Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

harunmasikuAvatar border
TS
harunmasiku
NU dan Muhammadiyah Kobarkan Perang Suci Bantai PKI, Korban Digorok dan Dipenggal
JAKARTA – Wikipedia terang-terangan menyebut kelompok Islam, khususnya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah terlibat dalam pembantaian PKI di tanah Jawa.

Wikipedia dalam artikelnya berjudul “Pembantaian di Indonesia 1965-1966” mengatakan bahwa Pemuda Ansor NU membantai PKI di Kediri, Jawa Timur.

“Di wilayah seperti Kediri, Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama menyuruh orang-orang komunis berbaris. Mereka lalu menggorok leher orang-orang tersebut, lalu jenazah korban dibuang ke sungai,” tulis Wikipedia dikutip Pojoksatu.id.

“Pembantaian ini mengosongkan beberapa bagian desa, dan rumah-rumah korban dijarah atau diserahkan ke angkatan bersenjata,” tambahnya.

Menurut Wikipedia, kebencian terhadap komunis dikobarkan oleh angkatan darat, sehingga banyak penduduk Indonesia yang ikut serta dalam pembantaian ini.

Di Jawa, banyak pembunuhan dilakukan oleh simpatisan aliran. Militer mendorong para santri Jawa untuk mencari anggota PKI di antara orang-orang abangan Jawa.

“Pembunuhan meluas sampai pada orang-orang yang bukan anggota PKI. Di Jawa, contohnya, banyak orang yang dianggap “PNI kiri” dibunuh. Yang lainnya hanya dituduh atau merupakan korban fitnah dengan sedikit atau tanpa motif politik,” tulisnya.

Pada pertengahan Oktober, Soeharto mengirim sejumlah pasukan komando kepercayaannya ke Jawa tengah, daerah yang memiliki banyak orang komunis, sedangkan pasukan yang kesetiaannya tak jelas diperintahkan pergi dari sana.

Pembantaian terhadap orang komunis kemudian dilakukan oleh para pemuda, dengan dipandu oleh angkatan bersenjata, memburu orang-orang komunis.

“Konflik yang pernah pecah pada tahun 1963 antara partai Muslim Nahdlatul Ulama (NU) dan PKI berubah menjadi pembantaian pada minggu kedua Oktober,” katanya.

Wikipedia melansir bahwa pada tahun 1965, Muhammadiyah mengobarkan perang suci untuk membasmi PKI melalui Gerakan September Tiga Puluh (Gestapu) atau Gerakan 30 September.

“Kelompok Muslim Muhammadiyah menyatakan pada awal November 1965 bahwa pembasmian “Gestapu/PKI” merupakan suatu Perang Suci,” katanya.

Pandangan tersebut didukung oleh kelompok-kelompok Islam lainnya di Jawa dan Sumatra. Bagi banyak pemuda, membunuh orang komunis merupakan suatu tugas keagamaan.

Di tempat-tempat adanya pusat komunis di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kelompok-kelompok Muslim menganggap bahwa mereka adalah korban serangan komunis supaya mereka memperoleh pembenaran atas pembantaian yang mereka lakukan. Mereka biasanya mengungkit-ungkit Peristiwa Madiun pada tahun 1948.

Para pelajar Katolik di daerah Yogyakarta meninggalkan asrama mereka pada malam hari untuk ikut membunuh orang-orang komunis yang tertangkap.

“Para korban dibunuh dengan cara ditembak, dipenggal, dicekik, atau digorok oleh angkatan bersenjata dan kelompok Islam. Pembantaian dilakukan dengan cara “tatap muka”, tidak seperti proses pembantaian massal oleh Khmer Merah di Kamboja atau oleh Jerman Nazi di Eropa,” tulisnya.

Wikipedia menyebutkan bahwa dalam waktu 20 tahun pertama setelah pembantaian, muncul 39 perkiraan serius mengenai jumlah korban.

Sebelum pembantaian selesai, angkatan bersenjata memperkirakan sekitar 78.500 telah meninggal, sedangkan menurut orang-orang komunis yang trauma, perkiraan awalnya mencapai 2 juta korban jiwa.

Pada 1966, Benedict Anderson memperkirakan jumlah korban meninggal sekitar 200.000 orang dan pada 1985 mengajukan perkiraan mulai dari 500,000 sampai 1 juta orang.

“Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa setidaknya setengah juta orang dibantai, lebih banyak dari peristiwa manapun dalam sejarah Indonesia. Suatu komando keamanan angkatan bersenjata memperkirakan antara 450.000 sampai 500.000 jiwa dibantai,” tandasnya.

https://pojoksatu.id/news/berita-nas...dan-dipenggal/

Mana ada orang Katolik bunuh orang, setau saya, ajaran Katolik tidak boleh membunuh manusia, apapun dosa dan kesalahan nya, harus dimaafkan.
begitu juga buddha, hindu, Konghucu, juga tidak ada sama sekali ajaran membunuh manusia, tidak boleh sebab besar dosanya.
Jadi sekali lagi, tidak benar ada pelajar Katolik yg ikut membunuh PKI 1966, itu tidak benar dan fitnah.
galuhsuda
combustor
jeffm12
jeffm12 dan 8 lainnya memberi reputasi
-3
2.2K
101
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
wiskey31Avatar border
wiskey31
#38
Ibu ane pernah liat simpatisan2 pki diangkut pake truk dibawa ke sungai & digorok di sana

Tp di sisi lain kakek ane jg pernah liat kiai2 pesantren dibantai juga waktu pemberontakan pki di madiun
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.