Pastinya untuk kamu yang sering berselancar di dunia maya sudah tahukan apa yang menjadi masalah dari Bintang Emon, ia dipojokkan oleh akun-akun anonim bisa dibilang sedang diserang ketika mengungkapkan narasi tentang hukuman yang diajukan JPU pada kasus Novel Baswedan.

Lantas ramai orang menyerang akun-akun tersebut sebagai BuzzeRp, dibuatlah sepertinya yang mengkritik harus dibungkam. Seakan demokrasi ingin dimatikan, memang kalau sudah menyangkut nama besar, ada seseorang yang diselidiki mempunyai kedudukan yang tinggi. Hukum seperti salah arah, bahkan banyak kejadian janggal yang membuat IQ ane yang pas-pasan harus mikir keras ini maksudnya apa.



Berhubung ini forum dengan adanya interaksi disini mungkin kita bisa saling diskusi ada apa dengan negara ini?

Oke sekarang ane posisikan sebagai pengamat dadakan, bisa saja pandangan ane berbeda atau salah ya monggo wajib dibantah.

Begini! Bintang Emon kritik kasus Novel, ada beberapa akun anonim yang menyerang pribadinya. Kemudian di framing sedemikian rupa untuk menjatuhkan buzzeRp, apa benar itu akun buzzer atau ada yang bermain playing victim?



Lalu ada juga yang mempertanyakan bahwa kasus novel ini rekayasa? Sebuah pertanyaan yang bisa saja terjadi kalau kita berada di posisi buzzeRp, karena siapapun yang bersinggungan dengan orang yang punya kedudukan dan menguasai ekonomi Indonesia pasti kasusnya bisa lebih dari disiram namun "Nyawa Hilang".

Yang menarik apa kasus yang ditangani Novel sebelum terjadinya penyiraman air keras? "E-KTP" bukan kasus ecek-ecek bisa dibilang ini mega korupsi karena banyak wakil rakyat terseret hingga papa Setnov pun ikut bikin drama nabrak tiang.



Ada 14 orang yang akhirnya dijerat oleh hukum dengan adanya kasus ini, jabatan mereka di pemerintahan bukan skala kopral tapi bisa dibilang punya kedudukan yang tinggi, apakah masih ada orang yang bermain di kasus ini yang kedudukannya lebih tinggi lagi? Entahlah KPK sepertinya menahan diri.

Dari semua kasus yang ditangani KPK memang banyak menyerang institusi Kepolisian, DPR/MPR, Masih Ingat kasus Komjen Pol Susno Duadji.

Maka tak heran pelaku penyerangan masih berstatus polisi aktif, tapi apakah benar mereka penyerangnya? Atau hanya dijadikan tumbal?



Motif penyerangan dibuat menjadi masalah pribadi, penyiraman menggunakan air aki, disiramkan ke bagian badan namun memercik ke arah wajah. Apakah semudah itu, orang yang ada sakit hati pribadi ingin menyerang Novel?

Atau ada skenario besar yang memang ditutupi? Dalang dari kasus yang sudah tahunan berjalan tak bisa terungkap ada apa dengan negara ini, bahkan KPK saat ini terkesan mandul tak ada lagi aksi penangkapan kelas kakap.



Nyok kita diskusi apa yang sedang terjadi di negara ini sobat! Salam, saya c4punk see u next thread.