• Beranda
  • ...
  • Jambi
  • [COC Reg. Jambi] Fakta Menarik Tentang Suku Anak Dalam Jambi

hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
[COC Reg. Jambi] Fakta Menarik Tentang Suku Anak Dalam Jambi


gambar

Indonesia sangat dikenal dengan beragam macam suku dan budayanya. Setidaknya dari catatan Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 lalu negeri ini memiliki sekitar 1.340 suku bangsa. Maka dari itu, dengan banyak sekali suku Indonesia disatukan oleh istilah Bhineka Tunggal Ika yabg berarti Walau berbeda-beda tapi tetap satu jua.

Namun, pengelompokan suku di Indonesia belum ada data yang valid dan jelas. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi perpindahan penduduk, adanya percampuran budaya, serta pengaruh eksternal.



gambar

Di antara sekian banyak suku yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Suku Anak Dalam di Jambi. Keberadaan dari suku tersebut belum terlalu dikenal di masyarakat karena keberadaannya yang tinggal jauh dari jangkauan manusia pada umumnya, apalagi sifat mereka yang suka berpindah-pindah (Nomaden).

Jika, ditelisik banyak sekali fakta menarik perihal suku anak dalam tersebut. Nah, kali ini ane coba mengeksplor tentang suku terdalam di provinsi Jambi itu. Apa saja? Yuk terus geser ke bawah buat informasi selanjutnya!

1. Asal Usul Suku Dalam



gambar

Hingga saat ini, sejarah dari suku anak dalam belum terlalu banyak diketahui secara jelas. Namun, dari catatan Depsos pada tahun 1988 yang telah dimuat di BMT menceritakan bahwa suku anak dalam merupakan sekelompok prajurit yang diutus untuk dikirim sebagai prajurit perang menghadapi kerajaan Tanjung Abung.

Raja Pagar Ruyung yang saat itu memimpin mengirim pasukan untuk menghabisi kerajaan Jambi. Sekelompok pasukan serang itu telah berjanji dan beritikad untuk tidak akan kembali sebelum misi mereka berhasil.

Namun, semuanya berubah ketika ditengah perjalanan pasukan tersebut harus kehabisan bekal. Ditambah kondisi pasukan itu berada di dalam hutan belantara yang luas. Karena telah diikat janji sebelumnya, para prajurit malu untuk pulang, sedangkan untuk melanjutkan perjalanan lagi pun tidak mampu karena kondisi mereka yang mengalami kelaparan.



gambar

Akhirnya dengan kesepakatan bersama mereka memutuskan untuk tetap bertahan hidup di dalam hutan. Seiring berjalannya waktu, pasukan itu membentuk kebudayaan sendiri hingga menjadi Suku Anak Dalam seperti apa yang dikenal saat ini.

Selain itu, versi lainnya menyebutkan bahwa suku anak dalam merupakan berasal dari Sumatera Barat. Dikisahkan mereka adalah orang-orang yang tak ingin ikut berperang dengan Belanda hingga harus lari ke dalam hutan Jambi. Hal ini diperkuat dengan kesamaan bahasa dan adat istiadat dengan suku Minangkabau.

Sampai saat ini memang masih banyak versi tentang sejarah suku anak dalam. Namun, yang jelas mereka merupakan kelompok manusia yang tinggal di dalam hutan di daerah Jambi.

2. Kepercayaan Suku Anak Dalam



gambar

Mengenai kepercayaan dari suku anak dalam atau suku kubu ini masih menganut animisme yaitu sebuah keyakinan bahwa setiap benda yang ada di muka bumi mesti dihormati atau juga memiliki kepercayaan akan roh-roh nenek moyang. Namun, saat ini suku anak dalam ada juga yang telah beragama Islam.

3. Hidup Nomaden



gambar

Perihal tempat hidup suku anak dalam, mereka sering berpindah-pindah sesuai dengan keadaannya. Biasanya mereka akan berpindah ketika pergantian musim. Adapun standarnya ialah daerah sekitar tempat tinggal mereka sudah tak ada lagi tanaman untuk bahan makanan juga hewan untuk diburu.

Selain perkara tersebut, mereka juga berpindah akibat kematian. Suku Anak Dalam tidak mengubur siapa saja yang meninggal. Mereka akan membuat semacam bale-bale setinggi 1,5 m dan meletakkan jenazah di dalamnya. Setelah itu mereka akan pergi meninggalkan tempatnya sejauh 10 km. Jika ingin kembali mereka harus menunggu minimal 3 tahun.

4. Pakaian Suku Anak Dalam



gambar

Untuk pakaian keseharian suku anak dalam kadang kali tidak menggunakan pakaian, namun ada juga yang menggunakan kulit kayu atau kain untuk menutupi kemaluannya.

Sementara untuk wanita menggunakan kain kemben untuk bagian atas dan satu lagi untuk bawahan. Selain menjadi pakaian, kain pun digunakan untuk mahar pernikahan dan membayar denda adat. Jika melakukan kesalahan, maka harus membayar denda adat dengan kain.

5. Kehidupan Sehari-hari Suku Anak Dalam



gambar

Dalam enjalani kehidupan, suku yang tinggal di wilayah Jambi ini sering kali mengandalkan hasil alam sebagai penopang hidupnya. Seperti untuk mandi, mereka menggunakan sungai, tidur pun kerap kali di atas tanah. Tapi, ada juga yang sengaja mendirikan tenda untuk berteduh.

Selain itu, dalam mencukupi kebutuhan pangan mereka juga mengandalkan bahan makanan dari bumi. Suku anak dalam ini kerap kali melakukan perjalanan mencari hasil hutan. Kegiatam semacam ini disebut dengan berkinang atau berimbo.

Kemudian, mereka juga senang berburu untuk memenuhi kebutuhan makannya. Berbekal senjata tombak, suku anak dalam akan dengan mudahnya mendapatkan hewan buruan. Berladang juga menjadi salah satu bagian kehidupan dari suku satu ini. Mereka menanam sayur-sayuran, jenis ubi-ubian.

Namun, keberadaan suku anak dalam saat ini terancam karena banyaknya penebangan hutan yang dilakukan. Sebaiknya pemerintah juga bertindak dalam mengatasi hal ini, karena masalah tersebut sudah menyangkut hak hidup manusia. Kemudian akses menuju suku anak dalam juga dibangun, agar tidak kesenjangan terhadap mereka.

Sumber :

1

2

3
Diubah oleh hvzalf 10-06-2020 09:45
Laruku07
annlaska
tien212700
tien212700 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.7K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Jambi
JambiKASKUS Official
844Thread224Anggota
Tampilkan semua post
agungdar2494Avatar border
agungdar2494
#3
masih ada ampe jaman skrg ya?
hvzalf
iissuwandi
Laruku07
Laruku07 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.