- Beranda
- Stories from the Heart
Life onboard : Kehidupan crew kapal pesiar
...
TS
bigtimebabalu
Life onboard : Kehidupan crew kapal pesiar
People don't understand how stressful it is to explain what's going on in your head when you don't even understand it yourself.
Boomboclat!
Boomboclat!
Quote:
Spoiler for Here we go, Paisa!:
BEBERAPA WAKTU YANG LALU
Jumat, 21 maret 2020,
09:30 AM,
Port of call : southampton, UK.
Spoiler for port of southampton:
Quote:
Setelah menunggu dari jam 7 pagi, dan semalaman ga tidur, akhirnya gue bisa juga keluar dari kapal. Semua pegawai -yang di tread ini akan gue sebut crew member- akhirnya dipulangkan bertahap. Dan gue adalah rombongan 300 orang pertama yang akan dipulangkan. Kenapa dipulangkan? Yah karena wabah covid 19 ini bikin industri kapal pesiar mati. Siapa juga yang mau berwisata naik kapal pesiar -cruising- ketika kondisi lagi seperti ini.
Baru tepat 1 bulan gue join dikapal ini, gue masuk kapal 23 maret 2020, setelah hampir 4 bulan dirumah karena visa gue belom beres. Gue join di fort lauderdale, florida. 2 minggu cruise biasa dengan durasi masing-masing 7 hari dan 5 hari. Setelah itu crosing dari florida ke barcelona, spanyol, selama 2 minggu. Dan ketika crosing inilah corona meledak, ketika sampai dibarcelona kondisi sudah sebegitu parahnya, ketika itu italy sudah menerapkan lockdown.
Tanda rokok didinding yang beberapa menit ini gue cari akhirnya ketemu, cuaca disini cerah tapi masih belum musim panas jadi suhu sekitar 18 celcius. Dan gue butuh rokok.
"Mau kerja apa Dit lo dirumah? Udah pasti lama ini kita baru bisa kerja lagi. Mungkin tahun depan baru bisa pulih industri ini" Thomas, temen gue yang orang timur langsung buka obrolan pahit ketika liat gue mendekat. Ternyata disana sudah ada beberapa crew yang mayoritas orang indonesia sedang merokok.
"Gue ada bisnis warung makan kecil-kecilan di rumah Thom, pakai duit dari situ dulu buat survive lah, lo gimana? Balik kampung apa stay dijakarta?" Tanya gue sambil nyalain rokok merah putih, fiuh bufff, sedotan pertama sukses hangatkan tenggorokan gue.👍
"P el er, mana gue mau nikah lagi tahun depan, butuh modal malah begini keadaan" jawabnya sambil nyalain batang rokok baru. "Kejakarta gue juga bingung mau ngapain Dit, ga ada kerjaan pasti disana, pulang kerumah aja lah urusin ladang bapak dulu".
Pagi itu sekitar 15 menit kami melanjutkan obrolan pahit tentang nasib kami kedepannya. Yah paling tidak kami lebih beruntung daripada rekan kami sesama crew member dari china, india, mauritius, ecuador, dan beberapa negara eropa yang menyatakan negaranya sudah lockdown, jadi mereka ga bisa pulang dan stay dikapal entah sampai kapan karena tidak ada penerbangan kekotanya.
Tadi pagi gue juga denger kapten kapal bicara lewat PA sistem - publik addres sistem, speaker dimasing-masing kamar crew-, kalau kami cuma diijinkan docking -merapat- di southampton selama 3 hari untuk memulangkan crew, karena UK adalah satu-satunya negara yang saat itu masih membuka penerbangan internasional. Dan kepulangan akan dibagi secara bertahap setiap hari karena hrd tidak bisa menyiapakan akomodasi dan tiket jika kami pulang serempak dihari yang sama. Bayangkan antri scan koper aja tadi gue habisinin waktu hampir 2 jam. Nge he emang😀
Tepat jam 11 gue udah duduk dibus yang bakal bawa gue ke bandara. Ada dua rute bus, 1 ke london heathrow airport, yang satunya ke london gatwick airport. Setahuku crew yang naik etihad dan emirates ke heathrow, dan sisanya yang naik qatar menuju gatwick.
Kernet bus yang brewok bilang perjalanan memakan waktu 2 jam. Dan menjelaskan ketika sudah masuk airport kita tidak diijinkan untuk keluar wilayah airport lagi dengan alasan apapun. Kayanya ni kernet bukan orang india karena cengkok nya ga india banget, terdengar seperti aksen mandarin malah😀
Dua jam dibus memberikan waktu yang lebih dari cukup untuk gue mikir macem-macem. Yang ada mau pulang liburan malah banyak pikiran, terutama kepikiran duit😀
Tidur lah. Nanti juga dibangunin kalau sudah sampai. Lagian bus ini semua turun diterminal 5.
Baru tepat 1 bulan gue join dikapal ini, gue masuk kapal 23 maret 2020, setelah hampir 4 bulan dirumah karena visa gue belom beres. Gue join di fort lauderdale, florida. 2 minggu cruise biasa dengan durasi masing-masing 7 hari dan 5 hari. Setelah itu crosing dari florida ke barcelona, spanyol, selama 2 minggu. Dan ketika crosing inilah corona meledak, ketika sampai dibarcelona kondisi sudah sebegitu parahnya, ketika itu italy sudah menerapkan lockdown.
Spoiler for antri di HRD office:
Tanda rokok didinding yang beberapa menit ini gue cari akhirnya ketemu, cuaca disini cerah tapi masih belum musim panas jadi suhu sekitar 18 celcius. Dan gue butuh rokok.
"Mau kerja apa Dit lo dirumah? Udah pasti lama ini kita baru bisa kerja lagi. Mungkin tahun depan baru bisa pulih industri ini" Thomas, temen gue yang orang timur langsung buka obrolan pahit ketika liat gue mendekat. Ternyata disana sudah ada beberapa crew yang mayoritas orang indonesia sedang merokok.
"Gue ada bisnis warung makan kecil-kecilan di rumah Thom, pakai duit dari situ dulu buat survive lah, lo gimana? Balik kampung apa stay dijakarta?" Tanya gue sambil nyalain rokok merah putih, fiuh bufff, sedotan pertama sukses hangatkan tenggorokan gue.👍
"P el er, mana gue mau nikah lagi tahun depan, butuh modal malah begini keadaan" jawabnya sambil nyalain batang rokok baru. "Kejakarta gue juga bingung mau ngapain Dit, ga ada kerjaan pasti disana, pulang kerumah aja lah urusin ladang bapak dulu".
Pagi itu sekitar 15 menit kami melanjutkan obrolan pahit tentang nasib kami kedepannya. Yah paling tidak kami lebih beruntung daripada rekan kami sesama crew member dari china, india, mauritius, ecuador, dan beberapa negara eropa yang menyatakan negaranya sudah lockdown, jadi mereka ga bisa pulang dan stay dikapal entah sampai kapan karena tidak ada penerbangan kekotanya.
Tadi pagi gue juga denger kapten kapal bicara lewat PA sistem - publik addres sistem, speaker dimasing-masing kamar crew-, kalau kami cuma diijinkan docking -merapat- di southampton selama 3 hari untuk memulangkan crew, karena UK adalah satu-satunya negara yang saat itu masih membuka penerbangan internasional. Dan kepulangan akan dibagi secara bertahap setiap hari karena hrd tidak bisa menyiapakan akomodasi dan tiket jika kami pulang serempak dihari yang sama. Bayangkan antri scan koper aja tadi gue habisinin waktu hampir 2 jam. Nge he emang😀
Tepat jam 11 gue udah duduk dibus yang bakal bawa gue ke bandara. Ada dua rute bus, 1 ke london heathrow airport, yang satunya ke london gatwick airport. Setahuku crew yang naik etihad dan emirates ke heathrow, dan sisanya yang naik qatar menuju gatwick.
Kernet bus yang brewok bilang perjalanan memakan waktu 2 jam. Dan menjelaskan ketika sudah masuk airport kita tidak diijinkan untuk keluar wilayah airport lagi dengan alasan apapun. Kayanya ni kernet bukan orang india karena cengkok nya ga india banget, terdengar seperti aksen mandarin malah😀
Dua jam dibus memberikan waktu yang lebih dari cukup untuk gue mikir macem-macem. Yang ada mau pulang liburan malah banyak pikiran, terutama kepikiran duit😀
Tidur lah. Nanti juga dibangunin kalau sudah sampai. Lagian bus ini semua turun diterminal 5.
02:05 PM
London Heathrow Airport
Spoiler for antri koper:
Quote:
Setelah antri lagi nunggu bus keluarin koper akhirnya gue bisa tenang merenung di pinggir taxi run, smoking area.
Pasukan merokok masih tetap sama dengan yang tadi diport setelah dipikir. Kami berusaha ngobrol dan tertawa padahal dari wajah kami sih kusut banyak beban😅
Selama ini gue paling males urusan di airport adalah imigrasi dan check in konter. Astaga antrinya itu lho. Belom lagi karena corona ini mesti jauhan berdirinya. Pengen pipis tapi ga mungkin ninggalin antrian. Mau ngobrol sama temen di depan atau belakang, tapi kami sama-sama dalam mood ga pengen ngobrol😀
Beres checkin gue masih punya hampir 3 jam sebelum boarding gate buka. Dan apa yang gue lakuin? Bener, ngerokok lagi. Entah udah berapa batang hari ini. Sebelom keluar merokok coba nyari2 starbuck atau kopi lainnya, ternyata semua kompakan tutup. Akhirnya cuma beli air mineral yang ga karuan mahalnya.
"Bang, dijakarta nanti dijemput? Bareng aja udah sama saya, ada adik nanti jemput". Dedi, anak betawi asli yang kerja di bar departemen buka obrolan. Aduh, bukannya apa tapi gue lagi males banget ngobrol ded😑
"Gue home gatenya jogja Ded, dijakarta cuma transit sambil cari2 sate ayam nanti sebelom terbang lagi. Ahaha".
"Oh gitu, jam berapa ke jogjanya bang? Dia bertanya lagi, duh bagus sih maksudlo perhatian, tapi kan gue jadi harus cek tiket lagi di email buat jawab pertanyaan lo.😑
"Jam 7 malam sampai jogja Ded, ga hafal tiketnya gue. Ahaha" akhirnya 2 batang kemudian kami memutuskan masuk karena udara makin dingin dan pengen cepet masuk biat cari makan didalam terminal.
Imigrasi dan security paling habisin waktu 30 menit aja. Habis itu nyariin gate, sedikit cuci mata, cari makan yang akhirnya cuma dapat sandwith. Kira2 gue masih ad waktu 1 jam sebelom gate buka. Diruang tunggu gate, gue liat kiri kanan orang pada sibuk gunain wifi bandara buat telpon keluarga. Jadi inget ibu, belom kasih tau orang rumah kalau gue mau pulang. Apa surprize aja yak😅
"Assllkm, sehat bu?" Dilayar hp ibu terlihat ngantuk matanya, baru sadar dirumah udah malam mungkin dengan selisih waktu 7 jam kalau ga salah.
"Allhdllh sehat, mas pie? Urung mulai kerja?" Dan pertanyaan ini gue jawab habisin waktu 10 menitan buat jelasin ke ibu kalau gue bakal pulang karena bisnis sepi, ga ada tamu, dll dst😴
Akhirnya counter gate dibuka, tapi apes pegawainya cowo semua ahaha. Mana ni pegawai etihad yang cantik berhidung mancung🥰
Pasukan merokok masih tetap sama dengan yang tadi diport setelah dipikir. Kami berusaha ngobrol dan tertawa padahal dari wajah kami sih kusut banyak beban😅
Selama ini gue paling males urusan di airport adalah imigrasi dan check in konter. Astaga antrinya itu lho. Belom lagi karena corona ini mesti jauhan berdirinya. Pengen pipis tapi ga mungkin ninggalin antrian. Mau ngobrol sama temen di depan atau belakang, tapi kami sama-sama dalam mood ga pengen ngobrol😀
Beres checkin gue masih punya hampir 3 jam sebelum boarding gate buka. Dan apa yang gue lakuin? Bener, ngerokok lagi. Entah udah berapa batang hari ini. Sebelom keluar merokok coba nyari2 starbuck atau kopi lainnya, ternyata semua kompakan tutup. Akhirnya cuma beli air mineral yang ga karuan mahalnya.
"Bang, dijakarta nanti dijemput? Bareng aja udah sama saya, ada adik nanti jemput". Dedi, anak betawi asli yang kerja di bar departemen buka obrolan. Aduh, bukannya apa tapi gue lagi males banget ngobrol ded😑
"Gue home gatenya jogja Ded, dijakarta cuma transit sambil cari2 sate ayam nanti sebelom terbang lagi. Ahaha".
"Oh gitu, jam berapa ke jogjanya bang? Dia bertanya lagi, duh bagus sih maksudlo perhatian, tapi kan gue jadi harus cek tiket lagi di email buat jawab pertanyaan lo.😑
"Jam 7 malam sampai jogja Ded, ga hafal tiketnya gue. Ahaha" akhirnya 2 batang kemudian kami memutuskan masuk karena udara makin dingin dan pengen cepet masuk biat cari makan didalam terminal.
Imigrasi dan security paling habisin waktu 30 menit aja. Habis itu nyariin gate, sedikit cuci mata, cari makan yang akhirnya cuma dapat sandwith. Kira2 gue masih ad waktu 1 jam sebelom gate buka. Diruang tunggu gate, gue liat kiri kanan orang pada sibuk gunain wifi bandara buat telpon keluarga. Jadi inget ibu, belom kasih tau orang rumah kalau gue mau pulang. Apa surprize aja yak😅
"Assllkm, sehat bu?" Dilayar hp ibu terlihat ngantuk matanya, baru sadar dirumah udah malam mungkin dengan selisih waktu 7 jam kalau ga salah.
"Allhdllh sehat, mas pie? Urung mulai kerja?" Dan pertanyaan ini gue jawab habisin waktu 10 menitan buat jelasin ke ibu kalau gue bakal pulang karena bisnis sepi, ga ada tamu, dll dst😴
Akhirnya counter gate dibuka, tapi apes pegawainya cowo semua ahaha. Mana ni pegawai etihad yang cantik berhidung mancung🥰
20:00 PM
Ethihad Airways EY 0020
Spoiler for EY 0020:
Quote:
Pesawat besar ini isinya paling cuma sepertiga kapasitasnya, yang kebanyakan adalah crew member kapal gue. Ini yang keduakalinya gue naik etihad. Sorry to say, paling bagus secara service adalah emirates, qatar, baru maskapai ini😝
6 jam perjalan dari london ke abu dhabi, trus lanjut lagi setelah transit, dari abu dhabi ke jakarta 8 jam 40 menit.
Setelah pesawat take off pramugari mulai keliling pakai gerobak kasih snack sama minuman. Mayan ini mix peanut sama roti isi daging ga jelas buat ganjel perut😅
Rencana awal gue pengen mabok gratisan aja dipesawat biar tidur sambil nonton film di monitor. Samping kiri gue kosong sampai ujung lagi dekat jendela. Ga ada yang bisa diajak ngobrol. Depan gue orang indonesia, crew housekeeping departemen yang gue ga kenal namanya, walaupun sering pada diceritain kalau dia sombong karena udah punya jabatan jadi pool leader, ada satu strip dibahunya. Walaupun secara gaji kalah dibanding gue😜
Habis makan cemilan dan segelas whiskey cola gue mulai buka2 menu film di monitor dan seinget gue udah gue tonton semua selain frozen🤣🤣
Kursi belakang gue anteng banget, ternyata pas gue intip Thomas udah tidur pakai headset, kebanyakan anggur merah pasti dia. Ni orang sohib alkohol gue dan akan punya porsi banyak di akhir cerita gue besok.
Gue buka bagasi atas, ambil laptop asus berumur 4 tahun yang selalu menemani waktu bosan gue dikapal dengan segala genre film di harddisknya, terutama anime boruto😀
Gue mau ketik aja kisah perjalan hidup gue nguli dikapal pesiar. Buat killing time perjalanan panjang. Buat pengingat aja siapa tahu habis corona ini udah ga ada lagi bisnis kapal pesiar🤪
So.. Mari kita mulai ceritanya...
Nama gue Didi. Gue anak kedua dari 3 bersaudara yang semuanya cowo. Kakak gue udah jadi aparatur negara dan tinggal bareng istrinya di sumatera. Adik gue masih kuliah ga jelas walaupun udah 7 tahun, punya sambilan jualan online part motor yang gue ga tau apa aja itu. Karena gue orangnya ga otomotif banget😅
Gue asli jogja, lahir disini, besar disini, dipojok provinsi jogja yang jarang dikenal orang. Orang tua gue petani, petani yang kini sudah mulai meninggalkan budaya menanam padi karena lebih menguntungkan menanam sayur katanya😅
Kok ngomongnya gue-lo? Lha iyo lah ndes, moso nulis disini pakai aku kamu koe njenengan😅
Udah hampir 5 tahun gue kerja dikapal pesiar. Dan tread ini akan menceritakan semua yang mungkin kalian tidak pernah tau, bahkan tidak pernah bayangkan tentang bagaimana kami, crew member, hidup diatas besi mengapung🙂
Akan ada banyak foto, video, dan keterangan pendukung agar kalian paham dan bisa bayangkan seting tempat dalam cerita ini, dikapal pesiar.
Gue kerja perusahaan internasional bernama RCI, atau dulu nama panjangnya RCCL😋
Perusahaan gokil yang belasan tahun menangin penghargaan cruise line terbaik. Pemilik 4 kapal penumpang terbesar didunia : oasis of the seas, allure of the seas, harmony of the seas, dan sympony of the seas. Perusahaan yang tiap tahun bikin kapal baru, tercanggih, terbesar. Tapi entah apa nasibnya setelah corona menyerang.
Baru selesai nulis segini, pramugari lewat bawain makan malam. Ayam ga jelas dengan mashpotato dan bumbu india jadi pilihan gue. Sekaligus nambah whiskey lagi. Kali ini ga pakai coke, tapi pakai es😉
Gue kerja sebagai waiter, di restauran ber sistem fine dining. Jadi tamu cuma dateng duduk dilayani dari awal sampai akhir. Enak? Iya menurutmu enak, kalau tamunya orang purbolinggo atau tegal pasti enak. Lha ini tamunya bule yang maunya ini itu, punya alergy sama makanan yang harus diperhatian, belom lagi orang UK yang ngomongnya aksen lucu. Mereka british yang dari play group mungkin udah biasa full table service😅
6 jam perjalan dari london ke abu dhabi, trus lanjut lagi setelah transit, dari abu dhabi ke jakarta 8 jam 40 menit.
Setelah pesawat take off pramugari mulai keliling pakai gerobak kasih snack sama minuman. Mayan ini mix peanut sama roti isi daging ga jelas buat ganjel perut😅
Rencana awal gue pengen mabok gratisan aja dipesawat biar tidur sambil nonton film di monitor. Samping kiri gue kosong sampai ujung lagi dekat jendela. Ga ada yang bisa diajak ngobrol. Depan gue orang indonesia, crew housekeeping departemen yang gue ga kenal namanya, walaupun sering pada diceritain kalau dia sombong karena udah punya jabatan jadi pool leader, ada satu strip dibahunya. Walaupun secara gaji kalah dibanding gue😜
Habis makan cemilan dan segelas whiskey cola gue mulai buka2 menu film di monitor dan seinget gue udah gue tonton semua selain frozen🤣🤣
Kursi belakang gue anteng banget, ternyata pas gue intip Thomas udah tidur pakai headset, kebanyakan anggur merah pasti dia. Ni orang sohib alkohol gue dan akan punya porsi banyak di akhir cerita gue besok.
Gue buka bagasi atas, ambil laptop asus berumur 4 tahun yang selalu menemani waktu bosan gue dikapal dengan segala genre film di harddisknya, terutama anime boruto😀
Gue mau ketik aja kisah perjalan hidup gue nguli dikapal pesiar. Buat killing time perjalanan panjang. Buat pengingat aja siapa tahu habis corona ini udah ga ada lagi bisnis kapal pesiar🤪
So.. Mari kita mulai ceritanya...
Nama gue Didi. Gue anak kedua dari 3 bersaudara yang semuanya cowo. Kakak gue udah jadi aparatur negara dan tinggal bareng istrinya di sumatera. Adik gue masih kuliah ga jelas walaupun udah 7 tahun, punya sambilan jualan online part motor yang gue ga tau apa aja itu. Karena gue orangnya ga otomotif banget😅
Gue asli jogja, lahir disini, besar disini, dipojok provinsi jogja yang jarang dikenal orang. Orang tua gue petani, petani yang kini sudah mulai meninggalkan budaya menanam padi karena lebih menguntungkan menanam sayur katanya😅
Kok ngomongnya gue-lo? Lha iyo lah ndes, moso nulis disini pakai aku kamu koe njenengan😅
Udah hampir 5 tahun gue kerja dikapal pesiar. Dan tread ini akan menceritakan semua yang mungkin kalian tidak pernah tau, bahkan tidak pernah bayangkan tentang bagaimana kami, crew member, hidup diatas besi mengapung🙂
Akan ada banyak foto, video, dan keterangan pendukung agar kalian paham dan bisa bayangkan seting tempat dalam cerita ini, dikapal pesiar.
Gue kerja perusahaan internasional bernama RCI, atau dulu nama panjangnya RCCL😋
Perusahaan gokil yang belasan tahun menangin penghargaan cruise line terbaik. Pemilik 4 kapal penumpang terbesar didunia : oasis of the seas, allure of the seas, harmony of the seas, dan sympony of the seas. Perusahaan yang tiap tahun bikin kapal baru, tercanggih, terbesar. Tapi entah apa nasibnya setelah corona menyerang.
Baru selesai nulis segini, pramugari lewat bawain makan malam. Ayam ga jelas dengan mashpotato dan bumbu india jadi pilihan gue. Sekaligus nambah whiskey lagi. Kali ini ga pakai coke, tapi pakai es😉
Gue kerja sebagai waiter, di restauran ber sistem fine dining. Jadi tamu cuma dateng duduk dilayani dari awal sampai akhir. Enak? Iya menurutmu enak, kalau tamunya orang purbolinggo atau tegal pasti enak. Lha ini tamunya bule yang maunya ini itu, punya alergy sama makanan yang harus diperhatian, belom lagi orang UK yang ngomongnya aksen lucu. Mereka british yang dari play group mungkin udah biasa full table service😅
Sabtu, 22 maret 2020
6 jam setelah take off,
Abu Dhabi international airport
Spoiler for yang terkenal di abu dhabi airport:
Quote:
Ga tau jam berapa, gue dibangunin pramugari bilang kalau gue harus lipet stow yang gue pakai buat tatakan laptop karena pesawat mau landing.
Sarapan beberapa jam yang lalu juga sangat mengecewakan karena gue ga dapet telur yang ada dimenu. Cuma ada semacam makanan ga jelas yang bercitarasa kambing. Sarapan kok kambing😪
Setelah pesawat diem, gue bergegas buru2 masuk buat antri imigrasi dan cari gate buat pesawat kejakarta. Sebelum ramai berdesak dan corona nyelip. Dan bener, udah rame banget manusia antri imigrasi, untungnya security udah pakai thermal cam buat ngecek suhu penumpang, coba pakai infrared, bisa sejam lebih antrinya. Gue beneran aware sama ini virus. Pakai masker dari mulai masuk airport, bawa hand sanitizer, pencet tombol lift aja pakai dialasin ujung lengan jaket.
Baru setengah perjalanan aja masker gue udah bau, apakabar nanti pas sampai jogja ya. Ahaha
Disini mungkin 2x lebih rame dari london. Semua masih buka. Gue sempet beli coklat beberapa bungkus, glenlivet sama henesy black buat oleh2 atau persediaan karena gue denger gosip kita bakal dikarantina karena datang dari daerah pandemik, shit lah. Yang paling penting gue udah dapet es kopi yang bisa maching sama rokok merah putih di smoking area. Yeah😅
Kayanya kebanyakan part ngerokoknya ini cerita, ya karena gue ngerokok, nanti pas cerita dikapal malah lebih banyakan part mantab mantab nya😝
Dismoking area udah mulai banyak paisano-teman senegara- yang juga pulang dari kapal pesiar, lebih tepatnya dipulangkan🤣
Dan apesnya konon mereka udah ga terima gaji setelah udah ga ada tamu. Sekitar seminggu yang lalu. Beruntunglah gue😅
Gue banyak ngobrol tapi gue lupa ngobrolin apa aja. Makanya ga gue tulis disini. Karena gue beneran udah ga mood. Menerima kenyataan gue harus pulang dan bakal dirumah tanpa pekerjaan. Itulah karma crew kapal pesiar. Kebiasaan dapet gaji gedhe pas dirumah kepikirannya duit mulu🤣
Kayanya bakal gue selesaiin part ini sampai gue mendarat dijogja. Baru mulai cerita flash back kehidupan gue. Udah beberapa momen spesial dalam hidup dikapal gue selesein ketiknya. Tinggal sesuaikan alur cerita yang susah, juga lengkapin foto sama video yang bakal gue upload buat pelengkap. Harus dipilihin yang ga kelihatan muka gue atau temen gue dalam cerita ini. Terutama wanita😅
Pesawat EY 0474 mulai take off. Saatnya ngetik lagi, ditemani whiskey gratisan. Oh ya, pramugarinya kok tua2 ya. Mendingan tadi pas dari london.
Pesawat ini lumayan penuh, dan bau balsem. Mungkin saudara kita TKI yang ikut pulang dipesawat ini memakai balsem terlalu banyak🤪
Sarapan beberapa jam yang lalu juga sangat mengecewakan karena gue ga dapet telur yang ada dimenu. Cuma ada semacam makanan ga jelas yang bercitarasa kambing. Sarapan kok kambing😪
Setelah pesawat diem, gue bergegas buru2 masuk buat antri imigrasi dan cari gate buat pesawat kejakarta. Sebelum ramai berdesak dan corona nyelip. Dan bener, udah rame banget manusia antri imigrasi, untungnya security udah pakai thermal cam buat ngecek suhu penumpang, coba pakai infrared, bisa sejam lebih antrinya. Gue beneran aware sama ini virus. Pakai masker dari mulai masuk airport, bawa hand sanitizer, pencet tombol lift aja pakai dialasin ujung lengan jaket.
Baru setengah perjalanan aja masker gue udah bau, apakabar nanti pas sampai jogja ya. Ahaha
Disini mungkin 2x lebih rame dari london. Semua masih buka. Gue sempet beli coklat beberapa bungkus, glenlivet sama henesy black buat oleh2 atau persediaan karena gue denger gosip kita bakal dikarantina karena datang dari daerah pandemik, shit lah. Yang paling penting gue udah dapet es kopi yang bisa maching sama rokok merah putih di smoking area. Yeah😅
Kayanya kebanyakan part ngerokoknya ini cerita, ya karena gue ngerokok, nanti pas cerita dikapal malah lebih banyakan part mantab mantab nya😝
Dismoking area udah mulai banyak paisano-teman senegara- yang juga pulang dari kapal pesiar, lebih tepatnya dipulangkan🤣
Dan apesnya konon mereka udah ga terima gaji setelah udah ga ada tamu. Sekitar seminggu yang lalu. Beruntunglah gue😅
Gue banyak ngobrol tapi gue lupa ngobrolin apa aja. Makanya ga gue tulis disini. Karena gue beneran udah ga mood. Menerima kenyataan gue harus pulang dan bakal dirumah tanpa pekerjaan. Itulah karma crew kapal pesiar. Kebiasaan dapet gaji gedhe pas dirumah kepikirannya duit mulu🤣
Kayanya bakal gue selesaiin part ini sampai gue mendarat dijogja. Baru mulai cerita flash back kehidupan gue. Udah beberapa momen spesial dalam hidup dikapal gue selesein ketiknya. Tinggal sesuaikan alur cerita yang susah, juga lengkapin foto sama video yang bakal gue upload buat pelengkap. Harus dipilihin yang ga kelihatan muka gue atau temen gue dalam cerita ini. Terutama wanita😅
Pesawat EY 0474 mulai take off. Saatnya ngetik lagi, ditemani whiskey gratisan. Oh ya, pramugarinya kok tua2 ya. Mendingan tadi pas dari london.
Pesawat ini lumayan penuh, dan bau balsem. Mungkin saudara kita TKI yang ikut pulang dipesawat ini memakai balsem terlalu banyak🤪
Siang menjelang sore
CGK, Soekarno Hatta Airport
Terminal 3 kedatangan
Quote:
EY 0474 landing dengan agak keras ga tau kenapa, mungkin karena gue bangun belum terlalu sadar aja jadi kaget pas roda nyentuh aspal runway. Tidur nyenyak karena gue sampai lupa habis berapa gelas whiskey, ahaha. Sampai sebel pramugarinya gue minta tambah terus setiap mereka lewat.
Setelah antri imigrasi, pengecekan dokumen, cek kesehatan, isi dokumen kesehatan dan scan koper, akhirnya gue bisa hirup udara jakarta beserta polusinya🤣
Dan berita baiknya kami ga harus dikarantina, cukup karantina mandiri aja dirumah selama 14 hari. Big Yes!
Yang pertama gue cari setelah 1 bulan ga makan makanan indonesia adalah.....Sate! Dan ketemu sate yang buka, nama warungnya sate khas sena###. Urusan merokok nanti dulu lah setelah makan ni sate.
Gue makan bersama 2 temen gue, satu cewe sebut saja ayu, gadis belia asal bali yang juga nunggu pesawat, dan mas ga inget namanya dari magelang. Dia kejogja juga satu pesawat sama gue nanti.
50 menit perjalanan kejogja pasti ga berasa nih😁
Spoiler for apapun makannya, minumnya tetap whiskey😅:
Setelah antri imigrasi, pengecekan dokumen, cek kesehatan, isi dokumen kesehatan dan scan koper, akhirnya gue bisa hirup udara jakarta beserta polusinya🤣
Dan berita baiknya kami ga harus dikarantina, cukup karantina mandiri aja dirumah selama 14 hari. Big Yes!
Yang pertama gue cari setelah 1 bulan ga makan makanan indonesia adalah.....Sate! Dan ketemu sate yang buka, nama warungnya sate khas sena###. Urusan merokok nanti dulu lah setelah makan ni sate.
Gue makan bersama 2 temen gue, satu cewe sebut saja ayu, gadis belia asal bali yang juga nunggu pesawat, dan mas ga inget namanya dari magelang. Dia kejogja juga satu pesawat sama gue nanti.
50 menit perjalanan kejogja pasti ga berasa nih😁
Malam banget, mungkin penerbangan terakhir
Adisucipto Airport
Quote:
Kayanya belom lama berangkat dari sini, udah disini lagi aja. Belom ada yang berubah kecuali beberapa foodcourt yang udah tutup. Entah karena udah malam atau karena efek corona nge he, atau malah persiapan bandaranya mau pindah.
Setelah ambil koper, sebatang dulu seperti biasa sambil minum teh kot##, seger banget broow. Ambil hape dan nyalain wifi. Lumayan dapet sinyal karena gue ga pernah bawa simcard indonesia keluar negeri. Males. Wifi aja dimana-mana.
Ngabarin ibu kalau udah sampai bandara, sambil mau pesen grab. Udah ada pria seumuran bapak gue nawarin taksi plat hitam. Tarifnya disamain aja sama grab katanya😅
"Satus ewu wae mas podo rego grab. Ra nganti 15 menit tekan wes tinggal lurus(100rb saja mas, sama kaya harga di aplikasi grab, ga sampai 15 udah sampai tinggal lurus soalnya)" katanya sok ngerayu. Emang rumah gue tinggal lurus arah solo paling 10an kilometer. Bandara tinggal belok kanan selese.
"Sik pak, ngentek ke udud. Karo ngelih aku golek mangan sik yo ngko mangan sisan gek tak punjuli(sebentar pak, ngehabisin rokok. Lapar nanti cari makan dulu ya sekalian, nanti saya tambahi ongkosnya)" reflek ngomong kaya gitu karena pengen makan di angkringan. Susu jahe sama telur puyuh nikmat dibayangan gue.
Disini terjadi obrolan yang agak ga penting diceritain disini. Tentang sepinya penumpang karena corona, angsuran mobil dia, bandara yang mau pindah ke kulonprogo dan lainnya.
Luweh pak, uripku yo lagi ngenes☹
Spoiler for dan akhirnya...:
Seger ndes!!!😅
Follow my account
Dan disinilah cerita gue bakal dimulai, waktunya mundur kebelakang, hampir 5 tahun yang lalu..
Diubah oleh bigtimebabalu 15-12-2020 04:58
phntm.7 dan 516 lainnya memberi reputasi
511
490K
Kutip
5.9K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bigtimebabalu
#1659
New Enemy 1
Juli 2017
22:45
Windjammer Marketplace
Malam pertama cruise baru seperti biasa membawa drama baru, tamu lama berganti tamu baru beserta segala masalah dan keribetannya. Mereka buang duit banyak buat ke kapal, jadi ya ga peduli apa aja harus dituruti.
Waktu itu gue udah asisten waiter dengan cap size 22, terbesar. Otomatis jumlah tamu gue udah diluar batas wajar. 22 kursi kalikan 2 seating. Pas kerja diposisi asisten waiter gue sampai saat itu belum pernah kerja di mytime dining. Padahal seharusnya asisten dan waiter dengan akumulasi rating dan capsize yang besar pasti dipindah ke mytime. Tapi gue ga. Entah gue beruntung, atau ada seseorang yang menahan gue buat kerja ditraditional dining, gue sih diem aja. Peluang dapet duit cash lebih besar ditraditional. Dan juga kalau dipindah ke mytime gue juga ikut aja, namanya juga pegawai rendahan. Beberapa part kedepan gue fokus ceritain tentang kerjaan.
Tapi yang namanya hidup bersama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, ya pasti lah banyak gosip berhembus. Dan gue digosipkan deket dengan seseorang yang berpengaruh, makanya kerjaan gue enteng banget. Selalu. Tapi mungkin yang gosipin juga salah orang kalau mau gosipin gue. Mana gue peduli hal yang mereka omongin. Gue tetep aja deket dengan siapa aja, terutama cewe sih, haha. Lagian di jajaran management restoran waktu itu ga ada cewe sama sekali dilevel manager, cuma beberapa headwaiter, moso gue digosipin sama cowo juga😅
Resiko ketika ditempat kerja lo deket dengen seseorang, lo pasti jadi ikut circle pertemanan dan permusuhan orang tersebut. Maksud gue orang yang ga suka sama orang yang deket sama lo, hampir pasti juga ga suka sama lo. Nanti dibeberapa part depan gue jelasin konflik kepentingan beberapa manager ini mengenai gue, Boban sih level ecek2.
Selesai closing station gue mau naik ke windjammer, cariin Mino. Semoga dia masih disana. Biasanya anak2 windjammer selesainya lebih malam dari pada yang kerja di diningroom. Oh iya, Ayu udah jadi asisten waiter juga disini, tadi gue lihat dia kerja direstoran sebelah. Cuma lihat pas dia lewat aja, pas gue nunggu elevator.
Keluar dari elevator dideck 14 gue masih denger musik pelan dan suara supervisor ingetin attedantnya buat jangan lupa absen.
"Swastiastu, metepuk Mino, Jik?", ketemu mino ga bang? Tanya gue ke anak dari Bali yang gue temuin di tempat absen. Ga terlalu kenal namanya sih, cuma saling tau aja.
"Mino yen? Sing tawang cang", Mino siapa, ga kenal gue. Jawab dia sambil berjalan bareng gue masuk ke windjammer dari landing area.
"Mari teka, sign on. Philipina" Baru datang, orang pilipin baru sign on.
"Oh, ya ya. Rambut panjang? Cantik nok, Jik", oh iya, yang rambut panjang ya? Kata dia dengan logat Bali kental, sambil nunjuk beberapa orang yang lagi duduk bersama, makan malam. Ada beberapa dengan seragam restoran, ada beberapa yang berseragam tukang masak.
"Matur suksme, Ji", makasih. Kata gue terus duduk dikursi depan mereka duduk, gue ga mau langsung samperin dan ganggu Mino lagi ngobrol sama temen2nya senegaranya.
Kangen sama Mino ya? Sama ndes🤣
Kalau malam begini yang makan diwindjammer kecuali yang kerja disana, ada juga beberapa headwaiter dan manajer, ga tau sebenarnya dapat previlege atau ga mereka, tapi kalau sekelas mereka yang makan siapa juga yang berani menegur. Gue lihat headwaiter idola gue si Ben disana, bareng paesanonya mungkin😆
Hampir jam 11 Mino berdiri dari tempat duduknya, mau taruh piring ditempat cucian terus balik kabin mungkin. Ketika berdiri dan balik badan, Mino langsung ngelihat gue, agak kaget, senyum manis sambil bilang "wait", tunggu. Mungkin dia mau taruh piring kotor dulu.
Gue cuma mengangguk sambil liatin dia jalan. Ga sampai 3 menit dia datang lagi samperin gue. Gila, gue belom makan, malah nungguin orang makan. Tau gitu kan makan di crewmess dulu gue.
"How long you been here?" Udah berapa lama disini? Tanya dia sambil ulurin tangan, mungkin ajak gue bangun dan pergi.
"Just now", baru aja. Jawab gue sambil berdiri. Kami jalan menuju elevator, dia memeluk lengan tangan gue ketika jalan. Mukanya bener2 ngantuk. Ngomongin pesawat delay terus dari siang.
Gue lewat dimeja dimana banyak paesano duduk makan dan ngobrol, sekedar say hallo dan pergi. Udah pasti banyak orang ngelihatin Mino dan gue selain paesano tadi, dari juragan2 yang lagi makan, sampai crew2 biasa. Semoga ga ada lagi masalah timbul gara2 cewe lagi. Capek gue, mau cari duit aja, ga mau cari musuh. Brengsek banget mungkin gue dimata mereka, tiap cewe cantik baru masuk kapal juga langsung diangkut.
Yah, gue emang dicap brengsek sama hampir semua paesano, ga ada yang tau lah seberapa dalam masalah dan perasaan gue sama cewe yang gue deketin, mereka taunya gue deket sama cewe aja, gonta ganti. Walaupun untungnya gue ga mengganggu atau mengusik mereka, jadi ya ga lucu juga kalau mereka kesel atau benci gue karena lihat perilaku gue aja. Kan ga ganggu kalian juga gue. Apa jangan2 karena iri? Haha. Istri lo itu nungguin telpon dan transferan duit, malah mau cari cewe dikapal😅
Kabin gue ternyata dikompartmen yang sama dengan kabin Mino. Ga harus naik turun tangga kalau mau main kekabinnya.
Sebelum jalan kekamarnya, gue ambil minyak kayu putih dulu, menepati janji gue bakal gosok dan pijitin Mino sebelum dia tidur. Dan gue masih pakai seragam, belum makan, belum merokok dan bahkan minum air putih. Ah, namanya juga lagi jatuh cinta.
"You have training tomorow? Wake up early?", jam berapa besok training? Bangun pagi? Tanya gue basa basi sambil gosok dan pijitin punggung Mino pakai minyak kayu putih, alus banget punggungnya. Dia buka baju, tapi masih pakai BH walaupun talinya udah dilepas, gue ga ada niat mau ngapa2in sih, cuma kepikiran aja. Kalau dia mikir yang sama ya pasti nanti kejadian apa yang dipikirkan😅
"8 in the morning, until afternoon. At least i dont have to wake up early" jam 8 pagi sampai sore, paling ga gue ga harus bangun pagi.
"You have almost 7 hours to sleep, Mi. Enough" dapat lah 7 jam tidur habis ini, pasti cukup. Kata gue sambil mijitin punggungnya, merah2 kaya kalau kita habis dikerokin. Bener2 capek dan kurang tidur dia.
Gue ga tau berapa lama gue pijitin dan gosokin minyak kayu putih dibadannya, dari punggung ke leher belakang, perut dan dada atas, sampai pergelangan dan telapak kaki, karena dia pakai celana panjang malam itu. Harusnya dia bisa tidur nyenyak setelah ini.
"I want to have my dinner now, see you Mi, have a good night", gue mau makan dulu ya, sampai jumpa besok. Istirahat yang nyenyak. Kata gue sambil kecup keningnya sebelum bangun dari duduk dikursi dan pergi."love you". Sambung gue lagi.
Dia cuma tersenyum ga menjawab, udah beneran teler dia mungkin habis dipijitin. Yang gue pikirin ga terjadi deh.
Gue balik kekabin, mandi, ambil mie instan terus makan mie lagi dicrewmess. Besok seaday, pasti gue banyak kerjaan karena lunch juga buka di diningroom.
Jadi gue memutuskan untuk ga minum yang berat, biar bisa istrahat buat besok, karena hari ini juga lumayan capek. Sebotol beer boleh lah sama beberapa batang rokok. Mumpung masih belum jam 1. Dan habis makan gue naik ke smokingroom.
Enaknya ngerokok jam segini adalah jam2 sepi, bisa milih mau duduk dimana. Ga penuh. Lagian setelah embarkasi semua sibuk dan capek. Jarang yang masih nongkrong sampai larut malam disini.
Seperti biasa gue memilih duduk sendiri setelah beli sebotol corona. Pakai lemon. Nyalain rokok gg surya, astaga nikmatnya😘
Bukan gue kalau bisa bersantai dan sepi dari masalah. Baru beberapa menit duduk, bahkan belum habis batang pertama gue, ada beberapa pria yang masih berseragam jas datang dan duduk dimeja yang sama dengan gue. Walaupun meja lumayan besar, tapi tetep saja mereka ada sekitar 5 atau 6 orang gue lupa.
Ada beberapa manager dan satu head waiter, orang turky dan eropa. Gue ga hafal dari mana aja asal mereka. 2 manager diningroom, yang gue tau, dan Benjamin, satu2nya headwaiter. Sisanya manager dari speciality restoran.
Mereka ngobrol dengan bahasa yang gue ga pahami. Cuma Ben dan 2 paesanonya yang sempat menyapa gue dengan asalamualaikum, yang setelah gue jawab mengucapkan salam mereka ngobrol lagi dengan bahasa yang gue ga pahami. Ben bukan muslim, suku yahudi dia, mungkin paesanonya yang muslim, tapi dia selalu mengucapkan salam ketika ketemu gue duluan. Dari obrolan mereka gue cuma mengerti ketika mereka menyebutkan nama beberapa cewe, atau ngomongin posisi dikapal, dan beberapa kali mereka sebut nama Pia####, asisten waiter, Swedia. Ada juga beberapa nama lain yang mereka sebut, tapi gue ga terlalu peduli, asal ga nyebut nama Mino aja. Mereka lagi ngomongin cewe, dasar om2 genit😆
Sampai beberapa menit kemudian Ben minta rokok surya gue, karena mencium bau asapnya mungkin. Udah gue ceritain kalau Ben ini rokoknya rokok kretek dan filter dari indonesia semua. Dan satu lagi paesanonya yang dari tadi lebih banyak diem juga ikutan minta rokok gue, bilang mau nyobain.
"Where you work?", lo kerja dimana, kata dia basa basi. Sambil nyalain rokok, rokok gue.
"Traditional, Sir, Chic Restaurant", gue kerja dibawah, traditional. Jawab gue. Gue ga pernah panggil mereka dengan sebutan bos, kalau ga tau namanya ya panggil Sir aja, udah sopan lah itu.
"Waiter? I never meet you before", waiter lo, kok ga pernah lihat gue.
"Asisten waiter, Sir. Iam doing chief equipment. Never work breakfast or lunch", masih asistent waiter, gue kerja chief, ga pernah kerja pagi atau siang, mungkin karena itu lo jarang lihat.
"Oh, you work with Ben. I know, i see. Job vacancy for waiter will be posted next week, make sure you apply for that. We will take care the rest", oh, lo yang kerja sama Ben, iya gue tau. Ada lowongan buat waiter minggu depan, lo daftar aja nanti sisanya kami yang urus. Kata dia sambil ngisep rokok.
"For sure, Thanks, Sir." Pasti, makasih. Jawab gue dengan perasaan gembira. Haha. Dapat info A1 seperti ini berharga banget. Apalagi ada yang mau bantuin. Ben gue lihat cuma diem aja sambil ngelihatin gue ngobrol sama paesanonya.
"Eh, you're asisten waiter, you know Pia####, asisten waiter also?" Tanya seorang lagi yang mungkin denger obrolan gue sama manager yang minta rokok gue. Lo asisten waiter? Kenal Pia ga?
"Sure i knew, Sir. Everybody know her, haha." Jawab gue sekenanya. Pasti gue kenal, siapa yang ga kenal dia.
"She have boyfriends?" Udah punya cowo dia?
"Dont know, Sir", ga tau gue. Wah, pertanyaan serius ini kalau begini, bukan cuma tanya2 pengen tau.
"How about you? Those one who just sign on already in your pocket?" Kalau lo gimana, yang baru datang tadi udah lo kantongin aja. Mungkin maksudnya Mino, dia lihat gue sama Mino tadi diwindjammer mungkin. Semua langsung tertawa pas dia bilang seperti itu.
Belum sampai gue jawab, ada seseorang yang berdiri dekat disebelah gue, ambil korek gue dan nyalain rokoknya. Terus peluk leher gue dengan tangan kanannya, setengah berbisik ditelinga gue, "i dont like all this guy in front of you, why you sit here? Anyway thanks for kicked Boban's ass for me. Haha", gue ga suka cowo2 yang didepan lo, ngapain lo duduk sini. Makasih juga buat tendang Boban pas futsal kemarin.
Yah, Pia datang dengan caranya yang khas, tapi kali ini ga ada aroma alkohol sama sekali di nafasnya. Panjang umur buat lo yang muncul pas diomongin, nasib buruk buat gue ketika cowo yang mungkin suka sama lo, liat lo peluk2 gue didepannya. Dan dia manager!
"Have a seat, Pi", duduk sini, kata gue sambil berdiri memberikan kursi ke Pia karena udah ga ada kursi lagibersambung...
22:45
Windjammer Marketplace
Quote:
Malam pertama cruise baru seperti biasa membawa drama baru, tamu lama berganti tamu baru beserta segala masalah dan keribetannya. Mereka buang duit banyak buat ke kapal, jadi ya ga peduli apa aja harus dituruti.
Waktu itu gue udah asisten waiter dengan cap size 22, terbesar. Otomatis jumlah tamu gue udah diluar batas wajar. 22 kursi kalikan 2 seating. Pas kerja diposisi asisten waiter gue sampai saat itu belum pernah kerja di mytime dining. Padahal seharusnya asisten dan waiter dengan akumulasi rating dan capsize yang besar pasti dipindah ke mytime. Tapi gue ga. Entah gue beruntung, atau ada seseorang yang menahan gue buat kerja ditraditional dining, gue sih diem aja. Peluang dapet duit cash lebih besar ditraditional. Dan juga kalau dipindah ke mytime gue juga ikut aja, namanya juga pegawai rendahan. Beberapa part kedepan gue fokus ceritain tentang kerjaan.
Tapi yang namanya hidup bersama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, ya pasti lah banyak gosip berhembus. Dan gue digosipkan deket dengan seseorang yang berpengaruh, makanya kerjaan gue enteng banget. Selalu. Tapi mungkin yang gosipin juga salah orang kalau mau gosipin gue. Mana gue peduli hal yang mereka omongin. Gue tetep aja deket dengan siapa aja, terutama cewe sih, haha. Lagian di jajaran management restoran waktu itu ga ada cewe sama sekali dilevel manager, cuma beberapa headwaiter, moso gue digosipin sama cowo juga😅
Resiko ketika ditempat kerja lo deket dengen seseorang, lo pasti jadi ikut circle pertemanan dan permusuhan orang tersebut. Maksud gue orang yang ga suka sama orang yang deket sama lo, hampir pasti juga ga suka sama lo. Nanti dibeberapa part depan gue jelasin konflik kepentingan beberapa manager ini mengenai gue, Boban sih level ecek2.
Selesai closing station gue mau naik ke windjammer, cariin Mino. Semoga dia masih disana. Biasanya anak2 windjammer selesainya lebih malam dari pada yang kerja di diningroom. Oh iya, Ayu udah jadi asisten waiter juga disini, tadi gue lihat dia kerja direstoran sebelah. Cuma lihat pas dia lewat aja, pas gue nunggu elevator.
Keluar dari elevator dideck 14 gue masih denger musik pelan dan suara supervisor ingetin attedantnya buat jangan lupa absen.
"Swastiastu, metepuk Mino, Jik?", ketemu mino ga bang? Tanya gue ke anak dari Bali yang gue temuin di tempat absen. Ga terlalu kenal namanya sih, cuma saling tau aja.
"Mino yen? Sing tawang cang", Mino siapa, ga kenal gue. Jawab dia sambil berjalan bareng gue masuk ke windjammer dari landing area.
"Mari teka, sign on. Philipina" Baru datang, orang pilipin baru sign on.
"Oh, ya ya. Rambut panjang? Cantik nok, Jik", oh iya, yang rambut panjang ya? Kata dia dengan logat Bali kental, sambil nunjuk beberapa orang yang lagi duduk bersama, makan malam. Ada beberapa dengan seragam restoran, ada beberapa yang berseragam tukang masak.
"Matur suksme, Ji", makasih. Kata gue terus duduk dikursi depan mereka duduk, gue ga mau langsung samperin dan ganggu Mino lagi ngobrol sama temen2nya senegaranya.
Spoiler for Mino:
Kangen sama Mino ya? Sama ndes🤣
Kalau malam begini yang makan diwindjammer kecuali yang kerja disana, ada juga beberapa headwaiter dan manajer, ga tau sebenarnya dapat previlege atau ga mereka, tapi kalau sekelas mereka yang makan siapa juga yang berani menegur. Gue lihat headwaiter idola gue si Ben disana, bareng paesanonya mungkin😆
Hampir jam 11 Mino berdiri dari tempat duduknya, mau taruh piring ditempat cucian terus balik kabin mungkin. Ketika berdiri dan balik badan, Mino langsung ngelihat gue, agak kaget, senyum manis sambil bilang "wait", tunggu. Mungkin dia mau taruh piring kotor dulu.
Gue cuma mengangguk sambil liatin dia jalan. Ga sampai 3 menit dia datang lagi samperin gue. Gila, gue belom makan, malah nungguin orang makan. Tau gitu kan makan di crewmess dulu gue.
"How long you been here?" Udah berapa lama disini? Tanya dia sambil ulurin tangan, mungkin ajak gue bangun dan pergi.
"Just now", baru aja. Jawab gue sambil berdiri. Kami jalan menuju elevator, dia memeluk lengan tangan gue ketika jalan. Mukanya bener2 ngantuk. Ngomongin pesawat delay terus dari siang.
Gue lewat dimeja dimana banyak paesano duduk makan dan ngobrol, sekedar say hallo dan pergi. Udah pasti banyak orang ngelihatin Mino dan gue selain paesano tadi, dari juragan2 yang lagi makan, sampai crew2 biasa. Semoga ga ada lagi masalah timbul gara2 cewe lagi. Capek gue, mau cari duit aja, ga mau cari musuh. Brengsek banget mungkin gue dimata mereka, tiap cewe cantik baru masuk kapal juga langsung diangkut.
Yah, gue emang dicap brengsek sama hampir semua paesano, ga ada yang tau lah seberapa dalam masalah dan perasaan gue sama cewe yang gue deketin, mereka taunya gue deket sama cewe aja, gonta ganti. Walaupun untungnya gue ga mengganggu atau mengusik mereka, jadi ya ga lucu juga kalau mereka kesel atau benci gue karena lihat perilaku gue aja. Kan ga ganggu kalian juga gue. Apa jangan2 karena iri? Haha. Istri lo itu nungguin telpon dan transferan duit, malah mau cari cewe dikapal😅
Quote:
Kabin gue ternyata dikompartmen yang sama dengan kabin Mino. Ga harus naik turun tangga kalau mau main kekabinnya.
Sebelum jalan kekamarnya, gue ambil minyak kayu putih dulu, menepati janji gue bakal gosok dan pijitin Mino sebelum dia tidur. Dan gue masih pakai seragam, belum makan, belum merokok dan bahkan minum air putih. Ah, namanya juga lagi jatuh cinta.
"You have training tomorow? Wake up early?", jam berapa besok training? Bangun pagi? Tanya gue basa basi sambil gosok dan pijitin punggung Mino pakai minyak kayu putih, alus banget punggungnya. Dia buka baju, tapi masih pakai BH walaupun talinya udah dilepas, gue ga ada niat mau ngapa2in sih, cuma kepikiran aja. Kalau dia mikir yang sama ya pasti nanti kejadian apa yang dipikirkan😅
"8 in the morning, until afternoon. At least i dont have to wake up early" jam 8 pagi sampai sore, paling ga gue ga harus bangun pagi.
"You have almost 7 hours to sleep, Mi. Enough" dapat lah 7 jam tidur habis ini, pasti cukup. Kata gue sambil mijitin punggungnya, merah2 kaya kalau kita habis dikerokin. Bener2 capek dan kurang tidur dia.
Gue ga tau berapa lama gue pijitin dan gosokin minyak kayu putih dibadannya, dari punggung ke leher belakang, perut dan dada atas, sampai pergelangan dan telapak kaki, karena dia pakai celana panjang malam itu. Harusnya dia bisa tidur nyenyak setelah ini.
"I want to have my dinner now, see you Mi, have a good night", gue mau makan dulu ya, sampai jumpa besok. Istirahat yang nyenyak. Kata gue sambil kecup keningnya sebelum bangun dari duduk dikursi dan pergi."love you". Sambung gue lagi.
Dia cuma tersenyum ga menjawab, udah beneran teler dia mungkin habis dipijitin. Yang gue pikirin ga terjadi deh.
Gue balik kekabin, mandi, ambil mie instan terus makan mie lagi dicrewmess. Besok seaday, pasti gue banyak kerjaan karena lunch juga buka di diningroom.
Jadi gue memutuskan untuk ga minum yang berat, biar bisa istrahat buat besok, karena hari ini juga lumayan capek. Sebotol beer boleh lah sama beberapa batang rokok. Mumpung masih belum jam 1. Dan habis makan gue naik ke smokingroom.
Quote:
Enaknya ngerokok jam segini adalah jam2 sepi, bisa milih mau duduk dimana. Ga penuh. Lagian setelah embarkasi semua sibuk dan capek. Jarang yang masih nongkrong sampai larut malam disini.
Seperti biasa gue memilih duduk sendiri setelah beli sebotol corona. Pakai lemon. Nyalain rokok gg surya, astaga nikmatnya😘
Bukan gue kalau bisa bersantai dan sepi dari masalah. Baru beberapa menit duduk, bahkan belum habis batang pertama gue, ada beberapa pria yang masih berseragam jas datang dan duduk dimeja yang sama dengan gue. Walaupun meja lumayan besar, tapi tetep saja mereka ada sekitar 5 atau 6 orang gue lupa.
Ada beberapa manager dan satu head waiter, orang turky dan eropa. Gue ga hafal dari mana aja asal mereka. 2 manager diningroom, yang gue tau, dan Benjamin, satu2nya headwaiter. Sisanya manager dari speciality restoran.
Mereka ngobrol dengan bahasa yang gue ga pahami. Cuma Ben dan 2 paesanonya yang sempat menyapa gue dengan asalamualaikum, yang setelah gue jawab mengucapkan salam mereka ngobrol lagi dengan bahasa yang gue ga pahami. Ben bukan muslim, suku yahudi dia, mungkin paesanonya yang muslim, tapi dia selalu mengucapkan salam ketika ketemu gue duluan. Dari obrolan mereka gue cuma mengerti ketika mereka menyebutkan nama beberapa cewe, atau ngomongin posisi dikapal, dan beberapa kali mereka sebut nama Pia####, asisten waiter, Swedia. Ada juga beberapa nama lain yang mereka sebut, tapi gue ga terlalu peduli, asal ga nyebut nama Mino aja. Mereka lagi ngomongin cewe, dasar om2 genit😆
Sampai beberapa menit kemudian Ben minta rokok surya gue, karena mencium bau asapnya mungkin. Udah gue ceritain kalau Ben ini rokoknya rokok kretek dan filter dari indonesia semua. Dan satu lagi paesanonya yang dari tadi lebih banyak diem juga ikutan minta rokok gue, bilang mau nyobain.
"Where you work?", lo kerja dimana, kata dia basa basi. Sambil nyalain rokok, rokok gue.
"Traditional, Sir, Chic Restaurant", gue kerja dibawah, traditional. Jawab gue. Gue ga pernah panggil mereka dengan sebutan bos, kalau ga tau namanya ya panggil Sir aja, udah sopan lah itu.
"Waiter? I never meet you before", waiter lo, kok ga pernah lihat gue.
"Asisten waiter, Sir. Iam doing chief equipment. Never work breakfast or lunch", masih asistent waiter, gue kerja chief, ga pernah kerja pagi atau siang, mungkin karena itu lo jarang lihat.
"Oh, you work with Ben. I know, i see. Job vacancy for waiter will be posted next week, make sure you apply for that. We will take care the rest", oh, lo yang kerja sama Ben, iya gue tau. Ada lowongan buat waiter minggu depan, lo daftar aja nanti sisanya kami yang urus. Kata dia sambil ngisep rokok.
"For sure, Thanks, Sir." Pasti, makasih. Jawab gue dengan perasaan gembira. Haha. Dapat info A1 seperti ini berharga banget. Apalagi ada yang mau bantuin. Ben gue lihat cuma diem aja sambil ngelihatin gue ngobrol sama paesanonya.
"Eh, you're asisten waiter, you know Pia####, asisten waiter also?" Tanya seorang lagi yang mungkin denger obrolan gue sama manager yang minta rokok gue. Lo asisten waiter? Kenal Pia ga?
"Sure i knew, Sir. Everybody know her, haha." Jawab gue sekenanya. Pasti gue kenal, siapa yang ga kenal dia.
"She have boyfriends?" Udah punya cowo dia?
"Dont know, Sir", ga tau gue. Wah, pertanyaan serius ini kalau begini, bukan cuma tanya2 pengen tau.
"How about you? Those one who just sign on already in your pocket?" Kalau lo gimana, yang baru datang tadi udah lo kantongin aja. Mungkin maksudnya Mino, dia lihat gue sama Mino tadi diwindjammer mungkin. Semua langsung tertawa pas dia bilang seperti itu.
Belum sampai gue jawab, ada seseorang yang berdiri dekat disebelah gue, ambil korek gue dan nyalain rokoknya. Terus peluk leher gue dengan tangan kanannya, setengah berbisik ditelinga gue, "i dont like all this guy in front of you, why you sit here? Anyway thanks for kicked Boban's ass for me. Haha", gue ga suka cowo2 yang didepan lo, ngapain lo duduk sini. Makasih juga buat tendang Boban pas futsal kemarin.
Yah, Pia datang dengan caranya yang khas, tapi kali ini ga ada aroma alkohol sama sekali di nafasnya. Panjang umur buat lo yang muncul pas diomongin, nasib buruk buat gue ketika cowo yang mungkin suka sama lo, liat lo peluk2 gue didepannya. Dan dia manager!
"Have a seat, Pi", duduk sini, kata gue sambil berdiri memberikan kursi ke Pia karena udah ga ada kursi lagibersambung...
Diubah oleh bigtimebabalu 08-07-2020 18:09
sormin180 dan 46 lainnya memberi reputasi
47
Kutip
Balas
Tutup