Pagi itu hujan turun sangat lebat. Awan hitam menghiasi angkasa. Aku sudah bangun dari jam setengah 5 pagi, sekarang sudah jam 5 namun Aku masih melingkar didalam selimut karena cuaca dingin membuatku malas beranjak pergi dari kasur.



Ku kuatkan mental dan tubuhku, lalu beranjak dari kasur. Aku mengambil wudhu dan melaksanakan Sholat subuh.

Selesai Sholat Aku pergi kedapur untuk membuat secangkir Teh Hangat untuk sedikit menghangatkan tubuhku. Setelah ku minum kehangatan mulai menyelimuti tubuhku.

Aku mengambil handuk, pergi mandi dan tak lupa gosok gigi. Habis mandi lalu senam pagi, habis senam pagi jangan lupa tidur lagi. Hheehehe.
Selesai mandi Aku langsung pergi ke meja makan untuk menyantap sarapan yang telah dibuat oleh Ibuku. Hmm benar-benar masakan Ibuku tiada dua. Nikmatnya terasa mengalir dalam setiap rongga ditubuhku. Hmm lebay.

Jam setengah 7 Aku berangkat dari rumah dengan memegang payung ditanganku. Ya hujan belum berhenti, awet sekali.
Ku tutup payungku saat akan masuk ke dalam bus. Lagi-lagi Aku mangambil tempat duduk didekat jendela, menatap air hujan yang mengalir dikaca, jadi galau hmmm.

Ku pasang headset ke telingaku memutar lagu peterpan “Ku katakan dengan indah” Pas sekali. Aku merasa menjadi Ariel. Keren.
Tak lama bus berhenti, dan naik beberapa penumpang, tiba-tiba ada seorang wanita yang duduk disebelahku. Wanginya buset memenuhi seluruh rongga diparu-paruku.

Aku hampir mabuk, mabuk parfum. Ingin rasa ku meledeknya, tapi tidak mungkin karena itu merupakan haknya. Akhirnya ku beranikan diri untuk mengajaknya ngobrol.



Bus berhenti, hujan juga telah berhenti. Kami berdua turun. Entah mengapa walau tak saling berbicara Kami malah berjalan beriringan. Telinga Kami sama-sama terpasang Headset. Lagi-lagi banyak pasang mata yang memerhatikan, inilah alasan mengapa Aku menghindari jalan berdua dengan Wanita, terlalu mencolok.

Sampai dikelas Aku melihat tas Kyra belum ada dikursinya.


Guru datang dan Aku memberitahu bahwa Kyra tidak bisa hadir dan suratnya akan menyusul saat ia telah masuk.
Sangat sepi rasanya tanpa kehadiran Kyra disampingku. Ada perasaan tidak nyaman yang muncul. Sangat aneh padahal sebelumnya Aku menyukai sepi. Sekarang Aku malah merasa jauh dari sepi. Benar-benar, Aku berubah.

*Bel istirahat berbunyi.

Aku beranjak ke kantin dan membeli makanan dan minuman. Lalu Aku melangkah menuju tempat itu, yang lama tak ku kunjungi. Hmmm suasana ini, masih seperti dulu, taka da yang berubah.
Aku mulai memakan makananku sampai Aku mendengar langkah kaki yang mendekat ke arah sini.



Aku memiliki penyakit asma, dulu sewaktu smp Aku pernah menjadi penikmat Rokok. Tapi semenjak Aku berhenti, setiap menghirup asapnya, sungguh tiba-tiba pening menyerang kepalaku.

Jadi Aku lumayan menjauh ketika ada orang yang sedang merokok didekatku.

Vira telah ada dikelas, duduk dikursinya sambil memegang Novel ditangannya.

Ketua kelas macam apa Aku ini. Sampai warga kelasnya saja Aku tidak mengetahuinya. Sepertinya mulai sekarang Aku harus lebih sering memerhatikan wajah-wajah temanku ketika diabsen.

Vira mempunyai fisik yang cukup menarik. Tak perlu ku gambarkan fisiknya, cukup kalian imajinasikan seperti gadis pujaan hati kalian, karena ya cantik itu relatif. Cantik menurutku belum tentu cantik menurut kalian. Jadi mulai sekarang Aku beri tahu untuk visualisasi tokoh silahkan kalian imajinasikan sendiri agar lebih puas dan mantap. Oke.

*Bel pulang berbunyi.

Aku langsung beranjak dari kursiku, tapi RIndu memanggilku.