal, untuk yang kelas itu biar peminatnya datang ke galeri seni. Mungkin cari yang dibawah US$10. Tapi jangan pula yang murahan, cari yang berkelas juga. Sehingga itu juga bisa memancing keinginan para seniman/pengrajin untuk meningkatkan kualitas hasil karyanya.
Karena memang sekarang sudah jamannya jualan online, yah. Tapi untuk beberapa jenis barang, itu kayaknya masih lebih enak/leluasa/sreg kalau berhadapan dengan barangnya langsung. Entah itu berupa perhiasan, lukisan, ukiran. Dengan begitu, pengusaha hotelnya sendiri bisa mendapat keuntungan, begitu pula dengan seniman/pengrajinnya.
Diubah oleh bingsunyata 03-07-2020 11:11
sudarmadji-oye dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto