• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • TRADISI TURUN TEMURUN DARI PAPUA YANG MENGAJARKAN TENTANG KEBERSAMAAN

vien26Avatar border
TS
vien26
TRADISI TURUN TEMURUN DARI PAPUA YANG MENGAJARKAN TENTANG KEBERSAMAAN






Tradisi. Apa yang kalian pikirkan bila mendengar tradisi, setiap daerah di Indonesia pasti punya tradisi masing-masing.

Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang tradisi di papua, kalian tau nggak artinya ’Tradisi’ bagi warga +62 atau warga Indonesia sendiri. Yuk kita lihat pengertian tradisi menurut KBBI 😊





Jadi, inti dari tradisi adalah : suatu peninggalan dari nenek moyang kita yang harus selalu dijalankan dengan baik, dan tidak harus dilupakan sampai akhir zaman. Tradisi tetaplah tradisi, harus tetap ada di setiap daerah walau zaman semakin maju.


Kembali ke tradisi Papua ya, Gan, Sis😊

Tau nggak sih kalian. Bahwa di daerah Papua itu ada tradisi yang unik banget, tidak hanya keindahan alamnya yang bagus, dan kulinernya yang sangat khas. Tetapi di Papua ada salah satu tradisi yang unik juga loh, buka hanya unik, tetapi mengajarkan tentang kebersamaan bagi warga setempat. Katanya sih, tradisi dan adat istiadat ini terkenal sampai Mancanegara loh Gan, Sis.

Tradisi apakah itu? Kok kayaknya unik dan menarik sekali ya?

Salah satu tradisi yang masih melekat di Papua adalah BARAPEN

Tahukah kalian Barapen itu apa?
Quote:


Eeeiiits..., bukan batunya yang berukuran besar-besar banget ya, Gan, Sis. Tapi lebih ke batu besar seukuran kepalan tangan orang dewasa, yang jelas tidak besar-besar banget lah, nanti batu-batu itu akan dikumpulkan sebanyak mungkin terus dibakar. Dan masaknya secara besar-besaran gais. Secara bersama-sama, dan banyak orang. Maka dari itu dibutukhanlah kebersamaan warga setempat untuk memulainya.

Pasti kalian bertanya-tanya tentang cara memasak besar-besaran dengan batu yang sudah dibakar ya
Nah ini dia caranya Gan, Sis.

Cara memasak Barapen memang berbeda dengan memasak pada umumnya yang langsung menggunakan alat masak seperti tungku dari bata, kompor gas, dan alat tungku batu bara yang semakin mudah dipakai. Cara memasak ini hanya menggunakan batu biasa yang agak besar sebagai tempat memasak, dan batu yang digunakan untuk barapen menggunakan batu yang kuat dan tahan panas.

Batu yang telah dipilih dimasukan ke dalam lubang yang telah dibuat. Lalu disusun dan dibentuk bundar, kemudian dibakar menggunakan api. Setelah batu-batu tersebut dibakar kemudian dilapisi dengan daun pisang sebagai alas agar nantinya makanan yang dibakar tidak kotor. Biasanya bahan makanan yang digunakan untuk acara adat budaya di sana meliputi daging, umbi-umbian dan sayur-sayuran.
Memasak dengan cara tradisional memang memakan waktu yang lama, karena panas yang dihasilkan tidak dari api secara langsung, melainkan dengan batu yang dipanaskan.



Sambil menunggu masakan matang biasanya para penduduk menari dengan diiringi lagu daerah. Lagu yang dinyanyikan penduduk merupakan lagu yang menceritakan semangat juang para nenek moyang yang tidak lelah berburu makanan untuk keluarga dan penduduk, lagu tersebut juga membuat masyarakat lebih mencintai daerahnya.

Tradisi barapen merupakan tradisi tertua yang ada di Papua. Tradisi ini digunakan sebagai simbol persaudaraan dan rasa syukur atas berkat yang melimpah. Tradisi ini juga dilakukan untuk menyambut tamu penting yang datang atau bisa juga sebagai upacara pernikahan. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh suku pedalaman atau pegunungan seperti di Wamena, Jaya Wijaya, dan Nabire.

Tidak sampai di situ Gan, Sis. Tradisi ini juga mengajarkan kita akan arti kebersamaan antar sesama manusia. Tradisi ini juga menguatkan hubungan dan persatuan serta kesatuan antar sesama manusia.
Manusia dan budaya merupakan satu kesatuan. Di mana ada manusia yang berkumpul bersama, maka di sana akan terdapat suatu budaya. Budaya tanpa ada manusia yang mau melesatrikan hanyalah menjadi sebuah cerita saja, bukan nyata.

Seperti itulah Gan, Sis. Tradisi yang saya tulis di daerah Papua.

Semoga kita bisa selalu menjaga juga warisan dari nenek moyang serta leluhur kita ya, Gan, Sis.

Apapun itu tradisinya cobalah menghargai, jangan diabaikan begitu saja mentang-mentang anak milenial.
Sebab, tradisi tetaplah tradisi. Tetap menjadi kepercayaan masyarakat luas dan individu di tiap-tiap daerah.

Saya yakin, di setiap daerah kalian punya tradisi masing-masing. Dan cobalah mengenal tradisi daerah masing-masing, karena pengetahuan tentang tradisi di setiap daerah itu sangatlah penting. Apalagi kita, yang berada di tanah Indonesia. Berbanggalah diri karena Indonesia banyak tradisi yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita dahulu kala.

Sekian dariku ya, Gan, Sis. Semoga tulisan ini menggugah seluruh pembaca, khususnya anak bangsa untuk mencintai tradisi dan adat istiadat daerah masing-masing.

Salam sayang

Vien NH
Diubah oleh vien26 02-06-2020 11:35
iissuwandi
nona212
faridatul.a
faridatul.a dan 7 lainnya memberi reputasi
8
921
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Tampilkan semua post
annlaskaAvatar border
annlaska
#5
Apakah istilah MaBar berasal dari sini? 🤔
vien26
vien26 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.