Kaskus

Story

seenueAvatar border
TS
seenue
Tak Punya Hati ?
Ada saat, dimana kehidupan hanyalah omong kosong belaka.


Spoiler for Index:


Adakah Senyum di Semarang,


Spoiler for Index:

Diubah oleh seenue 06-05-2020 14:27
ipppsssAvatar border
anton2019827Avatar border
dbase51Avatar border
dbase51 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
30.5K
264
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
seenueAvatar border
TS
seenue
#178
Semarang..


Semarang!?, gw nggak ngerti kenapa harus Semarang. Kota yang cukup besar di Jawa Tengah, dan kota yang bagi gw lebih (terlihat) Jawa dari Surabaya, Malang dan kota lain di Jatim?. Bisa jadi, karena di kota lama gw, gw cenderung berkumpul, bersosialisasi bersama lintas budaya, suku. Macam, Madura, Surabayan, Papua, NTT dan banyak masih lagi, maklum.. banyak Kampusnya jadi ya wajar. Sedang di sini, mayoritas Jawa semua (Mungkin juga gw belum tau banyak,). Meski begitu, gw cukup shock juga, padahal gw juga Jawa. Ternyata ada bahasa, aksen, dialek daerah yang juga gw nggak begitu paham, hahaha. Misal perihal joke-joke, anak dari Purbalingga, Kelaten dan kota-kota di sekitarnya, untuk Jogja.. lumayan lah.

Dan gw shock lagi gara-gara ranah digital, gimana ya..

Misal, di ruang-ruang belanja onlineshop rakyat, Ol* misal, atau Jual beli di Faceboom misal, ya ada rapi responnya minim. Sampai-sampai, gw ambil barang harus dari Surabaya, dan Jakarta ?.

Tapi, disini gw dimanjakan dengan batik.. Batik.. BAtik.. BATik.. dan BATIKK.. !!! gw deket sama produsen batik, meski jauh di Pekalongan, juga Solo . Yang jelas, selama beberapa bulan ini gw di Semarang, yang gw buru adalah Batik.

Ah, klasik sekali hidup gw. Oh ya, gw di semarang ada kerjaan.. semacam ngurus gerai waralaba gitu lah. Tapi gw nggak berfikir atau kepikiran buat kerja sebenarnya, di pikiran gw cuma ingin main dan jalan-jalan, cari kehidupan baru, suasana baru dan udara baru. Masalah uang.. sifatnya linier, jika lu kerja ya dapet uang, mau uang lu banyak ya harus pinter-pinter mikir gimana caranya uang lu bisa bertambah banyak. Dan terkadang, banyaknya uang.. bisa bikin lu jadi Setan, bisa jadi Tuhan, bukan jadi manusia.

Hehehe..

Gw, di semarang sudah empat bulanan, tapi gw belum banyak jalan. Paling jauh, Kota lama, Mall simpang lima, Gramedia.. dan kapan hari jalan ke Kelaten. Sumpah, gw ngeri pas lewat TOL seragen atau mana itu ya, kok ada ya TOL ndaki gitu hahaha, mana ujan deras banget. Sumpah ngeri.

Dan satu lagi, yang gw suka dari kota ini adalah BRT-nya, kemana-mana gw naik ini angkutan, nyasar juga nggak kehitung. Hahaha, dan kalau sudah begitu, pulangnya gw naik Ojol. Abis, gw nggak ngerti harus transit dimana. Bego bener ya gw.

Back to kerjaan, sebenarnya gw nggak kerja atau harus bagaimana di tempat kerja gw yang baru. Hanya saja, gw harus merubah sistem dan kebiasaan di sini saja, mulai dari menentukan tema, konsep dan printilan-printilan yang dirasa bisa meningkatkan pendapatan. Ya masa iya, jualan hari ini masih pakai konsep zaman batu, padahal.. manusia hari ini yang di cari adalah kenyamanan, apalagi.. pasar yang kita sasar adalah kelas menengah ke atas. So, value adalah harga mati. Semacam kepuasan, kebanggaan yang mengarah ke personal branding dan receh manusia milenial yang serba sosialita?.

Nggak banyak hal yang bisa gw uraikan, karena basic Orang teknik? hanya Jus do it, jok kakean cangkem.

Tapi apa mau dikata, namanya juga manusia, kalau ada Isu, Narasi, Propaganda.. gw ya nggak bisa diam, tapi resikonya cuitan gw di hapus?

Dah lupakan..

Doa' gw, semoga di kota ini gw bakal jadi manusia baik, itu saja.

***
Sampai di titik ini, gw masih bebas dengan apa yang dinamakan Wanita. Entah karena gw ini pinter nge-Restartjalan kehidupan atau gimana gw juga nggak ngerti. Misi gw satu, di tempat yang baru.. gw harus punya hidup dan jalan cerita yang baru, itu saja. Kalau bisa jangan ada bau masalalu, apalagi drama-drama receh lainya.

Lupakan wanita, songsong kewanitaan..

Apa ini!? hahahaha.

Eh ya, kapan hari gw ngerasa seperti sedang liat FTV era Zaman Ningrat, dimana saat itu ada Bapak-bapak kantoran, orang penting atau apalah itu, yang jelas dia sama supirnya sedang makan di tepat gw. Nah, si supir dengan sopanya, gerak-gerik-nya.. seolah-olah ada kasta diantara mereka, sumpah shock gw. Setau gw, selama gw hidup cuma ada di Tv yang kek gitu. Atau.. kalau ngak gitu, cuma ada di cerita-cerita Kerajaan, Keraton.

Mengingat, saat gw dari nol, gw pernah di tanya sama Bos gw. "Kamu, kalau kerja sama saya, mau kamu kita seperti apa?" dan saat itu gw jawab "Sebagai teman, tapi profesional" dan ya, kita berteman, sopan dan profesional, tanpa mandang mana Bos besar mana tangan kanan, mana karyawan rendahan. Dan sampai sekarang, kalau gw sama anak buah ya begitu, memang sih.. dengan kelongaran yang kita berikan, kadang membuat mereka semaunya.. kalau bekerja. Tapi percayalah, ada sisi sikologi yang memungkinkan si anak buah kita akan memberikan yang terbaik buat kantor kita. Asal, hargai mereka, ajak mereka bicara. yang jelas, komunikasi itu penting. Tapi, kalau sudah liar, ya.. buang.

Tapi namnya manusia memang harus beda-beda dan kita harus menerima, mungkin gw shock aja.

Back to kehidupan gw yang sangat standar.

Btw, disini gw nggak bawa motor, apalagi mobil. Kenapa? ya itu sebuah cara.. dimana gw bisa lepas dari bau-bau masa lalu. Membuka lembaran baru dan kesibukan baru, dan.. beberapa hari ini gw sudah searach dimana kira-kira gw bisa nyari sepeda. Dan ketemu, ternyata di deket tempat gw ada toko sepeda, rencananya gw mau beli yang Roodbike seri S3, tapi pending lagi gara-gara Corona.

Kenapa gw mau ambil yang seri S3, tak lain karena gw masih newbee, emang sih di Surabaya gw sudah pernah pakai MTB, tapi ini Roadbike, jadi ya kudu mulai dari nol lagi. Harap maklum.

***

Sorenya gw nongkrong di depan, sebenarnya sering sih gw nongkrong begini, cuci mata-lah.

Nah, yang gw sukai satu, kebanyakan.. Ciwi-ciwi, Mama muda, Tante-tante.. banyak yang Tato-an, nggak seperti di Surabaya, ada.. tapi nggak sewira-wiri di sini. Gw jadi kepingin, hahahaha. Entahlah, serasa ada nuansa dan hidup merdeka disana. Tentunya, merdeka dalam artian merdeka yang nggak brutal, semaunya dan sesukanya.

Memang, seni itu makommnya sudah seperti di level makrifat?.

Sebenarnya sudah dari dulu gw kepingin punya Tato, tapi.. waktu dan kondisinya belum tepat. Mungkin disini, dan nati.. liat saja lah.

Dan lagi, gw nongkrong di sini selain cuci mata juga mengumpulkan informasi sikologis pembeli, kira-kira.. konsumen yang seperti apa sih yang sering datang kesini, nah dengan itu semua.. gw isa meracik apa-apa yang sekiranya biisa gw aplikasikan ke usaha gw, atau.. dengan kebiasaan mereka, bisa jadi gw punya ide buat bikin konsep baru dengan basis usaha baru,bukan baru sih.. tapi gw isa mengaplikasikan ide yang sudah ada di wilayah ini.

Ribet sih, tapi.. itulah seninya.

Dah, itu dulu.. gw mau mandi..








Diubah oleh seenue 06-05-2020 15:11
skyendi1995
rinandya
ariid
ariid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.