- Beranda
- Stories from the Heart
Life onboard : Kehidupan crew kapal pesiar
...
TS
bigtimebabalu
Life onboard : Kehidupan crew kapal pesiar
People don't understand how stressful it is to explain what's going on in your head when you don't even understand it yourself.
Boomboclat!
Boomboclat!
Quote:
Spoiler for Here we go, Paisa!:
BEBERAPA WAKTU YANG LALU
Jumat, 21 maret 2020,
09:30 AM,
Port of call : southampton, UK.
Spoiler for port of southampton:
Quote:
Setelah menunggu dari jam 7 pagi, dan semalaman ga tidur, akhirnya gue bisa juga keluar dari kapal. Semua pegawai -yang di tread ini akan gue sebut crew member- akhirnya dipulangkan bertahap. Dan gue adalah rombongan 300 orang pertama yang akan dipulangkan. Kenapa dipulangkan? Yah karena wabah covid 19 ini bikin industri kapal pesiar mati. Siapa juga yang mau berwisata naik kapal pesiar -cruising- ketika kondisi lagi seperti ini.
Baru tepat 1 bulan gue join dikapal ini, gue masuk kapal 23 maret 2020, setelah hampir 4 bulan dirumah karena visa gue belom beres. Gue join di fort lauderdale, florida. 2 minggu cruise biasa dengan durasi masing-masing 7 hari dan 5 hari. Setelah itu crosing dari florida ke barcelona, spanyol, selama 2 minggu. Dan ketika crosing inilah corona meledak, ketika sampai dibarcelona kondisi sudah sebegitu parahnya, ketika itu italy sudah menerapkan lockdown.
Tanda rokok didinding yang beberapa menit ini gue cari akhirnya ketemu, cuaca disini cerah tapi masih belum musim panas jadi suhu sekitar 18 celcius. Dan gue butuh rokok.
"Mau kerja apa Dit lo dirumah? Udah pasti lama ini kita baru bisa kerja lagi. Mungkin tahun depan baru bisa pulih industri ini" Thomas, temen gue yang orang timur langsung buka obrolan pahit ketika liat gue mendekat. Ternyata disana sudah ada beberapa crew yang mayoritas orang indonesia sedang merokok.
"Gue ada bisnis warung makan kecil-kecilan di rumah Thom, pakai duit dari situ dulu buat survive lah, lo gimana? Balik kampung apa stay dijakarta?" Tanya gue sambil nyalain rokok merah putih, fiuh bufff, sedotan pertama sukses hangatkan tenggorokan gue.👍
"P el er, mana gue mau nikah lagi tahun depan, butuh modal malah begini keadaan" jawabnya sambil nyalain batang rokok baru. "Kejakarta gue juga bingung mau ngapain Dit, ga ada kerjaan pasti disana, pulang kerumah aja lah urusin ladang bapak dulu".
Pagi itu sekitar 15 menit kami melanjutkan obrolan pahit tentang nasib kami kedepannya. Yah paling tidak kami lebih beruntung daripada rekan kami sesama crew member dari china, india, mauritius, ecuador, dan beberapa negara eropa yang menyatakan negaranya sudah lockdown, jadi mereka ga bisa pulang dan stay dikapal entah sampai kapan karena tidak ada penerbangan kekotanya.
Tadi pagi gue juga denger kapten kapal bicara lewat PA sistem - publik addres sistem, speaker dimasing-masing kamar crew-, kalau kami cuma diijinkan docking -merapat- di southampton selama 3 hari untuk memulangkan crew, karena UK adalah satu-satunya negara yang saat itu masih membuka penerbangan internasional. Dan kepulangan akan dibagi secara bertahap setiap hari karena hrd tidak bisa menyiapakan akomodasi dan tiket jika kami pulang serempak dihari yang sama. Bayangkan antri scan koper aja tadi gue habisinin waktu hampir 2 jam. Nge he emang😀
Tepat jam 11 gue udah duduk dibus yang bakal bawa gue ke bandara. Ada dua rute bus, 1 ke london heathrow airport, yang satunya ke london gatwick airport. Setahuku crew yang naik etihad dan emirates ke heathrow, dan sisanya yang naik qatar menuju gatwick.
Kernet bus yang brewok bilang perjalanan memakan waktu 2 jam. Dan menjelaskan ketika sudah masuk airport kita tidak diijinkan untuk keluar wilayah airport lagi dengan alasan apapun. Kayanya ni kernet bukan orang india karena cengkok nya ga india banget, terdengar seperti aksen mandarin malah😀
Dua jam dibus memberikan waktu yang lebih dari cukup untuk gue mikir macem-macem. Yang ada mau pulang liburan malah banyak pikiran, terutama kepikiran duit😀
Tidur lah. Nanti juga dibangunin kalau sudah sampai. Lagian bus ini semua turun diterminal 5.
Baru tepat 1 bulan gue join dikapal ini, gue masuk kapal 23 maret 2020, setelah hampir 4 bulan dirumah karena visa gue belom beres. Gue join di fort lauderdale, florida. 2 minggu cruise biasa dengan durasi masing-masing 7 hari dan 5 hari. Setelah itu crosing dari florida ke barcelona, spanyol, selama 2 minggu. Dan ketika crosing inilah corona meledak, ketika sampai dibarcelona kondisi sudah sebegitu parahnya, ketika itu italy sudah menerapkan lockdown.
Spoiler for antri di HRD office:
Tanda rokok didinding yang beberapa menit ini gue cari akhirnya ketemu, cuaca disini cerah tapi masih belum musim panas jadi suhu sekitar 18 celcius. Dan gue butuh rokok.
"Mau kerja apa Dit lo dirumah? Udah pasti lama ini kita baru bisa kerja lagi. Mungkin tahun depan baru bisa pulih industri ini" Thomas, temen gue yang orang timur langsung buka obrolan pahit ketika liat gue mendekat. Ternyata disana sudah ada beberapa crew yang mayoritas orang indonesia sedang merokok.
"Gue ada bisnis warung makan kecil-kecilan di rumah Thom, pakai duit dari situ dulu buat survive lah, lo gimana? Balik kampung apa stay dijakarta?" Tanya gue sambil nyalain rokok merah putih, fiuh bufff, sedotan pertama sukses hangatkan tenggorokan gue.👍
"P el er, mana gue mau nikah lagi tahun depan, butuh modal malah begini keadaan" jawabnya sambil nyalain batang rokok baru. "Kejakarta gue juga bingung mau ngapain Dit, ga ada kerjaan pasti disana, pulang kerumah aja lah urusin ladang bapak dulu".
Pagi itu sekitar 15 menit kami melanjutkan obrolan pahit tentang nasib kami kedepannya. Yah paling tidak kami lebih beruntung daripada rekan kami sesama crew member dari china, india, mauritius, ecuador, dan beberapa negara eropa yang menyatakan negaranya sudah lockdown, jadi mereka ga bisa pulang dan stay dikapal entah sampai kapan karena tidak ada penerbangan kekotanya.
Tadi pagi gue juga denger kapten kapal bicara lewat PA sistem - publik addres sistem, speaker dimasing-masing kamar crew-, kalau kami cuma diijinkan docking -merapat- di southampton selama 3 hari untuk memulangkan crew, karena UK adalah satu-satunya negara yang saat itu masih membuka penerbangan internasional. Dan kepulangan akan dibagi secara bertahap setiap hari karena hrd tidak bisa menyiapakan akomodasi dan tiket jika kami pulang serempak dihari yang sama. Bayangkan antri scan koper aja tadi gue habisinin waktu hampir 2 jam. Nge he emang😀
Tepat jam 11 gue udah duduk dibus yang bakal bawa gue ke bandara. Ada dua rute bus, 1 ke london heathrow airport, yang satunya ke london gatwick airport. Setahuku crew yang naik etihad dan emirates ke heathrow, dan sisanya yang naik qatar menuju gatwick.
Kernet bus yang brewok bilang perjalanan memakan waktu 2 jam. Dan menjelaskan ketika sudah masuk airport kita tidak diijinkan untuk keluar wilayah airport lagi dengan alasan apapun. Kayanya ni kernet bukan orang india karena cengkok nya ga india banget, terdengar seperti aksen mandarin malah😀
Dua jam dibus memberikan waktu yang lebih dari cukup untuk gue mikir macem-macem. Yang ada mau pulang liburan malah banyak pikiran, terutama kepikiran duit😀
Tidur lah. Nanti juga dibangunin kalau sudah sampai. Lagian bus ini semua turun diterminal 5.
02:05 PM
London Heathrow Airport
Spoiler for antri koper:
Quote:
Setelah antri lagi nunggu bus keluarin koper akhirnya gue bisa tenang merenung di pinggir taxi run, smoking area.
Pasukan merokok masih tetap sama dengan yang tadi diport setelah dipikir. Kami berusaha ngobrol dan tertawa padahal dari wajah kami sih kusut banyak beban😅
Selama ini gue paling males urusan di airport adalah imigrasi dan check in konter. Astaga antrinya itu lho. Belom lagi karena corona ini mesti jauhan berdirinya. Pengen pipis tapi ga mungkin ninggalin antrian. Mau ngobrol sama temen di depan atau belakang, tapi kami sama-sama dalam mood ga pengen ngobrol😀
Beres checkin gue masih punya hampir 3 jam sebelum boarding gate buka. Dan apa yang gue lakuin? Bener, ngerokok lagi. Entah udah berapa batang hari ini. Sebelom keluar merokok coba nyari2 starbuck atau kopi lainnya, ternyata semua kompakan tutup. Akhirnya cuma beli air mineral yang ga karuan mahalnya.
"Bang, dijakarta nanti dijemput? Bareng aja udah sama saya, ada adik nanti jemput". Dedi, anak betawi asli yang kerja di bar departemen buka obrolan. Aduh, bukannya apa tapi gue lagi males banget ngobrol ded😑
"Gue home gatenya jogja Ded, dijakarta cuma transit sambil cari2 sate ayam nanti sebelom terbang lagi. Ahaha".
"Oh gitu, jam berapa ke jogjanya bang? Dia bertanya lagi, duh bagus sih maksudlo perhatian, tapi kan gue jadi harus cek tiket lagi di email buat jawab pertanyaan lo.😑
"Jam 7 malam sampai jogja Ded, ga hafal tiketnya gue. Ahaha" akhirnya 2 batang kemudian kami memutuskan masuk karena udara makin dingin dan pengen cepet masuk biat cari makan didalam terminal.
Imigrasi dan security paling habisin waktu 30 menit aja. Habis itu nyariin gate, sedikit cuci mata, cari makan yang akhirnya cuma dapat sandwith. Kira2 gue masih ad waktu 1 jam sebelom gate buka. Diruang tunggu gate, gue liat kiri kanan orang pada sibuk gunain wifi bandara buat telpon keluarga. Jadi inget ibu, belom kasih tau orang rumah kalau gue mau pulang. Apa surprize aja yak😅
"Assllkm, sehat bu?" Dilayar hp ibu terlihat ngantuk matanya, baru sadar dirumah udah malam mungkin dengan selisih waktu 7 jam kalau ga salah.
"Allhdllh sehat, mas pie? Urung mulai kerja?" Dan pertanyaan ini gue jawab habisin waktu 10 menitan buat jelasin ke ibu kalau gue bakal pulang karena bisnis sepi, ga ada tamu, dll dst😴
Akhirnya counter gate dibuka, tapi apes pegawainya cowo semua ahaha. Mana ni pegawai etihad yang cantik berhidung mancung🥰
Pasukan merokok masih tetap sama dengan yang tadi diport setelah dipikir. Kami berusaha ngobrol dan tertawa padahal dari wajah kami sih kusut banyak beban😅
Selama ini gue paling males urusan di airport adalah imigrasi dan check in konter. Astaga antrinya itu lho. Belom lagi karena corona ini mesti jauhan berdirinya. Pengen pipis tapi ga mungkin ninggalin antrian. Mau ngobrol sama temen di depan atau belakang, tapi kami sama-sama dalam mood ga pengen ngobrol😀
Beres checkin gue masih punya hampir 3 jam sebelum boarding gate buka. Dan apa yang gue lakuin? Bener, ngerokok lagi. Entah udah berapa batang hari ini. Sebelom keluar merokok coba nyari2 starbuck atau kopi lainnya, ternyata semua kompakan tutup. Akhirnya cuma beli air mineral yang ga karuan mahalnya.
"Bang, dijakarta nanti dijemput? Bareng aja udah sama saya, ada adik nanti jemput". Dedi, anak betawi asli yang kerja di bar departemen buka obrolan. Aduh, bukannya apa tapi gue lagi males banget ngobrol ded😑
"Gue home gatenya jogja Ded, dijakarta cuma transit sambil cari2 sate ayam nanti sebelom terbang lagi. Ahaha".
"Oh gitu, jam berapa ke jogjanya bang? Dia bertanya lagi, duh bagus sih maksudlo perhatian, tapi kan gue jadi harus cek tiket lagi di email buat jawab pertanyaan lo.😑
"Jam 7 malam sampai jogja Ded, ga hafal tiketnya gue. Ahaha" akhirnya 2 batang kemudian kami memutuskan masuk karena udara makin dingin dan pengen cepet masuk biat cari makan didalam terminal.
Imigrasi dan security paling habisin waktu 30 menit aja. Habis itu nyariin gate, sedikit cuci mata, cari makan yang akhirnya cuma dapat sandwith. Kira2 gue masih ad waktu 1 jam sebelom gate buka. Diruang tunggu gate, gue liat kiri kanan orang pada sibuk gunain wifi bandara buat telpon keluarga. Jadi inget ibu, belom kasih tau orang rumah kalau gue mau pulang. Apa surprize aja yak😅
"Assllkm, sehat bu?" Dilayar hp ibu terlihat ngantuk matanya, baru sadar dirumah udah malam mungkin dengan selisih waktu 7 jam kalau ga salah.
"Allhdllh sehat, mas pie? Urung mulai kerja?" Dan pertanyaan ini gue jawab habisin waktu 10 menitan buat jelasin ke ibu kalau gue bakal pulang karena bisnis sepi, ga ada tamu, dll dst😴
Akhirnya counter gate dibuka, tapi apes pegawainya cowo semua ahaha. Mana ni pegawai etihad yang cantik berhidung mancung🥰
20:00 PM
Ethihad Airways EY 0020
Spoiler for EY 0020:
Quote:
Pesawat besar ini isinya paling cuma sepertiga kapasitasnya, yang kebanyakan adalah crew member kapal gue. Ini yang keduakalinya gue naik etihad. Sorry to say, paling bagus secara service adalah emirates, qatar, baru maskapai ini😝
6 jam perjalan dari london ke abu dhabi, trus lanjut lagi setelah transit, dari abu dhabi ke jakarta 8 jam 40 menit.
Setelah pesawat take off pramugari mulai keliling pakai gerobak kasih snack sama minuman. Mayan ini mix peanut sama roti isi daging ga jelas buat ganjel perut😅
Rencana awal gue pengen mabok gratisan aja dipesawat biar tidur sambil nonton film di monitor. Samping kiri gue kosong sampai ujung lagi dekat jendela. Ga ada yang bisa diajak ngobrol. Depan gue orang indonesia, crew housekeeping departemen yang gue ga kenal namanya, walaupun sering pada diceritain kalau dia sombong karena udah punya jabatan jadi pool leader, ada satu strip dibahunya. Walaupun secara gaji kalah dibanding gue😜
Habis makan cemilan dan segelas whiskey cola gue mulai buka2 menu film di monitor dan seinget gue udah gue tonton semua selain frozen🤣🤣
Kursi belakang gue anteng banget, ternyata pas gue intip Thomas udah tidur pakai headset, kebanyakan anggur merah pasti dia. Ni orang sohib alkohol gue dan akan punya porsi banyak di akhir cerita gue besok.
Gue buka bagasi atas, ambil laptop asus berumur 4 tahun yang selalu menemani waktu bosan gue dikapal dengan segala genre film di harddisknya, terutama anime boruto😀
Gue mau ketik aja kisah perjalan hidup gue nguli dikapal pesiar. Buat killing time perjalanan panjang. Buat pengingat aja siapa tahu habis corona ini udah ga ada lagi bisnis kapal pesiar🤪
So.. Mari kita mulai ceritanya...
Nama gue Didi. Gue anak kedua dari 3 bersaudara yang semuanya cowo. Kakak gue udah jadi aparatur negara dan tinggal bareng istrinya di sumatera. Adik gue masih kuliah ga jelas walaupun udah 7 tahun, punya sambilan jualan online part motor yang gue ga tau apa aja itu. Karena gue orangnya ga otomotif banget😅
Gue asli jogja, lahir disini, besar disini, dipojok provinsi jogja yang jarang dikenal orang. Orang tua gue petani, petani yang kini sudah mulai meninggalkan budaya menanam padi karena lebih menguntungkan menanam sayur katanya😅
Kok ngomongnya gue-lo? Lha iyo lah ndes, moso nulis disini pakai aku kamu koe njenengan😅
Udah hampir 5 tahun gue kerja dikapal pesiar. Dan tread ini akan menceritakan semua yang mungkin kalian tidak pernah tau, bahkan tidak pernah bayangkan tentang bagaimana kami, crew member, hidup diatas besi mengapung🙂
Akan ada banyak foto, video, dan keterangan pendukung agar kalian paham dan bisa bayangkan seting tempat dalam cerita ini, dikapal pesiar.
Gue kerja perusahaan internasional bernama RCI, atau dulu nama panjangnya RCCL😋
Perusahaan gokil yang belasan tahun menangin penghargaan cruise line terbaik. Pemilik 4 kapal penumpang terbesar didunia : oasis of the seas, allure of the seas, harmony of the seas, dan sympony of the seas. Perusahaan yang tiap tahun bikin kapal baru, tercanggih, terbesar. Tapi entah apa nasibnya setelah corona menyerang.
Baru selesai nulis segini, pramugari lewat bawain makan malam. Ayam ga jelas dengan mashpotato dan bumbu india jadi pilihan gue. Sekaligus nambah whiskey lagi. Kali ini ga pakai coke, tapi pakai es😉
Gue kerja sebagai waiter, di restauran ber sistem fine dining. Jadi tamu cuma dateng duduk dilayani dari awal sampai akhir. Enak? Iya menurutmu enak, kalau tamunya orang purbolinggo atau tegal pasti enak. Lha ini tamunya bule yang maunya ini itu, punya alergy sama makanan yang harus diperhatian, belom lagi orang UK yang ngomongnya aksen lucu. Mereka british yang dari play group mungkin udah biasa full table service😅
6 jam perjalan dari london ke abu dhabi, trus lanjut lagi setelah transit, dari abu dhabi ke jakarta 8 jam 40 menit.
Setelah pesawat take off pramugari mulai keliling pakai gerobak kasih snack sama minuman. Mayan ini mix peanut sama roti isi daging ga jelas buat ganjel perut😅
Rencana awal gue pengen mabok gratisan aja dipesawat biar tidur sambil nonton film di monitor. Samping kiri gue kosong sampai ujung lagi dekat jendela. Ga ada yang bisa diajak ngobrol. Depan gue orang indonesia, crew housekeeping departemen yang gue ga kenal namanya, walaupun sering pada diceritain kalau dia sombong karena udah punya jabatan jadi pool leader, ada satu strip dibahunya. Walaupun secara gaji kalah dibanding gue😜
Habis makan cemilan dan segelas whiskey cola gue mulai buka2 menu film di monitor dan seinget gue udah gue tonton semua selain frozen🤣🤣
Kursi belakang gue anteng banget, ternyata pas gue intip Thomas udah tidur pakai headset, kebanyakan anggur merah pasti dia. Ni orang sohib alkohol gue dan akan punya porsi banyak di akhir cerita gue besok.
Gue buka bagasi atas, ambil laptop asus berumur 4 tahun yang selalu menemani waktu bosan gue dikapal dengan segala genre film di harddisknya, terutama anime boruto😀
Gue mau ketik aja kisah perjalan hidup gue nguli dikapal pesiar. Buat killing time perjalanan panjang. Buat pengingat aja siapa tahu habis corona ini udah ga ada lagi bisnis kapal pesiar🤪
So.. Mari kita mulai ceritanya...
Nama gue Didi. Gue anak kedua dari 3 bersaudara yang semuanya cowo. Kakak gue udah jadi aparatur negara dan tinggal bareng istrinya di sumatera. Adik gue masih kuliah ga jelas walaupun udah 7 tahun, punya sambilan jualan online part motor yang gue ga tau apa aja itu. Karena gue orangnya ga otomotif banget😅
Gue asli jogja, lahir disini, besar disini, dipojok provinsi jogja yang jarang dikenal orang. Orang tua gue petani, petani yang kini sudah mulai meninggalkan budaya menanam padi karena lebih menguntungkan menanam sayur katanya😅
Kok ngomongnya gue-lo? Lha iyo lah ndes, moso nulis disini pakai aku kamu koe njenengan😅
Udah hampir 5 tahun gue kerja dikapal pesiar. Dan tread ini akan menceritakan semua yang mungkin kalian tidak pernah tau, bahkan tidak pernah bayangkan tentang bagaimana kami, crew member, hidup diatas besi mengapung🙂
Akan ada banyak foto, video, dan keterangan pendukung agar kalian paham dan bisa bayangkan seting tempat dalam cerita ini, dikapal pesiar.
Gue kerja perusahaan internasional bernama RCI, atau dulu nama panjangnya RCCL😋
Perusahaan gokil yang belasan tahun menangin penghargaan cruise line terbaik. Pemilik 4 kapal penumpang terbesar didunia : oasis of the seas, allure of the seas, harmony of the seas, dan sympony of the seas. Perusahaan yang tiap tahun bikin kapal baru, tercanggih, terbesar. Tapi entah apa nasibnya setelah corona menyerang.
Baru selesai nulis segini, pramugari lewat bawain makan malam. Ayam ga jelas dengan mashpotato dan bumbu india jadi pilihan gue. Sekaligus nambah whiskey lagi. Kali ini ga pakai coke, tapi pakai es😉
Gue kerja sebagai waiter, di restauran ber sistem fine dining. Jadi tamu cuma dateng duduk dilayani dari awal sampai akhir. Enak? Iya menurutmu enak, kalau tamunya orang purbolinggo atau tegal pasti enak. Lha ini tamunya bule yang maunya ini itu, punya alergy sama makanan yang harus diperhatian, belom lagi orang UK yang ngomongnya aksen lucu. Mereka british yang dari play group mungkin udah biasa full table service😅
Sabtu, 22 maret 2020
6 jam setelah take off,
Abu Dhabi international airport
Spoiler for yang terkenal di abu dhabi airport:
Quote:
Ga tau jam berapa, gue dibangunin pramugari bilang kalau gue harus lipet stow yang gue pakai buat tatakan laptop karena pesawat mau landing.
Sarapan beberapa jam yang lalu juga sangat mengecewakan karena gue ga dapet telur yang ada dimenu. Cuma ada semacam makanan ga jelas yang bercitarasa kambing. Sarapan kok kambing😪
Setelah pesawat diem, gue bergegas buru2 masuk buat antri imigrasi dan cari gate buat pesawat kejakarta. Sebelum ramai berdesak dan corona nyelip. Dan bener, udah rame banget manusia antri imigrasi, untungnya security udah pakai thermal cam buat ngecek suhu penumpang, coba pakai infrared, bisa sejam lebih antrinya. Gue beneran aware sama ini virus. Pakai masker dari mulai masuk airport, bawa hand sanitizer, pencet tombol lift aja pakai dialasin ujung lengan jaket.
Baru setengah perjalanan aja masker gue udah bau, apakabar nanti pas sampai jogja ya. Ahaha
Disini mungkin 2x lebih rame dari london. Semua masih buka. Gue sempet beli coklat beberapa bungkus, glenlivet sama henesy black buat oleh2 atau persediaan karena gue denger gosip kita bakal dikarantina karena datang dari daerah pandemik, shit lah. Yang paling penting gue udah dapet es kopi yang bisa maching sama rokok merah putih di smoking area. Yeah😅
Kayanya kebanyakan part ngerokoknya ini cerita, ya karena gue ngerokok, nanti pas cerita dikapal malah lebih banyakan part mantab mantab nya😝
Dismoking area udah mulai banyak paisano-teman senegara- yang juga pulang dari kapal pesiar, lebih tepatnya dipulangkan🤣
Dan apesnya konon mereka udah ga terima gaji setelah udah ga ada tamu. Sekitar seminggu yang lalu. Beruntunglah gue😅
Gue banyak ngobrol tapi gue lupa ngobrolin apa aja. Makanya ga gue tulis disini. Karena gue beneran udah ga mood. Menerima kenyataan gue harus pulang dan bakal dirumah tanpa pekerjaan. Itulah karma crew kapal pesiar. Kebiasaan dapet gaji gedhe pas dirumah kepikirannya duit mulu🤣
Kayanya bakal gue selesaiin part ini sampai gue mendarat dijogja. Baru mulai cerita flash back kehidupan gue. Udah beberapa momen spesial dalam hidup dikapal gue selesein ketiknya. Tinggal sesuaikan alur cerita yang susah, juga lengkapin foto sama video yang bakal gue upload buat pelengkap. Harus dipilihin yang ga kelihatan muka gue atau temen gue dalam cerita ini. Terutama wanita😅
Pesawat EY 0474 mulai take off. Saatnya ngetik lagi, ditemani whiskey gratisan. Oh ya, pramugarinya kok tua2 ya. Mendingan tadi pas dari london.
Pesawat ini lumayan penuh, dan bau balsem. Mungkin saudara kita TKI yang ikut pulang dipesawat ini memakai balsem terlalu banyak🤪
Sarapan beberapa jam yang lalu juga sangat mengecewakan karena gue ga dapet telur yang ada dimenu. Cuma ada semacam makanan ga jelas yang bercitarasa kambing. Sarapan kok kambing😪
Setelah pesawat diem, gue bergegas buru2 masuk buat antri imigrasi dan cari gate buat pesawat kejakarta. Sebelum ramai berdesak dan corona nyelip. Dan bener, udah rame banget manusia antri imigrasi, untungnya security udah pakai thermal cam buat ngecek suhu penumpang, coba pakai infrared, bisa sejam lebih antrinya. Gue beneran aware sama ini virus. Pakai masker dari mulai masuk airport, bawa hand sanitizer, pencet tombol lift aja pakai dialasin ujung lengan jaket.
Baru setengah perjalanan aja masker gue udah bau, apakabar nanti pas sampai jogja ya. Ahaha
Disini mungkin 2x lebih rame dari london. Semua masih buka. Gue sempet beli coklat beberapa bungkus, glenlivet sama henesy black buat oleh2 atau persediaan karena gue denger gosip kita bakal dikarantina karena datang dari daerah pandemik, shit lah. Yang paling penting gue udah dapet es kopi yang bisa maching sama rokok merah putih di smoking area. Yeah😅
Kayanya kebanyakan part ngerokoknya ini cerita, ya karena gue ngerokok, nanti pas cerita dikapal malah lebih banyakan part mantab mantab nya😝
Dismoking area udah mulai banyak paisano-teman senegara- yang juga pulang dari kapal pesiar, lebih tepatnya dipulangkan🤣
Dan apesnya konon mereka udah ga terima gaji setelah udah ga ada tamu. Sekitar seminggu yang lalu. Beruntunglah gue😅
Gue banyak ngobrol tapi gue lupa ngobrolin apa aja. Makanya ga gue tulis disini. Karena gue beneran udah ga mood. Menerima kenyataan gue harus pulang dan bakal dirumah tanpa pekerjaan. Itulah karma crew kapal pesiar. Kebiasaan dapet gaji gedhe pas dirumah kepikirannya duit mulu🤣
Kayanya bakal gue selesaiin part ini sampai gue mendarat dijogja. Baru mulai cerita flash back kehidupan gue. Udah beberapa momen spesial dalam hidup dikapal gue selesein ketiknya. Tinggal sesuaikan alur cerita yang susah, juga lengkapin foto sama video yang bakal gue upload buat pelengkap. Harus dipilihin yang ga kelihatan muka gue atau temen gue dalam cerita ini. Terutama wanita😅
Pesawat EY 0474 mulai take off. Saatnya ngetik lagi, ditemani whiskey gratisan. Oh ya, pramugarinya kok tua2 ya. Mendingan tadi pas dari london.
Pesawat ini lumayan penuh, dan bau balsem. Mungkin saudara kita TKI yang ikut pulang dipesawat ini memakai balsem terlalu banyak🤪
Siang menjelang sore
CGK, Soekarno Hatta Airport
Terminal 3 kedatangan
Quote:
EY 0474 landing dengan agak keras ga tau kenapa, mungkin karena gue bangun belum terlalu sadar aja jadi kaget pas roda nyentuh aspal runway. Tidur nyenyak karena gue sampai lupa habis berapa gelas whiskey, ahaha. Sampai sebel pramugarinya gue minta tambah terus setiap mereka lewat.
Setelah antri imigrasi, pengecekan dokumen, cek kesehatan, isi dokumen kesehatan dan scan koper, akhirnya gue bisa hirup udara jakarta beserta polusinya🤣
Dan berita baiknya kami ga harus dikarantina, cukup karantina mandiri aja dirumah selama 14 hari. Big Yes!
Yang pertama gue cari setelah 1 bulan ga makan makanan indonesia adalah.....Sate! Dan ketemu sate yang buka, nama warungnya sate khas sena###. Urusan merokok nanti dulu lah setelah makan ni sate.
Gue makan bersama 2 temen gue, satu cewe sebut saja ayu, gadis belia asal bali yang juga nunggu pesawat, dan mas ga inget namanya dari magelang. Dia kejogja juga satu pesawat sama gue nanti.
50 menit perjalanan kejogja pasti ga berasa nih😁
Spoiler for apapun makannya, minumnya tetap whiskey😅:
Setelah antri imigrasi, pengecekan dokumen, cek kesehatan, isi dokumen kesehatan dan scan koper, akhirnya gue bisa hirup udara jakarta beserta polusinya🤣
Dan berita baiknya kami ga harus dikarantina, cukup karantina mandiri aja dirumah selama 14 hari. Big Yes!
Yang pertama gue cari setelah 1 bulan ga makan makanan indonesia adalah.....Sate! Dan ketemu sate yang buka, nama warungnya sate khas sena###. Urusan merokok nanti dulu lah setelah makan ni sate.
Gue makan bersama 2 temen gue, satu cewe sebut saja ayu, gadis belia asal bali yang juga nunggu pesawat, dan mas ga inget namanya dari magelang. Dia kejogja juga satu pesawat sama gue nanti.
50 menit perjalanan kejogja pasti ga berasa nih😁
Malam banget, mungkin penerbangan terakhir
Adisucipto Airport
Quote:
Kayanya belom lama berangkat dari sini, udah disini lagi aja. Belom ada yang berubah kecuali beberapa foodcourt yang udah tutup. Entah karena udah malam atau karena efek corona nge he, atau malah persiapan bandaranya mau pindah.
Setelah ambil koper, sebatang dulu seperti biasa sambil minum teh kot##, seger banget broow. Ambil hape dan nyalain wifi. Lumayan dapet sinyal karena gue ga pernah bawa simcard indonesia keluar negeri. Males. Wifi aja dimana-mana.
Ngabarin ibu kalau udah sampai bandara, sambil mau pesen grab. Udah ada pria seumuran bapak gue nawarin taksi plat hitam. Tarifnya disamain aja sama grab katanya😅
"Satus ewu wae mas podo rego grab. Ra nganti 15 menit tekan wes tinggal lurus(100rb saja mas, sama kaya harga di aplikasi grab, ga sampai 15 udah sampai tinggal lurus soalnya)" katanya sok ngerayu. Emang rumah gue tinggal lurus arah solo paling 10an kilometer. Bandara tinggal belok kanan selese.
"Sik pak, ngentek ke udud. Karo ngelih aku golek mangan sik yo ngko mangan sisan gek tak punjuli(sebentar pak, ngehabisin rokok. Lapar nanti cari makan dulu ya sekalian, nanti saya tambahi ongkosnya)" reflek ngomong kaya gitu karena pengen makan di angkringan. Susu jahe sama telur puyuh nikmat dibayangan gue.
Disini terjadi obrolan yang agak ga penting diceritain disini. Tentang sepinya penumpang karena corona, angsuran mobil dia, bandara yang mau pindah ke kulonprogo dan lainnya.
Luweh pak, uripku yo lagi ngenes☹
Spoiler for dan akhirnya...:
Seger ndes!!!😅
Follow my account
Dan disinilah cerita gue bakal dimulai, waktunya mundur kebelakang, hampir 5 tahun yang lalu..
Diubah oleh bigtimebabalu 15-12-2020 04:58
poporingmanja dan 517 lainnya memberi reputasi
512
491.5K
Kutip
5.9K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.7KThread•43.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bigtimebabalu
#1416
Ma
Maaf menunggu, butuh waktu buat balikin mood lagi. Gue edit2 cerita lagi biar ga terlalu banyak cerita mantab2nya pas dipost disini. Dan gue akan seminimal mungkin balesin komentar. Karena buka kaskus cuma buat update saja, untuk menjaga mood. Jadi maaf kalau ada pertanyaan yang ga terjawab. Kalau pas gue liat ya langsung gue jawab sebisa mungkin.
Tadinya mau update dari kemarin. Tapi kaskus eror terus.
Tapi bohong🤣
Juli 2017
People change, feeling also. Manusia pasti berubah, begitupula dengan perasaan.
Kata2 Mino beberapa bulan yang lalu, sebelum gue pulang, masih banget gue ingat. Karena gue juga merasakan hal yang sama. Seiring berkembangnya masalah2 yang harus gue hadapi sekarang. Mau ga mau gue harus berubah.
Dulu, sebelum gue dikadalin sama biawak, sebut saja Ji. Gue selalu mempunyai romantisme sendiri tentang hubungan dengan lawan jenis. Dari jaman Yi -yang gue ditinggalin, Isa -yang gue ditolak, Ji -yang gue dikadalin, sampai yang terakhir Ena -yang gue diperingatkan dari awal untuk tidak menggunakan perasaan, walaupun untuk yang terakhir, terlalu singkat untuk dikatakan gue jatuh cinta.
Tapi gue selalu, dan pasti jatuh cinta. Paling ga menaruh perasaan. Baper. Terlalu berharap bahwa hubungan dikapal akan bisa gue bawa pulang, untuk hubungan yang lebih serius, mungkin. Berharap tapi tidak sadar diri. Yah, gue bodoh aja masalah hubungan seperti ini, karena sebelumnya ga pernah punya pacar sih😅
Sampai saat gue bertemu Ma. Walau cuma beberapa kali bertemu pas barengan makan, atau ngobrol sepintas ketika berpapasan dikoridor I95. Gue belajar banyak dari dia, kami seumuran, ngobrol sangat nyambung. Dan gue akui secara intelektual dia jauh, diatas gue. Lulusan universitas di US. Masuk kapal sebagai pegawai, bukan sebagai kuli macam gue. Tapi yang gue suka -tuh kan tau2 udah suka, dia ga pernah memperlakukan lawan bicaranya sebagai pihak yang lebih rendah. Pasti tau lah maksud gue.
Oh iya, dia sempat kasih sweater almamater kampusnya ke gue, hijau, yang pernah dipost Peter beberapa waktu yang lalu fotonya. Buat dia kebesaran katanya, biar gue semangat lanjutin pendidikan. Haha. Gue sampai sekarang malas banget lanjutin pendidikan. Nomor kesekian lah dalam skala prioritas, udah gue pendam cita2 itu sampai ga bisa gue temukan kembali.
Dimasa depan cerita ini, dia bakal menjadi pacar tersingkat gue, cuma beberapa bulan. Sebenernya kami saling melarikan diri saja, ketika dia punya masalah, dan gue pisah sama pacar gue. Akhirnya kami sadar bubungan kami ga akan kemana2, dan mengakhiri hubungan kami baik2. Tapi masih lama saatnya, dikeep dulu ceritanya buat nanti.
Minggu kedua setelah gue datang, gue bener2 cuma habisin hampir setiap malam gue dengan Ma. Ngobrol, sambil minum wine karena cuma itu satu2nya jenis minuman beralkohol yang dia minum. Gue lebih sering tidur disofa kabinnya daripada kabin gue sendiri.
"Ma, tonight i'll buy drink" kata gue pas ketemu sama Ma dikoridor, ketika kami berpapasan, gue mau kerja dinner. Nanti malam gue yang beli minuman ya.
"Haha, rich guy, but white wine please" kata dia sambil benerin ikatan rambutnya. Wah, orang kaya nih, tapi beli anggur putih aja ya tolong.
"Ok, any white?" Jawab gue singkat, apa aja kan asal anggur putih?
"Yes sir, see you soon. Goodluck" iya, sampai jumpa nanti, semoga beruntung. Kata dia sambil melambaikan tangan, berlalu pergi. Koridor udah sepi jam segitu, karena rata2 semua udah berangkat kerja, karena harus prepare kerjaan. Beda sama gue yang selalu datang mepet waktunya restoran buka.
Ga ada hal spesial kerja malam itu, gue ga inget juga mau ceritain. Setiap malam ya sibuknya hampir sama. Kecuali pas lobster. Sampai basah dalaman karena keringetan kalau pas itu.
Malam setelah kerja gue makan seperti biasa di crewmess, dengan paesano sambil ngobrolin hal2 receh. Mereka udah mulai capek tanya tentang hubungan gue dan Ji, karena gue juga males jelasin. Intinya menurut mereka kalau gue ga punya pacar gue malah lebih akrab sama paesano. Ga pacaran terus. Haha. Bener juga.
Selesai makan, berdosa rasanya kalau ga diterusin merokok. Di smoking area mata gue menyisir satu persatu meja dan kursi, seinget gue setelah kejadian mabok itu Pia ga pernah lagi kelihatan ngerokok. Bahkan sampai malam itu, udah hampir seminggu.
Jam 12an gue udah dikabin, mandi ganti baju sambil pindahin belanjaan ke tas plastik buat dibawa ke kabinnya Ma. Wine moscato 10 dollar'an 2 botol, cemilan dan sebotol air putih. Pasti haus gue bangun tidur dan ga enak tiap hari minta minum disana.
Di koridor I95 menuju kabinnya, gue liat Ma juga baru datang dari arah slopchest, bawa satu pax air botolan, berisi 12 botol plastik ukuran @ 1,5 liter. Cemilan2 dan peralatan mandi, mungkin.
"Shoping mam?" Belanja bu, tanya gue cengengesan pas dia lewat didepan gue. Dia keget karena ga perhatiin gue disana, ada beberapa orang emang yang lagi ngobrol dikoridor. Terutama orang item.
"Shit, haha." Kata dia kaget, tanpa bertanya gue langsung gantian bawa air belanjaannya. Dia otomatis gantian bawa kantong plastik isi wine yang gue bawa dari kabin.
Pas kardus airnya gue bawa, baru gue sadar kalau dia cuma pakai kaos sweater kedodoran, yang seakan2 terlihat kalau dia ga pake celana, mungkin karena celananya terlalu pendek, atau sweaternya terlalu besar dan panjang sampai kebawah pahanya.
"Thanks Di", kata dia berterimakasih. Kami berjalan menuju kabinnya sambil beberapa kali menyapa orang yang kami kenal, papasan dijalan.
Sebelum pintu kabinnya, dikoridor kecil ada 3 orang lagi asik ngobrol, dengan pakaian olahraga, habis gym kalau ga malah baru mau ke gym. 2 orang yang gue ga kenal, dan Boban.
"Excuse me sir" permisi, kata Ma menyela obrolan mereka sambil tersenyum. Mereka langsung berdiri di satu sisi, agar kami bisa lewat. Mereka masih berbicara dalam bahasa mereka sambil tertawa.
"Thanks, Boban" kata gue, pas giliran gue lewat, makasih, Boban. Dia terlihat agak menurunkan alisnya pas lihat gue jalan dibelakang Ma. Sampai akhirnya kami berdua masuk ke kabin dengan susah payah karena bawa barang banyak.
"Di, i meet Pia this afternoon, when we have lunch" gue ketemu Pia tadi siang, pas makan siang. Kata Ma sambil lepasin sweaternya. Cuma pakai sportbra item dan celana pendek sewarna dia. Hampir gue ga berkedip dan ga perhatiin dia ngomongin apa sampai beberapa lama.
"Hallo, somebody home" hallo, ada yang dirumah ga? Kata dia sambil kibas2in tangan didepan muka gue.
"Sorry, Ma. Iam normal guy. Haha" kata gue, maaf ga perhartiin, gue juga cowo normal. Kata gue disambut lemparan bantal sofa kemuka gue.
"She said, her paesano try to make her drunk, then some of them will fvck her" dia bilang kalau paesanonya mencoba bikin dia mabok cuma biar bisa diewe. Kata Na lagi. Gue diem, berhenti dari kegiatan gue buka botol wine.
"Seriuosly?" Beneran. Tanya gue mempertegas.
"Do i look like a liar?" Emang gue punya muka pembohong? Jawab dia. Sambil bawa 2 gelas bersih. Kami mulai minum.
"Thats why i cant find her anymore upstairs" pantesan gue ga pernah keremu dia lagi akhir2 ini dismoking area.
"I told her to go and report to HR, or security, but there is no accident yet" gue udah bilang sama dia suruh lapor ke HRD atau satpam, tapi ya kan belum sampai kejadian. Jawab Ma sambil duduk dikasurnya selimutan. Mungkin dia ga nyaman cuma pakai pakaian model seperti itu, atau ga nyaman dengan tatapan gue.
"I'll give it to them, i'll find a way" gue pasti temukan jalan untuk kasih mereka pelajaran. Jawab gue agak emosi, entah emosi karena Pia diperlakukan seperti itu, atau emosi karena Ma mulai pakai selimut.
"Haha, tell me if you have a plan, i'll try my best" nanti kasih tau aja kalau udah punya rencana, biar gue bantu sebisanya. Jawab Ma.
"Thanks, Ma." Makasih ma, jawab gue sambil mulai berpikir keras bagaimana caranya balas mereka.
"But Pia didnt told you the truth?"emang Pia belum cerita ke lo alasannya. Ma lanjut bertanya sambil berdiri dari kasurnya, tuangin wine lagi.
"No, Maybe not yet" ga, mungkin belum. Jawab gue singkat.
"You love her?" Lo suka sama dia, tanya Ma tepat didepan gue, tuangin wine.
"No, maybe not yet. Haha" ga, mungkin belum. Kata gue sambil tertawa, dia juga tertawa sambil balik ke tempat tidurnya lagi, selimutan lagi.
"She is beautiful, and sexy, and just gorgeous" dia cantik lho, seksi, menawan. Kata Ma dengan gayanya memperagakan gaya2 Pia sok2 peluk dan cium gue dulu. Haha
"You also, Ma. How about you? Husband, fiance, boyfriend?" Lo juga cantik dan seksi Ma. Emangnyaa kalau lo gimana? Udah punya suami? Tunangan? Cowo?
"Haha, i never have a boyfriend, Di." Gue ga pernah punya cowo Di. Jawab dia sambil tertawa.
"Sorry, you are a lesbian?" Maaf, lo lesbi? Kata gue dengan sedikit kekecewaan didalam hati.
"No, not yet. Haha" ga, mungkin belum. Jawab dia sambil tertawa."With you, this is my longest time talk with a guy, in my free time" ngobrol sama lo ini ngobrol terlama gue sama cowo, pas gue ga lagi kerja. Kata dia sambil bangun lagi, tuang wine lagi. Agak boros malam ini mentang2 gue beli 2 botol.
"Iam listening" gue dengerin. Jawab gue mulai mencoba mencari celah buat menggali lebih dalam ceritanya.
"Di, my parent was diforced, when i was 10 years old. Then my mother's husband rape me when i was 14, or 15." Kata dia sambil tersenyum aneh. Orang tua gue cerai pas gue umur 10 tahun, dan suami barunya mama gue rudapaksa gue pas umur gue 15 tahun.
"Sorry, iam sorry" Gue diem, lama, sampai akhirnya gue nangis sendiri. Ga sampai hati gue bayangin dia dirudapaksa diumur semuda itu.
"Its hard, to be me" kata dia sambil bangun. Sulit kan jadi gue.
Dia duduk disamping gue. Usap air mata gue. Kok jadi kebalik ya, biasanya cewe yang nangis dan cowo yang usap airmatanya.
"Once again, sorry Ma" sekali lagi maaf karena gue malah lo jadi cerita yang seperti ini. Karena gue paham pasti sakit banget dia inget2nya.
"Haha, its okay. My mom with somebody else now" ga apa, mama gue udah sama orang lain sekarang. Jawab dia santai. Gue yang mulai ga santai karena diusap2 mukanya sama cewe dengan sport bra dan celana gemes doang.🤪
"I can help you to heal the pain" gue bisa bantu lo untuk hilangkan rasa sakit, lupakan trauma. Kata gue dengan senyum terbaik pepsodent, walau mata masih merah berair.
"Can you help me, please try inform HR Specialist to conduct a mini soccer tournament for crewmember. Its summer. We need sport" lo bisa bantuin gue buat bilang ke HRD untuk menyelenggarakan turnament futsal buat kru? Ini musim panas, kami butuh olahraga. Kata gue sambil benerin rambut berantakan cewe yang lagi rebahan disamping gue. Dari caranya tidur, dia protektif banget, seakan ga akan membiarkan ada satu tanganpun memeluk tubuhnya ketika tidur, beda kalau dia belum tidur.
"Now? At this moment? I know what you want to do, Di" sekarang? Ngomongin hal ini? Gue tau apa maksud lo Di. Kata dia sambil tetep rebahan, tanpa sedetikpun bangun atau sekedar menengok kearah lawan bicaranya.
Kami sangat sangat mengantuk, hari hampir pagi, dan kami hampir bisa dikatakan ga tidur. Capek. Walaupun badan bisa dibilang seger karena cuma minum wine, coba minum yang lain. Pusing pasti.
Hmmm. Turnamen futsal. Orang2 eropa ini gila sama sepak bola, pasti ikut. Tinggal gue bikin tim sama orang jamaika, atau haiti, pasti mereka semangat kalau gue ajak bikin pincang orang kulit putih. Posisi paling aman apa sih? Kiper ya?🤭
Siangnya sekitar jam 10an, setelah gue selesai kerja formalitas closing equipment didiningroom, gue ke windjammer, cariin Pia. Ah, kontrak ini belum kewindjammer lagi gue😜
"Its hard to find my lovely friends now" susah banget gue cariin lo sekarang, sapa gue pas gue liat Pia ditempat kerjanya. Dia kerja di bread toast station. Panggang roti buat sarapan tamu.
"Di, miss you man, everytime i call your cabin you're not there" kemana aja lo, tiap ditelpon ga pernah ada. Jawab dia kaget, mendekat dengan niatan pengen peluk mungkin, tapi ga bisa karena banyak tamu.
"Lets go outside, i will waiting in my cabin, give me call" jawab gue tanpa menunggu persetujan dia untuk ajakan gue.
Dia cuma menganggukan kepala.
Tadinya mau update dari kemarin. Tapi kaskus eror terus.
Tapi bohong🤣
Juli 2017
Quote:
People change, feeling also. Manusia pasti berubah, begitupula dengan perasaan.
Kata2 Mino beberapa bulan yang lalu, sebelum gue pulang, masih banget gue ingat. Karena gue juga merasakan hal yang sama. Seiring berkembangnya masalah2 yang harus gue hadapi sekarang. Mau ga mau gue harus berubah.
Dulu, sebelum gue dikadalin sama biawak, sebut saja Ji. Gue selalu mempunyai romantisme sendiri tentang hubungan dengan lawan jenis. Dari jaman Yi -yang gue ditinggalin, Isa -yang gue ditolak, Ji -yang gue dikadalin, sampai yang terakhir Ena -yang gue diperingatkan dari awal untuk tidak menggunakan perasaan, walaupun untuk yang terakhir, terlalu singkat untuk dikatakan gue jatuh cinta.
Tapi gue selalu, dan pasti jatuh cinta. Paling ga menaruh perasaan. Baper. Terlalu berharap bahwa hubungan dikapal akan bisa gue bawa pulang, untuk hubungan yang lebih serius, mungkin. Berharap tapi tidak sadar diri. Yah, gue bodoh aja masalah hubungan seperti ini, karena sebelumnya ga pernah punya pacar sih😅
Sampai saat gue bertemu Ma. Walau cuma beberapa kali bertemu pas barengan makan, atau ngobrol sepintas ketika berpapasan dikoridor I95. Gue belajar banyak dari dia, kami seumuran, ngobrol sangat nyambung. Dan gue akui secara intelektual dia jauh, diatas gue. Lulusan universitas di US. Masuk kapal sebagai pegawai, bukan sebagai kuli macam gue. Tapi yang gue suka -tuh kan tau2 udah suka, dia ga pernah memperlakukan lawan bicaranya sebagai pihak yang lebih rendah. Pasti tau lah maksud gue.
Oh iya, dia sempat kasih sweater almamater kampusnya ke gue, hijau, yang pernah dipost Peter beberapa waktu yang lalu fotonya. Buat dia kebesaran katanya, biar gue semangat lanjutin pendidikan. Haha. Gue sampai sekarang malas banget lanjutin pendidikan. Nomor kesekian lah dalam skala prioritas, udah gue pendam cita2 itu sampai ga bisa gue temukan kembali.
Dimasa depan cerita ini, dia bakal menjadi pacar tersingkat gue, cuma beberapa bulan. Sebenernya kami saling melarikan diri saja, ketika dia punya masalah, dan gue pisah sama pacar gue. Akhirnya kami sadar bubungan kami ga akan kemana2, dan mengakhiri hubungan kami baik2. Tapi masih lama saatnya, dikeep dulu ceritanya buat nanti.
Spoiler for Ma:
Quote:
Minggu kedua setelah gue datang, gue bener2 cuma habisin hampir setiap malam gue dengan Ma. Ngobrol, sambil minum wine karena cuma itu satu2nya jenis minuman beralkohol yang dia minum. Gue lebih sering tidur disofa kabinnya daripada kabin gue sendiri.
"Ma, tonight i'll buy drink" kata gue pas ketemu sama Ma dikoridor, ketika kami berpapasan, gue mau kerja dinner. Nanti malam gue yang beli minuman ya.
"Haha, rich guy, but white wine please" kata dia sambil benerin ikatan rambutnya. Wah, orang kaya nih, tapi beli anggur putih aja ya tolong.
"Ok, any white?" Jawab gue singkat, apa aja kan asal anggur putih?
"Yes sir, see you soon. Goodluck" iya, sampai jumpa nanti, semoga beruntung. Kata dia sambil melambaikan tangan, berlalu pergi. Koridor udah sepi jam segitu, karena rata2 semua udah berangkat kerja, karena harus prepare kerjaan. Beda sama gue yang selalu datang mepet waktunya restoran buka.
Ga ada hal spesial kerja malam itu, gue ga inget juga mau ceritain. Setiap malam ya sibuknya hampir sama. Kecuali pas lobster. Sampai basah dalaman karena keringetan kalau pas itu.
Malam setelah kerja gue makan seperti biasa di crewmess, dengan paesano sambil ngobrolin hal2 receh. Mereka udah mulai capek tanya tentang hubungan gue dan Ji, karena gue juga males jelasin. Intinya menurut mereka kalau gue ga punya pacar gue malah lebih akrab sama paesano. Ga pacaran terus. Haha. Bener juga.
Selesai makan, berdosa rasanya kalau ga diterusin merokok. Di smoking area mata gue menyisir satu persatu meja dan kursi, seinget gue setelah kejadian mabok itu Pia ga pernah lagi kelihatan ngerokok. Bahkan sampai malam itu, udah hampir seminggu.
Jam 12an gue udah dikabin, mandi ganti baju sambil pindahin belanjaan ke tas plastik buat dibawa ke kabinnya Ma. Wine moscato 10 dollar'an 2 botol, cemilan dan sebotol air putih. Pasti haus gue bangun tidur dan ga enak tiap hari minta minum disana.
Di koridor I95 menuju kabinnya, gue liat Ma juga baru datang dari arah slopchest, bawa satu pax air botolan, berisi 12 botol plastik ukuran @ 1,5 liter. Cemilan2 dan peralatan mandi, mungkin.
"Shoping mam?" Belanja bu, tanya gue cengengesan pas dia lewat didepan gue. Dia keget karena ga perhatiin gue disana, ada beberapa orang emang yang lagi ngobrol dikoridor. Terutama orang item.
"Shit, haha." Kata dia kaget, tanpa bertanya gue langsung gantian bawa air belanjaannya. Dia otomatis gantian bawa kantong plastik isi wine yang gue bawa dari kabin.
Pas kardus airnya gue bawa, baru gue sadar kalau dia cuma pakai kaos sweater kedodoran, yang seakan2 terlihat kalau dia ga pake celana, mungkin karena celananya terlalu pendek, atau sweaternya terlalu besar dan panjang sampai kebawah pahanya.
"Thanks Di", kata dia berterimakasih. Kami berjalan menuju kabinnya sambil beberapa kali menyapa orang yang kami kenal, papasan dijalan.
Sebelum pintu kabinnya, dikoridor kecil ada 3 orang lagi asik ngobrol, dengan pakaian olahraga, habis gym kalau ga malah baru mau ke gym. 2 orang yang gue ga kenal, dan Boban.
"Excuse me sir" permisi, kata Ma menyela obrolan mereka sambil tersenyum. Mereka langsung berdiri di satu sisi, agar kami bisa lewat. Mereka masih berbicara dalam bahasa mereka sambil tertawa.
"Thanks, Boban" kata gue, pas giliran gue lewat, makasih, Boban. Dia terlihat agak menurunkan alisnya pas lihat gue jalan dibelakang Ma. Sampai akhirnya kami berdua masuk ke kabin dengan susah payah karena bawa barang banyak.
"Di, i meet Pia this afternoon, when we have lunch" gue ketemu Pia tadi siang, pas makan siang. Kata Ma sambil lepasin sweaternya. Cuma pakai sportbra item dan celana pendek sewarna dia. Hampir gue ga berkedip dan ga perhatiin dia ngomongin apa sampai beberapa lama.
"Hallo, somebody home" hallo, ada yang dirumah ga? Kata dia sambil kibas2in tangan didepan muka gue.
"Sorry, Ma. Iam normal guy. Haha" kata gue, maaf ga perhartiin, gue juga cowo normal. Kata gue disambut lemparan bantal sofa kemuka gue.
"She said, her paesano try to make her drunk, then some of them will fvck her" dia bilang kalau paesanonya mencoba bikin dia mabok cuma biar bisa diewe. Kata Na lagi. Gue diem, berhenti dari kegiatan gue buka botol wine.
"Seriuosly?" Beneran. Tanya gue mempertegas.
"Do i look like a liar?" Emang gue punya muka pembohong? Jawab dia. Sambil bawa 2 gelas bersih. Kami mulai minum.
"Thats why i cant find her anymore upstairs" pantesan gue ga pernah keremu dia lagi akhir2 ini dismoking area.
"I told her to go and report to HR, or security, but there is no accident yet" gue udah bilang sama dia suruh lapor ke HRD atau satpam, tapi ya kan belum sampai kejadian. Jawab Ma sambil duduk dikasurnya selimutan. Mungkin dia ga nyaman cuma pakai pakaian model seperti itu, atau ga nyaman dengan tatapan gue.
"I'll give it to them, i'll find a way" gue pasti temukan jalan untuk kasih mereka pelajaran. Jawab gue agak emosi, entah emosi karena Pia diperlakukan seperti itu, atau emosi karena Ma mulai pakai selimut.
"Haha, tell me if you have a plan, i'll try my best" nanti kasih tau aja kalau udah punya rencana, biar gue bantu sebisanya. Jawab Ma.
"Thanks, Ma." Makasih ma, jawab gue sambil mulai berpikir keras bagaimana caranya balas mereka.
"But Pia didnt told you the truth?"emang Pia belum cerita ke lo alasannya. Ma lanjut bertanya sambil berdiri dari kasurnya, tuangin wine lagi.
"No, Maybe not yet" ga, mungkin belum. Jawab gue singkat.
"You love her?" Lo suka sama dia, tanya Ma tepat didepan gue, tuangin wine.
"No, maybe not yet. Haha" ga, mungkin belum. Kata gue sambil tertawa, dia juga tertawa sambil balik ke tempat tidurnya lagi, selimutan lagi.
"She is beautiful, and sexy, and just gorgeous" dia cantik lho, seksi, menawan. Kata Ma dengan gayanya memperagakan gaya2 Pia sok2 peluk dan cium gue dulu. Haha
"You also, Ma. How about you? Husband, fiance, boyfriend?" Lo juga cantik dan seksi Ma. Emangnyaa kalau lo gimana? Udah punya suami? Tunangan? Cowo?
"Haha, i never have a boyfriend, Di." Gue ga pernah punya cowo Di. Jawab dia sambil tertawa.
"Sorry, you are a lesbian?" Maaf, lo lesbi? Kata gue dengan sedikit kekecewaan didalam hati.
"No, not yet. Haha" ga, mungkin belum. Jawab dia sambil tertawa."With you, this is my longest time talk with a guy, in my free time" ngobrol sama lo ini ngobrol terlama gue sama cowo, pas gue ga lagi kerja. Kata dia sambil bangun lagi, tuang wine lagi. Agak boros malam ini mentang2 gue beli 2 botol.
"Iam listening" gue dengerin. Jawab gue mulai mencoba mencari celah buat menggali lebih dalam ceritanya.
"Di, my parent was diforced, when i was 10 years old. Then my mother's husband rape me when i was 14, or 15." Kata dia sambil tersenyum aneh. Orang tua gue cerai pas gue umur 10 tahun, dan suami barunya mama gue rudapaksa gue pas umur gue 15 tahun.
"Sorry, iam sorry" Gue diem, lama, sampai akhirnya gue nangis sendiri. Ga sampai hati gue bayangin dia dirudapaksa diumur semuda itu.
"Its hard, to be me" kata dia sambil bangun. Sulit kan jadi gue.
Dia duduk disamping gue. Usap air mata gue. Kok jadi kebalik ya, biasanya cewe yang nangis dan cowo yang usap airmatanya.
"Once again, sorry Ma" sekali lagi maaf karena gue malah lo jadi cerita yang seperti ini. Karena gue paham pasti sakit banget dia inget2nya.
"Haha, its okay. My mom with somebody else now" ga apa, mama gue udah sama orang lain sekarang. Jawab dia santai. Gue yang mulai ga santai karena diusap2 mukanya sama cewe dengan sport bra dan celana gemes doang.🤪
"I can help you to heal the pain" gue bisa bantu lo untuk hilangkan rasa sakit, lupakan trauma. Kata gue dengan senyum terbaik pepsodent, walau mata masih merah berair.
Quote:
"Can you help me, please try inform HR Specialist to conduct a mini soccer tournament for crewmember. Its summer. We need sport" lo bisa bantuin gue buat bilang ke HRD untuk menyelenggarakan turnament futsal buat kru? Ini musim panas, kami butuh olahraga. Kata gue sambil benerin rambut berantakan cewe yang lagi rebahan disamping gue. Dari caranya tidur, dia protektif banget, seakan ga akan membiarkan ada satu tanganpun memeluk tubuhnya ketika tidur, beda kalau dia belum tidur.
"Now? At this moment? I know what you want to do, Di" sekarang? Ngomongin hal ini? Gue tau apa maksud lo Di. Kata dia sambil tetep rebahan, tanpa sedetikpun bangun atau sekedar menengok kearah lawan bicaranya.
Kami sangat sangat mengantuk, hari hampir pagi, dan kami hampir bisa dikatakan ga tidur. Capek. Walaupun badan bisa dibilang seger karena cuma minum wine, coba minum yang lain. Pusing pasti.
Hmmm. Turnamen futsal. Orang2 eropa ini gila sama sepak bola, pasti ikut. Tinggal gue bikin tim sama orang jamaika, atau haiti, pasti mereka semangat kalau gue ajak bikin pincang orang kulit putih. Posisi paling aman apa sih? Kiper ya?🤭
Quote:
Siangnya sekitar jam 10an, setelah gue selesai kerja formalitas closing equipment didiningroom, gue ke windjammer, cariin Pia. Ah, kontrak ini belum kewindjammer lagi gue😜
"Its hard to find my lovely friends now" susah banget gue cariin lo sekarang, sapa gue pas gue liat Pia ditempat kerjanya. Dia kerja di bread toast station. Panggang roti buat sarapan tamu.
"Di, miss you man, everytime i call your cabin you're not there" kemana aja lo, tiap ditelpon ga pernah ada. Jawab dia kaget, mendekat dengan niatan pengen peluk mungkin, tapi ga bisa karena banyak tamu.
"Lets go outside, i will waiting in my cabin, give me call" jawab gue tanpa menunggu persetujan dia untuk ajakan gue.
Dia cuma menganggukan kepala.
Diubah oleh bigtimebabalu 13-06-2020 05:39
sormin180 dan 36 lainnya memberi reputasi
35
Kutip
Balas
Tutup