- Beranda
- Stories from the Heart
CERPEN [Real Story] Terima Kasih, Cinta!
...
TS
princebanditt
CERPEN [Real Story] Terima Kasih, Cinta!
![CERPEN [Real Story] Terima Kasih, Cinta!](https://s.kaskus.id/images/2020/05/17/2657924_202005170600420435.png)
Quote:
Spoiler for Ilustrasi:
~Definisi Cinta~
Setelah beberapa Thread yang berhasil gue buat, dan didalamnya selalu menceritakan tentang lika-liku kehidupan.
Kali ini gue mau berbagi pengalaman tentang Cinta,
siapa yang ga pernah merasakan cinta?
Quote:
Cinta dari Orang Tua.
Cinta dari Keluarga.
Cinta dari para Teman dan Sahabat, dan
Cinta dari Orang Lain.
Cinta dari Keluarga.
Cinta dari para Teman dan Sahabat, dan
Cinta dari Orang Lain.
Semenjak kita lahir kedunia ini, kita langsung merasakan cinta.
Dari orang tua yang selalu menemani sampai kita beranjak dewasa, bahkan rasa cintanya masih terus kita rasakan sampai mereka meninggalkan kita, (Meninggal Dunia).
Ditengah proses perjalanan kehidupan, kita bertemu dengan orang lain, yang pada akhirnya beberapa dari orang lain tersebut menjadi seorang temen bahkan berubah menjadi seorang sahabat yang selalu menemani disaat suka dan duka.
Tapi kali ini gue bakal ngebahas tentang cinta yang gue dapatkan dari seseorang perempuan yang ga gue kenal sebelumnya.
Berawal dari pertemuan yang ga disangka-sangka dengannya, lalu timbul rasa cinta dan merubah segalanya, dia menjadi orang yang sangat gue sayangi sampai detik ini!
Hargai Setiap Cinta yang Hadir Dihidup Agan dan Sista, karena Kita ga tau kapan Cinta itu akan Pergi.
Quote:
Spoiler for Cinta Pertama:
“Sayang,” kata gue sambil mengusap lembut rambutnya.
“hhemm, kenapa yang?” tanyanya sambil menatap manja.
“kamu bahagia sama aku ga? denger ya yang, klo nanti kamu ketemu sama orang lain diluar sana yang lebih baik dari aku, dan bisa bikin kamu bahagia, kamu harus tinggalin aku.” ucap gue sambil mencium mesra keningnya.
Gue selalu berpesan sama dia begitu, klo ada yang bisa bahagiain dia, bisa bikin nyaman dia, dan lebih baik dari segi materi yang gue punya, gue selalu minta biar dia mau tinggalin gue.
Kebahagiaan dia selalu gue utamain, jadi gue rela buat ngelepas orang yang paling gue cinta klo itu bisa bikin dia bahagia. karna menurut gue cinta ga harus memiliki kok, cinta ga boleh egois, belom tentu nanti dia bahagia sama gue klo gue terus memaksakan kemauan gue sendiri untuk memiliki dia.
ga lama dia melepaskan badannya dari pelukan gue, dia pindah duduk didepan gue, dan mendekatkan wajahnya ke depan muka gue.
saat itu gue bisa liat jelas semuanya, bentuk wajahnya, rambutnya yang tergerai panjang, mata indahnya, alis tebalnya, pipinya yang tirus, dan setiap saat gue ngeliat dia, gue selalu jatuh cinta dibuatnya.
“denger ya sayang..”ucapnya sambil kedua tangannya memegang lembut muka gue.
“aku bersyukur banget bisa kenal kamu, dari semua beratnya pengalaman hidup aku dan ketemu laki-laki lain.
kamu satu-satunya lelaki yang bisa ngertiin aku, kamu yang selalu pinter ambil hati aku, kata-katamu selalu bisa bikin aku tenang, aku selalu nyaman dideket kamu, kamu selalu tau apa yang aku pengen dan kamu mau terima aku apa adanya.” jawabnya serak dan matanya mulai menggenang air mata.
“klo kamu ngebahas materi, aku ga butuh itu, kebahagiaan aku udah ada semua di kamu, soal harta kita bisa mulai ngumpulin sama-sama semuanya dari bawah yang. dan inget, ga semua wanita bisa bahagia karena harta, rasa nyaman itu paling penting ga bisa dibeli pake apapun.” tegasnya.
Gue cuma bisa diem, karna dia selalu ngejawab itu ketika gue mulai bertanya, apa dia bahagia sama gue.
Dan dia selalu nangis klo gue nyuruh dia nyari laki-laki lain yang lebih baik dari gue.
“kamu jangan pernah nanya itu lagi yang, aku bakal terus sama kamu, mau kita bakal hidup susah nanti, dan..”
gue hentikan ucapannya, gue sentuh lembut mulutnya dengan ujung jari gue biar dia ga lanjutin omongannya dan gue usap air matanya.
Sumpah gue ga pernah tega ngeliat orang yang paling gue sayang nangis didepan gue, karna gue selalu tanamkan dipikiran gue, “gue pengen bikin pasangan gue bahagia, klo nanti sampe pasangan gue nangis gara-gara gue, berarti gue gagal jadi pasangan yang bisa bahagiain dia.”
kalian udah tau gue,
jadi ga perlu gue ceritain lagi asal usul gue ya.
gue bakal ceritain asal usul cewe gue aja,
dan awal pertemuan gue sama dia.
jadi ga perlu gue ceritain lagi asal usul gue ya.
gue bakal ceritain asal usul cewe gue aja,
dan awal pertemuan gue sama dia.
Selamat Membaca
Penulis : Prince’s 2011-2020@Kaskus
Ilustrasi : Google
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bab I : Awal Pertemuan
Bab II : Hari yang penuh cinta
Bab II : Kerinduan yang terbendung
Bab III : Im Fine, Thanks
Bab IV : Cinta datang Kembali
Bab V : Depresi
Last Bab : Terima kasih, Cinta!
Spoiler for Kunjungi Thread Lainnya,:
HORROR [Real Story] Ketika Tangisan Ibuku, Menjadi Kematian MerekaHot Thread
HORROR [Real Story] Akhir Dari Persugihan Gunung Hejo
HORROR [Real Story] Pendakian Berujung Kematian Hot Thread
CERPEN [Real Story] Terima Kasih, Cinta!
Lakukan Meditasi agar tidak Menyakiti Orang Lain
[SHARE] Meditasi Basic Normal
HORROR [Real Story] Akhir Dari Persugihan Gunung Hejo
HORROR [Real Story] Pendakian Berujung Kematian Hot Thread
CERPEN [Real Story] Terima Kasih, Cinta!
Lakukan Meditasi agar tidak Menyakiti Orang Lain
[SHARE] Meditasi Basic Normal
Bersambung..
![CERPEN [Real Story] Terima Kasih, Cinta!](https://s.kaskus.id/images/2020/05/18/2657924_202005180717480470.png)
Diubah oleh princebanditt 24-05-2020 22:29
nona212 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.3K
Kutip
29
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
princebanditt
#11
Quote:
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Spoiler for Depresi:
“Jangan pernah pergi lagi ya, gue bisa gila klo harus kehilangan lo kaya kemaren” jawab gue menatap Rayi dalam.
“Lo harus janji sama gue, jangan pernah ngomong kaya waktu itu lagi. Gue berhak milih gue mau hidup sama siapa, termasuk saat ini gue mau terus ada lo disamping gue, ngerti!” bentak nya lalu memeluk erat gue.
Gue rasakan lembut pelukan Rayi, rasanya hangat, begitu menenangkan, “Ya Allah begini rasa nya klo orang yang kita sayang memeluk kita ya? susah buat dijelasin dengan kata-kata” batin gue bahagia.
“Mulai hari ini, gue janji. Bakalan terus ada disamping lo, mau lo lagi seneng ataupun sedih. Gue ga bakal berubah, tetep jadi orang yang lo kenal waktu awal kita ketemu, biar lo bisa terus ngerasain bahagia sama gue.” bisik gue ditelinga Rayi
Dia mengangguk pelan dan memeluk gue makin erat.
Mulai hari itu, gue jalanin hari hari bersama dia dengan penuh kebahagiaan. Dunia rasa nya punya gue berdua.
Gue kenalkan Rayi dengan Keluarga gue, dia bisa akrab dengan mudah sama Ibu dan Ade-ade gue. Begitu juga sebalik nya, gue akrab dengan keluarganya.
Banyak perubahan yang gue liat saat itu, keluarga Rayi yang sebelum nya terlihat masing-masing dan dingin. Sekarang penuh dengan hangat nya kebahagiaan, mereka peduli dan saling menjaga satu dengan yang lain nya.
Rayi menjadi anak yang ceria, pintar dan tetap mandiri.
Gue juga mengenalkannya dengan semua temen-temen gue, gue ajak dia kemanapun gue beraktifitas. Gue beri dia kebebasan dalam berteman, ga pernah gue larang ataupun membatasi ruang lingkup nya.
Gue juga terus memberi nya pengertian akan sebab dan akibat dari setiap perbuatan yang gue atau pun dia lakukan, dengan maksud agar kami terus belajar dari pengalaman kami sendiri dan dari orang lain.
Rayi sangat antusias setiap gue memberi nya pemahaman, “kamu kok bisa ya berpikir seperti itu, kamu selalu menempatkan diri kamu menjadi orang lain untuk merumuskan sebuah masalah, duh makin sayang aja aku setiap hari sama kamu” ucap nya sambil mencubit gue gemas.
“Kita harus terus belajar Yang, biar nanti kedepan nya klo kita udah nikah, aku tau harus bersikap gimana ke kamu, dan yang paling penting aku bisa terus bikin kamu bahagia!” jawab gue mengusap lembut kepala Rayi.
“Aaminn Sayang, semoga Allah denger doa kita ya” jawab nya dengan senyum yang paling indah lalu memeluk gue kencang tanda bahagia.
Memang belakangan ini kami rutin membahas masalah pernikahan dan Rayi selalu mendambakan Bulan Madu di pinggir pantai, dia sangat menyukai pantai.
Quote:
Diposisi gue waktu itu,
sengaja gue emang mengarahkan dan membawa dia menemani gue beraktifitas, dari sekedar nongkrong sama temen main, kegilaan gue klo ngegame yang bikin lupa waktu bales chat nya, gue susah tidur dan kadang bangun nya juga susah, berkunjung ke tempat keluarga gue yang lain nya.
Dengan maksud agar dia tau semua kegiatan gue ketika lagi ga bareng sama Rayi.
Cara itu untuk mengantisipasi pasangan kita berpikiran negatif, jika kita sedang punya kesibukan masing-masing dan jarang bertemu.
Karena dengan sering bertemu juga itu ga terlalu baik, yang ada timbul rasa jenuh dan hambar didalam suatu hubungan.
Dan ini yang paling penting,
dalam berhubungan jauhi sifat posesif, membatasi ruang lingkup pasangan, membatasi pertemanan nya, harus memberi kabar kapanpun dan dimanapun.
Ini sangat berbahaya menurut gue, kalian baru jadi pacar loh, kalian bukan orang tua mereka, apakah kalian mau diatur dan di dikte setiap yang akan kalian lakukan? keep thinking.
Jangan selalu melihat pasangan dengan sudut pandang diri sendiri cobalah melihat dan merasakan jadi pasangan kalian tersebut, segala sesuatu yang kalian ucapkan dan lakukan terhadapnya.
Cinta itu bukan dipikirkan tapi cinta dirasakan, klo kalian masih egois menurut gue itu bukan cinta namanya, itu nafsu.
sengaja gue emang mengarahkan dan membawa dia menemani gue beraktifitas, dari sekedar nongkrong sama temen main, kegilaan gue klo ngegame yang bikin lupa waktu bales chat nya, gue susah tidur dan kadang bangun nya juga susah, berkunjung ke tempat keluarga gue yang lain nya.
Dengan maksud agar dia tau semua kegiatan gue ketika lagi ga bareng sama Rayi.
Cara itu untuk mengantisipasi pasangan kita berpikiran negatif, jika kita sedang punya kesibukan masing-masing dan jarang bertemu.
Karena dengan sering bertemu juga itu ga terlalu baik, yang ada timbul rasa jenuh dan hambar didalam suatu hubungan.
Dan ini yang paling penting,
dalam berhubungan jauhi sifat posesif, membatasi ruang lingkup pasangan, membatasi pertemanan nya, harus memberi kabar kapanpun dan dimanapun.
Ini sangat berbahaya menurut gue, kalian baru jadi pacar loh, kalian bukan orang tua mereka, apakah kalian mau diatur dan di dikte setiap yang akan kalian lakukan? keep thinking.
Jangan selalu melihat pasangan dengan sudut pandang diri sendiri cobalah melihat dan merasakan jadi pasangan kalian tersebut, segala sesuatu yang kalian ucapkan dan lakukan terhadapnya.
Cinta itu bukan dipikirkan tapi cinta dirasakan, klo kalian masih egois menurut gue itu bukan cinta namanya, itu nafsu.
Saat itu baik Gue maupun Rayi kami sudah membuat banyak cita-cita dan harapan yang indah untuk kedepan nya.
Kami meyakini setiap khayalan kami akan menjadi indah pada waktu nya, tapi.
Takdir berkata lain, “Manusia bisa Berencana, tapi tetap Tuhan yang akan menentukan” kaya nya kata-kata itu memang pantas untuk hubungan kami.
Gue yang selalu ngejaga dan ngarahin hubungan ini tetep langgeng, jauh dari pertikaian, perdebatan, ataupun perpisahan.
Gue yang setiap saat harus berpikir gimana cara nya agar Rayi ga jenuh, sedih, bosan, kecewa dan tetap bisa bahagia dengan ada gue disampingnya.
Gue lakuin itu dengan susah payah dan berulang -ulang setiap hari nya. Tapi gue cuma manusia, sekeras apapun gue berusaha klo Tuhan sudah memutuskan apa daya dan upaya gue.
Tepat masuk setahun hubungan kami, sebuah cobaan berat datang menghampiri. Usaha yang gue rintis harus gulung tikar dan dimulainya perdebatan dalam hati gue sendiri, apakah gue bisa terus bikin dia bahagia?. Itu yang selalu menghantui pikiran gue.
Semakin gue sayang sama Rayi semakin gue ragu bisa membahagiakan nya.
“Maafin aku ya Yang” jawab gue lesu sambil menatap Rayi yang telah seharian ini menemani.
“Gpp nanti kita coba lagi cari lowongan ditempat lain ya, semangat dong Sayang!” ucap nya memberi semangat
gue liat mata nya, dia menyimpan kesedihan yang dicoba ditutupi nya. sudah keberapa kali nya gue ditemenin dia untuk sekedar menaruh lamaran pekerjaan ataupun menemani gue interview.
Dia sering memberi gue info pekerjaan, lalu kita mendatangi nya tapi tidak ada satupun yang memanggil atau menerima gue sebagai pekerjanya.
Semenjak usaha yang gue buka harus tutup karna beberapa hal, Rayi lebih dominan dalam keuangan, mulai dari sekedar ngajak gue jalan ataupun memberikan gue uang untuk pegangan.
“Kamu kan lagi kesusahan gini, itu kamu pegang ya takut kamu butuh sesuatu” ucap nya sambil memberi beberapa lembar uang.
Dari kejadian itu gue semakin ragu apa gue bisa ngebahagiain dia, sedangkan dari faktor ekonomi saja, dia jauh lebih baik dari gue saat itu.
“Apa pantas gue yang seharusnya bisa membimbing dan memenuhi kebutuhannya, sekarang dia yang memenuhi kebutuhan gue!, dimana letak harga diri gue sebagai lelaki?”
pikiran itu selalu berputar didalam kepala gue.
Dan itu dia lakukan bukan cuma buat gue, tapi buat Ibu dan Adik-adik gue dirumah. Sering kali gue tolak dan larang ketika dia memberi kami uang.
“Yang aku masih bisa usaha, jangan kamu selalu memberi aku atau keluarga aku uang, please aku udah malu dengan keadaan aku saat ini, jadi tolong Yang jangan kayak gini, aku ga suka!” jawab gue sambil mengembalikan uang tersebut.
“Sayang, keluarga kamu termasuk keluarga aku juga loh, apa aku bisa tega biarin kamu kaya gini, dulu waktu kamu lagi sukses, aku ngerasain semuanya dari kamu sayang, jadi aku tau kamu, aku ga punya pikiran kamu manfaatin aku kok, aku ikhlas gimanapun keadaan kamu sekarang” jawabnya sambil mencium kening gue, “sekarang waktu nya aku buktiin klo aku bener-bener sayang kamu dan keluarga kamu, seperti yang biasa kamu lakukan ke aku dan keluarga aku ya”
Gue cuma bisa diam mendengar ucapannya.
“Ya Allah begitu baik nya Engkau memberikan pasangan seperti Rayi” gue terus bersyukur didalem hati.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bersambung..

aripindoank dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Kutip
Balas
![CERPEN [Real Story] Terima Kasih, Cinta!](https://s.kaskus.id/images/2020/05/17/2657924_202005170604120178.png)
![CERPEN [Real Story] Terima Kasih, Cinta!](https://s.kaskus.id/images/2020/05/17/2657924_202005170641320589.png)
