Alasan Pendidikan Indonesia "Tidak Bisa" Menyamai Sistem Pendidikan di Finlandia

Beranda

...

The Lounge
Alasan Pendidikan Indonesia "Tidak Bisa" Menyamai Sistem Pendidikan di Finlandia

ludovicusdo

15-05-2020 00:07

Alasan Pendidikan Indonesia "Tidak Bisa" Menyamai Sistem Pendidikan di Finlandia

שלום עליכם
SHALOM ALEICHEM

Setelah thread terakhir ane di bulan Juni 2017 yang lalu, kini ane buat thread lagi. I miss you KASKUS emoticon-Peluk

Beberapa waktu yang lalu ane sempat kepikiran, "Kenapa ya sistem pendidikan di Indonesia gak bisa kayak Finlandia?" Setelah baca artikel sana dan sini, akhirnya ane menemukan jawabannya.

Spoiler for DISCLAIMER:

Dipastikan ini belum repsol karena murni pemikiran ane sendiri dan didukung oleh beberapa fakta mencengangkan

Alasan utamanya adalah, karena pendidikan sekelas FINLANDIAitu MAHAL. Lho.. lho... bukannya sekolah di Finlandia itu gratis gan? emoticon-Bingung

Iya gratis, tapi.... coba agan simak yang satu ini!

Quote:

1. Menjadi Guru di Finlandia Harus Punya Gelar Ini

Spoiler for 1.:

Kalau agan/wati mau jadi guru di Finlandia, syaratnya mudah kok gan, agan harus punya gelar S2 dan menyelesaikan 20 SKS pelatihan tambahan (diluar kuliah S2) menjadi guru emoticon-Ngakak

. Itu berarti sama dengan menambah 1 semester kuliah agan. Informasi ini ane lansir langsung dari University of Helsinki. Bagaimana gan, tertarik menjadi guru di Finlandia?

Quote:

2. Guru Adalah Profesi yang Bergengsi

Spoiler for 2.:

For your information gan, guru di Finlandia sangat dihargai (bukan hanya sekadar kata-kata dan lagu doang) tapi benar-benar kenyataan. Bahkan lembaga pelatihan guru di Finlandia bisa disandingkan dengan lembaga pendidikan untuk pekerjaan laiinya seperti engineer, pengacara, bahkan dokter.

Karena guru sangat dihargai di Finlandia, gaji seorang guru yang mengajar di tahun pertama bisa mencapai Rp533,34 juta/tahun. Dengan biaya hidup perbulan sekitar Rp12 juta. Ya kalau dijadikan perbulan, gaji guru di Finlandia setara Rp44,4 juta. Artinya, walau biaya hidup tinggi tapi penghasilan guru disana juga tinggi. Dibandingkan dengan Indonesia, guru di Indonesia (khusus PNS golongan III dengan masa kerja baru) yaitu Rp33,5 juta/tahun atau perbulannya hanya Rp2.000.000,-

Quote:

2. Pendidikan Gratis Untuk Semua

Spoiler for 2.:

Pendidikan di Finlandia benar-benar gratis. Oleh sebab itu gak ada beban bagi calon guru untuk mengejar gelar master (S2). Dan karena sekolah gratis, ini membutuhkan anggaran besar dan tidak murah alias mahal. Itu makanya diawal ane bilang kalau pendidikan di Finlandia "mahal". Mahal untuk ditiru.

Quote:

3. Anak-Anak Digaji

Spoiler for 3.:

Kalau ini ane gak bohong gan. Anak yang belum berusia 17 tahun di Finlandia akan mendapatkan "gaji" yang sudah diberikan semenjak bulan pertama kelahiran mereka di dunia. Fungsi "gaji" ini adalah tanggung jawab pemerintah agar gizi seluruh bayi di Finlandia terpenuhi sesuai standar alias gak ada yang kekurangan gizi.
Menurut penelitian, gizi yang buruk dapat mengurangi IQ anak beberapa angka. Nah, dari sini kelihatan kalau masalah pendidikan itu bukan hanya di sektor guru dan fasilitasnya tapi harus sejak anak lahir di dunia ini.
Gizi yang cukup akan memberikan dasar yang kuat kepada si anak

Quote:

Kesimpulan

Spoiler for Summary:

Bicara soal pengembangan pendidikan, berarti bicara soal seluruh sektor yang mampu membangun kecerdasan bangsa salah satunya adalah gizi yang baik. Gizi yang baik bisa didapatkan dengan syarat sebuah keluarga tidak dilanda kemiskinan. Dan ini membutuhkan biaya MAHALserta masih menjadi PR besar negara ini emoticon-Sorry

Anggaran pendidikan di Indonesia harus ditingkatkan juga bisa membantu. Mengingat masih ada aja sekolah yang gak akan tahu besok masih bisa berdiri atau sudah rata dengan tanah.

Kalau korupsi dan nepotisme masih melanda di Indonesia, sampai kapanpun pendidikan kita akan berada di level paling bawah dan gak bisa menyalip bahkan menyamai sistem pendidikan di Finlandia.

Semoga setelah ini kita semakin menghargai betapa pentingnya pendidikan bagi sebuah bangsa

Spoiler for BONUS!!!!:

Klik gelas untuk memberi

nona212 dan 152 lainnya memberi reputasi

151

8.4K

Kutip

232

Balasan

Komentar yang asik ya

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge

1.3MThread•104KAnggota

Tampilkan semua post

ludovicusdo

15-05-2020 00:08

KOMENTAR KASKUSER

Quote:

Original Posted By teagaja►Ane sendiri nyesel bin iri sih lihat betapa hebatnya pendidikan di sana dari baca-baca buku yg bahas plus videonya Syarif Zapata (meski yg dibahas dari wilayah sekitar Jerman sih)

Oh, seandainya aja korupsi nggak mendarah daging dan kutipan dari pembukaan UUD 1945 itu gimana wujutinnya kalo sistem masih gini juga yg katanya mau Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.

Dan baru tahu juga ada fondasi utama dibalik itu semua, termasuk 'biaya' gizi untuk siswanya.

Baca thread ente ane jadi sedih lihat negeri sendiri, ane cuma bisa berharap aja ada yg mau merubah menyeluruh pendidikan di Indonesia.

Quote:

Original Posted By fira262►Kalo menurut ane kenapa di sini pendidikan masih disepelekan dari perspektif rakyat kecil karena yaa banyak yang masih berpikiran, "ngapain sekolah? mending langsung cari duit" jadi anak kecilpun udah dididik untuk kerja, bukan sekolah. Banyak yang menganggap sekolah itu buang-buang waktu dan uang. Lebih baik waktunya dipake untuk cari uang. Atau di pelosok banyak yang mikir yang penting bisa baca tulis dan berhitung udah cukup, jadi sekolah hanya sampe tamat SD. Setelahnya bantu orang tua di ladang atau ke kota jadi buruh kasar.

Secara garis besar masalah kesejahteraan rakyat yang belum merata. Kemudian perspektif mereka tentang pendidikan. Mungkin di Finlandia rakyatnya merasa BUTUH sekolah. Sedangkan di sini ada yang menyepelekan. Atau yaa kayak agan di atas bilang, yang penting ada ijazah. Skill, attitude, moral itu nggak penting. Makanya jadi banyak yang suka sensasi, sinetron dan prank yang nggak mendidik itu.

Entahlah. Banyak yang harus diuraikan secara terperinci karena akan menyentuh ke faktor-faktor lainnya.

Quote:

Original Posted By riansantoso4776►Childcare provision ala Finlandia bisa dicontoh dulu sama Indonesia.

Dari dasar dulu kalau mau benahin sistem di Indonesia. Prenatalitas bayi sudah harus diperhatikan kesejahteraannya.

Jangan langsung loncat ke sistem pendidikan kalau sistem kesehatan dan perawatan anak masih minim.

Kasihan kalau fisiknya masih kurang, tapi dipaksa berpikir ala pendidikan negara maju.

Pendidikan merata dengan start awal anak sejak dalam kandungan sudah beda, hanya akan menimbulkan kesenjangan.

Samakan start setiap warga negara dulu.

Diubah oleh ludovicusdo 15-05-2020 22:14

baikl dan 10 lainnya memberi reputasi

Kutip

Balas

Tutup