Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rens09Avatar border
TS
rens09
Cinta Semestinya Tak Menyakitkan, Bukan? Ini Kisahku: Pernah Dalam Cinta yang Salah
Cinta Semestinya Tak Menyakitkan, Bukan? Ini Kisahku: Pernah Dalam Cinta yang Salah
Dua Hati yang Tak Bisa Menyatu


Ini kisah real yang aku alami, mohon jangan membully atau mengatakan hal buruk 🙏 Ambil saja hikmahnya (jika ada).
Namanya aku samarkan agar tidak menjadi permasalahan dikemudian hari.
Sudut pandang cerita menurutku dan perasanku waktu itu hingga hari ini.
Selamat membaca.


emoticon-Turut Berdukaemoticon-Turut Berduka emoticon-Turut Berduka



==================================



Dahulu, cintaku terlalu besar untuk memandang semua dustanya. Setiap kesalahan yang dia perbuat selalu saja kumaafkan dengan ikhlas. Ya, dia yang mengisi hidupku selama lima tahun. Membawaku dalam cinta yang salah. Membukakan dunia yang seharusnya tidak menjadi pijakan kakiku.

Janji sehidup semati dan cinta selamanya yang dia ucap pun sirna saat benih ini hadir di rahimku. Ingatkah sayang, akan semua kisah yang pernah diukir bersama? Ingatkah sayang, akan semua janji manis yang telah diucap? Ingatkah sayang, akan singkatan ini 'RENHASTA'yang menghiasi helm dan motor bersamaan. Bukan hanya sekedar pemanis, tetapi itu janjinya, janjiku, janji kami.

Sebut saja namanya Mr. H. Meskipun semua orang melarangku dengannya, aku tetap bertahan. Berbagai kalimat pedas pernah kudengar saat awal bersama Mr. H.

Quote:


Ya, semua kalimat itu pernah kudengar dan kubantah. Namun, sekarang aku sadar kenapa mereka melarangku dengan Mr. H. Mereka menyayangiku dan tak ingin aku terjerumus dengan balutan kata janji dan cinta yang (mungkin) palsu.

Dahulu, aku selalu percaya pada Mr. H. Bahkan tak jarang, dia melarangku untuk berteman dengan semua orang. Menarikku dari semua kegiatan di kehidupanku dan membawa diri ini masuk dalam dunianya.

Over protectif, cemburu berlebihan, bersikap kasar, dan selalu menuduh, semua kuterima semata karena aku telah menyerahkan kesucianku padanya. Bodoh! Iya, kebodohan sekali yang kusesali seumur hidup. (Jangan ditiru ya Sis, dijamin akan nyesel kalau nggak dinikahin)

Beberapa kali kami putus, berpisah, seakan semua selesai saat itu. Namun, kembali Mr. H berulah, mencariku dengan berbagai macam cara. Membuat fake akun medsos hingga meneror beberapa kawan demi mendapat informasi tentangku. Sedih, galau, bingung, itu yang kurasakan. Entah karena masih mencintainya atau karena takut dia akan menyebar aibku. Ya, kejadian itu pernah diabadikannya dan selalu menjadi senjata ketika hubungan kami merenggang.

Lagi dan lagi, aku menyerah. Kembali dalam pelukkan Mr. H sembari berharap semua akan berubah. Berharap dia akan berubah menjadi lelaki setia, bertanggung jawab dan penyayang.

Harapan itu kembali sirna ketika dia selingkuh (lagi) dengan beberapa wanita sekaligus. Sebenarnya, untuk apa Mr. H mencariku jika hanya menyakiti hati dan fisikku? Beberapa kali tamparan dan pukulan pun pernah dia arahkan padaku. Ya, aku yang (mungkin) dia cintai.

Terkadang aku bingung, apa itu cinta? Apakah cinta semenyakitkan ini? Jujur, ketika merangkai kata untuk menulis event ini, air mataku tak terbendung. Mengalir dan sulit untuk dibendung.


Terlebih saat kejadian tahun 2017, sudah lima tahun hubungan tak jelasku dan Mr. H akhirnya membawa kami dalam permasalahan baru. Aku hamil! Hal yang membahagiakan dan membingungkan bagiku. Namun, hal buruk baginya. Dia mulai berubah. Semakin kasar dan acuh. Beberapa kali kami bertemu membahas hal ini. Dia memukuliku. Bahkan orang di jalan pun pernah melerai kami. Dia pergi. Dia menghindar.

Aku merasa takut ketika Mr. H ingin 'membuang'benih cinta kami. Aku menangis di hadapannya. Memohon ampun dan belas kasih. Aku tak bisa. Setelah kehilangan Ayahku karena sakit jantung, aku tak ingin menambah dosa lagi dengan aborsi.

Mr. H memukulku tanpa ampun. Hingga memar dibeberapa bagian wajahku. Tak apa, asal marahnya mereda. Dia pun mulai bingung karena kami seyayasan dalam bekerja. Takut jika dia dikeluarkan dari pekerjaan, Mr. H pun menyuruhku resign dengan janji akan menikahiku segera.

Bahagia? Tentu. Saat itu aku merasa bahagia. Ternyata benar, janjinya saat hendak menghamiliku, "sayang, ini cara satu-satunya agar kita bisa bersatu."

Aku resign dari pekerjaan. Tinggal bersama Mr. H di sebuah kost ukuran 3 x 3 sudah membuatku bahagia. Meski tidak setiap hari dia bersamaku. Kami sudah mengadakan prewedding dan saat itu terlihat senyum dari wajahnya. Dia terlihat gugup mengenakan setelan jas dan celana panjang berwarna silver. Dia pun terlihat kagum melihatku dengan gaun putih dan buket bunga mawar merah.

Cinta Semestinya Tak Menyakitkan, Bukan? Ini Kisahku: Pernah Dalam Cinta yang Salah
Foto dari dokumen pribadi


"Mii, kamu cantik sekali," itu ucapnya saat berbisik di telingaku. (Sumpah nyesek banget ingatnya. Aku mewek nulis kisah ini. Semoga lolos event amin.)

Aku tersenyum melihat Mr. H dihadapanku. Senang, bahagia, dan haru menjadi satu. Beberapa foto kenangan masih kusimpan rapat. Ah, sungguhkah impian ini terwujud? Janjinya menikahiku tinggal selangkah lagi.

Ternyata, mimpi hanyalah mimpi. Semua tidak berjalan sesuai harapan. Mr. H selingkuh lagi. Kali ini dengan penyanyi dangdut. Di usia kehamilanku lima bulan, dia memukuliku lagi. Aku menangis dan ketakutan. Bahkan dia berucap hendak mengenyahkan kandunganku (lagi). Aku ketakutan dan menutupi perutku yang mulai bundar.

"Tuhan, tolong hambaMu ini. Aku memang berdosa. Tetapi anak ini tak berdosa. Lindungilah anakku ya Tuhan."Doaku sepanjang hari.

Mr. H sangat plin plan. Kadang romantis dan baik. Kadang menakutkan dan garang. Aku bingung. Apakah cintanya itu nyata padaku? Atau hanya fatamorgana semata.

Waktu itu, Mr. H sangat berharap anak kami lelaki. Karena dia sudah memiliki dua putri yang dirawat orang tuanya. Aku juga menyayangi mereka. Bahkan setiap ulang tahun dan natal kuberikan kado bingkisan untuk dua putrinya.

Kenangan terindah saat Mr. H mengajakku menonton pertandingan sepak bola tingkat kota. Bahkan mengajakku ikut gantang burung di beberapa acara. Aku senang. Meski kadang perutku nyeri dan kakiku lelah karena kandungan ini semakin besar. Aku selalu terlihat tersenyum bahagia saat berada dihadapannya.

Semua hal berubah, ketika kecewa Mr. H terpancar saat USG di bulan keenam. Kata dokter, "jika jenis kelamin sampai usia segini belum kelihatan, kemungkinan besar perempuan Pak."

Mr. H diam. Sangat hening saat itu. Dia kecewa dan menyalahkanku. Tuhan, saat itu aku sungguh merasa bingung dan sedih. Hanya padaMu aku mengeluh dalam setiap keterbatasan hidupku.

Sejak itu, dia selalu membuat masalah. Apa pun yang aku katakan atau lakukan, tak pernah membuatnya tersenyum lagi.

Ya, bulan ketujuh kehamilanku, Mr. H meninggalkanku di sebuah kost-an baru di kota kelahiranku. Hanya memberi uang lima puluh ribu untuk bertahan. Dia membuangku, meninggalkanku di sana.


"Sayang, apakah sama sekali kamu menutup mata akan perasaanku? Ayahku sudah tiada, bukan berarti kamu bisa seenaknya menerlantarkan aku dan calon anak kita," lirihku saat itu tanpa balas darinya.


Sejak itu, kami sudah seperti orang asing. Mr. H tak pernah membalas pesanku. Tak menjawab teleponku. Sempat aku stress dan depresi. Namun, tangan lembut Ibuku menyambutku untuk pulang ke rumah.


Saat itu semua mimpi berakhir. Tidak ada pernikahan. Tidak ada Mr. H dan aku lagi. Tidak ada kata 'RENHASTA' dalam hidupku lagi.


Ya, inilah aku, seorang single mom. Tanggal 09 Mei besok adalah ulang tahun ke-2 malaikat kecilku. Aku tak pernah menyesali hal yang sudah terjadi. Karena semua kenangan itu membuatku menjadi wanita yang lebih kuat, tangguh, tegar dan waspada akan cinta-cinta yang palsu dan semu.


Apakah aku dendam padanya? Tidak. Apakah aku masih cinta padanya? Tidak. Semua sudah jelas ketika dia mengirimkan pesan singkat beberapa hari yang lalu. Masih sama saja, merendahkanku dan menuduhku. Aku blokir nomer itu. Aku sadar, dia tak pernah serius mencintaiku. Mungkin hanya tubuhku yang dia cintai. Bahkan kabar putri kecilku pun tak dia tanyakan.


Terima kasih Tuhan, dari cinta yang tak bersatu ini aku temukan hadiratMu. Sejak kembali di rumah, aku bertaubat dan hanya mejalani hidup apa adanya bersama Ibu, adik dan anakku. Kerja online, beribadah, berdoa, dan mengasuh anak dengan sebaik mungkin yang aku bisa. Hal ini cukup membuatku tenang.

Kini, aku sungguh memandang segala sesuatu dalam kebaikan Sang Pencipta. Bersyukur dan selalu berjuang.




=================================




Buat Sista sekalian, cinta yang terbaik adalah seorang yang menghargaimu dan tidak menjerumuskanmu. Cinta itu merawatmu dan memetiknu ketika sudah resmi menikah.

Buat Agan sekalian, cintailah wanitamu dengan setulus hati bukan modus. Hargailah para wanita sebagaimana mestinya, bukan untuk pemuas napsu belaka.


Semoga thread ini bisa diambil hikmahnya. Terima kasih.


emoticon-Kissemoticon-Kiss emoticon-Kiss
RetnoQr3n
nona212
betiatina
betiatina dan 85 lainnya memberi reputasi
86
2.7K
113
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
inarosesAvatar border
inaroses
#72
Sedihnya. Terkadang manusia tidak mengerti hakikat cinta sejati. Bukankah cinta itu anugerah, dan suci adanya. Semoga kita senantiasa bisa menjaga cinta suci, sesuai kehendak Tuhan.
miniadila
rens09
embunsuci
embunsuci dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.