Wabah pandemik covid 19 telah membawa dampak yang begitu besar bagi masyarakat beberapa bulan terakhir ini. Pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas berkumpul di luar rumah. Efek dari himbauan tersebut adalah, tak sedikit dari mereka yang penghasilan sehari-harinya menurun drastis. Terutama bagi pedagang atau juga buruh harian yang terbiasa menerima upah harian.

Belum lama ini di tengah mewabahnya virus Corona beredar kabar memilukan tentang kematian seorang wanita akibat kelaparan karena sudah dua hari tidak makan. Terlepas dari kebenaran kabar tersebut, baiknya kita bisa mengambil pelajaran darinya. Agar lebih peduli kepada sesama terlebih lagi tetangga dan saudara dekat. Karena tidak semua orang merasa nyaman dan berani terbuka terhadap kesulitan yang dialaminya kepada sembarang orang. Ini pengalaman ane pribadi, Gansis. ☺ Pernah ngerasain gak punya duit buat beli beras. Beruntung ada teman yang sudah ane anggap seperti saudara sendiri yang siap membantu.

Apa yang bisa dilakukan untuk membantu sesama, sementara kita sendiri bukan golongan orang berada dan mampu? Jika tak mampu memberi sumbangan materi, bukan berarti tidak ada sesuatu pun yang bisa dilakukan, lho. Misalnya, carilah bantuan dari kenalan, ormas atau yayasan sosial yang kita ketahui.

Beberapa pekan yang lalu, seorang keluarga menghubungi ane dan meminta tolong untuk mencarikan beras dari hasil panen petani setempat. Kebetulan ada teman ane yang dua hari sebelumnya menawarkan beras hasil panen orang tuanya. Tanpa menunggu waktu yang lama, beras telah diantar ke rumah. Lalu tanpa disangka, keluarga ane minta tolong untuk membagikan beras tersebut ke tetangga ane yang kesulitan ekonomi.

Melihat ekspresi bahagia dari penerima beras tersebut, rasanya haru sekali. Meskipun hanya menjadi perantara kebaikan bagi seseorang untuk orang lain, semoga hal kecil ini bermanfaat. Ane merasa seperti ada rantai kebaikan yang saling terhubung. Keluarga ane mendapatkan penerima donasi yang tepat, ada petani yang terbantu karena berasnya terjual, ada ane yang menjadi penyalur donasi, dan ada tetangga ane si penerima donasi yang juga terbantu.


Sumber foto: doc pribadi

Lalu ada lagi sebuah cerita. Ane memiliki teman yang aktif dalam lembaga sosial. Beliau memposting tentang penerimaan donasi yang akan disalurkan kepada masyarakat miskin terdampak covid 19. Ingin sekali rasanya memberikan bantuan berupa uang, tapi apalah daya. Ane pun dalam kondisi yang sama sulitnya. Tapi ane tak mau kehilangan kesempatan untuk turut serta dalam proyek kebaikan tersebut. Lewat jemari tangan, ane ikut share kegiatan mereka. Pun ketika mereka mengabarkan bahwa butuh bantuan tenaga untuk mengemas sembako yang akan dibagikan, ane langsung gerak cepat untuk membantu. Bantuan berupa paket sembako ini lalu dibagikan kepada masyarakat sekitar yang terdampak. Dari mana informasi tentang penerima sumbangan paket sembako ini kalau bukan dari orang-orang dekat yang peduli atau peka terhadap orang di sekitarnya. Karena bantuan itu harus dipastikan tepat sasaran.


Sumber foto : fb

Sekali lagi, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama. Jika tidak mampu memberikan sumbangan berupa materi, kita bisa menyumbang tenaga atau pikiran. Jika tak mampu juga, setidaknya kita masih bisa membantu melalui doa kepada Yang Maha Kuasa. Semoga kesulitan ini segera menemukan jalan keluarnya. Dan juga semoga wabah ini segera menghilang.

Demikian ya, gansis. Jika tulisan kecil ini dirasa ada manfaatnya, alhamdulillah. Jika tidak, mohon diabaikan saja. Mohon maaf jika ada kesalahan. Selamat menyambut datangnya bulan Ramadhan untuk semuanya.