Kaskus

Story

pearllyAvatar border
TS
pearlly
The Dark Side
Gadis kecil berumur sepuluh tahunan itu terduduk dibawah pohon sambil menangis tersedu-sedu. berjongkok diantara kegelapan hutan yang pekat. ia tidak ingat telah berjalan terlalu jauh dari villa hingga masuk ke dalam tempat yang tak pernah ia tahu sebelumnya.

ia menatap sekitar, gelap dan suara suara aneh hewa terdengar di seluruh penjuru membuatnya lebih ketakutan lagi. ia menyesal sekali telah berjalan-jalan sendirian seperti ini. sekarang bagaimana caranya untuk bisa pulang? pasti keluarganya juga tengah mencari dirinya sekarang.

gadis itu lalu tersentak kaget karena tiba tiba terdengar suara berisik dari semak semak didepannya. ia tidak bisa jelas melihat karena gelap, yang pasti diantara rimbunan semak semak itu ada dua buah bola mata yang bersinar memantulkan cahaya. ia Cumiik histeris.

gadis kecil itu semakin ketakuran dan berpikir didepan sana pasti hewan buas yang kelaparan yang akan mengincar dirinya untuk santapan.

ia menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah. ia tidak bisa berbuat apa apa karena ketakutan, walaupun hanya untuk bergerak. ia berharap ini hanya mimpi yang akan cepat berlalu. suara itu semakin terdengar mendekat. ia biasa merasakan sesuatu tengah bernafas tepat didepannya. dan makhluk itu sudah pasti akan memangsa dirinya detik ini juga.

tapi... untuk beberapa saat berlalu dan tidak ada sesuatu yang terjadi. gadis itu heran. ia memberanikan diri untuk mengintip di celah jarinya. tanpa diduganya.. seekor anjing berukuran besar duduk dihadapannya, menatap dirinya sambil menjulurkan lidah lalu menjilati bulu di kaki kanannya. selain ukurannya yang tidak biasa, anjing itu mempunyai ekor yang aneh. ada dua ekor panjang menjuntai disana.

gadis itu mengerjap. seakan heran kenapa ada dihutan mengerikan seperti ini. dengan ragu gadis itu bangkit, ia mengulurkan tangan kanannya ke atas kepala anjing itu. setelah mengetahui anjing berwarna putih itu tidak berbahaya baginya, di usapnya kepala hewan itu dengan lembut. si anjing juga terlihat menyukai perlakuan gadis itu. ia menggerak gerakan ekornya riang.

"kau sendirian? aku juga" gumam gadis berambut pendek itu seakan si aning mengerti akan ucapannya

dengan kehadiran anjing ini, gadis itu yang mulanya merasa takut karena sendirian ditengah hutan merasa lebih baik daripada sebelumnya. apalagi anjing ini sangat manis. walaupun sekilas anjing itu mirip serigala dengan telinga besar

"Kau punya nama?" tanya si gadis, dengan masih mengelus anjing besar yang sedang meringkuk disampingnya, "Namaku Kinta. asal kau tau saja. sepertinya aku harus memberimu nama, biar aku gampang memanggilmu.
bagaimana kalau Benji? seperti nama kakakku. tapi dia sudah berada disurga bersama mamaku."

kinta mulai berbicara banyak hal, tentang alasan kakaknya meninggal dan juga papanya yang selalu super sibuk dalam pekerjaannya. dan juga bercerita tentang liburannya di pulau bali saat ini, serta ketidak sukaannya tinggal di vilaa yang sangat disukai mamanya karena saat di dalam sana, kinta amat merindukan mamanya. setidaknya sekarang di tengah hutan ini, dia merasa tidak sendirian.

tak lama, benji tiba tiba berdiri, membuat kinta heran dengan tingkah anjing itu. benji berlari kecil kedalam semak semak sampai tidak terlihat lagi keberadaannya. kinta memanggil manggil benji, tapi sesaat kemudian benji keluar dari sana dengan perilaku aneh. seperti sedang kebingungan.

kinta berdiri, " kau mau kemana?" lalu benji berputar putar di kaki kinta sesaat lalu kembali menuju semak semak.
"kau mau kemana? benji jangan pergi. disini saja" kata kinta bingung

lalu anjing itu melangkah lagi kedalam semak, kinta mau tidak mau mengikuti benji karena takut ditinggal sendirian. anjing itu terus berjalan melewati rimbunan pepohonan dan semak hutan. kinta mengekor dibelakang. sampai akhirnya kinta melihat sinar, bukan sinar dari bulan. tampak lebih jingga dari tempatnya sekarang. ia tersenyum karena menyadari itu adalah sinar sebuah lampu.

benji kemudian berhenti dan duduk menunggui kinta mendekat kearahnya

"kau memberiku jalan pulang. bagus anjing pintar!" puji kinta sambil mengelus kepala benji senang

ia sedikit melangkah maju dan keluar dari hutan. jalanan aspal sepi terlihat didepan matanya. ia tau jalanan ini tidak jauh dari villanya berada dan.. kinta merasa sangat senang sebentar lagi ia akan bisa pulang kerumah.

ia membayangkan betapa khawatirnya ayahnya sekarang, apalagi ini cukup larut malam. ia menoleh kearah benji tapi matanya seketika melebar benji tidak ada dimanapun. dimana anjit itu? kenapa dia menghilang? padahal kinta berencana akan membawanya pulang karena sepertinya anjing itu tidak berpemilik. ia memanggil manggil nama anjing itu berulang kali tetapi si anjing tidak segera muncul kembali. kinta sangat kecewa, akhirnya dengan  terpaksa ia beranjak dari tempatnya dan melangkah pulang menuju villa...

*****

sekarang, sebelas tahun kemudian..

"iya.. gue ada di villa bokap yang ada dibali. liburan disinilah sekali kali menjauh dari hiruk pikuk jakarta, Gi. lo sendiri jadi ke jogja?" tanya kinta pada seseorang di ujung ponselnya.

Gigi, sahabat kinta yang kuliah satu jurusan dengannya menjawab dengan nada sebal, "belum nih. lusa palingan. nunggu gue mendingan flunya, Ta"

kinta menarik simpul tali sepatunya dengan lebih kencang, ponselnya masih berada ditelinganya, ia mengimpit benda itu dengan bahu kirinya, "oh, Get Well Soon, sayang. ini gue siap siap mau ke rumah Harris, teman baru gue disini. dia mau nunjukin hasil foto fotonya ke gue. gue dah ceritakan klo dia punya hobby yang sama kaya gue?"

"cieh.. belum seminggu aja dah punya gebetan.. Good luck ya Ta. gue juga mau mandi dulu."

kedua tali sepatu kinta dah terikat dengan sempurna, ia memegang ponselnya seraya berdiri dari kursi, sebelah tangan meraih tas berbahan jeans dan mencangklongnya, "oke. nati telepon lagi ya. bye"

"Bye!" balas gigi. kinta mematikan panggilannya lalu segera menuju garasi. pak hilman sudah ada disana untuk menunggu majikan mudanya sambil membersihkan kaca mobil

" pak. kita berangka sekarang ya." kata kinta bersemangat. gadis itu segera saja masuk kedalam mobil putih itu dengan perasaan bahagia.

*****

kinta akhirnya tiba didepan rumah Harris. mobilnya kemudian berhenti dari kaca mobil dilihatnya rumah megah berwarna putih itu dengan senyum mengembang. laki laki berkacamata yang ditemuinya di kafe beberapa hari lalu telah memenuhi hatinya dengan bunga bunga sepanjang waktu. senyum laku laki itu yang membuat kinta merasa tertarik dan juga ternyata mereka mempunyai hobi yang sama, yaitu fotografi.

kinta keluar dari mobil. lalu berkata pada pak sopirnya dari jendela, "nanti nunggu saya kirim pesan ya pak klo mau menjemput."

"siap, den" jawab pak hilman. sudah setelah itu, mobil hitam itu bergerak pergi

saat kinta membalikan badan hendak memasuki halaman luas rumah Harris, betapa terkejutnya ia ketika mendapati Harris sudah berdiri dibelakangnya, menatapnya dalam sambil menyunggingkan senyum yang sangat ia kagumi itu. kinta membalas senyumannya dengan kikuk, masih terkejut dengan kehadiran Harris, ia bertanya dalam hati sejak kapan harris berada disana?

"aku sudah menunggumu, bagaimana klo kamu segera masuk saja? dan kutunjukan hasil potretanku?" tanya Harris ramah

kinta segera mengangguk. memang itulah alasan dirinya kemari. mereka berdua masuk kedalam rumah, mata kinta melebar kagum dengan desain interior rumah haris. klasik

*****

Spoiler for Next Part:


The Dark Side
Diubah oleh pearlly 14-06-2020 05:17
Richy211Avatar border
bukhoriganAvatar border
anon009Avatar border
anon009 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.5K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
pearllyAvatar border
TS
pearlly
#12
Pertolongan datang


"Aden! Tolong! Tolong!" teriak si mbok dengan sekuat tenaga tapi percuma saja. villa ayah kinta berada jauh dari villa villa lain disekitarnya. kemudian wanita paruh baya itu berlari ke arah tuan mudahnya yang tengah diseret ke arah ruang tamu.

ternyata di ruang tamu masih ada satu orang lagi yang sedang menunggu. kinta sudah pasrah dengan apa yang terjadi selanjutnya. ia tidak mungkin bisa melawan ketiga pria bertubuh besar itu seorang diri. lalu orang yang menyeretnya tiba tiba melemparkan tubuhnya ke sofa panjang dengan sangat kasar.

kinta mendesis kesakitan sambil memegangi bahu kanannya yang terbentur bagian sofa yang keras. si mbok yang dari tadi histeris segera diatasi oleh salah satu dari mereka, wanita paruh baya itu diikat lagi dan disumpal mulutnya. kinta ingin menangis saat itu juga. entah bagaimana malam ini akan berakhir. apakah akhir hidupnya ada ditangan para perampok ini?

"bos, bagaimana klo sebelum kita pergi, kita sikat cewek ini kan lumayan,bos!"

kinta bergidik mendengar perkataan mereka. tatapan ketiga orang itu kini sedang tertuju kearahnya. tatapan tatapan yang membuatnya ngeri.

"bagus juga idemu"

tak lama seseorang yang di panggil bos oleh kedua orang itu segera mendekati kinta. ia dengan kasar membuka baju kinta sampai terdengar robekan.

"Tolong!! apa yang akan kau lakukan? Brengsek!" teriak kinta histeris sambil menendang nendang orang itu

Plak!! sebuah tamparan bersarang di pipi kirinya. membuat kepala kinta pusing karna saking kerasnya tamparan itu. perih dan panas rasanya bercampur jadi satu

kali ini orang yang di panggil bos oleh yang lainnya itu memegangi kedua tangan kinta dengan sebelah tangannya yang berukuran besar dan sebelah tangan yang lain mencoba meraba dadanya. kinta tidak bisa berkutik, ia hanya bisa berteriak jisteris sambil menutup mata, kemudian..

terdengar suara gedebuk yang kencang di depannya. kinta membuka mata dan mendapati orang itu tersungkur dibawah laintai sambil meringis kesakitan dan ternya seseorang yang telah membuat perampok itu terjatuh adalah benji!!

betapa bahagianya kinta melihat laki laki itu berada disini. ia menangis sejadi jadinya karena sudah tidak bisa membendung air matanya lagi. takut dan terguncang. benji menoleh kearah kinta dengan tatapan sedih dan marah, ia segera melepaskan jaket yang dikenakannya untuk diberikan pada gadis yang pakaiannya tengah robek robek tidak karuan itu

"pakai ini dulu" kata laki laki itu seraya menyelimutkan jaketnya ke dada kinta

"kau datang kesini hanya untuk mencari mati?" tanya orang bertubuh agak kurus dengan suara tinggi. disusul suara seringai

benji menoleh dan menatap tajam kearah dua orang didepannya, "kalian pergi sekarang atau malam ini akan menjadi mimpi buruk untuk kalian semua!" katanya penuh kemarahan

melihat orang yang disayanginya diperlakukan dengan kasar seperti tadi membuat benji tidak bisa menerima dan juga membuat dadanya sakit. ia sudah cukup bersabar dengan membiarkan para bedebah itu masih bisa menghirup udara di detik ini

"jangan banyak omong, bocah tengik!"

kedua orang itu langsung saja bergerak kearah benji dan melancarkan pukulan pukulannya. kinta sanggup melihat benji sendirian melawan dua orang jahat itu

kemungkinannya akan sangat kecil untuk bisa menang. karena dari postur tubuhnya saja, tubuh benji tidak sebesar kedua orang itu. ia berdoa dalam hati agar benji tidak akan terluka sedikitpun.

tetapi tanpa disangka benji pandai berkelahi. benji dapat mengatasi ketiga orang itu secara bersamaan. sedikit dari pukulan mereka yang mengenai laki laki itu. malahan benji berhasil memukul mundur mereka semua. benji seperti dirasuki setan. benji menyarangkan pukulannya tanpa ampun sampai salah satu dari mereka berlari kabur. salah seorang lagi terkena hantamannya dan terjatuh diatas meja ruang tamu sampai meja itu roboh berantakan. kinta sebenarnya heran, ukuruna tubuh benji tidak sebesar mereka tapi kekuatan laki laki itu sungguh diluar perkiraan, benji sangat kuat

"jika kalian masih disini, itu artinya kaliat siap mati!" ancar benji

suara benji menbuat kinta yang mendengarnya jadi merinding. kesan menakutkan benjii muncul lagi. kedua orang yang terkapar diatas lantai itu tampak sudah tidak bisa berbuat apa apa. setelah bisa menguasai diri, kinta teringat dengan si mbok. ia segera bergerak kearah si mbok yang berjarak lima meter dari tempatnya sekarang untuk melepaskan ikatannya. dengan tangan bergetar, kinta akhirnya bisa melepas semua ikatan si mbok

duarr!! sebuah letupan keras dari sebuah pistol membuat kinta menoleh. "Benji!!" pekik kinta histeris karena ternyata satu tembakan itu telah diarahkan kearah benji. ia sudah bangkit untuk menghampiri laki laki itu ketika melihat sebuah peluru berdenting jatuh keatas lantai dengan cucuran darah diiringi suara tawa menyeringai

"astaga!" gumam kinta. ia dapat melihat tembakan itu tidak berpengaruh apa apa pada benji. laki laki itu masih berdiri tegak disana. itu tidak mungkin!

dan lagi.. satu tembakan.. dua tembakan.. tiga tembakan terdengar, "Benji!!" teriaknya lagi. kinta menangis melihat laki laki itu ditembaki dengan membabi buta, ia tidak ingin benji mati

sungguh tidak bisa di percaya!! kinta melihat sendiri dengan matanya, lagi lagi tembakan yang bersarang di tubuh benji tidak berpengaruh apa apa. satu per satu peluru yang bersarang ditubuh benji keluar dengan sendirinya jatuh keatas lantai. suara tawa benji menggema dengan keras menertawakan kebodohan yang dilakukan oleh manusia manusia didepannya.

"kalian masih mau bermain-main?" tanya benji dengan suara yang terdengar berbeda

*****
ariefdias
banditos69
banditos69 dan ariefdias memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.