finansialku.comAvatar border
TS
finansialku.com
Amerika Serikat Resmi Alami Resesi Ekonomi Akibat Virus Corona
Amerika Serikat resmi masuk resesi ekonomi akibat paparan virus corona, resesi dunia bakal lebih parah dari PD II. Gimana, nih?

Ketahui informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!
 
Ekonomi AS Lesu, Resmi Masuk Resesi

Selasa (09/06), Anggota Komite Siklus Biro Riset Ekonomi Nasional AS (NBER) mengumumkan kalau perekonomian AS semakin lesu, yang membuat negara adidaya ini resmi masuk ke lubang resesi.

Hal ini dilaporkan oleh BBC melalui laman money.kompas.com. Pengumuman ini dikeluarkan setelah ada pertimbangkan skala dan tingkat keparahan kontraksi ekonomi AS saat ini.

Untuk informasi tambahan, resesi adalah keadaan di mana sebuah negara mengalami penurunan ekonomi secara signifikan.

Hal ini dibuktikan dari aktivitas produksi, pekerja, dan indikator lainnya, seperti Produk Domestik Bruto.


 
Dikatakan, kegiatan ekonomi dan angka pengangguran sangat jelas mencapai puncak saat Februari 2020 sebelum anjlok.

Pengumuman ini kemudian juga secara resmi mengakhiri periode ekspansi ekonomi Amerika Serikat setelah mencetak rekor terlama, yaitu satu dekade.

Pengumuman resesi saat ini, berbeda dengan sebelumnya, karena diumumkan dalam waktu yang singkat, yaitu hanya empat bulan dari dimulainya resesi.

Biasanya, saat alami resesi, Komite terkait biasanya akan menunggu waktu yang cukup lama untuk memastikan dan mengumumkan resesi.

Sebut saja pada 2007, sebagaimana dilansir finance.detik.com, saat ekonomi AS merosot, Komite terkait baru menyatakan awal resesi 12 bulan setelahnya.

“Dalam memutuskan apakah akan mengidentifikasi resesi, komite menimbang kedalaman kontraksi, durasinya, dan apakah aktivitas ekonomi menurun secara luas di seluruh perekonomian.” Tulis pihaknya, dikutip laman Reuters melalui internasional.kontan.co.id, Selasa (09/06).
Selain itu, pihak Komite Siklus NBER juga turut mengumumkan kalau pandemi dan respon kesehatan masyarakat saat ini, mengakibatkan penurunan dengan karakteristik dan dinamika yang berbeda dari resesi sebelumnya.

Adapun, hasil riset yang dilakukan oleh Komite terkait menunjukkan kalau produk domestik bruto (PDB) AS turun pada tingkat tahunan sebesar 4,8 dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Sementara tingkat pengangguran naik drastis dari 3,5 persen pada Februari, ke 14,7 di bulan April, dan 13,3 persen di bulan Mei lalu.

Sebelumnya, beberapa pengamat ekonomi sudah memprediksikan kalau AS akan masuk jurang resesi sejak beberapa bulan ke belakang.
Melansir laman cnnindonesia.com, Jumat (10/04) lalu, sebanyak 45 ekonom sudah sepakat kalau Amerika Serikat sedang mengalami resesi.
Mereka memprediksikan kalau resesi di Amerika Serikat akan berlangsung hingga pertengahan tahun.
 
Ekonomi Dunia: Terburuk Dalam 80 Tahun Terakhir

Resesi nyatanya bukan hanya terjadi pada negara adidaya saja. Australia juga sedang masuk jurang resesi.

Sebagaimana dilansir laman cnbcindonesia.com, nilai tukar dolar Australia terus alami perlemahan sejak awal perdagangan hari ini, Selasa (09/06).


 
Bukan hanya dirasakan oleh Australia dan Amerika, resesi ini terjadi di seluruh dunia, sebagaimana diramalkan oleh Bank Dunia.

Bank Dunia sudah memproyeksikan kalau tahun ini perekonomian global akan mengalami resesi dunia terburuk sejak 80 tahun terakhir.

“Ekonomi global menderita pukulan yang menghancurkan. Proyeksi dasar kami, ini bahkan menciptakan resesi terdalam sejak perang dunia kedua.” Tutur David Malpass, Presiden Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects yang dirilis pada Senin (08/06), dikutip laman katadata.co.id, Selasa (09/06).
Meski sebenarnya beberapa negara sudah menghentikan proses lockdown dari virus corona dan mulai membuka kembali perekonomian di beberapa sektor, nyatanya tidak akan bisa menutupi kerugian yang disebabkan oleh virus corona.

Tahun ini, melansir laman katadata.co.id, Produk Domestik Bruto (PDB) Global diperkirakan akan terkoreksi sebesar -5.2 persen.

Ini tentu berbanding terbalik dengan outlook yang telah dirilis Bank Dunia pada awal tahun lalu, yang mengatakan adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 2,5 persen.

Tahun ini, beberapa negara maju diprediksi akan terontraksi hingga 7 persen. Seperti Jepang yang diprediksi akan alami kontraksi terbesar yaitu 9,1 persen.

Kemudian Amerika Serikat yang diprediksi akan minus 7 persen, Uni Eropa minus 6,1 persen.


 
Sementara negara emerging dan berkembang, akan minus 2,5 persen pada tahun ini.

Ekonomi India akan alami minus 3,2 persen, sementara Brasil akan mengalami kontraksi hingga 8 persen.

Kendati begitu, kabar baiknya, tahun depan, ekonomi negara maju diperkirakan akan alami pertumbuhan sebesar 3,9 persen.

Begitu juga Uni Eropa yang akan tumbuh sebesar 4,5 persen, Amerika Serikat sebesar 4 persen, dan Jepang 2,5 persen.

Begitu pula yang akan terjadi dengan negara emerging dan berkembang, yang akan kembali tumbuh sebesar 4,6 persen.

Di mana Tiongkok akan tumbuh 6,6 persen, Brasil 2,2 persen, dan India akan alami pertumbuhan sebesar 3,1 persen.
Resesi dunia sepertinya bukan lagi menjadi fenomena yang asing, karena prediksi ini sudah datang sejak jauh-jauh hari, di mana banyak negara masih kalang kabut menangani virus corona.

Pelonggaran PSBB pun sepertinya tidak bisa mengobati lubang kemerosotan yang terlalu dalam dirasakan oleh berbagai negara.

Karena meski dikatakan sudah bebas dari virus corona, new normal akan tetap membatasi ruang gerak manusia dalam bersosialisasi.

 
Spoiler for Sumber Referensi:



Diubah oleh KASKUS.HQ 09-06-2020 19:45
m4ntanqv
amdar07
darwinsilb
darwinsilb dan 39 lainnya memberi reputasi
36
9.2K
121
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Tampilkan semua post
didit.dAvatar border
didit.d
#4
ada dampak nya ke negara ini? pasti ada emoticon-Big Grin
tepsuzot
joki.ngepot
MaKuCuLa
MaKuCuLa dan 7 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.