Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

candramata81Avatar border
TS
candramata81
Drama Korea Dijadikan Alasan Kenaikan Listrik, DPR 'Semprot' Direksi PLN


INDUSTRY.co.id - Jakarta, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengaku dibuat bingung geleng-geleng kepala mendengar alasan salah satu manajer PT PLN belum lama ini yang menyebut drama korea (drakor) dan main game sebagai salah satu alasan kenaikan tagihan listrik yang dikeluhkan masyarakat akhir-akhir ini. 

Hal tersebut disampaikan Eddy saat Komisi VII DPR menggelar rapat dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) beserta jajaran Direksi PLN di Gedung DPR Jakarta, Rabu (17/6).

“Tolong dari PLN jangan sampai ada kalimat yang mengatakan iuran meningkat karena masyarakat saat WFH banyak yang nonton drama Korea. Enggak usah pak. Masyarakat lagi susah. Ini masalah serius, masa ditanggapi dengan bahasa lelucon seperti itu,” tegas Eddy.

Menurut Eddy, PLN perlu membenahi pola komunikasi kepada pelanggan. Ketika ada lonjakan tagihan, itu harus dijelaskan secara baik. 

“Masyarakat hanya mau tahu, bayarnya berapa? Wajar atau tidak? Itu saja,” ucap Eddy

Sedangkan Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita menyampaikan, lonjakan tagihan listrik ini sangat merugikan masyarakat.

"Isu yang tengah marak diperbincangkan masyarakat dan juga disampaikan kepada kami, Anggota Komisi VII, yakni terkait melonjaknya tagihan listrik. Ini telah merugikan masyarakat setidaknya dari psikologis dan ekonomis. Sempat diungkapkan tadi oleh Pak Rudy (Anggota Komisi VII), ada yang bunuh diri karena tidak bisa membayar tagihan listrik. Menurut kami ini masalah yang sangat serius, karena PLN satu-satunya badan usaha yang ditunjuk oleh pemerintah dalam memberikan layanan listrik ke seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Ratna.

Adapun Dirut PLN Zulkifli Zaini sebelumnya menyampaikan, permasalahan yang timbul karena penyesuaian skema operasional PLN untuk menghadapi pandemi Covid-19. 

Jika sebelumnya pencatatan meteran dilakukan setiap bulannya dari rumah ke rumah, namun sejak berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), skema pencatatan meteran tersebut tidak dapat dilakukan lagi.

PLN juga telah memberikan solusi terkait hal ini. Diantaranya penambahan call center, skema cicilan bagi pelanggan atau masyarakat dalam membayar listrik, dan inovasi teknologi terkait pencatatan penggunaan daya listrik secara pribadi.

Baca Selengkapnya:
https://www.industry.co.id/read/6855...ot-direksi-pln
jeffm12
jangan.lupa
jangan.lupa dan jeffm12 memberi reputasi
2
2.5K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
unicorn.destroyAvatar border
unicorn.destroy
#3
jadi, klo nonton drakor tvnya jadi membutuhkan daya yg lebih tinggi dibandingkan dengan sinetron indo, gitu kah?

emoticon-Ngakak
jangan.lupa
jangan.lupa memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.