Berdampingan dengan corona



Assalamu'alaikum Gansist apa kabar? Semoga sehat selalu dan baik-baik saja.


Belakangan jagad media telah dihebohkan dengan tagar #IndonesiaTerserah. Bukan hanya fenomena tagar tersebut saja yang menjadikan heboh, namun pernyataan tentang kita harus hidup berdampingan dengan corona itu pun ramai.

Yang menjadi pasalnya adalah sebagian orang salah kaprah mengartikan ungkapan tersebut. Sejak dikeluarkannya statement begitu, banyak masyarakat mulai berani keluar rumah.

Bahkan ada sebagian tidak memakai masker, mendadak pusat perbelanjaan, toko emas, pasar tradisional kembali membludak oleh masyarakat yang hendak berbelanja untuk keperluan idul fitri. Jika keadaan terus demikian, kapan pandemi ini akan berakhir? Mari berpikir sejenak sebelum kalian pergi ke luar rumah.

Pikirkan pengangguran

Banyak orang yang mendadak jadi pengangguran akibat adanya pandemi covid-19. Bukan tidak mungkin tingkat kejahatan pun semakin tinggi, bagi mereka yang sudah gelap mata tak dapat penghasilan.

Tenaga Medis

Para nakes adalah garda terdepan yang mengorbankan dirinya. Memakai baju hazmat selama 8 jam, tidak bisa minum dan makan. Mereka kelelahan tanpa ada penghibur dari keluarga. Mereka pun sama menahan rindu ingin tidur nyenyak juga berkumpul dirumah bersama keluarganya.

Pendidikan anak

Jika kalian tidak bisa memikirkan orang lain, cobalah pikirkan anak kita. Dengan adanya pandemi ini, sekolah anak terbengkalai selama lebih dari 3 bulan. Mengingat pentingnya pendidikan di luar rumah, bukan hanya untuk materi pelajaran saja. Tetapi untuk tumbuh kembang anak bersosialisasi.

Sangat disayangkan dan miris dengan kejadian tersebut. Seolah PSBB yang dilakukan selama berbulan-bulan tiada artinya. Sudah banyak yang kita korbankan, tenaga medis yang tidak diterima lingkungan, anak tidak sekolah, kerja kena PHK, sulitnya ekonomi dan lain lain. Lantas, apakah harus kita hidup berdampingan dengan corona dalam artian bebas berkeliaran keluar rumah tanpa antisipasi yang lengkap?

Andai semua orang mengerti, kita berkorban hanya sebentar yaitu saat ini. Kita harus bersabar sampai virus covid-19 ini berakhir. Jangan tambah beban pemerintah dengan pergi keluar rumah. Diluar sana banyak orang yang tidak bisa berlebaran, bahkan mungkin sejak dulu. Haruskah demi 1 lebaran kita mengabaikan keselamatan keluarga? Tidak! Harusnya jangan, kita keluar rumah sama saja menyerahkan diri pada virus covid19.

Hidup berdampingan dengan corona bukan berarti menganggap virus ini hal sepele. Tetaplah menjaga diri jika keluar rumah memakai masker, pulang darimana pun segera cuci tangan. Ganti pakaian selepas bepergian sebelum kontak dengan anggota keluarga. Cari tahu protokol pencucian baju yang baik dan benar.


Siapa yang tak sedih momen bertemu keluarga yang mungkin hanya bisa dilakukan setahun sekali. Tapi jika tetap nekad, taruhan nyawa anggota lainnya menjadi pertaruhan besar.


Kita memang tidak boleh panik, tidak boleh terlalu takut. Tapi dengan ikhtiar menjaga diri, itu sudah cukup membantu mereka. Antara berani dan sombong itu beda tipis bree, asal jangan mewek aja pas diri sendiri yang kena hehehe.

Semoga para tenaga medis tidak hilang kesabaran dan masyarakat sadar akan pentingnya menjaga diri. Semoga secepatnya sekolah dan masjid dibuka kembali, bukan pusat perbelanjaan saja.


Thread ini saya dedikasikan untuk mereka yang menyepelekan bahaya dari virus corona. Dan Untuk mereka yang suka berkerumun dengan tujuan yang tidak jelas.