Demontran mengendarai motor saat protes terhadap jatuhnya mata uang pound Lebanon dan meningkatnya kesulitan ekonomi di Beirut, Libanon. Foto: Mohamed Azakir/Reuters


Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 yang sebesar 2,97 persen masih lebih baik dibandingkan berbagai negara lain di tengah adanya pandemi COVID-19.

“Kita punya resiliensi lebih kuat dari negara lain karena hanya tiga negara yang masih positif yaitu China, India, dan Indonesia,” katanya dalam Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara daring di Jakarta, Senin.

Airlangga mengatakan faktor yang mempengaruhi ketiga negara termasuk Indonesia masih mampu tumbuh positif di tengah ketidakpastian akibat COVID-19 adalah tingginya daya beli masyarakat di dalam negeri.

“China, India, Indonesia ini kuncinya daya beli domestik sehingga dalam situasi ini domestic demand itu aset nasional,” ujarnya.

Baca juga: Berharap kesembuhan ekonomi Indonesia dengan vaksin normal baru
Baca juga: Menko PMK: Tempat Tidur Banyak Kosong Ratusan di RSKI Pulau Galang, Tanda Covid-19 Masih Terkendali

Airlangga menjelaskan pada kuartal I-2020 saja, beberapa ekonomi di negara-negara maju anjlok. Misalnya saja Amerika Serikat dengan angka pertumbuhan ekonomi minus 4,8%.
Lalu pertumbuhan ekonomi di negara-negara uni Eropa yang tumbuh negatif 3,3%.

Meski demikian, Airlangga menuturkan perekonomian global sudah mulai mengalami perbaikan sejak awal Juni seiring dengan diterapkannya normal baru atau new normal di berbagai negara.

“April harga saham itu volatilitas tertinggi tapi sekarang sudah mulai kelihatan artinya dunia sudah antisipasi perbaikan dengan new normal,” katanya.

Ia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh sekitar 4.800 hingga 5.000 setelah sebelumnya berada di bawah 4.000 juga merupakan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia.

“Kapitalisasi pasar yang jatuh 60 triliun dolar AS pada April ini sudah naik jadi 83 triliun dolar AS. Harga minyak yang pernah turun juga membaik. CDS lebih baik dari negara lain. Termasuk ada perbaikan nilai tukar kembali ke Rp14.133,” ujarnya.

Di sisi lain, Airlangga menegaskan Indonesia masih memiliki tugas penting yang harus segera diatasi yaitu adanya pertambahan angka kemiskinan sekitar 1,16 juta hingga 3,78 juta orang dibanding sebelum ada COVID-19.

Baca juga: Kemenkeu dan OJK tandatangani Surat Keputusan Bersama untuk pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: Selama pandemi corona KDRT meningkat akibat faktor ekonomi

Tak hanya itu, ia menuturkan jumlah masyarakat terkena PHK dan di rumahkan yang bertambah hingga 3 juta orang akibat pandemi COVID-19 juga harus segera diatasi karena masih memiliki potensi peningkatan cukup tinggi ke depannya.

“Berbagai negara diprediksi pengangguran dan kemiskinan rata-rata meningkat. Di Indonesia angkanya relatif jadi mudah-mudahan lebih baik dari negara lain meskipun di level ASEAN masih tinggi,” katanya.

Hal senada turut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan bahwa Indonesia masih beruntung berada di level positif pada pertumbuhan ekonominya.

“Negara-negara di sekitar kita yang biasanya tumbuh tinggi juga mengalami koreksi pertumbuhan ekonomi yang sangat dalam,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
 
Sumur
https://www.google.com/amp/s/sumsel....ng-negara-lain


Ekonomi krisis yg ditunggu2 kadrun di Indonesia gk kesampaian..

Ulama kadrun plus tommy cendana bikin isu PKI heboh sendiri bakar simbol PKI bikinan sendiri eh kaga bikin resah rakyat, sekarang penzoliman Nopel baswedan penegak hukum mewekan..playvictim dimedia 2 tahun berpolitik hingga sepupunya sukses kepilih gubernur, skrg playviktim lagi karena dia di kpk tidak berpengaruh lagi seperti dulu..

Ternyata oh ternyata jaksa nya golongan kadrun pembela aksi 212 yg nuntut ahok. Sandiwara kadrun sarungkampret jilild sekian, gampang ditebak..
Selalu ada aja emang trik para kampreters ini, tapi kaga ngaruh karna ekonomi masih ok dan perut rakyat masih kenyang





News

12 Juni 2020 4:44

Di Tengah Pandemi Corona, Warga Lebanon Demo Rusuh karena Ekonomi Sulit dan Mata Uang Melemah


Demontran mengendarai motor saat protes terhadap jatuhnya mata uang pound Lebanon dan meningkatnya kesulitan ekonomi di Beirut, Libanon. Foto: Mohamed Azakir/Reuters

Pandemi virus corona tak membuat takut warga Lebanon untuk berunjuk rasa di jalanan. Mereka memutus akses jalan dengan membakar ban dan tempat sampah di Beirut dan kota-kota besar lainnya pada Kamis (11/6) malam waktu setempat.

Warga turun ke jalanan sebagai bentuk protes yang dipicu oleh pelemahan cepat nilai tukar mata uang pound Lebanon terhadap dolar AS dan meningkatnya kesulitan ekonomi.

Dilansir Reuters pada Jumat (12/6), pound Lebanon melemah ke sekitar 5.000 terhadap dolar AS pada Kamis dan telah kehilangan 70 persen nilainya sejak Oktober 2019, ketika Lebanon turun ke krisis keuangan yang dianggap sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas nasional sejak perang saudara 1975-1990.

Seorang demontran duduk di dekat api yang membara saat protes terhadap jatuhnya mata uang pound Lebanon dan meningkatnya kesulitan ekonomi di Beirut, Libanon. Foto: Mohamed Azakir/Reuters

Dari Kota Tripoli di utara ke Kota Sidon di selatan, warga Libanon meneriakkan perlawanan terhadap elite politik dan membakar ban di jalan-jalan utama di seluruh negeri itu. Menimbulkan kerusuhan paling luas sejak lockdown akibat virus corona yang diberlakukan pada pertengahan Maret lalu.

"Kami tidak mampu makan atau membayar sewa atau semacamnya, jadi kami akan tinggal di sini (di jalanan) sampai nilai dolar turun dan kami mendapatkan semua tuntutan kami," kata Manal, seorang pengunjuk rasa di Beirut tengah.

Sementara itu, para pengunjuk rasa di Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon, melemparkan bom bensin ke sebuah gedung bank sentral, membakarnya. Alhasil pasukan keamanan pun menembakkan gas air mata.

Demontran mengendarai motor saat protes terhadap jatuhnya mata uang pound Lebanon dan meningkatnya kesulitan ekonomi di Beirut, Libanon. Foto: Mohamed Azakir/Reuters

Kerusuhan itu terjadi ketika pemerintah mengadakan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk program reformasi yang diharapkan dapat menyelamatkan ekonomi Lebanon.

Merespons kerusuhan yang meluas, Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, menyerukan pertemuan kabinet darurat pada Jumat untuk membahas situasi moneter.

Krisis moneter di Lebanon ini berakar pada korupsi dan pemborosan pada dekade ini. Menyebabkan harga makanan melonjak, pengangguran meningkat, dan tak bisa mengontrol nilai tukar mata uang.

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona



m.kumparan.com/amp/kumparannews/di-tengah-pandemi-corona-warga-lebanon-demo-rusuh-karena-mata-uang-melemah-1taxjPJ1jTT