Dalam duka aku tertawa..
Selalu tersenyum bahagia didepan siapapun, sampai orang lain menganggap aku hidup tanpa beban, selalu ceria dan bahagia.
Tapi bukan berarti aku tidak bisa bersedih atau tidak sedang bersedih..
Kesedihan bukan untuk di tunjukkan pada orang lain, walaupun sesekali aku ingin ada orang lain yang menemaniku menangis.
Ada seseorang yang melihat air mata ku yang menetes dan tulus mendengarkan kesedihanku.
Namun tetap harus ku tepis harapan ku.
Karena aku tak berhak berharap.
Aku sudah tak berhak memilih.
Aku pun tak berhak meminta.
Siapa aku ini? Hanya serpihan tanpa nyawa.
Hanya bisa berjalan menahan sakit diatas jalanan penuh kerikil namun tetap dengan senyuman bahagia.
Hidup ku sudah bukan milikku.
Dunia penuh permainan yang tidak menguntungkan sama sekali untukku.
Aku hidup untuk orang lain, bukan untuk diriku sendiri..