GemaindAvatar border
TS
Gemaind
Masyarakat Anti Komunis Tolak Presiden Beri Kebebasan Pakai Atribut PKI


SUARAMERDEKA.ID – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Anti Komunis (GMAK) menolak kebebasan untuk memakai atribut PKI yang diberikan Presiden Jokowi. Paham komunis yang memiliki sejarah kelam di Indonesia seharusnya menjadi acuan agar ideologi komunis dihilangkan dari Indonesia.

Orator GMAK Afandi memprotes pernyataan Presiden Jokowi yang melarang TNI-Polri tidak boleh berlebihan untuk merazia orang-orang yang memakai atribut PKI. Ia menegaskan, ideologi komunis adalah ancaman terhadap NKRI.

“Hari ini kami konsisten dari lubuk hati yang paling dalam, bentuk kepedulian kepada bangsa ini. Sehingga hari ini kami masih ada di depan jalan Merdeka Barat. Untuk meminta kepada bapak Presiden, Kapolri, Panglima TNI. Untuk melakukan melakukan operasi terhadap antek-antek PKI. Terhadap simpatisan PKI yang melakukan komunikasi secara nyata,” kata Afandi dalam orasinya di depan Istana Negara, Jumat (5/6/2020).

Ia melanjutkan, selama ini kajian-kajian ideologi/paham komunis sudah sering dilakukan oleh kader simpatisan PKI. Ia bahkan menyebut salah satu tempat yang kerap melakukan kajian tersebut adalah LBH Jakarta.

“Kita tahu bahwa di Jakarta, yaitu di LBH Jakarta sering ada diskusi yang melakukan kajian-kajian yang dilakukan oleh kader-kader simpatisan PKI. Itu dilakukan secara nyata, itu tidak bisa pungkiri, kami sesama aktivis tahu. Para intelejen pun tahu bahwa keberadaan komunis masih nyata,” ujarnya.

GMAK secara tegas menolak keberadaan komunis di Indonesia. Afandi meminta Presiden Jokowi  belajar dari sejarah kelam yang dilakukan PKI kepada bangsa.

“Sehingga kami menolak kebebasan yang diberikan kepada komunis oleh Presiden. Negara kita menolak keberadaan PKI. Karena mereka memiliki sejarah kelam, dimana mereka membantai para rakyat maupun para ulama maupun TNI pada waktu itu. Sehingga sejarah kelam pada NKRI dan Pancasila, perlu kita matikan,” tegasnya.

Menurut Afandi, meski sudah dibubarkan, namun PKI masih merajalela. Pernyataan Presiden yang  memperbolehkan antek-antek PKI masih menggunakan lambang-lambang PKI dirasa GMAK menyakitkan hati rakyat. Demikian pula adanya kajian-kajian paham komunis.

“Sehingga hari ini kita tidak boleh diam. Kita sudah muak dengan bapak Presiden yang menginstruksikan kepada panglima, kembali memberikan kebebasan, tidak boleh ada razia untuk PKI. Ini artinya bahwa kita membiarkan negara kita diganggu, dirongrong. Kita dihabisi secara diam-diam,” imbuhnya. (OSY)


Masyarakat Anti Komunis Tolak Presiden Beri Kebebasan Pakai Atribut PKI

Siapa yang memfasilitasi gerakan neo-PKI sudah mulai menampakkan diri. Umat Islam harus segera merapatkan barisan. Kita tegakkan panji-panji Rasulullah untuk melawan gerakan mereka.

Umat Islam dari semua organisasi tidak boleh diam. TNI, Polri, NU, Muhammadiyah, Persis dll, Mari kita satukan tekad untuk melawan kekuatan neo-PKI.
rodmanbulls91
Siinaga
nona212
nona212 dan 5 lainnya memberi reputasi
0
2.5K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Tampilkan semua post
saoyuanAvatar border
saoyuan
#2
Yg bolehin bebas pke atribut PKI sapa? emoticon-Wakaka

UU mprs yg melarang PKI msh berlaku kan? Nih ormas dibayar sapa dah sampe ngaco emoticon-Big Grin
gigbuupz
Abc..Z
roninthirst
roninthirst dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.