joko.winAvatar border
TS
joko.win
CFD di Thamrin-Sudirman Ditiadakan, Eh Anies Bikin Lagi di 32 Lokasi Lain


Dipecah Sampai Berapa Pun CFD Pasti Mancing Kerumunan

RMco.id  Rakyat Merdeka - Keputusan Pemprov DKI Jakarta ini terasa menggelikan. Pelaksanaan Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin kembali ditiadakan karena banyak dikritik. Eh sebagai gantinya Pemprov DKI malah membuat CFD alternatif di 32 titik.

Rencananya, CFD alterna­tif ini akan mulai digelar besok. Dari mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.

Menanggapi hal ini, warga Ja­karta Timur, Dendi mengatakan, dipecah jadi 32 titik pun, CFD tetap saja berpotensi menimbulkan kerumunan. Sebab, di awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta warga tidak berkumpul lebih dari lima orang.

“Emang wajib bikin CFD di Jakarta ya. Namanya diarahkan ngumpul begitu, tetap saja ber­potensi berkerumun lebih dari lima orang, apalagi kan banyak tuh yang tanpa gejala jadi susah terdeteksi", ujar Dendi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebelum PSBB tahap awal, lanjutnya, Anies Baswedan per­nah bilang akan menindak warga yang berkerumun lebih dari lima orang di tengah upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-­19

Warga Jakarta lainnya, Ef­fendi meminta CFD di berbagai wilayah di Ibu Kota itu dibatal­kan saja. Pasalnya, petugas akan kesusahan mengatur dan menerapkan protokol kesehatan kepada puluhan ribu warga yang datang di saat bersamaan.

Selain itu, penyebaran virus corona masih mengkhawatirkan. Kamis (25/6) saja bertambah positif 196 orang di Jakarta. Le­bih baik menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan sebelum corona benar­benar terkendali

“Pasti banyak yang kumpul-kumpul. Belum lagi ada orang tua, anak-­anak ikutan. Orang jualan pakai sepeda,” ujar Lina, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengingatkan.

Berita Terkait: Update Corona di Jakarta: Bertambah 213, Pasien Positif Covid-19 Jadi 10.853 Orang

Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad menolak, keputusan Pemprov DKI mem­buka 32 lokasi pengganti CFD.

“Lebih baik ditiadakan. Sebab CFD ini berpotensi menjadi klaster penyebaran Covid­-19 baru. Malah menyebarkan klas­ter baru di 32 titik,” kata Idris.
 Selanjutnya 

Lebih baik, lanjutnya, petugas gabungan, seperti Satpol PP, Di­shub, TNI dan Polri difokuskan untuk pengamanan di sentra ke­giatan ekonomi prioritas seperti pasar dan pusat perbelanjaan.

“Daripada dikerahkan di CFD, lebih baik petugas memantau pasar yang kini lagi gawat penyebarannya,” sarannya.

Hal sama disampaikan pakar epidemiologi Universitas In­ donesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono. Dia mengaku, heran dengan keputusan Pemprov DKI menyebar CFD di lima wilayah Jakarta. Pelaksanaan CFD jelas berisiko memunculkan klaster baru penularan Covid­-19.

“Pemprov tidak perlu mengge­lar CFD sampai vaksin Covid-­19 ditemukan. Tak perlu diberi tempat khusus. Banyak ditemukan pasien positif Covid-19 tapi awalnya tanpa gejala atau OTG. Mestinya biarkan warga berolahraga di sekitar kediamannya masing­masing,” ingatnya.

Hal berbeda disampaikan Wa­kil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik. Politisi Ge­rindra itu mendukung langkah Pemprov DKI tersebut. 

Taufik menyatakan, warga Ibu Kota butuh tempat untuk berolahraga di akhir pekan. Jika CFD dipusatkan di satu titik, lebih rentan penyebaran virus corona.

“Disebar ke 32 titik tujuannya agar tak seperti di Sudirman­-Thamrin. Sudah dievaluasi. Ini agar tidak ada kerumunan yang besar. CFD di daerahnya saja, untuk menampung keinginan olahraga warga,” ungkap Taufik kepada Rakyat Merdeka.

Hasil Evaluasi

Selama pandemi virus corona, Minggu (21/6) lalu, kali per­tama CFD di Jalan Sudirman­-Thamrin, kembali digelar. Tapi akhirnya ditutup karena banyak dikritik. Penyebabnya, karena pengunjung membludak, se­hingga tak ada social distancing

Berita Terkait : Sudah Dilarang, Lansia dan Anak-anak Masih Juga Datang ke CFD, Katanya Nggak Tahu...

Akhirnya, setelah dievalu­asi Pemprov DKI Jakarta, CFD Sudirman-­Thamrin kembali ditiadakan.

“Apa yang terjadi di hari be­bas kendaraan bermotor sudah dievaluasi. Hasilnya, kami meny­iapkan 32 lokasi untuk mengganti yang biasa dilakukan di Jalan Sudirman­-Thamrin,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo.

Rinciannya, CFD disebar di Jakarta Pusat (8 lokasi), Jakarta Barat (8), Jakarta Utara (6), Jakarta Timur (5) dan Jakarta Selatan (5).

Lima Orang Reaktif

Sebanyak 350 orang dari seki­tar 40.000 warga yang hadir saat CFD Minggu lalu itu menjalani rapid test yang digelar Polda Metro Jaya.

Sebanyak lima orang dilapor­kan reaktif Covid­19. Kelima warga tersebut langsung men­jalani pemeriksaan dengan me­tode polymerase chain reaction (PCR) atau swab dan isolasi di rumah sakit sembari menunggu hasil swab.

“Kami langsung swab test dan sampelnya diberikan ke Rumah Sakit Said Sukanto (RS Polri Kramat Jati). Kalau positif (Covid­19), akan kami rawat di sana,’’ ungkap Kepala Pusat Ke­ dokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Rusdianto.

Berdasarkan catatan Dis­hub DKI Jakarta, yang mengha­ diri CFD sekitar 21.200 pejalan kaki dan 18.800 pesepeda.

Sejumlah pelanggaran pun ter­ jadi saat CFD itu. Seperti hadir­nya lanjut usia dan anak-­anak di bawah sembilan tahun, warga yang berkerumun, tak memakai masker, hingga banyak peda­gang minuman yang menjajakan dagangannya. [FAQ]

https://rmco.id/baca-berita/megapoli...ng-kerumunan/3
Diubah oleh joko.win 27-06-2020 11:33
scorpiolama
doobey
entop
entop dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.3K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
flareonAvatar border
flareon
#20
program pengurangan warga DKI kali emoticon-Bingung
entop
entop memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.