- Beranda
- Berita dan Politik
Belanja di Mal, Dokter Reisa: Resiko Terlalu Tinggi, Jika Anda Ragu, Jangan Lakukan
...
TS
industry.co.id
Belanja di Mal, Dokter Reisa: Resiko Terlalu Tinggi, Jika Anda Ragu, Jangan Lakukan
INDUSTRY.CO.ID - Jakarta - Dokter Reisa Broto Asmoro Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, mengatakan pihak pengelola, maupun pengunjung pusat perbelanjaan harus menerapkan protokol kesehatan ketat, mulai dari pembatasan jumlah pengunjung, melakukan pemeriksaan suhu tubuh di semua pintu masuk pusat pembelanjaan dan aturan mengenai jam operasional, jam buka dan tutupnya mal sesuai keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor 382 tahun 2020.
"Jika, ditemukan pekerja atau pengunjung dengan suhu diatas 37,3 derajat Celcius, maka pengunjung tidak diperkenankan masuk. Jika, pengunjung tidak memakai masker, maka tidak diperbolehkan masuk juga," tegas Dokter Reisa beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dikatakannya, pada saat memeriksa suhu para pengunjung, petugas wajib menggunakan masker dan pelindung wajah, atau face shield dan harus didampingi oleh petugas keamanan.
Kemudian, jarak antar etalase, antrean kasir, tangga eskalator dan lift juga harus diatur dengan batas minimal adalah satu meter.
"Jarak saat mengantri dengan memberi penanda di lantai minimal satu meter, seperti di pintu masuk kasir, dan juga lift, dan juga eskalator, dan membatasi jumlah orang yang masuk ke dalam lift dengan membuat penanda pada lantai lift," jelas Dokter Reisa.
Selanjutnya, masing-masing pengelola harus menerapkan pengaturan model transportasi untuk mencegah terjadinya kerumunan dan mengoptimalkan ruang terbuka serta agar tidak terjadi kerumunan.
Selain itu, Dokter Reisa juga mengatakan bahwa pengelola wajib memberikan informasi tentang larangan masuk bagi kerja dan pengunjung yang memiliki gejala yang merujuk pada COVID-19.
"Pengelola diminta memberikan informasi tentang larangan masuk bagi kerja dan pengunjung yang memiliki gejala demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan atau sesak nafas, atau punya riwayat kontak dengan orang yang terkena COVID-19," jelasnya.
"Bagi kita yang terpaksa dan penting sekali harus ke mal, tolong perhatikan. Pastikan kita dalam kondisi yang sehat, jika mengalami gejala seperti yang tadi sudah saya jelaskan, tetaplah berada di rumah, dan segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan, apabila kondisi berlanjut," imbuh Dokter Reisa.
Bagi para pengunjung, Dokter Reisa juga menyarankan untuk selalu memakai masker dalam perjalanan ke dan dari mal dan selama berada di pusat perbelanjaan sejenisnya.
"Sering-sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik, atau gunakan hand sanitizer. Hindari menyentuh area wajah, seperti di mata, hidung, dan mulut, apalagi kalau belum cuci tangan. Tetap jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain," jelasnya.
Apabila kemudian pusat pembelanjaan mal, atau pertokoan padat dengan aktivitas manusia, Dokter Reisa tidak menyarankan pengunjung memasuki area dalam kondisi tersebut.
"Jangan dipaksakan. Cari alternatif tempat lain atau pilih opsi belanja online, atau secara daring," terangnya.
Selain itu, baik bagi para pedagang, pekerjaan, maupun pengunjung juga diminta agar tidak membawa sekelompok yang rentan, seperti ibu hamil, balita, anak-anak, lansia, dan penderita penyakit penyerta, atau penyandang disabilitas yang terlibat ke dalam pusat pembelajaan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa protokol kesehatan tersebut diterbitkan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 untuk memfasilitasi masyarakat yang beraktivitas kembali dalam situasi pandemi COVID-19, namun dengan mulai beradaptasi pada Kebiasaan Baru.
Kendati protokol kesehatan telah diterbitkan, namun Dokter Reisa tetap mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja di tengah pandemi COVID-19.
"Apabila, resikonya terlalu tinggi, dan Anda ragu, jangan lakukan. Tetaplah tinggal di rumah dan cari alternatif lain berbelanja," pungkas Dokter Reisa.
https://m.industry.co.id/read/68895/...jangan-lakukan
[img]www.industry.co.id[/img]
orgbekasi67 dan 31 lainnya memberi reputasi
30
6.4K
224
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.5KThread•48.6KAnggota
Tampilkan semua post
gundamchibi
#13
praktisi kesehatan biasanya kurang mikirin segi ekonomi, padahal yg dibutuhkan skrng bukan hanya sehat tp ekonomi jalan baik. Jadi statement "resiko terlalu tinggi" menurut ane ngga perlu bgt.
Diubah oleh gundamchibi 23-06-2020 02:53
kaiharis dan rizaradri memberi reputasi
2
Tutup