Ramadhan kali ini sangatlah berbeda. Shalat di masjid nggak boleh. Pulang kampung nggak boleh. Mudik apalagi. Eh ... kebalik apa nggak, nih ya. 😅

Kalo bercerita tentang pulang kampung, apa kalian pernah bawa oleh-oleh buah yang unik. Sebagian orang menganggapnya sudah biasa, ya. Namun, hanya sebagian orang yang belum pernah menjumpainya.

Langka. Ditempatku nggak ada buah seperti ini. Adanya saat Ramadhan tiba. Harganya yang mahal dan manfaatnya jangan diragukan.







Siwalan, bisa juga disebut buah lontar. Pohonnya hampir mirip dengan pohon kelapa. Tingginya sampe ratusan meter. Bedanya, dari bentuk dan daging buahnya.

Kalo dimakan seperti agar-agar rasa air kelapa. Namun, lebih enak daging buah siwalan ketimbang agar-agar.

Siwalan ini dijajakan di area pinggir jalan. Banyak banget yang jual, sampe bingung beli yang mana. Biasanya aku beli yang sudah dikupas. Daging buahnya sudah dimasukkan ke dalam plastik. Tinggal kupas kulit tipis yang menempel pada buah siwalan. Kemudian, tinggal dimakan aja.





Bukan hanya siwalan aja yang digandrungi banyak orang. Legen, air nira dari buah siwalan juga banyak peminatnya, khususnya kaum pria.

Ya, ada yang bilang air legen dari pohon siwalan ini manfaatnya adalah menambah stamina dan bagus untuk sperma.
Klik disini





Air legen 'haram' bila diminum?

Pertanyaan itu dulu yang membuat aku jadi bingung. Apakah memabukkan? Nyatanya nggak. Namun, ada yang bilang melarang meminumnya tapi banyak yang beli, karena rasanya enak. Benar yang mana, nih.

Ternyata Gansis, ini loh yang harus temen-temen tau. Air legen itu ada alkoholnya di bawah 1%, jadi boleh dikonsumsi karena kandungan alkoholnya tidak begitu tinggi dan tidak memabukkan, seperti yang mereka bilang.

Lain halnya bila air legen yang kandungan alkoholnya sudah lebih dari 1%, tidak boleh dikonsumsi. Itu yang membahayakan. Memabukkan. Makanya dibilang haram. Hindari ya Gan.
Klik disini

Kalo beli air legen, selama dua hari harus sudah dihabiskan. Jika lebih dari itu, buang aja lah.

Kalo bulan Ramadhan habis, para penjual siwalan juga nggak ada. Makanya, sangat langka di tempat tinggalku.

Apa temen-temen kaskus pernah makan siwalan? Atau pernah minum air legen?