19 08 2060

11:00

British Dracula Castle, United Kingdom

Presiden Interpol mengunjungi Kastil Drakula Inggris, Komandan British Vampire Guard pun menyambutnya "Hai Tuan Presiden"

"Hai Kolonel, bisakah kita bicara soal masa lalu kelam bersama keluargamu?"

"Tentu saja"

Mulailah keluarga Kerajaan Vampir Inggris dan Presiden Interpol saling bercerita, Max Watson serta Daisy selaku Pangeran dan Putri Kerajaan Vampir Inggris pun menyimak cerita kelam masing masing.

"Tahun 2037, saat itu di Kota London sisa komplotan Reza Rahadian bedebah itu menembaki sekolah putraku, aku yang saat itu adalah Detektif Kepolisian Inggris berupaya menyelamatkan putraku, Aku akhirnya bisa menyelamatkan putraku tapi aku kehilangan istriku karena terbunuh oleh para bangshat itu"

"Turut prihatin dengan keadaanmu saat itu, Bagaimana kabar putramu sekarang?"

"Dia meninggal karena sakit demam tinggi pada tahun 2040, sebelum kematiannya ia mengigau tentang ibunya.... Semua ini karena KOSTRAD BAJINGAN ITU!"

Komandan British Vampire Guard pun paham dengan kemarahan Presiden Interpol "Tuan Presiden, aku memahami kemarahanmu karena kami juga benci Baret Hijau sialan itu, mereka membunuh keluargaku yang dulu, menyerang polisi dan warga sipil bahkan mencoba membunuh serta mencoba menculik istriku dan mencoba merudapaksa istri dan menantuku. Setelah pemakaman putramu apa yang Tuan lakukan?"

"Aku bergabung dengan Interpol Inggris tepatnya Divisi Intelijen yang jumlah anggota serta identitas anggota dirahasiakan, Divisi Intelijen yang bermarkas di Surrey hanya menerima detektif dari Kepolisian Inggris, Jerman dan Perancis. Pada pelatihan Interogasi Divisi Intelijen mengajarkan rekrutan baru menginterogasi tahanan dengan kekerasan termasuk dengan setruman listrik, waterboarding, mencongkel salah satu mata tahanan, mengiris alat vital tahanan, memotong salah satu tangan tahanan dengan gergaji mesin dan teknik sadis lainnya, anggota Divisi Intelijen dilarang keras menculik warga sipil yang melakukan kejahatan kecil, target penculikan Divisi Intelijen adalah pejabat TNI-AD yang diduga mendanai, melatih dan mempersenjatai kelompok teroris yang menyerang Inggris serta Jerman dan Perancis serta berencana membentuk lagi Kostrad setelah tahun 2056 jika ada informasi rahasia dari informan Interpol"

"Ada kabar burung yang mengatakan Divisi Intelijen tidak akur dengan SWAT dan Police Commandos, apa itu benar?"

"Itu tidak benar Yang Mulia Ratu, mungkin benar beberapa anggota SWAT yang tidak suka dengan cara interogasi Divisi Intelijen yang sangat sadis tapi informasi yang disuplai Divisi Intelijen sangat akurat dan membantu SWAT dan Police Commandos menangkap penjahat bersenjata api"

Presiden Interpol berhenti sejenak untuk minum lalu ia pun melanjutkan ceritanya "Saat unit sialan itu dibubarkan aku akhirnya mendapatkan jabatan Presiden Interpol sampai sekarang dari Liam Neeson yang notabene adalah teman seperjuangan Kolonel saat awal awal Perang 2019-2040"

"Sepertinya kau bersyukur dengan jabatan sekarang"

"Ya Kolonel Iko, Pada awal 2058 aku mendengar informasi rahasia dari informan Interpol yang bertugas di Paspampres bahwa KSAD brengsek mengusulkan membentuk lagi unit sialan itu"

"Astaga......"

Presiden Interpol lalu mengeluarkan pisau KA-BAR yang penuh darah KSAD yang mengering "Aku tahu ini sangat gila untuk kuceritakan, pada tanggal 04 Juni 2058 aku perintahkan dua tim Divisi Intelijen Interpol untuk mengawasi sekaligus menculik KSAD dan dini hari pukul 00:00 itu pada tanggal 07 Juni 2058 di Pelabuhan Merak aku menginterogasi tahanan dengan kekerasan dan mencongkel matanya sampai keluar, setelah aku mengucapkan kata terakhir pada tahanan.........

Aku menembaknya dengan Glock 17 varian Caseless Ammunition yang kupasang peredam suara sebanyak 4 peluru di kepalanya dan menyuruh anak buahku membuangnya di lautan paling dalam, Aku ingin kawasan Internasional aman dari ancaman terorisme apapun caranya meski termasuk harus dengan menculik serta menyiksa dan membunuh pejabat TNI-AD yang merencanakan pembentukan kembali unit kotor ini" tutup Presiden Interpol dengan sedih sambil mengeluarkan pistol yang dimaksud.

Komandan British Vampire Guard yang percaya dan paham dengan cerita kelam Presiden Interpol karena membaca berita penculikan sampai penemuan mayat KSAD demikian juga Ratu Vampir Inggris itu lalu berkata pada yang bersangkutan "Kalau aku jadi kau, aku akan bersaksi memberatkan di pengadilan militer Internasional pada KSAD bermasalah itu agar yang bersangkutan dihukum setimpal dengan perbuatannya akan tetapi aku memahami perasaanmu Tuan Presiden"

"Terima Kasih Kolonel, lebih baik aku mengakui perbuatanku"

Ratu Vampir Inggris dan Komandan British Vampire Guard memutuskan untuk melindungi Presiden Interpol saat memberi pernyataan ke publik soal kejadian dua tahun lalu.