Berbicara mengenai Kepulauan Riau, selalu teringat akan sebuah kerajinan tangan, yang begitu unik dan menarik. Jika kita berkunjung ke Kepulauan Riau belum lengkap rasanya kalau kita tidak membawa cindera mata yang bisa kita berikan untuk sanak saudara sebagai oleh-oleh bahwa kita baru saja berkunjung ke Kepulauan Riau.

Ketika berkunjung ke Kepulauan Riau saya langsung teringat akan kerajinan tangannya yang luar biasa.
Kerajinan yang terbuat dari rotan menjadi salah satu oleh-oleh khas Provinsi Riau khususnya dari Kota Pekanbaru. Di Pekanbaru sendiri, terdapat sentral pengrajin dan penjual kerajinan rotan yang terdapat di Jalan Yos Sudarso Rumbai, Pekanbaru. Mereka biasa menjajakan barang dagangannya baik di toko-toko mebel maupun di pinggir jalan.

Banyak sekali jenis kerajinan rotan dipasarkan di lokasi ini, diantaranya meja, kursi, bingkai cermin, tudung saji, piring, kuda-kudaan, kursi anak untuk motor, keranjang kain, keranjang barang, vas bunga, bingkai lampu dan masih banyak lagi berbagai jenis kerajinan yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil warga kepulauan Riau. Piring rotan ini unik banget Gan Sist di samping awet, saya sering temui ketika ada hajatan menggunakan piring rotan ini, jadi meringankan pekerjaan, biasanya mesti cuci piring jadi nggak perlu, karena wadah piring rotan ini cukup dialasi dengan daun pisang, jadi makin sedap selera makannya.






Disamping piring juga ada ayunan bayi ayunan bayi yang tak kalah uniknya lho, biasanya ayunan bayi ini untuk mengayun bayi dari umur 0-3 bulanan.
Mira adalah salah soerang pengrajin rotan ini menjelaskan bahwa sudah berjualan dan menekuni usaha rotan sejak 12 tahun lalu bersama sang suami dan usahanya berkembang pesat sampai sekarang.

Jalan Yos Sudarso merupakan centra penjualan rotan, yang cukup ramai pembeli di Kepulauan Riau.

Kerajinan rotan seperti tudung saji juga merupakan kerajinan yang sering diburu oleh ibu-ibu, selain bentuknya unik juga mempunyai nilai seni.
Tidak hanya dibeli oleh warga sekitar biasanya wisatawan juga memburu kerajinan rotan ini sebagai oleh-oleh ketika berkunjung ke kepulauan Riau.
Rata-rata penjual kerajinan ini bisa mengantongi sampai lima juta perbulan, wah Alhamdulillah sekali itu.

Untuk kendala di kerajinan ini, tergantung pada stok bahan baku. Bahan baku didapatnya dari Provinsi Sumatera Barat, sedangkan kepulauan Riau sendiri belum mampu menyediakan bahan seperti yang dibutuhkan.
Itu endala yang dihadapi dalam penjualan kerajinan rotan ini ternyata di bahan baku yang kian sedikit.

Masyarakat berharap, kedepannya ada perhatian pemerintah terhadap kerajinan rotan terutama dalam hal pemasaran produk bahkan hingga luar negeri.

Semoga kerajinan rotan dari kepulauan Riau ini semakin terkenal baik di dalam negeri maupun ke luar Negeri, sehingga dapat menjadikan incom untuk masyarakatnya.
Sekian Thread dari Ane.
Selamat datang di Kepulauan Riau, jangan lupa beli oleh-oleh Kerajinan Rotannya ya.


Sumber opini pribadi
google
di sini