sumber : Yonhap news

Kasus tak sedap kembali menghampiri industri hiburan Korea Selatan. Kali ini, seorang CEO agensi hiburan Korea Selatan diduga telah mengeksploitasi mantan artis wanita naungannya secara seksual. Berdasarkan laporan Jungang Ilbo, kantor polisi Seoul Gaengseo kini tengah menginvestigasi kasus dugaan eksploitasi tersebut.

Kasus ini mulai diselidiki berkat laporan seorang wanita, sebut saja A. A adalah wanita di masa usia 20annya. Sebelumnya, ia bekerja sebagai seorang BJ online (pekerjaan ini mirip Youtuber) di masa lalu. A melaporkan seorang CEO agensi hiburan sebut saja B untuk penipuan dan pemaksaan. B mendekatinya pada 18 Desember dan meyakinkan dirinya untuk menanandatangani kontrak dengan agensinya.

"Agensinya benar-benar ada, dan saya akan mengurus kamu dengan manajemen kami," ucap B kala itu.

A juga bersaksi jika B berjanji untuk membuatnya meraih uang 25 hingga 30 juta won atau sekitar Rp.295 -354 juta sebulan hanya dengan berbicara pada penonton (tanpa melepas bajunya). Namun, sesaat setelah dia menandatangani kontrak, B tiba-tiba mengubak kata-katanya. Ia meminta A melucuti pakaiannya untuk para penonton jika ia ingin menghasilkan uang. B juga menyuruh dan mengarahkan A untuk mengenakan pakaian dalam saja dan melakukan hal-hal sensual di depan kamera.

Berdasarkan keterangan A, belakangan ia tahu jika B memang sengaja menargetkannya untuk menjadi korban karena ia pernah bekerja di tempat hiburan orang dewasa. Sayangnya, saat A mencoba untuk mundur dari kontraknya, B mengancam jika ia akan menghancurkan hidup A. A pun mau tak mau melakukan keinginan B untuk mematuhi kontraknya. Akibat hal tersebut, A menderita kerontokan rambut, masalah pencernaan dan fobia terhadap lingkungan sosial. Dia juga menderita karena informasi pribadinya bocor selama melakukan siaran tersebut di masa lalu. Ironisnya, B bukanlah satu-satunya korban. Polisi mencurigai jika ada lebih banyak korban yang belum terungkap.

Sumber : Koreaboo