Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Diduga Jadi Korban Rasisme, 3 Warga China Dibunuh-Dibakar di Zambia


Lusaka -
Tiga warga China dibantai di Lusaka, Zambia. Ketiganya diduga menjadi korban sentimen anti-China yang sedang memanas di Zambia di tengah pandemi virus Corona.

Korban yakni Cao Guifang (52), perempuan pemilik gudang tekstil di Lukasa dan 2 anak buahnya, Bao Junbin (58) dan Fan Minjie (33).
Aksi keji itu dilakukan oleh 3 warga Zambia pada 24 Mei lalu. Polisi mengatakan, ketiganya berpura-pura menjadi pembeli.

Dalam rekaman CCTV sepanjang 17 menit, ketiganya tampak memukuli korban hingga tewas di halaman, sebelum menyeret jenazah ketiganya ke dalam gudang.
Di situlah rekaman berakhir. Menurut polisi, para pelaku kemudian memotong-motong tubuh mereka dan menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar dari bisnis pakaian Blue Star itu untuk membakar tubuh mereka dan bangunan gudang. Butuh tiga hari bagi pemerintah Zambia untuk mengevakuasi sisa-sisa jenazah korban dari puing-puing bangunan.

Sebelum melarikan diri, para pelaku menggerebek properti korban untuk mengambil barang-barang berharga. Sebuah parang bernoda darah ditemukan oleh polisi.


Pada hari-hari menjelang pembunuhan itu, Wali Kota Lusaka Miles Sampa menuduh seorang bos China di wilayahnya melakukan "perbudakan," menggunakan istilah "Chinaman," yang kemudian memicu perpecahan rasial.

Sampa bahkan mengunggah video di Facebooknya yang mengatakan bahwa "virus Corona tidak berasal dari orang hitam Zambia. Virus ini berasal dari Cina."

Ada sekitar 22.000 warga negara China yang tinggal di Zambia, yang mengoperasikan 280 perusahaan, sebagian besar tersebar di Lusaka dan Copperbelt di utara. Beijing memiliki sekitar 44% dari utang Zambia, yang menimbulkan ketakutan di antara beberapa warga Zambia bahwa China memiliki terlalu banyak kendali atas negara itu.
Sementara polisi tidak secara langsung mengaitkan pembunuhan itu dengan sentimen anti-Cina. Kejahatan itu muncul sebagai pengingat akan ledakan kekerasan yang dihadapi beberapa orang China ketika tinggal di Zambia, mitra kunci bagi China di sepanjang proyek Belt and Road yang didambakan.

"Bahkan beberapa orang yang tinggal di sini selama lebih dari 20 tahun, mereka juga terkejut dengan kegiatan kriminal semacam itu," kata Eric Shen, seorang pengusaha China yang telah tinggal di Zambia selama lebih dari satu dekade.


sumur

https://news.detik.com/internasional...ar-di-zambia/1

hahaiaya cilakaa luewaa welass waaa kalau menurut PKC yang rasis itu white waa emoticon-Imlekemoticon-Imlek
tepsuzot
reita96
novriexx
novriexx dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Tampilkan semua post
akun.internetAvatar border
akun.internet
#5
// Ada sekitar 22.000 warga negara China yang tinggal di Zambia, yang mengoperasikan 280 perusahaan //

Ini negara sudah kena debt trap Mengleng.
Lockdown666
adamyvon
adamyvon dan Lockdown666 memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.