- Beranda
- Stories from the Heart
Petualangan Anak Banten [REBORN]
...
![supermansistem](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/04/05/avatar8620249_10.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
supermansistem
Petualangan Anak Banten [REBORN]
Selamat Datang di Thread gue
![Petualangan Anak Banten [REBORN]](https://s.kaskus.id/images/2020/07/21/8620249_20200721053917.jpg)
Petualangan Anak Banten adalah sebuah cerita sederhana dari seorang yang sederhana, thread ini adalah REBORN dari thread gue sebelumnya. bila mau baca dari part 1 bisa di link berikut link dari Part 1
Pendahuluan :
tokoh utama di thread ini adalah Sandi yaitu gue sendiri, sandi sedari kecil tinggal di kota kecil didaerah Banten dan bisa melihat hal hal aneh diluar nalar manusia. hal itu adalah sebuah kelebihan namun dibalik kelebihannya, sandi juga begitu banyak mendapatkan cobaan dalam hidupnya, banyak sekali musuh sandi yang mesti dihadapi. untung saja teman sandi bukan hanya yang terlihat namun juga yang tak terlihat. oke untuk lebih lanjutnya, bisa langsung dibaca saja yaa di indeks cerita dibawah....
ooohhh ya jangan lupa follow INSTAGRAM gue : SUPERMANSISTEM untuk mendapatkan info terbaru dari update cerita ini atau mau curhat atau berbagi pengalaman Horornya sama gue. tinggal DM aja ya...
lalu bagi teman teman yang mau support karya ini bisa di link berikut : https://saweria.co/donate/supermansistem
Spoiler for Indeks Cerita:
Judul part 90 : Puncak lagi
Judul part 91 : Pilihan Hatiku
Judul part 92 : Tak Terkendali (++)
Judul part 93 : Telat
Judul part 94 : Panas Dingin
Judul part 95 : Dunia Hitam
Judul part 96 : Emosi
Judul part 97 : Tertutup Kembali
Judul part 98 : ehh
Judul part 99 : Demam
Judul part 100 : Naik Jabatan
Judul part 101 : Kembalilah
Judul part 102 : Jangan salah paham
Judul part 103 : Temenin
Judul part 104 : Melihat Mbah Tam
Judul part 105 : Serangan Menyakitkan
Judul part 106 : Pengorbanan Mbah Tam
Judul part 107 : Kehilangan
Judul part 108 : Masalah Lagi
Judul part 109 : Caca kangen Sandi
Judul part 110 : Sumur Belakang Rumah
Judul part 111 : Nene Tua
Judul part 112 : Melihat Kembali
Judul part 113 : Mbah Purwo
Judul part 114 : Ayam Potong
Judul part 115 : Sakti
Judul part 116 : Sela my ex bos
Judul part 117 : OTW Bandung
Judul part 118 : Surabi Bandung
Judul part 119 : Sosok Misterius
Judul part 120 : Maafkan Aku
Judul part 121 : Ular Putih dan Panglima Tempur
Judul part 122 : Permulaan - Perjalanan ke Hutan Bandung
Judul part 123 : Awal Perjalanan Menuju Kerajaan Gaib - Hutan Bandung UPDATE !!!
Judul part 124 : Petualangan di Hutan Bandung - Bertemu dengan para Raja Terdahulu UPDATE !!!
Judul part 91 : Pilihan Hatiku
Judul part 92 : Tak Terkendali (++)
Judul part 93 : Telat
Judul part 94 : Panas Dingin
Judul part 95 : Dunia Hitam
Judul part 96 : Emosi
Judul part 97 : Tertutup Kembali
Judul part 98 : ehh
Judul part 99 : Demam
Judul part 100 : Naik Jabatan
Judul part 101 : Kembalilah
Judul part 102 : Jangan salah paham
Judul part 103 : Temenin
Judul part 104 : Melihat Mbah Tam
Judul part 105 : Serangan Menyakitkan
Judul part 106 : Pengorbanan Mbah Tam
Judul part 107 : Kehilangan
Judul part 108 : Masalah Lagi
Judul part 109 : Caca kangen Sandi
Judul part 110 : Sumur Belakang Rumah
Judul part 111 : Nene Tua
Judul part 112 : Melihat Kembali
Judul part 113 : Mbah Purwo
Judul part 114 : Ayam Potong
Judul part 115 : Sakti
Judul part 116 : Sela my ex bos
Judul part 117 : OTW Bandung
Judul part 118 : Surabi Bandung
Judul part 119 : Sosok Misterius
Judul part 120 : Maafkan Aku
Judul part 121 : Ular Putih dan Panglima Tempur
Judul part 122 : Permulaan - Perjalanan ke Hutan Bandung
Judul part 123 : Awal Perjalanan Menuju Kerajaan Gaib - Hutan Bandung UPDATE !!!
Judul part 124 : Petualangan di Hutan Bandung - Bertemu dengan para Raja Terdahulu UPDATE !!!
Spoiler for Special Part:
*Maaf gue ga bisa setiap hari update yaaa karena gue juga punya real life
![Wink emoticon-Wink](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/13.gif)
Diubah oleh supermansistem 22-04-2022 14:23
![ayahuik](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/05/01/avatar6739755_3.gif)
![kedubes](https://s.kaskus.id/user/avatar/2008/12/09/avatar616265_2.gif)
![JabLai cOY](https://s.kaskus.id/user/avatar/2006/10/10/default.png)
JabLai cOY dan 269 lainnya memberi reputasi
236
657.2K
Kutip
2.4K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.7KThread•43.1KAnggota
Tampilkan semua post
![supermansistem](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/04/05/avatar8620249_10.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
supermansistem
#1431
Part 98 : Ehh
Quote:
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan gue lalui tanpa melihat mbah tam, mbah put ataupun melihat hal gaib. Rasanya aneh, gue seperti tanpa teman, gue seperti kosong, gue seperti terlahir kembali. memang sih gue pernah tidak bisa melihat waktu itu karena belum cukup umur (ilmu gue ditarik bapa) dan harus menunggu di umur 17 tahun, tapi kali ini gue tidak melihat karena kesalahan bego gue. gue ga bisa menahan napsu gue. ya mungkin benar kata orang, setelah melakukan “itu” napsu seseorang jadi lebih besar.
Oke tak butuh waktu lama gue menemukan pacar, gue gatau. Gue itu jelek, gue ga merasa gue cakep. Tapi ada aja yang suka sama gue. beberapa kali gue ganti pacar. Gue berusaha sih menahan napsu ya tapi kadang gue pegang pegang sesuatu tapi wajar lah dikit doang.
Kantor gue yang sekarang ada 3 lantai (lantai 4 kosong), tidak terlalu besar. Lantai 1 ada bagian marketing, lantai 2 gue beserta temen temen gue (IT support), finance, dan bos. Lantai 3 bagian produksi serta tempat tidur bagi yang mau istirahat siang hari.
Siang itu panas banget, ketika jam makan siang gue dan temen temen gue ga keluar dan nitip ke kurir saja untuk dibelikan nasi warteg beserta lauk lainnya, kami jadi tiduran dulu dilantai 3. Ya ada tempat untuk buat tidur, kipas dan lainnya yang seperti gudang gitu deh. Saat itu gue standby dengan Udin, rizky, fajar. Gue deket dengan rizky dan fajar tapi beda dengan udin, dia kebanyakan ngebacod dan bermuka 1000000. Saat dengan bos gini, dengan kita gitu, beda beda dah sampai rata rata temen temen disini kurang suka sama dia.
“san, gue denger dari orang lu punya ilmu ya?” kata udin, kami sedang tiduran saat itu. Gue cuek aja sambil memainkan HP
“weiii orang nanya jawab” kata udin nyolot, ya gue tau dia dah lama kerja disitu tapi sifatnya gue kurang suka
“iya bos gue punya ilmu tapi itu dulu” kata gue
“ilmu apa? Rawarontek? Hahaha” kata udin tertawa sendiri, yang lainnya diam aja
“Cuma ngeliat gaib doang ko, ga lebih” kata gue
“gue ga gila ilmu, karena gue tau yang di Atas yang lebih besar dari apapun” kata gue melihat udin
“bagus bagus” kata fajar menanggapi
“tapi gue masih penasaran” kata gue
“kenapa san?” kata rizky
“ga apa apa deh” kata gue senyum
“ehhh kalian disini” ada suara dari HRD gue, bu novi
“ehh bu gimana kabarnya? Udah makan?” kata udin, buset mulutnya bawel banget dah, kita sih junior mau gimana lagi. Ga baik sama dia malahan dia ga bantu kita nanti
“baik ko din makasih, udah pada makan? Saya sih bawa bekal” kata bu novi, gue cuek aja. Walau udah menikah bu novi belum punya anak dan cantik sih. Putih kulitnya. Yaa umuran 30an. Bu novi duduk disebelah gue
“san, dapet salam tuh dari lisa, anak marketing” kata bu novi
“hemmm” kata gue sambil memainkan HP
“ehhh jawab lu, ibu HRD nanya” kata udin menendang pelan kaki gue
“hahah udah santai aja din, kali si sandi lagi sibuk sama HP nya” kata bu novi
“iya bu novii, salam balik ya” kata gue
“ngajakin nonton katanya, boleh ibu kasih nomor sandi ga? Dia minta” kata bu novi
“iya bu boleh, tapi kalau nonton nanti dulu deh” kata gue
“iya takut ketauan cewenya yang lain, banyak bu cewenya dia” kata fajar
“ohh dah punya pacar san? Iya sih pantes banyak cewe” kata bu novi
“iya udah bu” kata gue
“wahhh ga bisa dideketin dong” kata bu novi
“tenang bu, sebelum janur kuning melengkung mah santuy haha” kata gue
Tak lama makanan kami sampai, setelah makan kami saling berbagi humor receh sampai sampai tawa fajar dan rizky terdengar sampai bawah. Ya mereka ga kontrol tawa mereka.
Lalu ruangan yang tadinya agak panas berubah menjadi lebih dingin.
“eh ko ac sampai sini ya? Ngerasa dingin ga sih?” kata rizky
“kaga mungkin, jauh disana” kata udin menunjuk ruangan produksi, itupun jaraknya agak jauh dan itupun disekat oleh pintu kaca
“aneh” kata gue
“ada apa san?” kata fajar
“ga ko ga apa apa” kata gue. tapi gue merasakan seperti ada yang datang
Setelah makan, kami turun kebawah dan kembali bekerja. Saat itu tidak ada kejadian apapun sampai ada yang teriak dari lantai 3 “aaaaaaaaaaaaaaaaa”, suara wanita. Udin langsung lari ke atas. Bos gue bertanya dibawah “ada apaa?” kata bos gue
“pak tolong, lisa teriak teriak sendiri” kata temannya yang lari dari atas
Gue, rizky dan fajar cuek aja sambil melanjutkan pekerjaan gue.
“panggil orang pinter gih” suara bos gue dari arah depan, lalu kurir gue keluar untuk mencarinya
“san, lu ga bantu?” kata fajar
“gue bantu apa dah?” kata gue
“gue tau lu bisa, Cuma lu diem aja” kata fajar
“ahhaha engga ko jar, gue ga bisa” kata gue , mata gue masih menatap ke layar monitor
Ruangan kami memang tidak ada sekat sekat, jadi suara dari arah atas terdengar jelas kearah lantai 2. Gue merasakan merinding, belakang kepala gue serasa dilewati sesuatu yang menyeramkan. Tapi gue berusahan cuek saat itu, tapi lama kelamaan suara dari lisa sangat sangat menggangu gue dan pekerjaan gue. gue bangun dan berjalan menuju arah tangga
“dingin” kata gue bicara pelan sendiri sambil menaiki beberapa anak tangga
Sampai kelantai 3, lisa sedang diobati oleh orang, gue gatau dan ga pernah kenal dia. lalu orang itu berkata “heii anak muda, masih muda tapi sudah pegang 2 jin” kata bapa itu
“hitam dan putih, ada disamping kiri dan kananmu” katanya lagi
“….” Gue diam saja, gue tau itu mbah put dan mbah tam
“bantulah saya, jin ini kuat, dia dari atas” kata bapa dukun menunjuk lantai 4
“eehhh pak maaf saya ga bisa apa apa, ini Cuma pemberian dari orang tua saya” kata gue menjelaskan, disana ada bos kerjaan gue dan teman teman gue.
“wah bener kan sandi masih berilmu nih” kata udin teriak gitu
“jangan jangan gegara lu nih penunggu sini ganggu, sebelumnya ga pernah loh” kata udin lagi didepan bos gue, sumpah mau gue tampar mulutnya
“tenang, kita selesaikan dulu” kata bos gue menangkan keadaan, gue lihat lisa masih teriak teriak dan menunjuk ke arah tangga lantai 4
“kayanya dia minta kita kesana” kata gue
Orang pinter itu berjalan kearah atas sementara lisa dibiarkan begitu saja, tidak ada yang berani mendekati dia. tapi karena gue kasihan, gue dekatin dan peluk sedikit sambil duduk. Lisa lama lama diam dan pingsan, sementara tuh bapa orang pinter seperti komat kamit dideket tangga, gue gatau dia ngapain saat itu. Karena biasanya ga seperti itu, tiba tiba ada suara ditelinga gue, suara mbah tam
“bro sandi, dia kenapa dah?” kata mbah tam
“ehh ko saya bisa denger?” kata gue
“iya dengar dan merasakan saja bro san, tidak bisa melihat. Ini pun saya mengeluarkan tenaga ekstra” kata mbah tam
“ouhhhh yaudah mbah jangan dipaksa, kembali saja” kata gue
“baik bro san, saya akan bantu bro san” kata mbah tam
Tak lama lisa bangun, dia langsung memeluk gue “terima kasih yaa san” kata lisa
“ehh tunggu yang bantuin bukan saya” kata gue
“wahhh cari untung aja nih si sandi memang” kata udin. Lisa melepaskan pelukannya ke gue dan hanya senyum sambil sedikit mengeluarkan air mata. Mungkin dia sangat kaget atas kejadian itu
“okee semua kembali bekerja” kata bos gue
Kami semua turun tangga, tangan gue masih dipegang oleh lisa karena dia takut, gue antar dia ke lantai 1
“udah tenang aja lis, aman” kata gue
“iya san makasih ya” kata lisa
“memang kamu liat apa?” kata gue
“aku lihat mba kunti gitu san ditangga, katanya dia kalian berisik” kata lisa
“ouhhh gitu ya, kayanya karena tadi kami terlalu banyak ketawa” kata gue memikirkan tadi kami tertawa cukup keras, mungkin itu penyebab penunggu disana ga suka
“yaudah istirahat aja dulu” kata gue
“iya san makasih ya, ehhh ntar malem ikut ga?” kata lisa
“kemana?” kata gue
“makan makan kantor, ouh kayanya kamu belum masuk grup kantor, nanti aku masukin” kata lisa
“oke siap” kata gue
“kamu bawa motor kan?” kata lisa
“iya” kata gue
“bareng ya” kata lisa
“oke oke” kata gue
Lalu gue kembali ke lantai 2 dan melanjutkan pekerjaan gue, lisa cantik dan manis, banyak karyawan yang suka sama dia tapi kenapa mesti gue yang disukain sama dia? hemmm . apalagi si udin, dia suka banget sama lisa. Saat itu Gue cuma berharap dia ga aneh aneh sama kerjaan, apalagi sikut sikutan karena masalah pribadi.
Pulang kerjapun datang, kami bersiap untuk acara makan makan bersama yang diadakan setiap tahun. Waktu itu kita makan disalah satu mall di jakarta, konsepnya “all you can eat” karena tim kami memang agak rakus haahhaha
“heiii lisa, bareng yu naik vespa” kata udin kepada lisa diparkiran
“sorry din, gue sama sandi aja” kata lisa
“ouhhh ok” kata udin, gue melihatnya menatap gue dengan sinis
“ahhh ribut lagi nih” kata gue dalam hati
“dah lu sama si udin aja lis” kata gue
“ga ahh, mas udin mah ganjen woooo” kata lisa
“engga ko lisa” kata udin tapi ya lisa tetap mau jalan sama gue.
Singkatnya sudah selesai dari tempat makan, lisa chat gue meminta diantar pulang ke kosannya, ga terlalu jauh sih tapi gue ga enak juga anter cewe malem malem ke kosannya. Katanya minta ditemenin sebentar karena masih takut. Gue ga bisa nolak karena kasihan juga sudah malam.
Sampai kosan, gue parkir motor depan kamarnya dan masuk ke dalam. Disana ada kamar mandinya dan ruangannya bersih. Ya kosan cewe dan cowo beda sih…
“bersih” kata gue
“iya dong bersih” kata lisa
“mau mandi ga san?” kata lisa sambil melepaskan jaketnya, gue menatap tonjolan yang ada didadanya, tapi langsung gue alihkan mata kotor ini
“ehh engga, gue mau balik aja” kata gue
“tunggu ya gue mandi dulu, gue masih takut. Temenin sebentar aja” kata lisa
“lu kenapa ga ditemenin aja sama temen cewe lu lis disini?” kata gue
“jangan ah, gue maunya ditemenin sama lu” kata lisa
Lisa mandi lalu Gue keluar karena ga enak sama tetangga kosan, gue duduk dikursi depan sambil melihat sekitar
“sepi amat disini ya” kata gue
Lalu ga lama dari arah kiri, pundak gue ditepok
“hayoooo ngapain disini” kata suara itu, gue menengok
“ehhh sela? Ngapain dsini” kata gue
“hahaha masih kenal gue san?” kata sela
“iya lah, kenal njjiir masa lupa” kata gue
“gimana pernikahan lu sama kiki?” kata gue sambil memberikan kursi 1 lagi disamping gue dan mengisyratkan lisa untuk duduk
“terus lu ngapain dikosan ini?” kata gue lagi
“gue baik baik aja ko san sama kiki, gue disini mau ketemu temen gue” kata sela
“ouhhh gitu” kata gue
“lu ngapain dikosan ini? Lu kos disni? Apa lagi nganjang? haahaha” kata sela
“engga gue ga kos disini, gue Cuma temenin temen gue, dia abis kesurupan tadi siang. Katanya takut” kata gue
“hemmm cewe apa cowo san?” kata sela senyum nakal
“cewe sih” kata gue
“wahh ngapaainnn luuu” kata sela mencubit pinggang gue
“hahaha engga ko sel, temen doang” kata gue
“san, tapi gue ko lihat lu beda ya sekarang? Aura lu agak hitam?” kata sela melihat gue
“hehehe engga” kata gue, gue menunduk
“ada apa san? Cerita aja sama gue” kata sela memegang tangan gue
“ya sel, gue melakukannya, gue ML” kata gue
“sama siapa san?” kata sela
“sama sela mantan gue, inget kan? Dia dulu ke nikahan lu” kata gue
“ouh iya inget, cantik, putih, ya siapa sih yang ga mau sama sela itu” kata sela
“bukan gitu sel, gue dijebak….” Kata gue, lalu gue cerita panjang kali lebar kali tinggi ke sela, gue Cuma melihat sela geleng geleng kepala
“gila, sebegitunya san” kata sela
“iya sel, mau gimana lagi” kata gue
“lu ga ketemen lu?” kata gue lagi
“gue tadi ke kosannya tapi orangnya ga ada, gue chat sih dia ada lemburan. tapi gue pegang kuncinya” kata sela
“ke kamar kosannya yu, gue pengen tunjukin sesuatu” kata sela menarik gue
“ehhhh…..” kata gue…..
Oke tak butuh waktu lama gue menemukan pacar, gue gatau. Gue itu jelek, gue ga merasa gue cakep. Tapi ada aja yang suka sama gue. beberapa kali gue ganti pacar. Gue berusaha sih menahan napsu ya tapi kadang gue pegang pegang sesuatu tapi wajar lah dikit doang.
Kantor gue yang sekarang ada 3 lantai (lantai 4 kosong), tidak terlalu besar. Lantai 1 ada bagian marketing, lantai 2 gue beserta temen temen gue (IT support), finance, dan bos. Lantai 3 bagian produksi serta tempat tidur bagi yang mau istirahat siang hari.
Siang itu panas banget, ketika jam makan siang gue dan temen temen gue ga keluar dan nitip ke kurir saja untuk dibelikan nasi warteg beserta lauk lainnya, kami jadi tiduran dulu dilantai 3. Ya ada tempat untuk buat tidur, kipas dan lainnya yang seperti gudang gitu deh. Saat itu gue standby dengan Udin, rizky, fajar. Gue deket dengan rizky dan fajar tapi beda dengan udin, dia kebanyakan ngebacod dan bermuka 1000000. Saat dengan bos gini, dengan kita gitu, beda beda dah sampai rata rata temen temen disini kurang suka sama dia.
“san, gue denger dari orang lu punya ilmu ya?” kata udin, kami sedang tiduran saat itu. Gue cuek aja sambil memainkan HP
“weiii orang nanya jawab” kata udin nyolot, ya gue tau dia dah lama kerja disitu tapi sifatnya gue kurang suka
“iya bos gue punya ilmu tapi itu dulu” kata gue
“ilmu apa? Rawarontek? Hahaha” kata udin tertawa sendiri, yang lainnya diam aja
“Cuma ngeliat gaib doang ko, ga lebih” kata gue
“gue ga gila ilmu, karena gue tau yang di Atas yang lebih besar dari apapun” kata gue melihat udin
“bagus bagus” kata fajar menanggapi
“tapi gue masih penasaran” kata gue
“kenapa san?” kata rizky
“ga apa apa deh” kata gue senyum
“ehhh kalian disini” ada suara dari HRD gue, bu novi
“ehh bu gimana kabarnya? Udah makan?” kata udin, buset mulutnya bawel banget dah, kita sih junior mau gimana lagi. Ga baik sama dia malahan dia ga bantu kita nanti
“baik ko din makasih, udah pada makan? Saya sih bawa bekal” kata bu novi, gue cuek aja. Walau udah menikah bu novi belum punya anak dan cantik sih. Putih kulitnya. Yaa umuran 30an. Bu novi duduk disebelah gue
“san, dapet salam tuh dari lisa, anak marketing” kata bu novi
“hemmm” kata gue sambil memainkan HP
“ehhh jawab lu, ibu HRD nanya” kata udin menendang pelan kaki gue
“hahah udah santai aja din, kali si sandi lagi sibuk sama HP nya” kata bu novi
“iya bu novii, salam balik ya” kata gue
“ngajakin nonton katanya, boleh ibu kasih nomor sandi ga? Dia minta” kata bu novi
“iya bu boleh, tapi kalau nonton nanti dulu deh” kata gue
“iya takut ketauan cewenya yang lain, banyak bu cewenya dia” kata fajar
“ohh dah punya pacar san? Iya sih pantes banyak cewe” kata bu novi
“iya udah bu” kata gue
“wahhh ga bisa dideketin dong” kata bu novi
“tenang bu, sebelum janur kuning melengkung mah santuy haha” kata gue
Tak lama makanan kami sampai, setelah makan kami saling berbagi humor receh sampai sampai tawa fajar dan rizky terdengar sampai bawah. Ya mereka ga kontrol tawa mereka.
Lalu ruangan yang tadinya agak panas berubah menjadi lebih dingin.
“eh ko ac sampai sini ya? Ngerasa dingin ga sih?” kata rizky
“kaga mungkin, jauh disana” kata udin menunjuk ruangan produksi, itupun jaraknya agak jauh dan itupun disekat oleh pintu kaca
“aneh” kata gue
“ada apa san?” kata fajar
“ga ko ga apa apa” kata gue. tapi gue merasakan seperti ada yang datang
Setelah makan, kami turun kebawah dan kembali bekerja. Saat itu tidak ada kejadian apapun sampai ada yang teriak dari lantai 3 “aaaaaaaaaaaaaaaaa”, suara wanita. Udin langsung lari ke atas. Bos gue bertanya dibawah “ada apaa?” kata bos gue
“pak tolong, lisa teriak teriak sendiri” kata temannya yang lari dari atas
Gue, rizky dan fajar cuek aja sambil melanjutkan pekerjaan gue.
“panggil orang pinter gih” suara bos gue dari arah depan, lalu kurir gue keluar untuk mencarinya
“san, lu ga bantu?” kata fajar
“gue bantu apa dah?” kata gue
“gue tau lu bisa, Cuma lu diem aja” kata fajar
“ahhaha engga ko jar, gue ga bisa” kata gue , mata gue masih menatap ke layar monitor
Ruangan kami memang tidak ada sekat sekat, jadi suara dari arah atas terdengar jelas kearah lantai 2. Gue merasakan merinding, belakang kepala gue serasa dilewati sesuatu yang menyeramkan. Tapi gue berusahan cuek saat itu, tapi lama kelamaan suara dari lisa sangat sangat menggangu gue dan pekerjaan gue. gue bangun dan berjalan menuju arah tangga
“dingin” kata gue bicara pelan sendiri sambil menaiki beberapa anak tangga
Sampai kelantai 3, lisa sedang diobati oleh orang, gue gatau dan ga pernah kenal dia. lalu orang itu berkata “heii anak muda, masih muda tapi sudah pegang 2 jin” kata bapa itu
“hitam dan putih, ada disamping kiri dan kananmu” katanya lagi
“….” Gue diam saja, gue tau itu mbah put dan mbah tam
“bantulah saya, jin ini kuat, dia dari atas” kata bapa dukun menunjuk lantai 4
“eehhh pak maaf saya ga bisa apa apa, ini Cuma pemberian dari orang tua saya” kata gue menjelaskan, disana ada bos kerjaan gue dan teman teman gue.
“wah bener kan sandi masih berilmu nih” kata udin teriak gitu
“jangan jangan gegara lu nih penunggu sini ganggu, sebelumnya ga pernah loh” kata udin lagi didepan bos gue, sumpah mau gue tampar mulutnya
“tenang, kita selesaikan dulu” kata bos gue menangkan keadaan, gue lihat lisa masih teriak teriak dan menunjuk ke arah tangga lantai 4
“kayanya dia minta kita kesana” kata gue
Orang pinter itu berjalan kearah atas sementara lisa dibiarkan begitu saja, tidak ada yang berani mendekati dia. tapi karena gue kasihan, gue dekatin dan peluk sedikit sambil duduk. Lisa lama lama diam dan pingsan, sementara tuh bapa orang pinter seperti komat kamit dideket tangga, gue gatau dia ngapain saat itu. Karena biasanya ga seperti itu, tiba tiba ada suara ditelinga gue, suara mbah tam
“bro sandi, dia kenapa dah?” kata mbah tam
“ehh ko saya bisa denger?” kata gue
“iya dengar dan merasakan saja bro san, tidak bisa melihat. Ini pun saya mengeluarkan tenaga ekstra” kata mbah tam
“ouhhhh yaudah mbah jangan dipaksa, kembali saja” kata gue
“baik bro san, saya akan bantu bro san” kata mbah tam
Tak lama lisa bangun, dia langsung memeluk gue “terima kasih yaa san” kata lisa
“ehh tunggu yang bantuin bukan saya” kata gue
“wahhh cari untung aja nih si sandi memang” kata udin. Lisa melepaskan pelukannya ke gue dan hanya senyum sambil sedikit mengeluarkan air mata. Mungkin dia sangat kaget atas kejadian itu
“okee semua kembali bekerja” kata bos gue
Kami semua turun tangga, tangan gue masih dipegang oleh lisa karena dia takut, gue antar dia ke lantai 1
“udah tenang aja lis, aman” kata gue
“iya san makasih ya” kata lisa
“memang kamu liat apa?” kata gue
“aku lihat mba kunti gitu san ditangga, katanya dia kalian berisik” kata lisa
“ouhhh gitu ya, kayanya karena tadi kami terlalu banyak ketawa” kata gue memikirkan tadi kami tertawa cukup keras, mungkin itu penyebab penunggu disana ga suka
“yaudah istirahat aja dulu” kata gue
“iya san makasih ya, ehhh ntar malem ikut ga?” kata lisa
“kemana?” kata gue
“makan makan kantor, ouh kayanya kamu belum masuk grup kantor, nanti aku masukin” kata lisa
“oke siap” kata gue
“kamu bawa motor kan?” kata lisa
“iya” kata gue
“bareng ya” kata lisa
“oke oke” kata gue
Lalu gue kembali ke lantai 2 dan melanjutkan pekerjaan gue, lisa cantik dan manis, banyak karyawan yang suka sama dia tapi kenapa mesti gue yang disukain sama dia? hemmm . apalagi si udin, dia suka banget sama lisa. Saat itu Gue cuma berharap dia ga aneh aneh sama kerjaan, apalagi sikut sikutan karena masalah pribadi.
Pulang kerjapun datang, kami bersiap untuk acara makan makan bersama yang diadakan setiap tahun. Waktu itu kita makan disalah satu mall di jakarta, konsepnya “all you can eat” karena tim kami memang agak rakus haahhaha
“heiii lisa, bareng yu naik vespa” kata udin kepada lisa diparkiran
“sorry din, gue sama sandi aja” kata lisa
“ouhhh ok” kata udin, gue melihatnya menatap gue dengan sinis
“ahhh ribut lagi nih” kata gue dalam hati
“dah lu sama si udin aja lis” kata gue
“ga ahh, mas udin mah ganjen woooo” kata lisa
“engga ko lisa” kata udin tapi ya lisa tetap mau jalan sama gue.
Singkatnya sudah selesai dari tempat makan, lisa chat gue meminta diantar pulang ke kosannya, ga terlalu jauh sih tapi gue ga enak juga anter cewe malem malem ke kosannya. Katanya minta ditemenin sebentar karena masih takut. Gue ga bisa nolak karena kasihan juga sudah malam.
Sampai kosan, gue parkir motor depan kamarnya dan masuk ke dalam. Disana ada kamar mandinya dan ruangannya bersih. Ya kosan cewe dan cowo beda sih…
“bersih” kata gue
“iya dong bersih” kata lisa
“mau mandi ga san?” kata lisa sambil melepaskan jaketnya, gue menatap tonjolan yang ada didadanya, tapi langsung gue alihkan mata kotor ini
“ehh engga, gue mau balik aja” kata gue
“tunggu ya gue mandi dulu, gue masih takut. Temenin sebentar aja” kata lisa
“lu kenapa ga ditemenin aja sama temen cewe lu lis disini?” kata gue
“jangan ah, gue maunya ditemenin sama lu” kata lisa
Lisa mandi lalu Gue keluar karena ga enak sama tetangga kosan, gue duduk dikursi depan sambil melihat sekitar
“sepi amat disini ya” kata gue
Lalu ga lama dari arah kiri, pundak gue ditepok
“hayoooo ngapain disini” kata suara itu, gue menengok
“ehhh sela? Ngapain dsini” kata gue
“hahaha masih kenal gue san?” kata sela
“iya lah, kenal njjiir masa lupa” kata gue
“gimana pernikahan lu sama kiki?” kata gue sambil memberikan kursi 1 lagi disamping gue dan mengisyratkan lisa untuk duduk
“terus lu ngapain dikosan ini?” kata gue lagi
“gue baik baik aja ko san sama kiki, gue disini mau ketemu temen gue” kata sela
“ouhhh gitu” kata gue
“lu ngapain dikosan ini? Lu kos disni? Apa lagi nganjang? haahaha” kata sela
“engga gue ga kos disini, gue Cuma temenin temen gue, dia abis kesurupan tadi siang. Katanya takut” kata gue
“hemmm cewe apa cowo san?” kata sela senyum nakal
“cewe sih” kata gue
“wahh ngapaainnn luuu” kata sela mencubit pinggang gue
“hahaha engga ko sel, temen doang” kata gue
“san, tapi gue ko lihat lu beda ya sekarang? Aura lu agak hitam?” kata sela melihat gue
“hehehe engga” kata gue, gue menunduk
“ada apa san? Cerita aja sama gue” kata sela memegang tangan gue
“ya sel, gue melakukannya, gue ML” kata gue
“sama siapa san?” kata sela
“sama sela mantan gue, inget kan? Dia dulu ke nikahan lu” kata gue
“ouh iya inget, cantik, putih, ya siapa sih yang ga mau sama sela itu” kata sela
“bukan gitu sel, gue dijebak….” Kata gue, lalu gue cerita panjang kali lebar kali tinggi ke sela, gue Cuma melihat sela geleng geleng kepala
“gila, sebegitunya san” kata sela
“iya sel, mau gimana lagi” kata gue
“lu ga ketemen lu?” kata gue lagi
“gue tadi ke kosannya tapi orangnya ga ada, gue chat sih dia ada lemburan. tapi gue pegang kuncinya” kata sela
“ke kamar kosannya yu, gue pengen tunjukin sesuatu” kata sela menarik gue
“ehhhh…..” kata gue…..
~~~~~~~~~
Terima kasih bagi yang sudah membaca, jangan lupa follow IG gue ya : supermansistem
untuk bantu support gue di link : https://saweria.co/donate/supermansistem
Atau bisa via BCA : 5420-4410-71 (sahabat gue)
Terima kasih
![Shakehand2 emoticon-Shakehand2](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeqyos6i5nk.gif)
![JabLai cOY](https://s.kaskus.id/user/avatar/2006/10/10/default.png)
![whoapple](https://s.kaskus.id/user/avatar/2017/06/14/avatar9790184_1.gif)
![Araka](https://s.kaskus.id/user/avatar/2006/10/19/default.png)
Araka dan 29 lainnya memberi reputasi
30
Kutip
Balas
Tutup