- Beranda
- Berita dan Politik
Menkeu Akan Berikan Voucher Pangan ke Warga Kelas Menengah
...
TS
rajin.meremas
Menkeu Akan Berikan Voucher Pangan ke Warga Kelas Menengah
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap pemerintah akan memberikan tambahan belanja untuk kementerian atau lembaga (K/L) sektoral sebesar Rp30,1 triliun. Dana tersebut akan digelontorkan untuk tiga pos yakni pariwisata, perumahan dan permintaan agregat (aggregate demand).
Pos terbesar akan dialokasikan untuk permintaan agregat sebesar Rp25 triliun. Dana permintaan agregat akan digelontorkan untuk beberapa kebutuhan.
Salah satunya memberi kupon makanan yang akan dibagikan ke masyarakat kelas menengah secara online.
Sementara, untuk sektor perumahan akan digelontorkan anggaran Rp1,3 triliun. Dana akan digunakan untuk memberikan subsidi bunga dan bantuan uang muka pembelian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk keperluan cicilan rumah. Dana tersebut digelontorkan untuk merangsang daya beli dan konsumsi masyarakat.
"Harapannya mudah-mudahan (konsumsi) terlihat di kuartal III dan lebih banyak lagi di kuartal IV. Ini bisa dorong konsumsi sebab kuartal I sudah tertekan," ucapnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2020 hanya 2,84 persen. Angka ini terpaut jauh dari periode yang sama tahun lalu, yakni 5,02 persen. "Ke depan pemerintah akan memberikan perluasan insentif konsumsi untuk masyarakat menengah karena pasti sudah tidak sabar ingin jalan-jalan karena bosan di rumah. Ini disiapkan dalam stimulus pariwisata, restoran, dan transportasi," ucapnya pada Rabu (13/5).
Sedangkan sektor pariwisata akan dialokasikan sana sebesar Rp3,8 triliun. Dana digunakan untuk diskon tiket pesawat serta insentif pajak hotel/restoran.
Secara porsi, kontribusi konsumsi rumah tangga masih mendominasi, yakni sebanyak 58,14 persen. Porsi ini meningkat dibandingkan kuartal I 2019 lalu yang hanya 56,83 persen.
Lebih detail, BPS mencatat komponen yang mengalami kontraksi, yakni pakaian, alas kaki, hingga jasa perawatan hingga minus 3,29 persen. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, komponen ini bertumbuh 4,48 persen.
"Kalau kami lihat, memang konsumsi rumah tangga melambat cukup dalam. Karena porsi dari konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian sangat besar, tentu akan sangat mengerek ke bawah (pertumbuhan ekonomi)," tutur Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (5/5).
Bagi-Bagi Kupon Bray
Pos terbesar akan dialokasikan untuk permintaan agregat sebesar Rp25 triliun. Dana permintaan agregat akan digelontorkan untuk beberapa kebutuhan.
Salah satunya memberi kupon makanan yang akan dibagikan ke masyarakat kelas menengah secara online.
Sementara, untuk sektor perumahan akan digelontorkan anggaran Rp1,3 triliun. Dana akan digunakan untuk memberikan subsidi bunga dan bantuan uang muka pembelian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk keperluan cicilan rumah. Dana tersebut digelontorkan untuk merangsang daya beli dan konsumsi masyarakat.
"Harapannya mudah-mudahan (konsumsi) terlihat di kuartal III dan lebih banyak lagi di kuartal IV. Ini bisa dorong konsumsi sebab kuartal I sudah tertekan," ucapnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2020 hanya 2,84 persen. Angka ini terpaut jauh dari periode yang sama tahun lalu, yakni 5,02 persen. "Ke depan pemerintah akan memberikan perluasan insentif konsumsi untuk masyarakat menengah karena pasti sudah tidak sabar ingin jalan-jalan karena bosan di rumah. Ini disiapkan dalam stimulus pariwisata, restoran, dan transportasi," ucapnya pada Rabu (13/5).
Sedangkan sektor pariwisata akan dialokasikan sana sebesar Rp3,8 triliun. Dana digunakan untuk diskon tiket pesawat serta insentif pajak hotel/restoran.
Secara porsi, kontribusi konsumsi rumah tangga masih mendominasi, yakni sebanyak 58,14 persen. Porsi ini meningkat dibandingkan kuartal I 2019 lalu yang hanya 56,83 persen.
Lebih detail, BPS mencatat komponen yang mengalami kontraksi, yakni pakaian, alas kaki, hingga jasa perawatan hingga minus 3,29 persen. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, komponen ini bertumbuh 4,48 persen.
"Kalau kami lihat, memang konsumsi rumah tangga melambat cukup dalam. Karena porsi dari konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian sangat besar, tentu akan sangat mengerek ke bawah (pertumbuhan ekonomi)," tutur Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (5/5).
Bagi-Bagi Kupon Bray
anasabila dan 13 lainnya memberi reputasi
10
1.6K
26
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.1KThread•41KAnggota
Tampilkan semua post
wen12691
#18
AKAN
INGAT ITU KATA 'AKAN'
IMPLEMENTASINYA ENTAH DEH
PASTI ADA SYARAT KETENTUAN BERLAKU YG DIPELINTIR
INGAT ITU KATA 'AKAN'
IMPLEMENTASINYA ENTAH DEH
PASTI ADA SYARAT KETENTUAN BERLAKU YG DIPELINTIR
rajin.meremas memberi reputasi
1