Pernahkah Anda bertanya, "mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik?" Atau (bahkan lebih membingungkan) "mengapa hal-hal baik terjadi pada orang jahat?"

Seringkali kita hanya mengeluh dan mengatakan "hidup ini tidak adil!" Namun, ini adalah pernyataan yang salah karena hidup sebenarnya adil. Kita semua menciptakan realitas kita menggunakan aturan yang sama seperti orang lain. Hanya saja aturannya tidak ada hubungannya dengan menjadi baik atau buruk!

Untuk memahami aturan-aturan ini, hal pertama yang harus kita ingat adalah bahwa banyak dari kita dibesarkan untuk percaya bahwa perbuatan baik dihargai dan perbuatan buruk dihukum. Kita diprogram untuk percaya bahwa jika kita bertindak seolah-olah kita adalah "baik," hal-hal baik akan terjadi dan jika kita bertindak "buruk," hal-hal buruk akan terjadi. 

Sekarang, jenis pemrograman ini digunakan untuk memanipulasi tindakan kita sehingga kita akan berperilaku seperti orang tua kita, guru ataupun pemerintah. Namun, meskipun orang tua, guru, dan pemerintah kita percaya bahwa baik dan buruk dapat didefinisikan dan menerima konsekuensi, alam semesta tidak.

Yang benar adalah, alam semesta tidak menghukum atau menghadiahi siapa pun. Sekali lagi, saya akan mencoba mengatakannya lagi untuk efek yang lebih besar: alam semesta tidak menghukum atau menghadiahi siapa pun .

Alam semesta hanya merespons pikiran Anda melalui Hukum Ketertarikan atau yang di sebut law of attraction. Anda mendapatkan apa yang Anda harapkan, terlepas dari seberapa baik atau buruknya Anda. Itu dia. Jika Anda berharap bahwa hal-hal "baik" akan terjadi pada Anda, tidak masalah apakah Anda jahat. Harapan Anda masih akan membuahkan hasil positif.

Hal yang sama berlaku secara terbalik. Anda mungkin orang yang paling baik dan paling membantu, tetapi sebaliknya  jika Anda memiliki harapan negatif, sesuatu negatif juga yang akan Anda dapatkan.

Jadi, meskipun kita telah diajarkan bahwa kita harus menjadi baik dan berbuat baik dengan orang lain untuk mendapatkan hal-hal yang baik, yang penting adalah apa yang kita pikirkan itu yang akan terjadi pada kita. Usahakan selalu bersyukur untuk apapun yang kita dapatkan.

Jika Anda tidak percaya, cari bukti di sekitar Anda. Periksa teman, kerabat, dan rekan kerja Anda, terutama mereka yang tampaknya memiliki nasib baik atau nasib buruk. Anda akan menemukan bahwa bukan seberapa "baik" atau "buruk" mereka yang menentukan realitas mereka , tetapi justru harapan di dalam pikiran mereka .

Sebagai contoh, saya punya teman pribadi yang merupakan salah satu orang baik,  dan bisa di bilang juga orang yang paling dermawan yang saya kenal. Dia benar-benar luar biasa. Namun, dia sering kali sakit, dia memiliki masalah finansial, masalah hubungan dan masalah di tempat kerja.

Mengapa teman saya menderita? Yah, dia selalu berbicara tentang nasib buruknya dan masalahnya. Dia selalu khawatir tentang apa yang akan terjadi di hari esok maupun masa depan. Dia selalu khawatir tentang bagaimana keadaan akan berubah. Karena itu, alam semesta mengantarkannya pada kenyataan yang penuh dengan nasib buruk, kekhawatiran dan kekhawatiran.

Di sisi berlawanan dari spektrum, saya berpikir tentang atasan saya jumpai beberapa tahun yang lalu orangnya kasar, sombong dan tidak bertanggung jawab. Dia dibenci oleh hampir setiap karyawannya. Namun, dia salalu mendapat sesuatu yang membuatnya bergembiran, senang dan hal-hal baik seperti selalu jatuh ke pangkuannya.

Mengapa atasan saya ini melakukannya dengan sangat baik? Yah, dia selalu berbicara tentang betapa hebatnya dia, semua orang mencintainya dan betapa pantasnya dia mendapatkan semua itu. Tidak ada di antara kami yang sepakat, tetapi yang kami pikir tidak masalah karena bukan kami yang menciptakan realitasnya sendiri.

Sekarang ini tidak berarti bahwa perbuatan baik tidak relevan. Bagi banyak dari kita, bersikap baik kepada orang lain dan membantu sesama manusia membantu kita merasa baik dan mengangkat semangat kita . Jika Anda merasa senang dengan membantu orang lain, membantu orang lain adalah ide bagus. karena itu membuat Anda merasa nyaman dengan Anda diri! Merasa senang atau bahagia pasti akan membantu Anda menerima hal-hal baik dari alam semesta. Apapun yang anda pikirkan itu yang akan anda dapatkan.

Menyebarkan cinta dan kebaikan untuk yang ada di sekitar kita adalah cara yang bagus untuk meningkatkan getaran Anda, membuat Anda merasa baik tentang siapa diri Anda dan apa yang pantas Anda dapatkan. Jadi terus lakukan itu, sesuatu keajaban akan terjadi dalam diri Anda.

Namun ingatlah, bahwa hal yang paling penting adalah Anda memiliki harapan positif untuk diri sendiri . Pada akhirnya, harapan Anda adalah apa menentukan apa yang Anda dapatkan dan apa yang menghalangi Anda. Tanpa harapan positif untuk diri Anda sendiri, tidak akan ada kebaikan, kedermawanan atau bantuan yang akan memberikan Anda realitas positif.

Apa yang terjadi pada Anda pada akhirnya adalah sesuatu yang ada di pikiran Anda di masa lalu. Anda tidak perlu kemana mana untuk membuktikan seberapa baik Anda atau seberapa pantas Anda berdasarkan pada aturan atau harapan orang lain. Yang penting adalah bagaimana perasaan Anda tentang diri Anda dan bagaimana perasaan Anda tentang hal-hal yang Anda inginkan.

Jadi jadilah "orang baik dan penuh kasih dan cinta" seperti yang Anda butuhkan untuk merasa baik tentang diri Anda sendiri, dan mengambil langkah-langkah untuk seoptimis mungkin tentang hal-hal yang Anda inginkan. Bicarakan kekuatan Anda, dan bicarakan keinginan Anda seolah-olah Anda mengharapkannya terwujud dan pasti akan terwujud dalam realitas hidup Anda. Ini adalah bagaimana Anda menciptakan kenyataan seperti yang Anda inginkan.

Saya harap ini membantu menjawab pertanyaan "mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik?" Jika Anda memiliki pemikiran tentang hal ini, beri tahu di komentar!  Terimakasih.


sumber:
https://higherselfportal.com/
The Secret book
The Magic book