Kaskus

Story

User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
RUMAH EYANG.
Malam ini setelah melewati bulan demi bulan, akhirnya gw memberanikan diri untuk menulis lagi. Di thread kali ini, gw akan menulis pengalaman saya selama bertahun-tahun tinggal di rumah eyang gw.

FYI, rumah eyang gw ini bergaya arsitektur rumah kuno. Bukan arsitektur jawa sih, lebih ke model bangunan2 dengan tembok tebal dan banyak daun pintu maupun daun jendela. Agan2 tau model lawang sewu? Nah, hampir seperti itu tapi lebih ke versi miniaturnya, karena ga segede itu gan. 😁

Rumah ini dibangun secara berkala oleh almarhum eyang. Rumah ini sudah berdiri sejak Indonesia belum merdekan gan. Bangunan pertama kali dibangun sekitar periode awal dekade 1940an. Gw belum pernah ngitung sih ada berapa daun pintu & daun jendela. Pokonya tiap pintu dan daun jendela itu dobel2. Khas seperti rumah2 kuno yang dibangun di periode itu. Untuk taun berapa kira2 bangunan ini selesai, gw kurang tau gan. Karena ga pernah sempat tanya itu ke eyang. Rumah ini mempunyai 2 lantai bangunan, akan tetapi bangunan lantai 2 itu lantainya bukan cor2an semen gan. Melainkan dari kayu. Hanya separo dari lanti 2 yang berlantai cor yaitu di loteng belakang. Sedangkan loteng depan memakai lantai dari kayu jati.Mungkin agan bisa bayangin sendiri model rumahnya. Ga pingin upload fotonya. Karena nanti bisa dimarahin babe kalo ketauan. emoticon-Cape d... (S)

Rumah ini memiliki sejarah sebagai tempat berkumpul masyarakat sekitar dahulunya. Karena eyang gw termasuk keluarga yg berada kala itu. Warga sekitar sering numpang nonton tv di rumah eyang, karena eyang salah satu pemilik tv pertama di kampung. Ketika kejadian banjir besar di Solo tahun 60an pun rumah ini menjadi tempat mengungsi warga. Karena baru beberapa rumah di kampung ini yg memiliki bangunan berlantai 2. Bekas2 banjir Itu pun masih ada sampai sekarang. Seperti dinding yg selalu lembab meskipun di cas berulang2. Fyi aja dinding rumah ini bukan dari semen gan. Jadi dari batu bata dihaluskan dan dicampur tanah dan bahan2 lain untuk merekatkan batu batanya.

Banyak kisah di rumah ini, gw tidak bisa menceritakan semuanya karena mungkin bakalan agak sensitif bagi bangsa2 tak kasat mata di rumah ini gan. Jadi hanya akan gw ceritain beberapa aja ya gan.

Selamat membaca

emoticon-2 Jempol



PART I : BATU TUMBUKAN

PART 2 : PENIRU SEPUPUKU
Diubah oleh User telah dihapus 04-07-2020 11:45
nizarbigboyz11Avatar border
fffffaaaarrrAvatar border
chisaaAvatar border
chisaa dan 17 lainnya memberi reputasi
18
3.9K
41
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.7KAnggota
Tampilkan semua post
User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
#4
PART I : BATU TUMBUKAN
Di thread pertama sudah gw ceritakan bahwasanya ortu gw tidak pernah tinggal di rumah melainkan di kota sebelah, itu sebabnya masa kecil gw dihabiskan di Rumah Eyang gw ini. Gw punya sodara laki yg umurnya ga jauh beda dari gw, dengan sodara gw ini lah gw sering menghabiskan masa kecil gw di rumah eyang. Selain dari keluarga bapak gw. Ada 2 keluarga lain yang tinggal di sini. Yaitu Bude Z dan keluarga Bude L (gw samarin namanya ya gan pake inisial).

Bude Z ini ngga punya anak gan, suaminya sudah meninggal lama pas gw baru berumur beberapa bulan. Sedangkan Bude L meskipun ngga punya anak juga tapi beliau nikah dengan mantan suami almarhum Bude Y yaitu Pakde B. Kalo istilah jawanya namanya Ngarang Wulu. Dengan pernikahan mantan suami bude Y ini beliau tidak punya anak, tetapi almarhumah Bude Y memiliki seorang anak laki2 yg bernama Mas R.

Skip untuk perkenalan keluarga gan hehe

Namanya anak2 ya gan, dulu mungkin gw dan adik gw cukup bandel di keluarga. Karena kami berdua cowok dan kakak2 gw cewe semua. Di sekitar rumah eyang pun juga sedikit teman sebaya. Karena itu lah gw cukup dekat dengan adik laki gw. Salah satu pengalaman yang masih gw ingat sampai saat ini gan. Gw dan adik gw suka main di loteng lantai 2 bagian belakang. Entah itu menerbangkan layangan, maupun sekedar menendang-nendang bola ke tembok. Hal itu sering kali kita lakuin setiap sore.

Sampai suatu ketika di salah satu sore, kita seperti biasa bermain di loteng itu. Di salah satu sudut loteng itu ada sebuah batu yg diletakkan secara terbalik. Batu ini sebenernya mempunyai fungsi gan, dulu katanya sering digunakan untuk menumbuk entah jamu atau hal lain oleh eyang putri kami. Kami penasaran dengan batu tersebut sampai akhirnya kami balik dengan posisi yg benar, kemudian kami berdua mencari dedaunan untuk ditumbuk di batu tersebut. Semacam pasaran gitu gan padahal kita anak laki wkwk

Sampai akhirnya ujung senja pun datang, almarhum Bude L kami adalah orang yg cukup galak dan cerewet, beliau yg suka manggil2 atau marahin kami ketika kami bermain. Karena mungkin udah mau magrib kami pun dipanggil agar turun dari loteng tanpa mengembalikan batu tadi ke posisi semula. Akhirnya pun kami turun dilanjutkan mandi dst.

Malam pun mulai datang, oiya di rumah eyang ini gw tidur di kamar eyang gan bareng bude Z. Letak kamar eyang ada di rumah bagian belakang karena waktu itu eyang sudah sepuh dan sudah agak susah untuk berjalan sehingga kamarnya ada di belakang di dekat kamar mandi. Namanya rumah kuno, kamar mandinya ada di belakang gan jaman dulu belum ada model kamar mandi dalem. Sedangkan adik tadi tidur di kamar depan dengan kakak gw. Malam pun berjalan seperti biasa, sampai akhirnya sesuatu terjadi. Terdengar suara2 aneh dari atas loteng tempat biasa kami bermain. Suara2 tersebut seperti mengulang apa pun kegiatan gw dan adik gw sore tadi. Yaitu berlarian, menendang2 bola, dan menumbuk2 di atas batu. Gw terbangun karena suara2 tsb sampai beberapa lama dan ga tau gw tertidur.

Keesokan harinya, gw hanya mengira itu semua tadi hanya mimpi. Makanya gw ga cerita ke siapapun soal yg gw alamin semalam. Sore hari keesokan harinya pun gw dan adik gw kembali bermain di sana seperti biasa. Keanehan pertama gw sadari yaitu, bola plastik gw ga ada. Gw selalu taruh bola gw di pot ga kepake. Setelah gw cari2 akhrinya ketemu, ternyata ada di bagian ujung loteng. Gw ga terlalu curiga karena pikir gw paling karena angin. Tapi agak aneh juga gimana caranya bola keluar dari pot karena angin. Ah sudahlah. Dan kami pun lanjut bermain seperti biasa.

Sampai malam pun datang bersama suara2 yg gw denger persis seperti malam sebelumnya. Kali ini ditambah seperti suara orang menggeser pot. Kali ini gw yakin bukan mimpi. Terdengar sangat jelas dari kamar gw gan karena loteng ada tepat di atas kamar gw. Gw ga berani gerak sama sekali, rasanya untuk nangis pun gw ga berani. Bagi gw kala itu, malam itu adalah malam yg paling menakutkan bagi gw yg masih anak2.

Keesokan paginya gw cerita ke adik gw, karena gw tidak cukup percaya ke orang2 di rumah paling dikira ngigau. Adik gw pun takut. Dan sore itu kami ga berani bermain di loteng.

Suara2 itu terus berulang sampai berhari2. Sampai akhirnya gw berani cerita ke bude gw soal suara2 yg gw dengar. Akhirnya bude L naik ke loteng dan ngecek keadaan di atas. Setelah turun, bude tanya ke kita berdua, apa pernah mainan alat tumbuk yg ada di loteng? Kami pun menjawab iya. Karena kami memang menumbuk daun2 dengan penumbuk itu. Bude hanya bilang, lain kali kalo main di loteng ga usah mainan tumbukan itu.

Usut punya usut, ternyata tumbukan itu menjadi sebab dari semua suara yg gw denger beberapa hari ini. Gw ga pernah tau asal usul dari tumbukan itu. Yg jelas tumbukan itu udah ada puluhan tahun lalu. Ada satu kewajiban yang harus dilakuin bagi siapa aja yg memakai tumbukan itu, yakni harus dibalik ke keadaan terbalik jika selesai memakai. Karena jika tidak dikembalikan ke posisi semula akan terjadi hal2 aneh dari batu tersebut. Dan untuk beberapa waktu pun kami berdua ngga berani untuk naik ke loteng seperti biasa karena kejadian itu. Alasan kenapa harus begitu pun sampai sekarang gw ga tau gan. Karena gw masa kecil ga punya cukup keberanian buat tanya hal2 semacam itu. Eyang pun ketika mengetahui hal tsb hanya memberi wejangan kepada kami berdua bahwasanya lain kali jangan mainan dengan barang tersebut. Mulai hari itu kami berdua benar2 ga pernah lagi nyentuh tumbukan tersebut.


21.06.2020
Diubah oleh User telah dihapus 21-06-2020 05:50
PapinZ
chisaa
aan1984
aan1984 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.