Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aflakhaaiAvatar border
TS
aflakhaai
Celotehan Prosa
Satu persatu langkahku terus meniti waktu. Meninggalkan jejak-jejak pada masa yang telah lalu. Menapak tempat baru yang semoga saja tak seperih dulu. Kamu tahu sendiri, aku sudah cukup lelah mengharapkanmu.

Kini aku beranjak pergi. Kutinggalkan harapan kosong dan mimpi-mimpi. Aku tahu rasaku tak sia-sia. Meskipun kamu tak membalasku dengan rasa yang sama. Setidaknya aku sadar bahwa cinta adalah sesuatu yang sangat berharga.

Allah tahu yang terbaik untuk kita. Dia tak mau membuatku terluka jika saja kita tetap bersama. Aku akan lebih sakit bila kita bersatu, lalu kamu menghunusku dengan pedang pengkhianatanmu.

Dari jauh, aku membalikkan badan menghadapmu. "Selamat tinggal," bisikku sedikit ragu. Kamu mengangkat bahu tak mempedulikanku. Memendam rasa kecewa, aku kembali menjauh menjemput cinta yang benar-benar tulus menerimaku.

Semoga saja kamu tak menyesali keputusanmu. Semoga saja aku bahagia dengan yang lain, begitu juga kamu.

📝, Aflakha

°°°

Tawa lepas anak-anak kecil, kepak dan kicau burung pipit di atas padi, jalan yang sunyi tanpa polusi; menjelma menjadi rasa rindu yang kian menjadi.

Bagaimana rasanya menahan isak ketika malam? Memori melayarkan bahtera masa kecil yang telah karam. Ombak waktu menggulung dan menenggelamkan kisah manis penuh tawa. Bahtera terpecah menjadi puing-puing kenangan yang tak mungkin lagi kusapa.

Jika bisa, biarkan aku menangkap puing itu satu-satu. Menyusun ia dengan lengkap seperti dulu. Memperbaiki kesalahan yang telah lalu. Agar aku tak perlu pergi jauh dari tanah masa kecilku.

Aku merindukan kebebasan tanpa tekanan, yang mengukirkan senyum tulus tanpa paksaan. Aku ingin mengayun kaki dengan riang tanpa tatap sinis orang-orang, tanpa pandangan buruk yang membuatku tumbang.

📝, Aflakha

°°°

"Kamu itu sahabat aku selamanya. Nanti, kita terus bersama-sama sampai tua, ya?" Kamu mengutarakan kalimat itu dengan senyuman, sedang pipimu terhias lesung yang menawan.

"Tentu. Sampai nenek-nenek, ya?" jawabku seiring tawa. Diiringi cicit burung pipit, langkah kecil kita menapak dengan gesit.

Kita mengikat suka tanpa peduli kemarin terjerat luka. Saling mengejar menginjak petak-petak sawah tak berdosa. Hari itu, dunia turut ceria. Bagaskara tersenyum mengintip kita dari balik payoda.

Hingga akhirnya kita dipaksa berpisah dalam riuh tangis. Semesta seolah menertawakan kita dengan sinis. Aku gagu, jarak memisahkan kita tanpa ragu.

Hatiku dan hatimu mulai terpasang sekat. Saling jauh sebelum pernah begitu dekat. Tangan kita tidak lagi bergenggam erat, lalu ia saling lepas menanggalkan lem perekat.

Kita canggung. Terjebak pada jarak yang mengurung. Tidak ada lagi temu. Kita sama-sama ingkar pada janji empat tahun lalu.

📝, Aflakha

°°°
dian14aja
dian14aja memberi reputasi
1
162
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buat Latihan Posting
Buat Latihan PostingKASKUS Official
35.6KThread1.7KAnggota
Tampilkan semua post
novitasari94Avatar border
novitasari94
#1
Semangat. 😘😘😘
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.