- Beranda
- Berita dan Politik
Massa Tolak 500 TKA di Kendari Razia Mobil, 1 WN China Dicegat
...
TS
uratkumbang
Massa Tolak 500 TKA di Kendari Razia Mobil, 1 WN China Dicegat
Salah seorang WN China, Mr We dicegat massa yang menolak kedatangan 500 TKA China di Kendari, Sultra. (Sitti/detikcom)
Kendari - Massa yang menggelar aksi menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) China di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), merazia setiap mobil yang hendak menuju pintu masuk Bandara Haluoleo. Satu warga negara (WN) China sempat dicegat massa.
Pantauan di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo, tepatnya di jalan poros Kendari-Motaha, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (23/6/2020), tampak massa dari berbagai elemen berunjuk rasa sembari merazia setiap mobil yang hendak masuk dan keluar bandara. Seketika massa menemukan salah seorang WN China bersama seorang penerjemahnya di dalam sebuah mobil yang hendak masuk ke Bandara.
Diketahui WN China yang dicegat tersebut bernama Mr We. Massa kemudian meminta We dan penerjemahnya bernama Hendrik untuk turun dari mobil. Kepada massa, Hendrik menjelaskan bahwa Mr We hendak pulang ke negara asalnya.
"Dia (Mr We) kerja di bagian transportasi dump truck di PT VDNI, dia dikontrak selama satu tahun dan saat ini kontraknya sudah selesai dan hendak kembali (ke China)," kata Hendrik ke massa.
Hendrik mengungkapkan, We datang ke Sultra pada April 2019 dan dikontrak setahun oleh pihak perusahaan. Kepulangannya ke China sama sekali tidak ada hubungannya dengan isu kedatangan 500 TKA yang baru.
Setelah dicecar dengan beberapa pertanyaan akhirnya massa pun membiarkan TKA tersebut dan penerjemahnya untuk melanjutkan perjalanannya.
Sumur: https://m.detik.com/news/berita/d-50...rom=wpm_nhl_11
Quote:
Tolak 500 TKA, Mahasiswa-Anggota DPRD Sultra Demo di Jalan Masuk Bandara
Massa mahasiswa hingga anggota DPRD di Kendari Sultra berunjuk rasa menolak kedatangan 500 TKA China. (Sitti/detikcom)
Kendari - Mahasiswa dari berbagai elemen hingga anggota DPRD di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berunjuk rasa di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo. Mereka menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Pantauan di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo, tepatnya di jalan poros Kendari-Motaha, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (23/6/2020), tampak mahasiswa berorasi dan membawa tulisan berisi penolakan 500 TKA China yang akan datang ke Kendari.
Tampak juga anggota Komisi III DPRD Sultra, Sudirman, yang ikut berunjuk rasa bersama mahasiswa dan menyampaikan orasinya. Ia menilai keputusan pemerintah tetap mendatangkan 500 TKA tersebut merupakan keputusan yang salah.
"Masa TKA kita datangkan dari luar, sementara banyak tenaga kerja lokal kita yang masih jadi pengangguran. Tambang itu menjijikkan," teriak Sudirman dalam orasinya.
Polda Sultra menyiagakan personel untuk mengawasi secara ketat aksi unjuk rasa tersebut. Polisi juga terus mengingatkan massa agar menjalankan aksi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Sementara itu, para mahasiswa menilai aksi yang dilakukan sebagai bentuk penolakan TKA yang dipaksakan tetap masuk.
"Kita akan terus berada di sini, kita tidak akan membiarkan TKA masuk," teriak salah seorang mahasiswa.
Aksi saling dorong juga sempat terjadi, namun pihak kepolisian terus mengingatkan agar massa tidak rusuh.
https://m.detik.com/news/berita/d-5064883/tolak-500-tka-mahasiswa-anggota-dprd-sultra-demo-di-jalan-masuk-bandara?_ga=2.201448920.857442525.1592678555-81673018.1534928527
Massa mahasiswa hingga anggota DPRD di Kendari Sultra berunjuk rasa menolak kedatangan 500 TKA China. (Sitti/detikcom)
Kendari - Mahasiswa dari berbagai elemen hingga anggota DPRD di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berunjuk rasa di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo. Mereka menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Pantauan di jalan masuk menuju Bandara Haluoleo, tepatnya di jalan poros Kendari-Motaha, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (23/6/2020), tampak mahasiswa berorasi dan membawa tulisan berisi penolakan 500 TKA China yang akan datang ke Kendari.
Tampak juga anggota Komisi III DPRD Sultra, Sudirman, yang ikut berunjuk rasa bersama mahasiswa dan menyampaikan orasinya. Ia menilai keputusan pemerintah tetap mendatangkan 500 TKA tersebut merupakan keputusan yang salah.
"Masa TKA kita datangkan dari luar, sementara banyak tenaga kerja lokal kita yang masih jadi pengangguran. Tambang itu menjijikkan," teriak Sudirman dalam orasinya.
Polda Sultra menyiagakan personel untuk mengawasi secara ketat aksi unjuk rasa tersebut. Polisi juga terus mengingatkan massa agar menjalankan aksi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Sementara itu, para mahasiswa menilai aksi yang dilakukan sebagai bentuk penolakan TKA yang dipaksakan tetap masuk.
"Kita akan terus berada di sini, kita tidak akan membiarkan TKA masuk," teriak salah seorang mahasiswa.
Aksi saling dorong juga sempat terjadi, namun pihak kepolisian terus mengingatkan agar massa tidak rusuh.
https://m.detik.com/news/berita/d-5064883/tolak-500-tka-mahasiswa-anggota-dprd-sultra-demo-di-jalan-masuk-bandara?_ga=2.201448920.857442525.1592678555-81673018.1534928527
Waduuh..
Diubah oleh uratkumbang 23-06-2020 16:27
indramamoth dan 29 lainnya memberi reputasi
22
8K
209
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.5KThread•56.8KAnggota
Tampilkan semua post
juniorjack
#26
bocorannya nih udah win win solution dibuka untuk anak bangsa yg mau garap smelternya sekaligus pembangkit listrik... ternyata g ada yg sanggup... entah dari segi teknologi atau tawaran dari Investor yg g cocok... akibatnya 3000 tenaga kerja lokal tidak bekerja dulu....
padahal 3000 tenaga kerja lokal ini udah dapat diklat...
trus efek dominonya ada supplier2 yg tertahan kirim prasarana nya ke sana y terpaksa sementara suppliernya merumahkan pegawainya...
makanya bupatinya mengizinkan karena dia tau 3000 org ini kagak bisa kerja2 ntar juga dia didemo wkwkwk... serba salah pakbup
padahal 3000 tenaga kerja lokal ini udah dapat diklat...
trus efek dominonya ada supplier2 yg tertahan kirim prasarana nya ke sana y terpaksa sementara suppliernya merumahkan pegawainya...
makanya bupatinya mengizinkan karena dia tau 3000 org ini kagak bisa kerja2 ntar juga dia didemo wkwkwk... serba salah pakbup
ekaputra19 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup