Na,
Dari dulu aku selalu berfikir, apakah orang yang sangat cuek bisa disatukan dengan orang yang sangat perasa. Mungkin iya, mungkin saja tidak. Semuanya memang tergantung orang yang menjalaninnya. Tiap orang pasti punya ‘jurus’ untuk menghadapi seseorang yang punya karakter berseberangan dengan dirinya, tinggal melihat apakah ‘jurus’ tersebut ampuh atau tidak. Mungkin hari ini jurus tersebut terlalu sering digunakan sehingga sudah tidak mempan lagi untuk digunakan.

Kamu selalu menghadapi aku dengan sifat perasa mu yang keibuan dan membuatku sangat nyaman, dan aku menghadapi kamu dengan sifat cuek ku yang sungguh keterlaluan. Hingga di titik ini kamu melarang ku untuk berpikir tentang 'kita' lagi. Mungkin kamu memang sudah tidak menganggap 'kita' berarti lagi, padahal 'kita' itu sangat bermakna untuk aku.

Kamu mungkin selalu cemburu dengan waktuku, itu sudah aku rasakan dari dulu. Bukan karena aku sok tahu tapi memang orang tua pun kadang merasakan itu. Aku memang punya ‘penyakit’ suka lupa waktu jika sudah dihadapkan dengan pekerjaan, bahkan sempat 6 hari tidak keluar rumah karena saking asyiknya bekerja. Dan untuk sekarang tujuanku Cuma satu, aku ingin mengumpulkan uang, kuliah, dan bisa punya pekerjaan untuk hidup denganmu. Itulah kenapa semalem aku menulis kalimat “Paling tidak aku kehilangan satu alasan untuk berubah jadi lebih baik”. Semoga kamu tahu maksudku.

Kamu juga pernah bilang kalau kamu butuh aku bukan hanya di dunia maya, aku pun begitu. Aku ingin terus di hadapnmu, menguatkan kamu, tapi bagaimana aku bisa melakukan itu jika aku sendiri minder dengan keadaanku. Aku minder karena aku merasa masih payah, aku minder karena aku masih belum tahu bagaimana sikapku ketika harus berhadapan denganmu. Mungkin kamu lihat atau enggak di setiap kita bertemu, pasti di beberapa waktu sisi cueku kelihatan, dan aku takut kalau itu justru terjadi lagi.

Aku sendiri takut….Aku takut tidak bisa membuatmu nyaman, tidak bisa menjagamu, tidak bisa membuatmu senyum, dan tidak bisa lainnya, tapi aku juga ingin sekali menghilangkan semua tidak bisa itu.

Aku pernah Retweet kalimat seperti ini : “KAMU”, empat huruf yang selalu buat aku tersenyum. Dan tentunya itulah kamu, seorang yang berharga dalam hidupku, Na. Maaf dan terima kasih untuk semuanya.