sumber gambar

Buat kamu yang ke Batam, atau berada di Batam pasti tak asing dengan angkutan umum Bimbar (Bintang Kembar) trayek mereka meliputi Tanjunguncang-Jodoh, Batam, Kepri.

Buat kamu yang sering jalan-jalan ke Batam tentunya sering melihat angkutan umum ini wara-wiri di jalan, Batam memang tak luas tapi sangat mempesona terutama kotanya. Kuliner yang khas, tempat perburuan elektronik murah, menjadikan Batam sebagai pusat bisnis yang oke punya.

Trans Batam juga sudah ada bila kita ingin berkeliling kota Batam, tapi angkutan umum yang dipunya oleh perseorangan salah satunya ya Bimbar ini. Mau tahu sejarahnya? Yuk kita kulik sedikit tentang perjalanan Bimbar bisa hadir di kota Batam.

Di tahun 2005 angkutan umum Bimbar yang dimiliki oleh Om Sugito, beliau adalah mantan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam. Sebagai orang yang ingin Batam mempunyai trayek yang lebih luas, maka Sugito menghadirkan Bimbar biru jurusan Tanjunguncang-Jodoh.

Saat itu kendaraan yang digunakan adalah Isuzu 3/4 yang bisa mengangkut penumpang sekitar 30 orang. Awal Bimbar betdiri hanya mempunyai kendaraan sebanyak 56 unit.



sumber gambar

Namun jenis angkutan yang agak besar menjadi masalah karena banyak jalanan Batam saat itu belum bagus, maka banyak angkutan Bimbar agak kesulitan menerjang jalan yang buruk. Infrastruktur jalan memang menjadi masalah tersendiri bagi negeri ini.

Maka angkutan Bimbar mengalami peremajaan, kendaraan tidak lagi memakai kendaraan yang besar namun menggunakan ELF. Berjalannya waktu trayek Bimbar Tanjunguncang-Jodoh pun berganti kepemilikan Roi Siahaan dan Bimbar berganti nama menjadi Anugrah. Namun Roi menjual kembali kepada Juniwa hingga menjadi Bintang Anugrah Pelangi.

Namun nama Bimbar sudah cukup melekat, jadi walau sudah berpindah kepemilikan tetap angkutan umum itu bernama Bimbar. Tapi bagi warga Batam angkutan Bimbar dinilai sudah tua, belum lagi sang supir suka ugal-ugalan yang menyebabkan kecelakaan.