matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
Impor Sayur Capai Rp 11,55 T, Faisal Basri: Saya Kaget
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan adanya krisis akibat Covid-19 menunjukkan kurangnya ketahanan pangan di Tanah Air. Karena secara umum, menurut dia, impor pangan Indonesia selama ini tergolong tinggi.

Salah satu komoditas pangan yang banyak diimpor adalah sayuran. "Impor sayur, saya kaget. Impor sayur itu sudah mencapai 770 juta dolar setahun pada 2019," ujar Faisal menyitir data dari Badan Pusat Statistik dalam diskusi daring, Jumat, 22 Mei 2020.


Apabila dikonversi ke rupiah, nilai impor sayur itu mencapai sekitar Rp 11,55 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat. Faisal mengatakan impor sayuran tersebut paling banyak didatangkan dari Cina dan trennya terus menanjak.

Selain sayuran, Indonesia juga tercatat sebagai importir buah-buahan. Berdasarkan data 2019, dalam setahun Indonesia bisa mendatangkan buah dengan total US$ 1,5 miliar atau senilai Rp 22,5 triliun. "Raja impor buah juga Indonesia, ini grafiknya naik seperti roket," kata Faisal.

Belum lagi kalau melihat komoditas pangan lainnya seperti gula. Sejak 2016, kata Faisal, Indonesia sudah menduduki sebagai importir gula terbesar di dunia dengan nilai sebesar US$ 2,1 miliar per tahun. Tren kenaikan impor itu sudah terlihat sejak tahun 2010.

Kendati demikian, pada 2019 angka tersebut cenderung turun menjadi hanya US$ 1,4 miliar. "Karena harganya turun," kata Faisal. Selain itu, turunnya impor gula Tanah Air pada tahun lalu juga disebabkan oleh stok yang masih melimpah pada tahun lalu.

Komoditas lain yang impornya cenderung tinggi adalah daging. Faisal mengatakan impor daging setara lembu Indonesia mencapai US$ 830 juta pada 2019. Apabila dijumlahkan dengan binatang hidup lain yang dapat dimakan, impornya menjadi US$ 1,3 miliar.

Selain itu, Faisal mengatakan kenaikan volume impor juga terlihat pada komoditas biji gandum dan meslin, kedelai, tembakau, hingga garam. Komoditas yang berhasil ditekan impornya adalah beras setelah mencapai angka tertinggi pada 2018. "Jadi di pangan juga defisit kalau pakai SITC 0, itu defisitnya cenderung mengalami peningkatan."

Pada Jumat lalu, Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor nonmgas Indonesia dari Cina pada April 2020 mengalami kenaikan yang signfikan secara dari bulan sebelumnya. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan impor dari Cina naik sebesar US$762,3 juta. Cina dalam hal ini menjadi kontributor kenaikan impor nonmigas berdasarkan negara pada April 2020, dibandingkan dengan negara lain.

https://bisnis.tempo.co/read/1345351...t/full?view=ok

Pasti impornya dari Afrika
atmajazone
nona212
tien212700
tien212700 dan 11 lainnya memberi reputasi
10
2.8K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Tampilkan semua post
crockoachesAvatar border
crockoaches
#15
Pernah liat dokumenter jepang, di sana anak petani cita2nya ya jd petani juga
Walau susah tp pekerjaan itu punya prestige buat org sana

Di sini, petani amit2 gamau anaknya ngikut jd petani
Profesinya rendahan? Gak juga, petani kalo sawahnya 3 hektar aja dan gak sering kena troll pemerintah jg bisa hidup mewah kok harusnya

Jd inget dulu di sulawesi, pernah gr2 harga pakan ternak naik dan stoknya langka ada program menanam jagung
Dr daerah uda kerjasama pengadaan bibit murah
Eh pas mau panen menteri nya impor jagung dr chinese
rodmanbulls91
viniest
atmajazone
atmajazone dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.